NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Romansa / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26.Menjadi istri kedua

"Gak!" tolak Drabia galak." pulang sanah!" mengibaskan tangannya mengusir Ansel.

Ansel tersenyum, melihat ekspresi wajah Drabia yang merah malu mali. Ia tau gadis cantik itu malu mengatakan, iya.

"Ayah, besok aku akan membawa Mama ke sini" ucap Ansel sebelum meninggalkan rumah itu.

"Baiklah!" Pak Ilham menarik napasnya dalam dan mengeluarkannya dengan kasar, membuat dadanya terasa lega. Akhirnya rumah tangga putrinya terselamatkan.

"Kalau begitu aku pulang dulu Yah. Assalamu alaikum" pamit Ansel menyalam tangan Pak Ilham.

"Walaikum salam" balas Pak Ilham dan Drabia bersamaan.

Sebelum melangkahkan kakinya, Ansel mengedipkan sebelah matanya ke arah Drabia sembari tersenyum.

Drabia memutar bola mata.

"Ngapain kedip mata?" cetus Pak Ilham menepuk pundak Ansel.

Ansel tidak menjawab, memilih melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dengan wajah berbinar. Besok dia akan membawa Ibunya untuk merujuk Drabia.

Sepeninggal Ansel dan Ayahnya, Drabia pun menutup pintu kamarnya dengan perasaan tak menentu. Benarkah mereka akan rujuk?. Kenapa Ansel baik padanya setelah memberinya rasa sakit?.

'Ya Allah, semoga ini keputusan yang tepat dan yang Engkau ridhai ya Allah' batin Drabia. Melangkahkan kakinya naik ke atas tempat tidur untuk istirahat. Drabia membaringkan tubuhnya dengan wajah tersenyum. Akhirnya cintanya terbalas juga.

Ansel yang sudah berada di dalam mobilnya, melajukan kenderaannya bersiul siul dengan riang gembira.

Tapi ruat wajah gembira itu langsung memudar saat memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya, melihat kenderaan Hafshah terparkir di halaman rumah.

Ternyata masalahnya belum selesai dengan Hafshah. Ansel mendesah lantas keluar dari dalam mobilnya. Sampai di dalam rumah, terlihat Hafshah menangis di dalam pelukan Ibu Nimas.

"Aku malu Tante jika rencana pernikahan kami di batalkan" isak tangis gadis itu.

"Aku minta maaf" sambar Ansel yang tiba tiba datang.

Hafsaha dan Ibu Nimas refleks mengarahkan pandangan mereka ke arah pintu. Ansel melangkahkan kakinya ke arah sofa, dan duduk di salah satu sofa kosong.

"Aku minta maaf, aku gak bisa lagi untuk melanjutkan hubungan kita" ucap Ansel lagi menundukkan kepalanya merasa bersalah sudah mempermainkan perasaan Hafshah.

"Mama sudah mengingatkanmu sebelumnya. Untuk tidak menjalin hubungan dengan wanita mana pun selagi kamu berstatus suami Drabia. Lihatlah Nak, setelah kamu menyakiti Drabia. Sekarang kamu menyakiti Hafshah" ucap Ibu Nimas. Saat Ansel akan meminta ijin untuk ber ta aruf dengan Hafshah. Ibu Nimas sudah menasehati anaknya itu, untuk tidak memulai hubungan dengan ke bohongan. Namun melihat Ansel memohon sampai menangis, Ibu Nimas yang tidak tega, terpaksa memberi restu anaknya itu.

"Ternyata Bang Ansel gak mencintaiku selama ini" ucap Hafshah di selah selah tangisnya.

Ansel hanya diam menunduk. Mungkin benar yang dikatakan Hafshah, dia tidak mencintai gadis itu. Mungkin Ansel hanya mengaguminya, dan terlalu terobsesi untuk memiliki istri yang soleha.

"Aku gak mau, rencana pernikahan kita di batalkan. Gak apa apa aku menjadi istri ke dua. Aku sendiri yang akan meminta ijin sama Mbak Drabia" tangis Hafshah lagi.Semua teman teman, para tetangga rumahnya sudah mengetahui pertunangan mereka, bahkan rencana pernikahan mereka yang sudah di siapkan. Hanya tinggal menentukan hari dan tanggal saja.

Ansel refleks mendongak ke arah Hafshah. Bagaimana bisa Hafshah meminta ijin poligami kepada Drabia. Sedangkan Ansel belum jadi merujuk Drabia. Bisa bisa Drabia akan benar benar lepas dari genggamannya.

"Maaf Hafshah, aku gak sanggup untuk berpoligami. Dan aku rasa Drabia juga tidak mungkin mau" ujar Ansel.

"Aku gak mau tau, aku gak mau menanggung malu. Pernikahan kita harus tetap terjadi. Kamu sudah berjanji bukan hanya padaku, pada keluargaku juga!" teriak Hafshah tiba tiba berdiri dari pelukan Ibu Nimas. Membuat Ibu Nimas dan Ansel terlonjak kaget.

"Aku akan tetap mempersiapkan pernikahan kita sampai selesai. Aku gak mau tau, kamu harus datang di hari yang kutentukan. Jika tidak..." Hafshah mengeraskan rahangnya dan menatap tajam pada Ansel.

"Kupastikan pernikahanmu dengan Mbak Drabia hancur!" ancam Hafshah lansung meninggalkan ruangan itu.

Ansel dan Ibu Nimas sama sama terdiam membeku di tempat duduk masing masing. Mereka tidak percaya, yang barusan berbicara kasar itu adalah Hafshah, gadis soleha yang selalu lembut bertutur kata.

Semua salah Ansel yang bersikap egois dan gegabah dalam bertindak. Apakah yang harus Ansel lalukan sekarang?.

'Aaaa...!' Ansel berteriak dalam hati sembari mengusap kasar wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Mama tidak bisa membantumu apa apa" ucap Ibu Nimas lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Ma!" panggil Ansel

Ibu Nimas langsung menghentikan langkahnya, menoleh ke arah anak satu satunya itu.

"Besok aku akan rujuk dengan Drabia.Dia sudah setuju Ma" ujar Ansel.

"Bagus kalau begitu. Tapi Mama tidak mau ikut campur dengan masalahmu lagi. Apa lagi di saat kamu belum bisa menyelesaikan masalahmu dengan Hafshah" ucap Ibu Nimas." Kalau bisa Mama saranin, lebih baik kamu menyelesaikan masalahmu terlebih dahulu dengan Hafshah, baru kamu rujuk dengan Drabia" ucap Ibu Nimas lagi dan melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamarnya.

Ansel yang di tinggal Ibunya, lagi lagi terdiam. Dia sudah mengatakan besok akan datang merujuk Drabia. Bagaimana bisa dia harus menundanya lagi. Bisa bisa Pak Ilham dan Drabia menganggapnya main main. Mereka tidak akan percaya padanya lagi.

Huh!

Ansel menghembuskan napasnya kasar, kemudian berdiri dari tempat duduknya masuk ke dalam kamar untuk istirahat.

**

Ting nung!

Drabia yang sedang memasak di dapur mengerutkan keningnya mendengar pagi pagi ada yang menekan bel rumah mereka.

'Apa itu Ansel?' Drabia mengulas senyumnya, pagi pagi Ansel sudah datang mengunjunginya.

"Bi, tolong jagain masakanku ya" ucap Drabia bergegas meninggalkan dapur untuk menyambut Ansel yang datang pagi pagi. Mendapat balasan cinta dari Ansel sungguh membuat hati Drabia bahagia. Cinta yang sudah lama ia dambakan, akhirnya ia dapatkan juga.

Si Bibi yang di suruh hanya patuh saja. Seharusnya tugasnya yang memasak, namun majikannya itu ingin memasak sendiri buat sang Ayah.

Drabia yang membukakan pintu untuk tamu yang datang, terdiam. Dugaannya salah, bukan Ansel dan Ibu Nimas yang datang. Melainkan Irham. Untuk apa pria itu datang ke rumahnya pagi pagi?.

"Pak Irham" Drabia mengulas senyumnya, meski terlihat masam.

"Assalamu alaikum" sapa Irham.

"Walaikum salam" balas Drabia." Silahkan masuk Pak." Drabia menyingkir dari ambang pintu, memberi jalan tamunya untuk masuk.

"Trimakasih" ucap Irham sembari melangkah masuk.

"Ada apa ya Pak Pagi pagi sudah datang?." Tentu Drabia heran dengan laki laki itu, berkunjung pagi pagi.

"Apa kamu akan rujuk dengan Ansel?" tanya balik Irham langsung ke intinya. Memang niatnya datang ke rumah orang tua Drabia untuk memastikan itu.

Drabia menajamkan pandangannya ke wajah Irham. Apa maksud Irham menanyakan hal itu padanya?.

*Bersambung.

1
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
Hafshah setres to ternyata🤣🤣🤣
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
seru nih😄😄😄
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
jahat bgt si Kevin
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
drabia jahil bgt si😄😄😄rasain lu ansel🤣🤣🤣
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
duh Ansel mnis bgt si /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
Hafshah kok gtu to...apakah Hafshah doyan mabuk juga🤭
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
waduh Hafshah kok kasar😄😄😄😄
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
biarin drabia sama Irham aja yah jgn sama ansel
min yoongi
mending cerai jadi janda perawan, ersembahkan keperwanan buat suami yg mencintai,ini malah maunya di ewe dulu baru di jandain duh bodohnya perempuan cara berpikirnya padahal di kasih otak untuk berfikir untung ruginya untuk diri sendiri
Dayu Santi
lanjut thor, ceritanya menarik...
Rose Mustika Rini
ya emank semua orang bukan laki2 aja perempuan jg pengen pasangan yg masih suci...tp ga gitu jg kan menyikapinya sampe berbuat kasar, salah dr sikap yg diambil tidak berfikir dengan tenang dicari permasalahannya ditanya kejadiannya..ya itu sih dr personalnya lg..yg jelas semua bisa diatasi dengan kepala dingin
Rose Mustika Rini
isshh kamu Drabia kayak ga ada laki2 yg lebih baik aja..udah tau Ansel gitu sifatnya berarti kedepannya dia suka gitu jg ga bisa menahan mulut nafsu amarah pokoknya ga berhati lapang..
Rose Mustika Rini
mudah2an aja ada lelaki yg nerima kamu baik buruknya..

sama si polisi aja tuh biar nyahooo kamu jd kakak iparnya
Rose Mustika Rini
eehh ternyata si calon yg disukai sama aja dengan istrinya....siapa tau kan blm tau masa lalunya
Rose Mustika Rini
dodol lu aja kaga denger panggilan istrimu bangunin untuk solat
Rose Mustika Rini
lah yg salah kamu lah nerima, ga bisa apa bilang jujur ke Pak Ilham
Rose Mustika Rini
buat saya aja bi gajinya hehher lg butuh duit bi
Rose Mustika Rini
nah gitu kamu ngerasa pria baik mulut hati dan sikapmu ga menunjukkan manusia yg baik..
Rose Mustika Rini
ini pria baik baik dapat wanita baik baik pula...kamunya aja laki2 yg ga dewasa marah marah karena nikah sm wanita yg punya dosa..trus kamu dibilang pria baik baik gitu mulutnya tajam ga punya hati..
Rose Mustika Rini
heemm jng salah faham "pria baik baik dapat istri baik baik" ini harus tau maksudnya seperti apa..harus melihat dr berbagai hal jng karena ada gosip ini itu tp blm tau kebenarannya trus mencap jelek..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!