NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN MUDA BELIA

PERNIKAHAN MUDA BELIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU


Caren Danisha sosok siswa yang multi talenta. Diusia belia dia harus merasakan pernikahan dengan laki-laki yang di cintai nya. Namun dengan berjalannya waktu, pernikahan tidak hanya butuh sekedar cinta tapi komitmen untuk bersama selamanya. Perbedaan mulai muncul satu persatu, sehingga akhirnya ia jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan orang yang berbeda. Terkadang dia pun bingung siapakah yang disebut sebagai cinta pertamanya. Karena 2 sosok ini ingin sama-sama dimilikinya.
Hasratnya semakin membara untuk berpetualang sejak hatinya porak poranda.
Cinta telah menghancurkan harga diri dan kepercayaannya.

Apakah Caren akan tetap bermain dengan permainan cintanya ?

Atau dia akan menghentikan saat cintanya berlabuh pada sosok yang tepat.

Hasrat akan selamanya ada ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MABUK DARAT

"Jangan kuatir dengan hama seperti itu. Aku akan selalu melindungi kamu" balas Aldian, kemudian melangkah pergi menuju kelasnya.

Persiapan kami berempat menjelang perlombaan drumband cukup melelahkan, tapi kami selalu berusaha membuat suasana menjadi ceria agar tidak bosan.

Esok paginya, aku dan ketiga sahabatku, Alma, Dio dan Sella, sudah siap di depan sekolah. Kami akan berangkat ke luar kota untuk mengikuti perlombaan drumband antar provinsi. "Sudah siap semua, girls ?" tanya ku, menyemangati teman-temannya. "Siap, Ren ! Kita pasti menang !" jawab Sella, dengan semangat membara. "Jangan lupa berdoa ya, biar perjalanan kita lancar" pesan Dio, yang selalu menjadi penenang di antara mereka. "Tenang aja, aku sudah bawa tasbih kok" timpal Alma, yang random sambil menunjukkan tasbih yang dibawanya. Akhirnya mereka diantar ke GOR ARTHAYASA untuk berkumpul dengan teman-teman peserta yang lain. Setelah memastikan bahwa semua perlengkapan dan kostum sudah mereka bawa, akhirnya masing-masing pemain masuk ke dalam bus yang sudah dibagi oleh panitia.

Tak lama kemudian, bus yang akan membawa mereka ke luar kota tiba. Aku melihat Aldian berdiri di pintu keluar GOR ARTHAYASA. Ia bersama teman-teman The Eagle rencananya akan ikut berangkat ke kota tujuan kami berlomba. Ia melambaikan tangan ke arah Aldian, dan Aldian membalas lambaiannya dengan senyum manis. "Hati-hati ya, Sayang. Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup" pesan Aldian, saat aku menghampirinya sebelum naik ke bus. "Iya, Sayang. Kamu juga hati-hati di sini. Jangan kangen ya" goda ku, sambil mencubit pipi Aldian. "Siapa bilang aku kangen ? Aku akan ikut kamu kog" kata Aldian

"Eh gimana ? Ikutan ? Sama siapa ?" tanya ku, heran. "Aku berangkat sama Farel, Nio, Tommy dan Bang Dio. Trus ada 1 mobil juga anak-anak The Eagle gabut mau ikutan, Sayang". "Astaga jadi beneran kalian ikut berangkat ?" tanyaku sambil bengong. "Ya udah aku berangkat dulu sayang. Hati-hati nyetirnya" ujarku sambil memeluk Aldian.

Aku kemudian naik ke bus dan mencari tempat duduk bersama teman-temanku. Ia melihat Aldian dan teman-temannya mengiringi bus mereka dengan mobil. Aku merasa terharu dengan perhatian Aldian. Ia tahu bahwa Aldian sangat mencintainya dan tidak ingin jauh darinya.

"Ren ..., kamu nggak apa-apa kan ? Kamu kan gampang mabuk kalau naik bus" tanya Alma, khawatir. "Mudah-mudahan aku baik-baik saja Ma, Tadi aku sudah minum obat anti mabuk kok. Aku juga sudah siapin minyak angin sama permen jahe" jawab ku, sambil menunjukkan perlengkapannya. "Bagus deh kalau gitu. Tapi kalau kamu ngerasa nggak enak, bilang aja ya" pesan Alma lagi. "Siap, Boss !" balas ku, sambil tersenyum.

Perjalanan dimulai. Aku berusaha untuk menikmati pemandangan di luar jendela. Ia melihat Aldian dan teman-temannya masih setia mengiringi bus mereka. Aku merasa tenang dan nyaman. Namun, setelah 1 jam perjalanan, aku mulai merasa tidak enak badan. Perutku mual dan kepala pusing. Aku berusaha untuk menahan rasa mual, tapi semakin lama semakin tidak tertahankan. "Alma, aku nggak kuat. Aku mau muntah" bisik ku, dengan nada lemas. "Ya ampun, Ren ! Kenapa nggak bilang dari tadi ?" seru Alma, panik. "Dio, Sella, tolong ambilin kantong plastik !". Dio dan Sella segera mencari kantong plastik di tas mereka. Alma membantu ku untuk memegangi rambut saat aku mulai muntah. "Udah mendingan, Ren ?" tanya Alma, khawatir. "Lumayan. Tapi masih pusing" jawab ku, dengan nada lemah. "Kamu istirahat aja ya. Aku jagain kamu" kata Alma, sambil mengelus punggung ku.

Aku kemudian bersandar di bahu Alma dan mencoba untuk tidur. Ia merasa sangat bersyukur memiliki sahabat-sahabat yang selalu ada untuknya. Di dalam mobil, Aldian merasa gelisah. Ia tahu bahwa Caren sangat sensitif dengan perjalanan darat. Ia khawatir Caren akan mabuk dan merasa tidak nyaman. "Gimana ya keadaan Caren di bus, Bang ?" tanya Aldian, pada Abang Rio kakaknya Dio. "Tenang aja, Bro. Kata Dio bini mu mabok darat dan muntah. Tapi udah mendingan sekarang bisa tidur dia" jawab Bang Dio, setelah ia menghubungi adiknya yang berada dalam bus. Perjalanan memakan waktu 3 jam menuju kota yang berbeda. Memang acara perlombaan skala nasional ini selalu dilakukan di kota yang berbeda seperti tahun sebelumnya.

Aldian melihat bus yang ditumpangi Caren memasuki sebuah hotel yang berada di di area yang cukup strategis. Ia melihat beberapa orang keluar dari bus, termasuk Caren yang tampak lemas dan pucat. "Rel, kita masuk ke hotel ini sekalian. Sekalian check in buat kita" seru Aldian. Farel yang menyetir mobil segera memasukkan mobil Aldian yang dijalankan nya ke area parkir hotel tersebut. Aldian langsung keluar dari mobil dan berlari menghampiri Caren. "Sayang ! Kamu kenapa ?" tanya Aldian, khawatir. "Aku nggak apa-apa, Sayang. Cuma mabuk sedikit. Banyak juga anak-anak lain yang mabuk" jawab ku, dengan nada lemah. "Mabuk sedikit ? Kamu pucat banget gini" kata Aldian, sambil memegangi wajah ku. "Sini, aku bantu kamu".

Saat Aldian hendak memapah ku, tiba-tiba Andre, senior yang melatih drumband mereka, datang menghampiri. "Caren, kamu nggak apa-apa ? Biar saya bantu" kata Andre, sambil berusaha meraih ku. "Maaf, Mas. Caren biar saya yang urus," kata Aldian, dengan nada dingin. Ia menarik ku mendekat ke arahnya dan menjauhkan ku dari Andre. "Tapi Caren kan lagi sakit. Biar saya bantu merawat dia kebetulan saya bawa obat-obatan" balas Andre, bersikeras. "Maaf, Mas. Saya tunangannya Caren. Jadi, saya yang paling berhak merawat dia. Dan saya juga sudah bawa obat-obatan juga yang biasa dikonsumsi Caren" kata Aldian, dengan nada tegas.

Alma, Dio dan Sella datang menghampiri mereka. Mereka memasang wajah jutek dan menghalangi Andre untuk mendekati Caren. "Maaf ya, Kak Andre. Caren biar kita yang urus. Kak Andre urus aja yang lain" kata Sella. "Iya, Kak. Kami kan sahabatnya Caren. Kita lebih tahu apa yang dia butuhkan," timpal Alma, sambil tersenyum. "Tenang aja Kak. Caren sudah ada tunangannya dan kami sahabat-sahabat nya yang menjaga. Pokoknya aman deh" tambah Dio. Andre merasa tidak enak hati dan akhirnya mundur. Ia tahu bahwa ia tidak memiliki peluang untuk mendekati Caren dengan kehadiran tiga sahabatnya yang galak dan tunangan yang posesif.

"Wah, hotelnya keren banget !" seru Sella, kagum. "Iya, kayaknya kita bakal betah deh di sini," timpal Alma, sambil mengeluarkan ponselnya untuk berfoto. "Yang penting ada kasur empuk sama kamar mandi bersih," kata Dio, yang selalu mementingkan kenyamanan. Aldian dan teman-temannya dari The Eagles juga ikut check-in di hotel yang sama. Aldian memapahku hingga di lobi hotel. "Sayang, aku sama anak-anak juga check in disini" ujarnya. "Rel, kita jadinya di kamar berapa ?" tanya Aldian kemudian. "Kita ada di kamar 820, 822, 823, 825. Nih kunci kamu Ald di 820 bareng Bang Rio kan ?" ujar Farel.

"Sayang, aku sama anak-anak masuk ke kamar dulu ya. Ini kamarku ada di 411 bareng Dio, sedangkan Alma sama Sella di 412" aku menginformasikan ke Aldian nomor kamar kami. "Ya udah, istirahat dulu sana. Aku sama anak-anak istirahat juga. Nanti kalau butuh apa-apa langsung kabarin aku ya sayang" Aldian berkata sambil tersenyum manis.

***

Yuk vote kalau sudah baca ya !!!

Biar aku semakin semangat nulisnya ... dan jangan lupa follow author ya guys ! Thanks banget ...

1
Ken ZO
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
deameriawan
oke ditunggu ya kak. lagi proses editing.
Qholbie Obie
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!