NovelToon NovelToon
Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Aku Masuk Ke Tubuh Wanita Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Time Travel / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arjunasatria

Yan Ruyin, nama yang membuat semua orang di Kediaman Shen jijik. Wanita genit, pengkhianat, peracun… bahkan tidur dengan kakak ipar suaminya sendiri.

Sekarang, tubuh itu ditempati Yue Lan, analis data abad 21 yang tiba-tiba terbangun di dunia kuno ini, dan langsung dituduh melakukan kejahatan yang tak ia lakukan. Tidak ada yang percaya, bahkan suaminya sendiri, Shen Liang, lebih memilih menatap tembok daripada menatap wajahnya.

Tapi Yue Lan bukanlah Yan Ruyin, dan dia tidak akan diam.

Dengan akal modern dan keberanian yang dimilikinya, Yue Lan bertekad membersihkan nama Yan Ruyin, memperbaiki reputasinya, dan mengungkap siapa pelaku peracun sebenarnya.

Di tengah intrik keluarga, pengkhianatan, dan dendam yang membara.
Bisakah Yue Lan membalikkan nasibnya sebelum Kediaman Shen menghancurkannya selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arjunasatria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Setelah percakapan yang tegang di ruang tamu, Lin Feng akhirnya mengalihkan perhatian sepenuhnya pada Shen Liang. Mereka mulai membahas detail kontrak harga kain, jalur distribusi, pembagian keuntungan, dan berbagai hal teknis lainnya.

Yue Lan duduk dengan tenang di sampingnya, sesekali mendengarkan dengan saksama. Ia mencoba memahami cara kerja bisnis di dunia kuno ini, meski banyak istilah yang masih asing di telinganya.

"Tuan Muda Shen, bagaimana jika kita lihat contoh kain yang akan diperdagangkan?" usul Lin Feng. "Saya sudah menyiapkan beberapa sampel di ruang penyimpanan."

"Tentu, Tuan Lin," jawab Shen Liang sambil bangkit.

Lin Feng juga berdiri. "Lin Hao, temani Nyonya Shen di taman. Jangan biarkan tamu kita merasa bosan."

Yue Lan langsung waspada. Ia melirik ke arah Shen Liang, mencoba menangkap reaksinya.

Shen Liang terlihat ragu sejenak, namun Lin Feng sudah berjalan menuju pintu. "Tuan Muda Shen, mari. Ini tidak akan lama."

Shen Liang menatap Yue Lan dengan pandangan yang sulit dijelaskan ada kekhawatiran di sana, namun juga kepercayaan. "Aku akan segera kembali," katanya pelan, hanya cukup untuk Yue Lan dengar.

Yue Lan mengangguk. "Aku akan baik-baik saja."

Shen Liang akhirnya mengikuti Lin Feng keluar dari ruangan, meninggalkan Yue Lan sendirian dengan Lin Hao dan beberapa pelayan yang berdiri di sudut ruangan.

Lin Hao tersenyum lebar senyum yang membuat Yue Lan tidak nyaman. "Nyonya Shen, mari saya tunjukkan taman keluarga kami. Ini adalah kebanggan kediaman Lin."

Yue Lan tidak punya pilihan. Menolak akan terlihat tidak sopan dan bisa merusak kesepakatan bisnis yang sedang dibicarakan Shen Liang. Ia bangkit dengan tenang, menjaga jarak yang aman dari Lin Hao.

"Silakan," kata Yue Lan dengan nada datar.

Mereka berjalan keluar menuju taman belakang kediaman. Taman itu luas dan indah pepohonan rindang, jembatan kecil di atas kolam, dan paviliun dengan pemandangan yang memukau. Namun Yue Lan tidak bisa menikmati keindahan itu. Instingnya berbisik bahwa Lin Hao memiliki maksud lain.

"Taman ini dibangun oleh kakek saya lebih dari lima puluh tahun yang lalu," kata Lin Hao sambil berjalan santai di sampingnya terlalu dekat untuk ukuran Yue Lan. "Setiap sudutnya memiliki cerita."

"Sangat indah," jawab Yue Lan singkat, terus berjalan tanpa menoleh ke arahnya.

Lin Hao tertawa kecil. "Nyonya Shen, Anda tidak perlu se-tegang itu. Saya tidak akan menggigit Anda."

Yue Lan berhenti melangkah dan menatapnya dengan pandangan dingin. "Tuan Muda Lin, saya hargai keramahan Anda. Tapi saya pikir kita bisa menjaga percakapan ini tetap sopan dan pada tempatnya."

"Sopan?" Lin Hao melangkah lebih dekat, senyumnya melebar. "Saya pikir saya sudah sangat sopan, Nyonya Shen. Atau... haruskah saya memanggil Anda Yan Ruyin?"

Nada bicaranya berubah ada sesuatu yang menggoda dan meremehkan di sana.

Yue Lan mundur selangkah, menjaga jarak. "Nyonya Shen sudah cukup."

"Ah, tapi saya mendengar Yan Ruyin yang dulu tidak seketat ini," kata Lin Hao sambil bersandar di pagar jembatan, menatap Yue Lan dengan pandangan yang menilai. "Saya mendengar Anda... cukup ramah pada pria lain. Bahkan dengan kakak ipar Anda sendiri."

Darah Yue Lan mendidih. Ia tahu kemana arah pembicaraan ini. Lin Hao mencoba memprovokasi, menguji seberapa jauh ia bisa melangkah.

"Apa yang Anda dengar adalah masa lalu," jawab Yue Lan dengan nada dingin. "Dan masa lalu tidak menentukan siapa saya sekarang."

"Benarkah?" Lin Hao melipat tangan di dada, ekspresinya penuh keraguan. "Atau Anda hanya berpura-pura berubah karena situasi? Saya pernah mendengar wanita seperti Anda pandai bermain sandiwara."

Yue Lan mengepalkan tangannya, menahan amarah yang hampir meledak. "Tuan Muda Lin, saya tidak tahu apa yang Anda coba buktikan dengan semua ini. Tapi jika Anda pikir saya akan membiarkan diri saya dihina seperti ini, Anda salah."

"Hina?" Lin Hao tertawa keras. "Nyonya Shen, saya hanya menyampaikan fakta. Atau Anda malu dengan reputasi Anda sendiri?"

"Cukup." Yue Lan melangkah maju, kali ini bukan mundur. Matanya menatap tajam ke mata Lin Hao. "Anda benar, saya memiliki reputasi buruk. Tapi setidaknya saya mengakuinya dan berusaha berubah. Sementara Anda? Anda bersembunyi di balik keramahan palsu untuk menghina tamu di rumah Anda sendiri. Siapa yang sebenarnya lebih memalukan di sini?"

Lin Hao terdiam, senyumnya memudar.

Yue Lan tidak berhenti. "Anda pikir saya tidak tahu apa yang Anda lakukan? Anda mencoba menguji saya, mencari kelemahan, mungkin berharap saya akan panik atau melakukan sesuatu yang bodoh sehingga ayah Anda membatalkan kerja sama dengan keluarga Shen."

Lin Hao menaikkan alis, tampak terkejut.

"Saya mungkin memiliki reputasi buruk, Tuan Muda Lin," kata Yue Lan dengan nada dingin namun terkontrol. "Tapi saya tidak bodoh. Dan saya tidak akan membiarkan Anda menghancurkan kesempatan suami saya hanya karena permainan kecil Anda."

Kesunyian menyelimuti taman. Hanya terdengar suara air kolam dan angin yang menerpa dedaunan.

Lin Hao menatap Yue Lan dengan ekspresi yang berubah bukan lagi meremehkan, tapi... kagum? Atau mungkin terkejut?

"Menarik," gumamnya pelan. "Sangat menarik. Anda benar-benar berbeda dari yang saya dengar."

"Terima kasih," jawab Yue Lan kering. "Sekarang, jika Anda tidak keberatan, saya ingin kembali ke ruang tamu dan menunggu suami saya."

Yue Lan berbalik untuk pergi, namun Lin Hao tiba-tiba memanggil.

"Nyonya Shen."

Yue Lan berhenti, tidak berbalik.

"Saya minta maaf," kata Lin Hao dan kali ini, nada bicaranya terdengar tulus. "Anda benar. Saya memang menguji Anda. Ayah saya tidak yakin apakah keluarga Shen bisa dipercaya, terutama dengan... situasi Anda. Tapi..." Ia tersenyum tipis. "Saya rasa saya sudah mendapat jawaban saya."

Yue Lan menoleh sedikit. "Dan apa jawaban itu?"

"Bahwa terkadang, seseorang memang bisa berubah," jawab Lin Hao. "Dan Shen Liang... adalah pria yang beruntung."

Yue Lan tidak menjawab. Ia hanya mengangguk singkat, lalu melangkah pergi meninggalkan Lin Hao sendirian di taman.

Saat ia kembali ke ruang tamu, Shen Liang sudah menunggu di sana bersama Lin Feng. Ekspresi Shen Liang langsung berubah saat melihat Yue Lan masuk ada kekhawatiran di matanya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Shen Liang pelan, hampir berbisik.

Yue Lan tersenyum tipis. "Tentu saja."

Beberapa saat kemudian, Lin Hao juga masuk. Ia berjalan langsung ke ayahnya dan berbisik sesuatu. Lin Feng mengangguk, lalu menatap Shen Liang dengan senyum yang kali ini tampak lebih tulus.

"Tuan Muda Shen," kata Lin Feng. "Saya rasa kita bisa melanjutkan kerja sama ini. Saya akan mengirimkan kontrak resmi minggu depan."

Shen Liang tampak terkejut, namun dengan cepat menyembunyikannya. "Terima kasih, Tuan Lin. Keluarga Shen tidak akan mengecewakan Anda."

"Saya yakin," jawab Lin Feng. Ia melirik sekilas ke arah Yue Lan dengan pandangan yang berbeda pandangan yang menghormati. "Dan sampaikan salam saya pada Tuan Shen senior. Katakan padanya bahwa putranya memiliki istri yang... luar biasa."

Yue Lan merasa pipinya sedikit memanas, namun ia tetap menjaga sikap tenang.

Mereka berpamitan dan keluar dari kediaman Lin. Saat kereta kuda mulai bergerak, Shen Liang akhirnya bertanya.

"Apa yang terjadi di taman tadi?"

Yue Lan menatap suaminya, lalu tersenyum kecil. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya... percakapan kecil."

Shen Liang menatapnya dengan pandangan yang penuh penasaran, namun tidak bertanya lebih jauh. Ia tahu istrinya tidak akan bercerita jika belum siap.

Namun dalam hatinya, Shen Liang merasakan sesuatu yang semakin kuat.

Yan Ruyin... siapa sebenarnya kau sekarang?

BERSAMBUNG

1
Jas Merah
Benci banget imtrik wanita begini ngk ada greget" nya, saya skip yh thor
sahabat pena
hadeuh bangga kau bgt jadi pebinor shen wei🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
klo memang mereka sdh mulai tumbuh benih2 cinta lbh baik mengikhlaskan dan pergi memulai hidup baru, berpetualang keliling dunia, atau membangun bisnis kerajaan. kan waktu di dunia modern MC nya ada wanita karier, mandiri, dan pekerja keras.
Dessy C: iya kak 😁 kalo kita pasti udah begitu ya... tapi berhubung ini cerita jadi di bikin rumit kalo aku buat yue lan seperti yang kita mau nanti ceritanya selesai kak 🙈
total 1 replies
Novishane
ceritanya menarik buat yg baca ikut terbawa suasana dengan rasa yg campur aduk di setiap episodenya...
semangat thor jangan lupa ngopi☕️
Novishane
berasa nonton drama jantungan gaaes..campur aduk..lanjut thor...😍
Dessy C: makasih kaka komentar nya ... 🥰
total 1 replies
lin
bacanya menegangkan dan bikin penasaran, kira2 akan ada drama pelakor atau drama cinta segitiga 🤭
Dessy C: terus lanjut bacanya ya kak... jangan di tinggalkan 🥰
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Dessy C: siap kak 🙏
total 1 replies
sahabat pena
kecewa nih... MC nya lemah. kan bisa tendang itu..
sahabat pena
kenapa lemah bgt MC nya? ga bisa ngelawan.. aduh netizen 😥
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
mudah - mudahan ada sistem atau ruang dimensi... biar bisa merubah nasib
kriwil
berpindah jiwa kalau tidak punya kekuatan juga meyo young🙄
kriwil
udah bekas batu perhatian 🙄
kriwil
selingkuh mungkin karna lakinya lebih peduli sam si merongrong sama bini nya sok angkuh cuek 🙄
Dessy C: Makasih kaka udah mampir membaca ceritaku 🙏
total 1 replies
kriwil
mungkin suami mu jg selingkuh sama kakak ipar 🤣
Urwatun Nafisa
ceritanya bagus,di tunggu karnya nya muncul tiap saat,terimakasih othor kesayangan
Dessy C: siap kak💪
total 1 replies
Urwatun Nafisa
menunggu kelanjutannya thor,terimakasih buat karya barunya
Dessy C: makasih kaka udah baca 🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!