NovelToon NovelToon
ME OR HER, MR?

ME OR HER, MR?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Pelakor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Romansa
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Blueberry Solenne

Serafim Dan Zephyr menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dari awal Serafim tahu Calon suaminya sudah mempunyai pacar, dan di balik senyum mereka, tersembunyi rahasia yang bisa mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blueberry Solenne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Hari ini Milik Serafim

(Serafim)

“Bibi Naureen, aku pulang. Kenapa gelap begini?” tanyaku sambil menaruh barang bawaanku di meja tamu.

Secara mengejutkan, Bibi Naureen meniup terompet kecil sambil membawa kue ulang tahun untukku.

“Selamat ulang tahun, Nona Serafim…” serunya penuh semangat.

Aku menutup mulutku, lalu memeluknya erat sambil mengucapkan terima kasih. Ia bahkan memberikan hadiah kecil untukku—sebuah syal bermotif bunga yang indah.

“Terima kasih, Bibi Naureen,” kataku sambil memeluknya kembali dengan hangat.

Setelah merayakan ulang tahunku bersama Bibi Naureen, aku meminta beberapa hadiah yang masih ada di mobil untuk diambil, sementara aku langsung ke kamar, meletakkan tas dan hadiah dari Bibi Naureen.

Saat aku sedang melepas pakaianku, sebuah pesan masuk di ponsel.

Zephyr: Aku akan pulang ke Velston malam ini! 

Aku sempat mengetik balasan, “Hati-hati di jalan,” tapi segera menghapusnya. Kucoba mengetik ulang, “Semoga perjalananmu aman, Phyr!”—lagi-lagi dihapus.

Aku menghela napas panjang, menatap ponsel sejenak sebelum melemparkannya ke kasur. Aku beranjak ke kamar mandi, membersihkan wajah dari sisa makeup, lalu menyalakan shower. Suara gemericik air hangat menyapu semua lelahku.

Saat menuang shampo, botolnya jatuh dan sebuah tetes merah tipis terlihat jatuh, memudar di antara aliran air.

“Oh iya… ini memang sudah tanggalnya,” gumamku lirih, sambil menahan rasa sakit kecil itu di dada.

Selesai mandi, aku mengenakan piyama dan toner, menyalakan musik klasik, dan membuka novel. Mata yang sudah berat akhirnya menutup sendiri, dan aku tertidur lelap.

...…⚫⚫⚫… ...

Keesokan paginya, Bibi Naureen sudah menyiapkan sarapan. Namun aku tidak memakannya, dan memilih langsung pergi ke kantor. Aku sengaja menghindarinya.

Semua harus kembali seperti semula. Meski pahit, aku harus menerimanya. Siapa aku untuk berharap pada yang bukan milikku? Aku hanya terbawa emosi sesaat. Hari-hariku akan kembali tanpa dia.

Awalnya kukira semua ini karena pengaruh alkohol, tapi perlahan kusadari… dia memang tak menginginkanku. Hanya dia yang ada di hatinya.

Sambil menyetir, aku menatap diriku di kaca spion, menyunggingkan senyum tipis.

“Selamat datang kembali, Serafim… akhirnya kau kembali,” lirihku.

Hari ini sebenarnya jadwal kakakku untuk meeting dengan klien, tapi dia memintaku untuk menggantikannya. Perjalanan dua jam ke kota Shubie menantiku.

Sesampainya di sana, seorang karyawan mengarahkanku ke ruang meeting. Begitu pintu terbuka, aku melihat Liam sudah duduk menunggu.

“Liam? Kenapa kau ada di sini?” tanyaku terkejut.

Liam tersenyum samar. “Aku diminta mendampingimu. Sepertinya kerja sama kita akan berjalan lancar. Klien utamanya sudah cukup sering bertemu kakakmu.”

“Selamat siang, Pak Liam dan…” Suara seseorang memotong dari ujung meja, membuatku menoleh.

Mataku membesar. “Shane? Kau…?”

Shane memasukkan tangan ke saku celana, senyum tipis menghiasi wajahnya.

“Tunggu… jadi klien Sakura Cement itu kau?” tanyaku.

Shane mengangguk pelan.

Setelah basa-basi singkat, rapat pun dimulai. Aku mempresentasikan produk perusahaan dengan detail, sementara Shane memperhatikan dengan mata berbinar, sesekali mencondongkan tubuhnya ke depan. Tak lama, ia menambahkan pendapatnya.

“Aku sudah tahu kualitas semen perusahaan kalian. Ini hanya formalitas. Jadi… aku menyetujuinya.”

Aku memiringkan kepala.

“Shane… kalau kau sudah yakin dan sering bertemu Louis, seharusnya kau bisa tanda tangan saja tanpa menunggu aku datang...”

Shane hanya tersenyum. Liam menatapku sekilas, seakan berkata: Kau baru sadar sekarang?

“Kau sudah tahu?” tanyaku pada Liam.

“Bukankah kau juga tahu aku dan Liam pernah bertemu? Itu karena kami membahas proyek ini,” jawabnya.

Aku menghela napas. “Rupanya hanya aku yang tidak tahu.”

Liam dan Shane tertawa kecil.

“Aku hanya penasaran,” lanjut Shane. “Waktu itu, saat pertemuan kita di rumah sakit… kau tidak terlihat baik-baik saja.”

Ia menjelaskan bahwa semua urusan kerja sama dengan perusahaan cabangnya sudah di bahas bersama Louis, dan hari ini tinggal penandatanganan kontrak saja. Kakakku memang diminta datang, tapi akhirnya aku yang menggantikan. Akhirnya, kontrak pun resmi ditandatangani.

“Kalau begitu,” Shane berdiri menutup mapnya, “aku ingin kita makan siang bersama dulu. Kau dan Liam. Setelah itu kalian boleh kembali.”

Aku dan Liam menyetujuinya.

...…⚫⚫⚫… ...

(Zephyr)

Saat tiba di Velston, aku mengantar Zea ke rumahnya, lalu kembali ke rumah. Ternyata Serafim sudah pergi kerja ke luar kota. Bibi Naureen memberitahuku tentang rapatnya.

Aku segera menghubungi anak buahku agar mengirim dua orang menjaga rumah kami.

Aku juga memeriksa ponsel, GPS menunjukkan ia berada di kota Shubie. Setelah mandi, aku masuk ke kamar Serafim dan meletakkan Jam Pasir di dekat lampu tidur. Aku menatap sekeliling, mencari buku hariannya, namun tak menemukannya. Dan mataku menangkap banyak tumpukan kado di dekat lemarinya, aku pun meletakkan bingkisan hadiah untuknya disana.

Kemarin, saat Zea membeli pakaian di Velmora, aku diam-diam membelinya untuk Serafim.

Setelah itu, aku pergi ke gedung rapat menteri, sebelumnya memberitahu sekretarisku bahwa aku akan datang setelah pertemuan selesai. Di rapat, aku memberikan pendapat:

“Kalau tujuan kita adalah jembatan yang bertahan puluhan tahun, bukan lima tahun, kita harus hentikan suplai dari pabrik lama. Sakura Cement memiliki kualitas jauh lebih stabil, standar kompresi tinggi, dan ketahanan lembab baik. Itu yang kita butuhkan untuk struktur sebesar ini.”

Para menteri saling menatap, mempertimbangkan.

“Saya tahu harganya sedikit lebih tinggi, tapi jika dihitung ulang, biaya perawatan tahunan berkurang hampir separuh. Jangka panjangnya jauh lebih efisien.”

Sakura Cement milik Pak Edwin sedang naik daun, kualitasnya sudah terbukti. Aku tidak hanya mempromosikan, tapi tetap profesional.

Malamnya, aku pulang lebih awal. Serafim belum kembali, dan ponselnya mati. Aku duduk di ruang tengah, membaca buku sambil menunggu.

Sekitar jam delapan malam, terdengar suara mobil, tapi tak masuk ke garasi. Saat kutengok, Serafim bersama Shane tampak akrab.

“Hai Phyr, kau sudah pulang,” sapanya sambil melepaskan sepatu dan menuju dapur tanpa menoleh.

Aku menyalakan lampu ruang tengah, menyimpan buku, lalu menghampirinya.

“Fim, kau sudah pulang?”

Ia Berbalik, laku menatapku sambil tersenyum hangat, ekspresinya tenang.

“O iya… Phyr… aku lelah sekali, hari ini mau mandi dan langsung tidur.”

Serafim pun pergi ke kamar, dan saat aku akan masuk kamarnya sudah terkunci. Aku mencoba mengetuk pintu dan memanggilnya beberapa kali, namun tak ada jawaban dari dalam. 

Akun hanya menatap pintu kamarnya, lama.

Maafkan aku, Fim… aku harus menyeretmu dalam hal ini. Tapi aku yakin kau akan baik-baik saja.

Kalau saja tidak ada insiden soal Zea, tidak…  seharusnya aku tidak menemuinya dulu, atau semua memang sudah ada yang merencanakan. 

Jaga dirimu Fim, aku akan menjagamu dari jauh. 

Aku pun langsung pergi ke kamar, berharap waktu bisa merubah keadaan, entah sejak kapan semuanya menjadi salah. 

1
☕︎⃝❥Haikal Mengare
Manisnya 😭
☕︎⃝❥Haikal Mengare
Louis ini bisa dibilang kurang bisa membaca situasi, khawatir sih khawatir, tapi dari dialognya ... 🤔

Dia jelas nganggep Zephyr tak lebih daripada alat/Doge/
Chimpanzini Banananini
bisa²nya dalam situasi genting malah pergi liburan jirr😭
Mingyu gf😘
Semoga kali ini benar ya phyr
Mingyu gf😘
Terima kasih, gitu fin🤭
Muhammad Isha
iklan buatmu
Vᴇᴇ
ngasii hadiah benda mati tapi ga bangkai juga aigoo, afim
Ayano Rosie (Rosneneng juanda)
pergilah Fim jauhi orang seperti Phyr yang masih menyimpan gundiknya..jaga hatimu😍😍😍
Ani Suryani
biasanya firasat istri itu tak pernah salah
Ani Suryani
ntar dua dua nya hamil lebih binggung lagi
Blueberry Solenne: hmmmm 🤔
total 1 replies
Mingyu gf😘
jangan percaya dulu fim takut phyr cuma modus
Chimpanzini Banananini
next chapter dibuat pov 3 aja napa thor. aku kadang suka lupa siapa yang sedang disorot/Cry/
Chimpanzini Banananini: bingung aing jir
total 2 replies
Chimpanzini Banananini
loh utusan siapa tuh tiba² nyeranh serafim dan Zephyr? 🤔🤔
Vᴇᴇ
buruan zephyr bikin keputusan untuk memiliki satu wanita aja gemes gue 😤
Blueberry Solenne: Iya kak, sabar ya😁
total 1 replies
Ayleen Moonscale
betul betul. good job fim💪
Ayleen Moonscale
jangan langsung diiyain fim. liat usahanya dulu. klo gak bener, tinggalin aja udahhh🤭
Ayano Rosie (Rosneneng juanda)
ayolah bongkar kebusukan phyr
Ayano Rosie (Rosneneng juanda)
kok aku curiga zea yg jadi dalangnya
Ani Suryani
jejak kematian ibunya
Mingyu gf😘
Resiko menikah sama orang kaya yaa gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!