⚠️ Mature Content (Harap bijak memilih bacaan)
Cinta itu buta, tidak memandang status. Sehingga yang terlarang pun akan terlupakan.
Luna adalah anak angkat dari Richard Owen, pengusaha sekaligus CEO perusahaan ternama di Hongkong. Sejak usia 1 tahun Luna sudah hidup bersama Richard. Luna sangat mengagumi, pria yang lebih sering dipanggilnya Daddy, itu.
Namun rasa kagum yang dimiliki Luna, bukanlah layaknya seorang anak yang mengagumi ayahnya.
Kenyataanya Luna mencintai Richard lebih sekedar ikatan takdir yang digariskan pada mereka.
“Dad, aku mencintaimu”
Begitulah kalimat yang sering Luna ucapkan untuk Richard.
“Dad juga mencintaimu sayang... ” Jawab Richard, dengan tatapan lembut seorang ayah kepada putrinya.
Akankah cinta Luna terbalaskan atau hanya akan bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Priska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Passionate Daddy Eps. 26
Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
Sudah hampir seminggu berlalu, setelah kejadian malam itu. Luna benar-benar dibuat bertanya-tanya tentang perasaan Richard yang sesungguhnya.
Luna tidak mengerti, mengapa Richard menghentikan semuanya, disaat Luna benar-benar menginginkanya.
“Tuan putriku...”
“Keluarlah, Luna tidak ingin melihatmu sekarang Dad!.” Luna sedang berbaring memunggungi Richard.
“Sayang, Daddy benar-benar minta maaf. Sungguh Dad, tidak bermaksud menolak mu. ” Richard terus mencoba membujuk Luna agar mau berbalik dan melihatnya.
“Kau jahat Dad, setelah berbuat seperti itu, kau malah menyesalinya. Kurasa sampai kapanpun, kau akan selalu menyesali, apapun yang kau lakukan padaku.”
“No. Kau salah sayang. Belum saatnya bagimu. Kau masih bersekolah, masih terlalu awal bagimu untuk merasakan itu..” Richard berusaha menjelaskan sebisa mungkin.
“Daddy umurku sudah 18 tahun, apa itu masih belum cukup? Aku tahu Kau hanya beralasan. Apa aku benar-benar tidak menarik Dad... Apa aku tidak seksi dan tidak menggoda dimatamu..” Luna terus merajuk, namun kali ini, dia mau membalikan tubuhnya melihat Richard.
“Kau sangat sempurna sayang. Daddy selalu berusaha menahan diri saat bersamamu Jika malam itu Daddy tidak memikirkanmu, mungkin Dad, benar-benar akan menerkam mu.”
“Dad, kau tahu aku juga menginginkan mu. Dan kurasa tidak ada yang salah, s*x adalah hal yang wajar dizaman seperti sekarang. Siapa yang perduli dengan itu semua. Jika kau dan aku benar-benar menginginkannya.” Luna mengutarakan pemahamannya pada Richard.
“Aku tidak ingin meyentuhmu. Daddy mencintaimu. Akan lebih bodoh lagi jika Daddy melakukanya, hanya untuk sebuah kesenangan. Apa kau mau Daddy melakukan itu hanya karena nafsu sesaat saja ?.”
“Apa itu hanya karena Daddy tidak mencintai ku...Itu sebabnya kau tidak ingin menyentuhku.” Tanya Luna, menampakan kesedihan diwajahnya.
“Daddy mencintai mu sayang....”
“Di hidup ini aku hanya ingin bersama mu Daddy !!! Berjanjilah, kau tidak akan meninggalkanku. Selamanya, sampai seumur hidup mu..”
“Ya. Seumur hidup Daddy, hanya untuk bersamamu dan melindungi mu.” Begitulah janji Richard.
Luna tersenyum mendengar janji yang Richard ucapkan padanya. Ia memeluk Richard erat, merasakan betapa nyamannya berada didalam pelukan pria, yang disebutnya Daddy ini.
“Aku benar-benar mencintaimu Daddy.”
“Ya aku juga...” Jawab Richard.
Terima kasih Tuhan,sekarang aku merasa sangat bersyukur, karena engkau, mengirim seseorang yang sangat baik hati, menerimaku dalam hidupnya. Dan aku sangat-sangat bersyukur lagi karena orang itu adalah Richard.
*****
“Besok adalah liburan musim panas. Apa yang akan kita lakukan.” Vio meminta pendapat Luna dan Bryan.
“Tidak ada !!!.” Jawab Luna dan Bryan, hampir bersamaan.
Vio menatap heran, kepada kedua orang itu. Apakah ada orang aneh selain mereka dimuka bumi ini. Hari libur adalah hari yang ditunggu-tunggu semua orang, namun kedua makhluk ini malah menjawab tidak melakukan apapun.
“Apa kalian serius?.”
“Apa yang harus dilakukan?.” Luna bertanya balik.
“Kurasa semua hal begitu membosankan.” Sahut Bryan.
“Luna...Bryan...Kalian benar-benar tidak pernah ingin melakukan apapun...” Vio kembali bertanya.
Dipikiran Luna saat ini, ia hanya ingin menghabiskan libur musim panasnya bersama Richard. Meskipun kenyataanya Richard pasti akan tetap sibuk, tapi itu tak masalah, yang jelas waktunya bersama Richard akan lebih lama, dari waktu yang mereka miliki sebelumnya.
“Hei... Lo kenapa sih Lun? Senyam-senyum sendiri gitu..” Keluh Vio.
Namun Bryan sudah bisa menebak, wanita itu pasti sedang memikirkan ayahnya, dan hal-hal gila yang mungkin akan mereka lakukan.
“Cih....” Decaknya.
“Kalau begitu liburan besok, aku akan membawa kalian ke Restoran milik keluargaku.” Seru Bryan.
Luna dan Vio saling menatap, mencerna apa yang dikatakan Bryan pada mereka.
“Tenang saja semua gratis untuk kalian...” Bryan membangkitkan semangat kedua wanita itu. Kata Gratis, membuat mereka tidak mungkin akan menolak tawaran Bryan.
“Besok ? Makan? Restoran ? Gratis ! Baiklah, aku setuju, bagaimana denganmu..” Vio meminta persetujuan Luna.
“Baiklah, tapi bolehkan acaranya siang, karena malam mungkin Daddy, tidak akan mengijinkan ku.”
"Terserah. Kalau begitu besok jam 12 siang, aku akan menjemput kalian berdua.” Bryan bersedia memberi tumpangan untuk Luna dan Vio.
“Ahh... Bryan memang paling Top.” Seru Vio.
Sementara Luna, dia masih sedang berpikir, apakah Daddy-nya akan memberi ijin padanya untuk pergi bersama Bryan. Namun untuk menolak niat baik Bryan, itu juga bukan hal yang benar.
Setidaknya mereka tidak pergi berdua, namun bersama Vio. Pikirnya.
Bersambung....