Di Balik Cadar Persitku

Perihal urusan pengajuan nikah kantor untuk seorang prajurit ternyata tidak semudah yang di ucapkan . Bahkan ini lebih sulit dan ribet dari pengajuan sidang pranikah seorang anggota polisi.

Itu juga membuat Sherly capek sendiri. Dan selalu saja menggerutu dalam hati. Ia lebih memilih terjun ke lapangan untuk berperang dengan para klan nya. Daripada dipusingkan oleh hal hal yang membuat kepalanya semakin panas saja.

Tapi karena Al dibantu penuh oleh sang komandan. Maka hanya dalam waktu kurang lebih tiga harian. Al dan Sherly kini sudah nampak lega. Hari ini adalah hari dimana mereka sudah mendapatkan izin serta sudah di sidang oleh para komandan calon suaminya itu.

Sherly yang sudah lengkap memakai seragam persit nya yang sebentar lagi akan sah menjadj istri sekaligus nyonya Al Naru. Saat ini nampak tersenyum lega. Karena semua urusannya dengan urusan kantor Al sudah kelar.

Sejak tadi Al selalu saja memperhatikan Sherly. Karena ia begitu terpukau akan gadis yang ia akan nikahi itu. Mengapa tidak, karena saat Sherly memakai seragam kebesaran nya yang menunjukkan seragam persit nya. Yang nampak pas dan cocok di tubuhnya.

Karena selain cantik gadis itu juga memiliki kulit putih mulus, khas dengan kulit kulit orang Eropa. Tapi warna kulit Sherly masih sedikit berbau bau Asia. Karena ibunya Sherly adalah keturunan asli Asia.

"Lihatnya biasa saja kali!! ".Ledek Sherly yang ternyata sejak tadi pun ikut memperhatikan Al.

" Kenapa???. Grogi ya kalau aku lihatin begitu?. Hm? ".Al malah menggoda Sherly. Mungkin karena ia yang sedikit malu sebab ternyata ia ke gift oleh calin istrinya itu.

" Haiss... Kurang kurangi tuh pedenya!!!. Biar bisa ngaca! ".Sahut Sherly yang sudah sangat kesal akan sikap Al.

Tapi meskipun begitu entah rasa apa yang ia miliki didalam hatinya itu. Ia kadang merasa benci, kadang kepo kadang juga cemburu.Apalagi ketika Al tidak terlihat oleh pandangannya.

" Ayo kita pulang!!!. Karena dirumah sudah ada yang ingin mengukur gaun pengantin kita".Ajak Al setelah urusan mereka sudah selesai dikantor nya.

Sherly pun hanya menganggukkan kepalanya. Sambil melangkah lebih dulu, meninggalkan Al dibelakang nya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Sedangkan di kediaman Rayen dan juga Lea saat ini. Baru saja kedatangan tamu jauh yang selama ini sangat jarang pulang ke Jakarta. Siapa lagi kalau bukan Naura dan juga Mark.

Lea pun nampak sangat merindukan putri bungsunya itu. Sejak tadi ia tak henti henti nya memeluk tubuh Naura erat. Membuat Naura kesulitan untuk bergerak.

Berbeda dengan anak kecil berusia enam tahun yang sejak tadi saling tatap. Dengan memperhatikan Mommy nya. Pandangan kedua anak itu menatap pada Mommy dan juga Oma nya itu.

"Are you Okay Mom??? ".Tanya anak kecil itu sambil terus memperhatikan wajah Mommnya nya

" Yes sayang, Mommy baik baik saja".Naura tersenyum pada anak kecil itu. Seraya mengedipkan matanya.

Setelah merasa puas memeluk tubuh putrinya. Kini Lea beralih menatap ke arah dua bocah yang memiliki wajah sangat mirip itu. Tapi sangat berbeda sifat dan karakter nya.

"Zello , Zain... Kalian berdua tidak ingin peluk Oma apa??? ".Seru Lea sambil merentang kan kedua tangannya.

Kedua bocah itu pun langsung masuk kedalam pelukan Lea. Mereka juga tahu jika Lea adalah Oma nya. Karena selama ini mereka hanya banyak bicara dari sambungan telpon dan video call saja. Melihat aksi kedua putranya yang begitu posesif memeluk tubuh Oma nya.

"Miss you Oma".Ucap bocil yang bernama Zain itu. Sambil memeluk pinggang Lea dengan sangat erat.

TBC