NovelToon NovelToon
Ramalan Senja

Ramalan Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiqoh 89

suamiku,, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga kami,kini menjadi orang yang dengan tega melepas tanggung jawabnya hanya karna sebuah RAMALAN, akankah ramalan itu menjadi kenyataan ataukah hanya jadi awal petaka rumah tangga???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiqoh 89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 26

Hari berganti, minggu pun berlalu, tak terasa sudah 2 bulan mas surya berada jauh di jogja. keuangan ku pun sudah setipis lembaran tisu. tabungan yang seharusnya untuk masa depan anak2 pun ikut terpakai. pernah sekali aku titip pesen ke mbak suci, mas surya suruh telpon ke nomor aku, penting. tapi mbak suci bilang lagi sibuk lah apa lah, sampai akupun tidak berharap lagi. tadi pagi sengaja aku bilang mbak suci, tolong mintain uang ke mas surya untuk bayar kontrakan rumah, aku masih menunggu, kira2 kali ini akan beralasan apa. aku tidak berbohong, karna rumah yang kami tempati memang hanya menyewa, dan bulan depan adalah jatuh temponya. kalau dulu, aku yang selalu membayar kontrakan rumah, tapi sekarang setelah aku tak lagi bekerja, harusnya mas surya yang bertanggung jawab kan. padahal sebelum berangkat ke Jogja, aku sudah mengingatkan, dan meminta uang pembayaran, tapi tak di tanggepin. ya sudah lah, emang aku mungkin sudah di takdirkan mandiri selalu, walaupun punya suami, harus tetap usaha sendiri.

minggu pun berganti, aku sudah ga sabar lagi nungguin kabar dari mbak suci. tadi malam aku sempet menelpon ke no mamak, ya di angkat, tapi mamak beralasan kalau mas surya masih di toko, mamak bilang toko lagi ramai, jadi mas surya suka pulang telat. oke, aku anggap itu benar, dan kalo toko ramai, berarti ga susah dong ya buat ngasih uang ke istri. aku masih mikir positif. untuk memastikan aku akan bertanya lagi sma mbak suci. sepulang mengantar rayyan sekolah, aku langsung ke rumah mbak suci. tok tok tok"assalamu'alaikum, mbak mbak,,, mbak suci".sampai 3 kali aku mengetuk pintu, tapi ga ada yang bukain. Mungkin mbak suci di kamar mandi jadi ga denger aku manggil2.ku coba buka hp buat menelpon, hemmmmmm padahal orangnya sedang online, bisa2 nya g mau bukain pintu. ya udah ntar aku coba lagi kesini. akupun pulang dengan tangan kosong.

Sampai sini aku juga masih berpikiran positif. aku ga mau menambah beban otakku dengan berpikiran buruk. sampai siang aku tidak keluar rumah, aku bolak balik melihat ke jendela, berharap melihat mbak suci keluar rumah. pucuk di cinta ulam pun tiba, mbak suci terlihat keluar rumah, entah mau kemana, karna udah rapi aja. aku buru2 keluar, meninggalkan kaivan yang sedang anteng main. "mbak, mbak suci, aku mau ngomong sebentar".terlihat raut ke kagetan di wajah mbak suci, tapi aku ta peduli. " gimana dengan mas surya mbak, apa udah bisa dihubungi? "tanyaku to the point. " duh nja, jangan sekarang ngobrolnya, mbak lagi buru2 ini, nanti sore mbak ke rumah kamu deh".jawabnya sambil langsung msuk rumah dan memanggil2 suaminya.

Sabar senja, sabar,, mungkin emang buru2. aku pulang lagi dengan tangan kosong. dirumah aku mencoba menghubungi no mas karto, tapi ga di angkat. padahal beberapa detik lalu, mas karto baru update status WA nya. sampai panggilan ke 3 pun ga di angkatnya. dan saat mencoba menelpon lagi, no nya sudah tidak aktif. mereka kompak menghindari aku. sampai sore hari, kutunggu2 kedatangan mbak suci, tapi sampai malam datang pun, dia ga kunjung ke rumah. oke besok kita samperin lagi ya. jangan patah semangat senja, suamimu menjauh, kamulah yang harus mendekat. keesokan harinya aku balik lagi ke rumah mbak suci. kebetulan dia sedang menyapu teras, ga mungkin bisa menghindar kali ini. "assalamu'alaikum mbak,kok kemaren ga jadi ke rumah? aku tungguin padahal".tanyaku tanpa basa basi. " hehehehe, maaf ya nja, mbak kemaren lupa".cengirnya tanpa dosa." trus gimana mbak mas surya ada ngabarin mbak g? no nya sampe skr ga bisa dihubungi".keluhku mendekati putus asa. " masuk ke dalam dulu yuk, biar enak ngobrolnya".ajak mbak suci saat tak sengaja melihat mbak puput yang mengawasi dari teras rumahnya. kaivan langsung berlari masuk ke rumah mbak suci, ketika pintu sudah dibuka. spot favorit dia tu di ruang tamu yang ada akuarium nya. didalamnya banyak ikan2 kecil aneka warna, maknya kai suka sekali. aku mengekor di belakang mbak suci karena ta sabar menunggu jawabannya. "duduk sana lo ja, mbak mau cuci tangan dulu".aku berbalik ke ruang tamu dan duduk di sofa tunggal sebelah akuarium. sekalian mengawasi kai main. tak lama mbak suci datang dengan sepiring gorengan. " dimakan dulu nih, mbak tadi goreng pisang sama ubi".ucapnya sambil meletakkan piring di hadapanku.

Sebenarnya aku ga ingin lama2, tapi demi menghargai tuan rumah, akupun mengambil 1 pisang goreng, dan memakannya sampai habis. "gimana mbak sama pertanyaanku tadi? " tanyaku tak berlama2. "nja, maafin surya ya, semoga kamu bertahan dengan keadaan ini".aku kok merasa ada yang aneh dengan perkataan mbak suci tadi. " maksudnya gimana mbak, emang mas surya kenapa? "tanyaku masih belum paham maksud mbak suci. " surya belum bisa ngasih kamu uang buat bayar rumah. dia bilang tokonya belum berjalan stabil, dia udah ga punya simpanan lagi,orang hp dia aja belum dibenerin.deg deg deg,,,, jantungku berdenyut nyeri mendengar mbak suci bilang begitu. aku seketika ingat alasan mamak semalam, kalo toko sedang ramai, sehingga pulang larut. apa ini ya allah, omongan siapa yang harus aku percaya." ya udah at mbak, bilang aja ke mas surya suruh tlp ke no ku ya, pinjem hp mamak sebentar kan bisa".rasa penasaran ku semakin besar saja, aku merasa ada hal besar yang mereka sembunyikan. "ya udah kalo gtu mb, aku pulang dlu ya, jangan lupa mas surya suruh telpon".aku mengajak kai pulang kerumah setelah berpamitan. anak ini terlihat banyak diam.

Aku berencana mampir ke toko mas rian nanti sekalian jemput rayyan, semoga mas rian ngasih titik terang. terdengar notif pesan dihp ku, ada harapan kalau itu pesan dari mas surya. tapi lagi2 aku kecewa, ternyata itu pesan dari pemilik rumah, menanyakan apa akan diperpanjang atau ga. aku jawab ya dulu aj sambil berusaha mencari pinjaman.

Sepulang menjemput rayyan aku melakukan motorku menuju tokonya mas rian. toko sembako yang lumayan besar, berada tepat di samping pasar. setelah sampai, aku langsung menghampiri mas rian yang sedang mengecek buku besar. "assalamu'alaikum mas rian,"sapaku agak tak enak hati karna mengganggu pekerjaan orang. "waalaikumsalam, loh kamu nja, tumben kesini, mau belanja apa? " ucap mas rian yang raut keterkejutannya sempat aku lihat. "ga mas, aku mau ngobrol sebentar sama mas rian, maaf ganggu ya mas" aku makin ga enak hati ini. " emang mau ngobrolin apa? "tanyanya tanpa beranjak dari duduknya, tidak pula menawari ku tempat duduk, padahal melihat aku menggendong kai yang terlelap. "ehmmm Mas,apa Mas tahu kabarnya Mas Surya? apa masih suka telponan dengan mas surya? " tanyaku kemudian. "ga tau ja, udah lama ga telponan aku. paling kalo nelpon ke no mamak, itu juga agak jarang sih, emang surya kenapa? " tanyanya meyakinkan. seperti tak tau apa2 padahal aku yakin mas rian ini tau sesuatu. "yaudah at klo gtu mas, aku pulang lagi aja. " pamit ku ta mau lama2 ditoko, takut ada fitnah. lagi,, usahaku gagal lagi. akupun pulang dengan tangan kosong.

1
Kustri
maaf ya thor, inikan novel bkn kita chatingan, jd jgn ada yg disingkat
gunakan eyd & tanda baca yg sesuai... spy karyamu lbh sempurna💪
mam ray: siap,,,, makasih masukannya kak
total 1 replies
Kaylin
Ekspektasi tinggi dari pembaca, kenapa nggak update-chapter?!
Quản trị viên
Aku merasa seperti menjadi karakter dalam cerita ini
sandianto paranggai
Bener-bener hidup!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!