Masa kecilnya yang penuh dengan hinaan dan penindasan, membuat Zhu Yuan Zeng, atau yang biasa dipanggil Zhu Yuan, bertekad untuk menjadi kuat, demi untuk membalas dendam, serta membungkam mulut orang orang yang selalu menghina juga menindasnya.
Berbekal keberanian juga tekad yang kuat, Dia memutuskan untuk masuk ke dalam Hutan Larangan, dan mencari kehidupan baru disana, sambil mencari keberuntungan, dan berguru pada orang tua yang selalu menemuinya.
Tapi Dia tidak tahu, bahwa keputusannya itu adalah langkah yang paling tepat, karena masa depan yang penuh dengan kemulian sedang menanti untuk dia gapai.
Dengan kekuatannya, Dia membasmi kejahatan dan menebar kebaikan. Penguasa yang zalim akan Ia tumpas. Kesombongan bakal Dia ratakan. dan Dinasti baru telah menantinya disana.
Lalu, apakah Dia akan berhasil dan membuktikan kata katanya? Ikuti kisah petualangan dan perjuangannya dalam kisah" Penakluk Dewa Naga "dan ikuti keseruannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Menghabisi preman
Tubuh orang orang itu hancur, meledak terkena tamparannya. tapi Zhu Yuan tidak mau melahap jiwanya, karena sekarang Dia sudah bisa mengontrol kekuatannya.
Lagipula tubuh dan jiwa mereka itu sampah. Hanya mengandalkan kekuatan tubuh saja, tanpa kultivasi. Jadi untuk apa diserap, hanya mengotori dantiannya saja?
Khusus untuk mereka, Zhu Yuan menganggap hanya membasmi hama penggangu saja, tidak bermaksud untuk menyerap kekuatannya.
Namun reaksi yang dia dapatkan luar biasa. "Ku ku kurang ajar! beraninya kau membunuh anak buahku. Cari mati kau, ha!" reaksi preman Wang marah, lalu menyuruh 30 anak buahnya untuk menangkap Zhu Yuan. Namun...
Plak! bug! bug! duar! duar! duar!
Belum juga mereka bergerak, satu persatu tubuh mereka menegang, lalu ditarik oleh Zhu Yuan dari jauh, tanpa berdiri dari kursinya.
Begitu tubuh mereka mendekat, langsung di pukul, ditinju dan ditendangnya. Sedangkan sisanya, diremas dari jauh, dan tubuh mereka hancur begitu saja. Lalu berubah menjadi debu dan hilang tertiup angin.
Zhu Yuan tidak mau basa basi, lagi. 31 orang preman yang merendahkannya dibunuh begitu saja. tanpa beban dan tanpa berpikir panjang. Sekarang yang tersisa hanya tinggal ketuanya saja.
"Ada kata terakhir yang ingin kau sampaikan penjahat Wang?" tanyanya penuh intimidasi.
"To to tolong jangan bunuh aku tuan muda! Aku masih mau hidup. A a aku punya tanggungan yang harus aku hidupi. Me me mereka..."
Ctak!
Booomm!
Kebohongan dan akal bulus preman Wang, sudah terbaca oleh Zhu Yuan. Jadi tanpa mau mendengarkan alasannya, dia langsung menghabisi preman tersebut. dan akibatnya.. preman Wang mati.
Gadis remaja bernama Jing Mei hanya terpaku diam. Lututnya bergetar, dan jiwanya ketakutan. Tamunya kali ini sangat kejam. Membunuh seperti menepuk nyamuk saja.
Saat dia ketakutan seperti itu, kedua orang tuanya datang, dan melihat kekacauan yang ditimbulkan oleh anak buah preman Wang. Mereka mengira, yang melakukan itu adalah Zhu Yuan, tapi Jiang Mei langsung menjelaskannya.
"Jadi mereka semua sudah mati? baguslah kalau begitu. Mereka sudah sangat meresahkan. Banyak pengusaha rumah makan di kota ini geram dengan sikap semena mena mereka"
"Tapi tuan muda jangan senang dulu. Preman Wang itu masih punya atasan, yang kekuatannya cukup tinggi"
"Para pengusaha rumah makan di Kota Ini, bukan takut kepada preman Wang, tapi takut kepada atasannya"
"Banyak pengusaha yang mencoba menentangnya, tapi semuanya berakhir dengan kematian, dan tidak ada yang pernah selamat jika mencoba permusuhan dengannya"
"Oleh karena itu kami harap tuan muda segera pergi, agar tidak menjadi pelampiasan kemarahannya" ucap Jing Kuan, ayah dari Jing Mei mengingatkan pelanggannya.
"Kalian jangan khawatir. Aku bisa mengatasi mereka. Sekarang tolong siapkan makanan yang paling enak di rumah makan ini. Aku ingin memakannya" jawab Zhu Yuan enteng saja. Padahal sebenarnya dia sangat lapar.
"Baiklah kalau begitu tuan muda, akan segera kami siapkan" jawab mereka patuh.
Setelah setengah jam. "Ternyata benar. Ini makanan terenak yang pernah aku makan, karena selama ini, aku hanya makan umbi umbian saja, ditambah dengan daging kelinci, ikan juga menjangan"
"Mulai hari ini, aku akan makan sepuasnya, dan tidak akan takut kehabisan uang"
"Sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta koin emas, dan satu juta koin perak yang aku punya, kurasa cukup untuk makan enak selama beberapa bulan" gumamnya kegirangan, karena baru kali ini dia mempunyai uang banyak.
Brak! Dhuaaarr!
Baru saja selesai makan dan bergumam, dari arah pintu muncul beberapa orang kuat, yang langsung menghancurkan pintu, yang sengaja ditutup oleh pemiliknya.
Dengan kekuatan seorang kultivator di ranah pembentukan inti tingkat 5, pintu yang terbuat dari kayu itu langsung hancur, dan pecahannya beterbangan ke mana mana. termasuk ke arah Zhu Yuan.
Zhu Yuan yang melihat itu hanya diam saja, tapi pemilik Rumah Makan tersebut langsung ketakutan, karena mereka tahu siapa orang orang yang baru datang tersebut.
Salah satu dari lima orang itu adalah atasan, atau bos dari preman Wang. Kerjanya hanya memalak orang saja. dan menindas orang orang yang lemah, karena organisasinya didukung oleh penguasa Dinasti yang sedang berkuasa, dan berada di bawah lindungan langsung seorang panglima bangsa Khan. Jadi dia tidak pernah kenal takut, walaupun kultivasinya belum terlalu tinggi.
Ketua itu langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dan melihat hanya ada empat orang yang ada di sana.
Melihat kondisi itu, langsung saja dia bertanya. "Siapa diantara kalian yang telah menghabisi anak buahku. Katakan yang sebenarnya sebelum aku menghancurkan rumah makan ini!" ancamnya.
"Aku orangnya! Ada masalah tuan arogan?" jawab Zhu Yuan terlihat santai.
Wush!
Plak! Dhuuuaaarrr!
Dalam per sekian detik, atasan dari preman Wang itu langsung meluruh ke arah Zhu Yuan, berniat ingin membunuhnya dengan sekali serangan.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Tubuh ketua preman itu hancur, hanya dengan sekali tamparan.
Orang orang yang ada di situ termasuk pemilik rumah makan menjadi ketakutan. Mereka tidak menyangka bahwa tamunya tersebut sangat kuat.
Namun mereka tidak bisa berbuat apa apa. Kejadiannya terlalu cepat. Mereka hanya menunggu apa yang akan dikatakan oleh tamunya tersebut.
"Jika masih ingin hidup, pergilah dari tempat ini, karena aku tidak mau mengotori tanganku dengan menghabisi kalian" titahnya.
"Mulai hari ini!" sambungnya, sambil memandang ke arah empat orang yang dibawa oleh bosnya preman Wang. "Rumah makan Jing Kuang, berada di bawah perlindunganku. Siapa saja yang berani mengusik mereka, maka aku akan menghabisi orang itu, termasuk kalian!" ancamnya.
Lalu beralih ke pemilik rumah makan dengan berkata. "Paman Kuang. Ini biaya perbaikan kursi dan meja yang rusak itu, termasuk menu yang aku makan. Maaf telah merepotkan kalian" ucap Zhu Yuan, sambil meletakkan 10 koin emas di atas meja, lalu pergi begitu saja.
Gerakannya sangat cepat, karena dia menggunakan langkah awan, agar koin emas yang dia berikan tadi tidak dikembalikan lagi padanya, karena dia tahu pemilik Rumah Makan tersebut berniat menolaknya.
Sepuluh koin emas itu sudah lebih dari cukup untuk memperbaiki meja dan kursi, bahkan jumlahnya berlebih. Sedangkan untuk harga makanan, tidak sampai satu koin emas. Jadi pemilik rumah makan itu sangat berterima kasih pada tamunya, walau dia sudah pergi.
"Ayo cepat kita pergi, sebelum keberadaan kita dilihat oleh pemuda itu, auranya sangat menakutkan" ucap salah seorang diantara keempat orang itu dengan ekspresi ketakutan.
"Ya, aku juga merasa begitu. Dia bukan pemuda biasa. Kekuatannya tidak bisa lagi kita jangkau. Bos yang sekuat itu saja mati hanya dengan sekali tamparan, bagaimana dengan kita?" balas temannya.
Lalu tanpa memperdulikan keadaan, mereka langsung keluar, dan lari terbirit birit, meninggalkan rumah makan tersebut untuk menemui seseorang, sambil menyebarkan berita miring ke orang orang yang mereka temui di sepanjang jalan.