NovelToon NovelToon
Sistem Gacha Tak Terbatas

Sistem Gacha Tak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: DimensionalEater

[Karya Asli Penulis]

Additional Genre: Romance

Update Setiap Hari.

Setiap 100 like = bonus +1 Chapter

Estimasi Total Chapter: 1000
___

Lior Rivendell, seorang pemuda biasa yang tiba-tiba menemukan dirinya bertransmigrasi di dunia kultivasi bersama dengan plug-in game yang dia unduh sebelumnya.

Menemukan bahwa dia dapat melakukan Gacha Tak Terbatas melalui plug-in tersebut, Lior segera mencapai puncak dunia kultivasi dalam waktu yang tak terbayangkan!

Pada hari pertama, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Ketampanan Immortal Tak Terukur' Tier Legendaris!]

Hari kedua, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Konstitusi 9 Pedang Surgawi' Tier Mitos!]

Hari ketiga, dia mendapatkan:
[DING! Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Prajurit Elf Menawan' Tier Legendaris!]

Ketika dia mencapai puncak dunia kultivasi hanya ada satu hadiah yang menantinya:
[Selamat Host telah mendapatkan Loot, 'Pencipta Seluruh Alam Semesta']

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DimensionalEater, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Langhe dan Kengerian Luo Ren

"Berapa lama kita akan terbang hingga sampai disana?"

"Jika mengikuti kecepatan terbang kita sekarang, kita akan membutuhkan lima sampai lima belas hari."

"..."

Gila!

Baru lima menit berlalu semenjak kita terbang dari gerbang depan Sekte Pedang Langit, dan ekspektasi kami sudah dihancurkan oleh waktu perjalanan yang tidak masuk akal.

Aku dapat melihat kekecewaan Luo Ren dari sini, ini seperti dia mengonsumsi daun mentah-mentah dan langsung menelannya.

Sebenarnya hal ini umum, mengingat luas dunia Kultivator yang tidak masuk akal. Sekitar 3x atau 7x lebih besar dari bumi.

Basa basi tetap berlanjut meskipun perjalanan panjang ini akan menjadi sangat membosankan.

Sesekali disekitar kami terdapat para beast yang jinak dan tidak menggigit, bahkan kami melihat beberapa rombongan murid Sekte Pedang Langit yang berpergian antar kota.

Intinya, tempat ini masihlah zona yang aman dari bahaya. Toh, kami cuman sekte tingkat 7 yang tidak memiliki terlalu banyak sumber daya yang signifikan.

Tak berselang lama, kami melewati hutan yang sangat gelap dan suram. Berbagai lolongan beast membuat tempat ini sedikit menakutkan. Jika orang biasa masuk kedalamnya, sudah dapat dipastikan kematiannya.

"Sudah hampir sore, kita akan beristirahat di Kota Langhe. Apakah ada yang keberatan?" Yanyan bertanya dengan ekspresi datar.

"Tidak ada." jawab Lior.

Lima menit kemudian.

Di kaki barisan pegunungan yang masih menyambung dengan pegunungan Sekte Pedang Langit, sebuah kota yang indah bersemayam dengan tenang disini.

Dibangun disebelah Sungai Batu berwarna biru keabu-abuan yang mengandung kandungan mineral spiritual yang rendah namun stabil, membuatnya ideal sebagai tempat pertanian dan penempaan.

Squad Yanyan mendarat tidak jauh dari gerbang kota.

Terdapat dua gerbang utama kota yang terletak di sisi utara dan sisi selatan. Karena Squad Yanyan datang dari arah utara, volume pedagang dan pelancong yang keluar menuju Sekte Pedang Langit lebih banyak dibandingkan yang masuk.

"Ayo kita masuk, jangan lupa untuk berperilaku sopan, mengerti?" Yanyan memperingatkan seperti seorang ibu yang perhatian pada anaknya, lebih tepatnya anak burungnya.

Lior, Irielle, dan Luo Ren mengangguk.

Mengingat status mereka sebagai Kultivator, tidak diwajibkan untuk mengantre bersama para non-kultivator (mortal).

"Berhenti, nona Kultivator. Bisakah saya menanyai alasan kedatangan kalian?"

Dua penjaga menghentikan Squad Yanyan dan melakukan sesi tanya jawab secara singkat.

"Ah! Kedatangan kami disini adalah untuk..."

Yanyan yang menjawab semuanya, dia bahkan lebih antusias dari pada kami.

Lior merasa bosan dan mulai memperhatikan arsitektur yang ada pada dinding batu. Selain tingginya yang sekitar 20 meter, bahannya kemungkinan adalah batu besi yang mungkin lebih diperuntukkan untuk menahan kekuatan spiritual Kultivator dibandingkan melawan para beast.

Tapi, ketika dia melihat gerbang utama... ada hal yang aneh disana.

Terukir sebuah relief seekor naga tanpa kepala. Dahulu, ketika Liu Teng datang kemari sebelum menjadi Kultivator, dia pernah bertanya apa arti dari relief tersebut.

"Suami, kenapa naga itu tidak memiliki kepala?" tanya IrielIe dengan nada menggemaskan.

Merasa bertanggungjawab, dia tersenyum dan menjawab pertanyaannya. "Naga Tanpa Kepala, sebuah peninggalan zaman dahulu yang mewakili 'Kekuatan Tanpa Ambisi'."

"Zaman dahulu?" Irielle mencoba memperpanjang pembicaraan mereka, karena menunggu Yanyan yang sedang mengoceh.

"Ya... zaman sebelum Kultivator menguasai segalanya."

Keheningan menyelimuti mereka.

Masing-masing mengetahui sisi gelap dari Kultivator, entah dimanapun mereka berada, entah dimanapun ranah mereka saat ini, Kultivator adalah makhluk yang lebih bengis dibandingkan iblis sekalipun.

Luo Ren yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka pun terdiam.

"Hei~ apa yang kalian bicarakan? Ayo kita masuk!"

Panggilan Yanyan segera menyadarkan mereka dari lamunan masing-masing.

Anggota Squad Yanyan mulai menyusul pemimpin mereka dan memasuki Kota Langhe.

Para penjaga yang menjaga gerbang utama berdiri tegak dan memberikan salam dengan formal.

"Selamat datang di Kota Langhe, semoga perjalanan Anda menyenangkan!"

Keributan ini menarik perhatian beberapa orang.

Mereka berpikir bahwa ini pasti adalah murid Sekte Pedang Langit biasa, tapi begitu melihat penampilan mereka...

"Mereka pasti Murid Inti, bukankah mereka tidak dapat keluar dari Sekte secara sembarangan?"

"Jangan bilang mereka memiliki urusan dengan kota ini."

"Memangnya kau pikir apa lagi? Sudah pasti itu adalah pajak."

"Hei, tunggu sebentar... lihat itu."

Karena yang baru saja keluar dari gerbang utama adalah Yanyan dan Luo Ren, mereka hampir tidak memperhatikan sosok surgawi dibelakang mereka.

"I-itu..."

"Oh Dewa... apakah engkau telah memberkati penganut mu ini?"

"... Immortal... mereka adalah Immortal yang turun dari surga!"

Para mortal terkejut, beberapa bahkan menjatuhkan barang bawaan yang mereka bawa, ataupun jualan mereka.

Ini adalah kali pertama mereka mendengar ataupun melihat penampilan Lior yang luar biasa.

Beberapa Murid Luar atau Dalam yang hadir juga menyadari keberadaan Lior.

"Keturunan Immortal... apa yang beliau ingin lakukan disini?"

"Entah, hati-hati jangan terlalu dekat dengan mereka."

"Kyaa~ Tuan Muda begitu tampan~"

"Hei, bukankah kita tadi masuk bersama mereka? kenapa Aku tidak melihat Keturunan Immortal diluar sebelumnya?"

"Kau benar juga, ia pasti menggunakan teknik ilusi untuk menyembunyikan keberadaannya dari kita!"

"Ini pasti ulah Nona Mei Yanyan, kudengar beliau mahir dalam teknik ilusi, tidak kusangka bahwa rumor itu benar."

Squad Yanyan terus berjalan dan menjadi pusat perhatian.

Karena status mereka yang tinggi, para mortal dan murid sekte mau tidak mau harus membukakan jalan utama untuk mereka.

Singkatnya, perjalanan nya begitu lancar hingga saat ini.

......................

Sore hari.

Penginapan Kelinci Emas.

Seorang pelayan wanita sedang berjaga di konter dengan bahagia.

Dia melihat ke kanan dan ke kiri.

Semua meja dan kursi hampir dipenuhi oleh mortal ataupun Kultivator yang mengembara.

"Hehehe, penjualan makanan hari ini pasti luar biasa—"

BRAK!

Pintu masuk penginapan didorong dengan kejam, beberapa engselnya sedikit lepas karena dorongan yang kejam dari seseorang.

"Kami membutuhkan dua kamar termahal di penginapan ini, dimana pemiliknya?!"

Para Kultivator yang melihat kejadian tersebut geram dan ingin menerjang sang pelaku, tapi ketika mereka melihat tampangnya, mereka duduk terpaku di kursi mereka masing-masing.

"S-saya pemilik Penginapan Kelinci Emas, ada yang bisa Saya bantu?"

Wanita itu tergagap dan sedikit gemetar.

"Apakah kau tuli? berikan Aku dua kamar termahal mu!"

Wanita di konter menelan ludah.

"B-baik... silahkan menuju ruangan—"

"Hei, hei, hei~ keributan apa ini?"

Suara nakal terdengar dari luar bangunan, dia masuk dengan gagah beraninya bersama dengan enam pedang yang menggantung di pinggang nya.

Luo Ren berjalan dan berdiri di depan konter, disebelah pria bertampang ganas itu.

Dia bersandar pada pundak pria itu dan mengedipkan matanya.

"Oh my~ pria lucu darimana ini?"

Kultivator yang melihat: ???

Pemilik Penginapan: ???

Para Mortal: ???

Pria bertampang ganas: ???

Lior, dan kawan-kawan yang baru saja masuk kedalam penginapan: ???

1
Idah
gassss Thor..lanjuuuuuuut
Teguh Aja
mampir bang 🗿🙏
DimensionalEater: bolehhh
total 1 replies
Siwa
up
Siwa
hmm
Siwa
mantap
Siwa
keren bang
Siwa
bagus juga
Siwa
lumayan
Siwa
keren
Aisyah Suyuti
seru
Darkness_
ahh ini mahh 1 ch doang
DimensionalEater: reviewnya agak lama dari biasanya. biasanya upload di jam 11 ini nunggak jadi jam 1
total 1 replies
Darkness_
baru 1 thor mana ini
DimensionalEater: maaf, ternyata belum di setting timer nya /Cry/
total 1 replies
Darkness_
belum up' thor
alex sander
lanjut
Darkness_
ayoo upp teruss thorr
DimensionalEater: siap! up setiap hari 🕐
total 1 replies
pizzarro.
gassss upppp
TheEndless
lanjut thor
DimensionalEater: siap! ditunggu yah tiap jam 11 malam, update satu chapter perhari, 2 chapter weekend 🎉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!