Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Adam tersenyum kecil mendengar jawaban ketus dari mulut Mira,pertama kali dalam hidupnya seorang wanita acuh dengannya apalagi kastanya yang jauh di bawahnya.Biasnaya wanita yang datang mengejarnya menggodanya dengan berbagai macam cara,meminta kenalan dan lain sebagainya.

" Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya Adam pada saat itu yang ada di toko hanya Mira dan dua temannya sementara Roy atasan mereka sedang keluar.

" Mira tuan."

" Hmm boleh tidak nanti malam aku mengajak mu makan malam?"

" Maaf tuan,aku sibuk tuan ajak yang lain saja,maaf ya." Mira segera meninggalkan Adam yang masih berdiri lalu pergi ke gudang toko menghindari Adam.

Mira tau kalau Adam itu putra dari Burhan,sebagai seorang wanita yang bermartabat dia memilih menghindar dari pria itu karena tidak ingin ada masalah di kemudian hari.

Adam tersenyum melihat sikap Mira,semakin Mira acuh,rasa penasaran dia terhadap Mira semakin besar dan ada perasaan lain di hatinya terhadap Mira.

" Nona,sampaikan salam ku kepada wanita itu ya,siapa nama wanita itu?" Tanya Adam kepada dua wanita rekan kerja Mira.

" Untuk apa mendekati wanita belagu seperti itu mas,kenapa nga kenalan sama kita-kita saja." Jawab salah satu dari wanita itu dengan nada menggoda.

"Sudah biasa melihat wanita model seperti kalian." Jawab Adam lalu dia pergi meninggalkan toko itu.Mira segera kembali ke depan setelah melihat Adam pergi,dia sengaja mengintip dari belakang memastikan kalau Adam sudah pergi.

Kedua wanita itu menatap Mira dengan sinis,sepertinya mereka iri dengan Mira karena baru pertama kali bekerja seorang pria kaya meliriknya sementara mereka yang sudah lama bekerja belum pernah sekali pun di lirik pria kaya.

"Cih apa hebatnya dia,cantik juga engga,cantikan kamu malah." Ucap wanita itu kepada temannya dengan tatapan sinis kepada Mira.

Mira mengabaikan tatapan kedua rekan kerjanya,hal seperti itu sudah biasa baginya,dia tau mereka hanya iri kepadanya.

****

Mira menghela napas lega setelah jam kerjanya berakhir,hari ini dia cukup lelah karena melayani banyak pelanggan tapi dia sangat puas karena banyak pelanggan yang akhirnya belanja kepadanya membuatnya semakin menikmati pekerjaan itu bukan hanya sebagai pelarian saja untuk menutupi aib yang dia lakukan.

" Aku duluan ya gaes." Ucapnya kepada dua temannya, tapi kedua wanita itu mengabaikan ucapannya Mira hanya tersenyum kecil.

" Dimana-mana selalu bertemu dengan orang-orang seperti mereka,sungguh menyebalkan." Ucapnya dalam hati.

Setelah ganti pakaian Mira pergi ke rumah bordir tadinya dia berencana untuk pulang ke rumah tapi saat melihat ponselnya Firza ternyata mengirimi dia pesan ancaman.

"Apalagi sih wanita gila itu selalu saja mencari masalah,apa salahnya aku tidak datang kesana,lagian om Burhan sudah memberikan dia banyak uang." Ucapnya dalam hati dia kesal sekali.

Mira menaiki taksi online menuju rumah Firza,setelah sampai dia buru-buru membayar ongkos dan langsung pergi menemui Firza.

" Ada apa nyonya memanggil saya,setau ku,Om Burhan sudah membayar banyak untuk nyonya jadi kalau aku tidak datang ke rumah ini tidak masalah dong." Ucap Mira dengan berani setelah bertemu dengan Firza di ruangannya.

Firza tersenyum dengan wajah penuh amarah terlihat dengan jelas dibalik senyum tipis wanita itu ada kemarahan.Firza keluar dari tempat duduknya lalu menghampiri Mira setelah itu mencengkram dagu Mira dengan kasar.

"Sudah mulai berani kamu jalang,...Kenapa?!!...Kamu merasa hebat karena ada Burhan yang mendukung mu dari belakang hah...Sudah merasa di atas langit pelacur tetaplah pelacur jangan terlalu sombong.Kamu tidak tau kalau masa booking Burhan sudah selesai dari kemarin,tapi pria hidung belang itu tidak menemui ku,itu artinya sekarang kamu bukan lagi hak miliknya malam ini juga kamu bekerja sampai besok pagi." Ucap Firza dengan nada tinggi setelah itu dia menghempaskan wajah Mira dengan kasar.

Mira tersentak mendengar ucapan Firza,tidak terasa sudah sebulan ternyata dia bekerja sebagai wanita malam,walau selama sebulan ini dia hanya melayani Burhan dan bahkan Burhan henya menyentuhnya sekali saja.

" Bawa dia ke kamarnya." Ucap Firza dengan nada yang cukup lantang membuat Mira ketakutan,entah apa yang ingin dilakukan wanita itu kepadanya.

" Nyonya,aku sudah tidak mau lagi bekerja disini lepaskan aku nyonya,aku akan bayar kepada nyonya asal nyonya melepaskan aku." Ucap Mira dengan nada gemetaran.

"Hahahah....Kamu sudah mengeruk banyak uang dari pria hidung belang itu,kamu memang sangat hebat dan juga munafik,luar biasa kehebatan mu." Firza kembali mencengkram dagunya lalu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.Mira sedikit bingung dengan Firza dia merasa wanita itu wanita membencinya padahal dia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun.

" Bawa dia,aku tidak ingin uang darimu,uang mu tidak lebih banyak dari pada uang ku,bawa dia sekarang." Teriak Firza hingga menggema di seluruh ruangan.

" Lepaskan aku nyonya aku mohon....lepaskan aku...Jangan..Jangan bawa aku." Mira berusaha melawan dua pria yang memegangi tangannya dengan keras,Mira terus berteriak berharap Firza dah kedua pria itu melepaskannya.

" Lepaskan aku...Nyonya toloooongghhh...Apa salahku." Mira berteriak sekuat tenaga sebelum akhirnya kedua pria itu mendorongnya masuk ke dalam kamar.Sebelum Mira di dorong masuk Firza terlebih dahulu memberi kode kepada dua pria itu untuk mengambil ponselnya.

"Apa salahku,....Katanya...Munafikkk, kamu masih muda tapi munafik itu yang membuatku jijik."Ucap Firza lalu dia keluar dari ruangannya dan menemui tiga pria yang sudah membuat janji dengannya.

Selamat sore om...Frans..Om Bram,dan om Frengky...Kalian pasti sudah membawa banyak uang kan, aku akan memberikan kalian perempuan yang masih mudah dan sangat cantik dan aku pastikan masih hanya satu pria yang menyentuhnya." Ucap Firza setelah menemui ketiga pria yang ada di ruang karoke.

" Nanti mengecewakan,apa dia cantik?" Tanya bram dengan nada meremehkan.

"Tentu saja dia sangat cantik,seksi dan menggoda aku jamin kalian tidak akan kecewa,perlu kalian ingat dia akan terus memberontak saat kalian bermain nantinya.Sebenarnya bukan keinginannya jadi pelacur tapi dia di jual sahabatnya." Firza menjelaskan sedikit tentang Mira kepada tiga pria itu untuk menyakinkan ketiga pria itu.

" Bagaimana? Kita gas tidak wanita itu?" Tanya Bram lagi kepada dua temannya.

" Kalau aku sih terserah kalian." Jawab Frengky acuh.

" Oke...Kami mau tapi kalau dia mengecewakan,bayarannya kami minta kembali." Ucap Bram.

"Oke...Fix... kalian masuk saja ke kamar tamu,aku sudah menguncinya di kamar itu." Ucap Mira dengan wajah senang.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹 🌹