"Hei anak kecil, Saya mau kamu menjadi penguntit untuk mencari tau apa yang di lakukan oleh tunangan saya di luar sana" ucap Seorang pria tampan yang tak lain adalah presedir di perusahaan itu.
"Saya mau. Asal bapak mau membayar saya 2x lipat"
"Deal"
Berawal dari kerja sama yang saling menguntungkan membuat seorang Devano jatuh hati pada gadis yang biasa dia panggil dengan sebutan anak kecil.
Nadira puspita, Seorang karyawan magang di perusahaan milik keluarga besar Devano. Ikuti kisahnya, Ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa bingung Devano
Setelah mengirimkan DM pada Nadira, Devano terus saja menatap layar ponselnya. Pria itu sangat berharap ada sebuah balasan dari pesan yang dia kirimkan. Namun hingga satu jam berlalu, Ponselnya masih senyap tidak ada satu notifikasi apapun di sana.
Melihat itu membuat Devano mengambil nafas panjang dan membuangnya kasar, Merasa menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan terhadap Nadira hari itu.
"Dasar bodoh! Bagaimana bisa kamu melakukan hal tanpa memikirkan terlebih dahulu, Devano. Kalau sudah seperti ini bagaimana. Apa yang harus kamu lakukan" kata Devano pada dirinya sendiri.
Memang tidak bisa di pungkiri jika Nadira salah satu aset berharga di perusahaannya. Hanya karna emosi sesaat, Devano sampai melupakan begitu banyak hal yang sudah Nadira lakukan untuk perusahaannya.
Devano menatap layar ponselnya yang masih tidak menampakkan apapun. Masih sepi tanpa ada satupun notifikasi di sana.
"Uuuuhhh. Rasanya menyesal sekali. Kenapa juga kemarin aku harus melakukan itu pada Nadira. Memang benar apa yang di katakan oleh Bella. Aku akan sangat menyesal jika sudah mengetahui fakta yang sebenarnya" ucap Devano lagi
Di saat Devano masih mengharapkan balasan dari Nadira. Tiba-tiba saja ada sebuah panggilan masuk daddy nya. Melihat nama yang tertera di sana membuat Devano dengan cepat mengusap tombol hijau itu.
📱:Iya halo, Dad. Ada apa daddy telfon Devano?
📱:Malam ini mommy sama Daddy harus pergi ke Tokyo. Kebetulan kemarin daddy baru saja bertemu dengan teman lama Daddy, Dan dia menawarkan sebuah kerja sama yang sangat menguntungkan.
📱:Oh, Baiklah. Daddy sama mommy berapa lama di sana? Jangan berangkat sebelum Devano kembali
📱:Segera pulang, Karna jam penerbangan jam 19:00, Setengah jam sebelum penerbangan daddy sama mommy harus berangkat ke bandara
📱:Dev pulang sekarang.
Setelah mengatakan hal itu, Devano langsung memutuskan sambungan telponnya. Meletakkan ponsel itu ke dalam saku jasnya. Kemudian berjalan cepat keluar dari dalam restoran.
Devano melesatkan cepat mobilnya. Membelah jalanan sore yang cukup padat. Beruntung karna Devano cukup lihai dalam membawa mobil, Sehingga dengan sangat mudah dirinya menyalip setiap pengendara yang menghalangi perjalanannya.
30 menit kemudian, Mobil itu sudah tiba di kediaman kedua orang tuanya. Devano segera keluar saat melihat supir pribadi kedua orang tuanya sudah menyiapkan mobil di depan rumahnya.
"Daddy, Mommy mana?" ucapnya sambil berjalan mendekat pada sosok pria paruh baya yang Devano panggil dengan sebutan Daddy.
Mendengar suara bariton khas Devano, Wardana pun meletakkan ponselnya dan menoleh ke arah Devano yang sudah semakin mendekat.
"Mommy masih bersiap di atas. Apa kamu mau ikut mengantar daddy dan juga mommy, Dav?" tanya Wardana pada Devano.
"Tentu, Dad. Devano sendiri yang akan mengantar kalian ke bandara. Kalau boleh tau, Berapa lama kalian di sana?" Devano bertanya sambil menatap daddy nya.
"Entahlah, Kemungkinan besar sampai kerjasama ini sukses. Doakan semoga semuanya lancar ya"
"Tentu, Daddy. Devano akan mendoakan yang terbaik. Jangan lama-lama, Devano kesepian kalau gak ada daddy dan juga mommy" balas Devano yang terdengar lirih.
"Kamu tenang saja, Dev. Karna mommy sudah meminta Ratna untuk menemani kamu di sini selama mommy dan juga Daddy tidak ada di rumah. Dia yang akan menyiapkan segala sesuatu yang kamu butuhkan"
Suara itu membuat Devano menoleh ke arah tangga, Menatap sang mommy yang sudah bersiap dan menuruni anak-anak tangga di sana.
"Apa! Kenapa mommy tidak mengatakan dari awal sama Dev" seru Devano yang merasa cukup terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar dari mommy nya.
Mommy dan juga Daddy nya saling pandang sambil mengerutkan keningnya. "Ada apa denganmu, Dev? Kenapa terlihat terkejut begitu. Bukan kah Ratna itu tunangan kamu, Jadi apa salahnya jika Mommy memintanya untuk menemani kamu selama kami berdua tidak ada di rumah" kata Lina sambil menatap Devano.
"Bagaimana ini, Apa yang harus aku katakan pada Mommy. Biarpun aku sudah benar-benar ilfil pada Ratna, Tapi untuk saat ini masih bukan waktu yang tepat mommy dan daddy tau bagaimana kelakukan Ratna" Devano bermonolog dalam batinnya sambil berusaha mencari alasan yang tepat atas pertanyaan mommy nya.
"Dev, Kenapa kamu diam saja? Memangnya kamu gak suka kalau Ratna temenin kamu?" kata Lina lagi
Lagi lagi Devano terdiam. Masih bingung dengan apa yang mau di jawab. "A...Aku"