Ainsley Smith, bukanlah gadis yang mudah jatuh cinta apalagi statusnya yang tidak biasa karena dia adalah putri seorang mafia. Dia menyamar menjadi gadis biasa karena setiap pria yang mendekatinya ingin memanfaatkan dirinya tapi seorang pria mengejarnya tanpa henti dan dia adalah Harry Windston.
Ainlsey tidak mempedulikan hal itu apalagi sebenarnya dia sudah tertarik dengan seseorang tapi pria itu, sepertinya tidak tertarik denganya dan pria itu adalah Damian Maxton. Damian hanya seorang anak angkat yang menggantikan posisi ayahnya, dia dan Ainsley sudah saling mengenal tapi karena status mereka tidak sebanding, membuat Damian tidak berani mendapatkan cinta gadis itu tapi pria yang mengejar Ainsley tanpa henti, membuat Damian merasa tersaingi tapi ketika dia mengetahui siapa Harry, Damian jadi ragu apalagi hubungan mereka semakin jauh karena keberadaan sahabatnya. Permasalahan keluarga datang, perebutan harta terjadi saat Damian bertemu ayah kandungnya.
Tidak hanya itu, dia berusaha menyelamatkan Mayumi saat dua Ykuza yang ingin menangkap Mayumi datang dan konflik panas terjadi antara mereka dan selama menghadapi konflik itu, Ainsley selalu bersama dengannya dan mereka menghhadapi konflik itu bersama.
Siapa sebenarnya Harry Windston? Apakah dia memiliki hubungan dengan Damian, dan siapakah yang akan memenagkan hati Ainsley? Damian atau Harry?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama
Ainsley terlihat senang setelah berbicara dengan seseorang melalui ponsel-nya. Tentu saja yang menghubunginya adalah Damian. Ainsley terlihat senang, dia bahkan sudah tidak sabar tapi hari menyebalkan baginya sebentar lagi akan datang karena Harry akan mengajaknya makan siang hari ini dan dia juga akan mengalami kejadian yang tidak terduga. Penolakan yang Ainsley lakukan, tidak akan menyurutkan niat Harry untuk mendapatkan gadis itu. semakin dia ditolak, semakin dia bersemangat bahkan jika dia diberi makanan beracun sekalipun dia tidak akan menyerah asal dia masih bernapas.
Lagi pula sampai sekarang, dia belum pernah melihat pacar Ainsley walaupun Ainsley selalu berkata jika dia punya pacar. Dia bahkan begitu penasaran dengan pria yang menjadi pacar Ainsley. Apa pria itu pantas bersaing dengannya?
Hari ini tidak saja akan menjadi hari menyebalkan untuk Ainsley tapi akan menjadi hari menyebalkan untuk Harry karena dia juga akan mengalami kejadian tidak terduga apalagi Shelly sudah berada di dalam ruangannya saat ini.
Harry terlihat gusar dan kesal. apa Shelly tidak bisa berhenti? Mereka sudah berakhir tapi kenapa Shelly masih saja mengganggunya. Dia sungguh tidak suka diganggu seperti itu tapi dia tidak sadar jika dia juga melakukan hal sama seperti yang Shelly lakukan.
"Harry, aku membawakan makan siang untukmu," Shelly mendekatinya dan meletakkan makanan yang dia bawa ke atas meja.
"Bawa kembali, aku mau makan di luar," jawab Harry tanpa melihatnya.
"Tidak, aku ingin kita makan bersama. Aku membuat ini dengan susah payah," jawab Shelly. Dia melakukan hal itu karena waktu itu dia melihat Harry memakan makanan yang dibawa oleh Ainsley.
"Pergilah Shelly, apa kau tahu jika kau mengganggu aku?"
"Tidak mau! Aku tidak mau!" Shelly berjalan menuju sofa dan duduk di sana. Dia tidak akan mau pergi sebelum Harry mau makan dengannya.
"Berhenti bersikap seperti itu, Shelly. Kau membuat aku muak!" ucap Herry kesal.
"Harry, aku?"
"Apa?" Harry menyela ucapan Shelly dan menatapnya dengan tajam.
"Jangan katakan kau hamil anakku agar aku kembali padamu!" ucapnya lagi.
"Jika iya memangnya kenapa?" teriak Shelly marah. Mereka sudah mau menikah juga sudah tinggal bersama. Dia bahkan sudah memberikan dirinya untuk Harry, memberikan semuanya tapi kenapa Harry tiba-tiba berubah setelah bertemu dengan gadis itu?
"Shelly, kita sudah selesai jadi berhentilah melakukan hal yang sia-sia," pinta Harry.
"Kau yang mengakhiri hubungan kita seenaknya Harry dan aku tidak terima. Aku sudah memberikan semuanya padamu tapi kenapa kau begitu tega mencampakkan aku demi gadis yang tidak menyukaimu sama sekali?"
"Diam kau!" teriak Harry marah.
"Aku tahu Harry, dia tidak menyukaimu dan kau yang terobsesi dengannya. Kau bilang aku melakukan hal yang sia-sia? Coba kau pergi bercermin, apa kau juga tidak melakukan hal sia-sia seperti yang sedang aku lakukan saat ini?" sindir Shelly.
"Diam, kau!" Harry mengulangi ucapannya.
"Kenapa? Apa ucapan yang aku katakan salah?"
"Sebaiknya kau berhenti mengoceh, Shelly!"
"Baiklah, kita lihat saja nanti, apa kau bisa mendapatkan gadis itu? Jika tidak, aku harap kau kembali padaku dan melanjutkan pernikahan kita yang tertunda!" setelah berkata demikian, Shelly keluar dari ruangan itu. Dia akan membiarkan Harry berusaha, tapi sebelum itu dia harus melakukan sesuatu.
Tanpa sepengetahuan Harry, Shelly pergi mencari wanita yang dia anggap telah merebut Harry, mengacaukan pernikahan mereka dan tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi., Ainsley terkejut karena seseorang tiba-tiba melemparnya dengan telur dan tiga wanita sudah berdiri di hadapannya dengan angkuh.
Saat itu Ainsley berada di restoran, dia datang lebih awal menunggu kedatangan Damian karena Damian mengajaknya makan siang tapi dia tidak menyangka, selama menunggu tiba-tiba saja tiga orang wanita menghampirinya dan melemparnya dengan telur tanpa berkata apa-apa. Ainsley menatap mereka dengan tajam dan membiarkan telur yang ada di rambutnya menetes mengenai wajah dan bahunya.
"Apa maksudnya ini?" tanya Ainsley. Siapa ketiga wanita itu? Dia benar-benar tidak kenal.
"Jauhi Harry!" teriak Shelly lantang.
"Seharusnya kau yang meminta Harry menjauhi aku!" ucap Ainsley kesal.
"Aku peringatkan padamu, Nona. Harry tunangan dan calon suamiku jadi jauhi dia!" ucap Shelly lagi. Semoga dengan begitu, gadis itu membenci Harry sehingga Harry berhenti mengejarmya.
Ainsley diam, sesungguhnya dia malas berdebat hanya karena pria apalagi dia tidak punya hubungan apa pun dengan pria itu bahkan dia tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh mereka tapi dia harus membela diri.
"Aku juga memperingatimu, Nona. Yang mengganggu aku adalah Harry, lalu kenapa kau mengajak sahabatmu melemparku dengan telur busuk ini? Apa kalian bertiga mau aku lemparkan ke kandang singa?"
"Jangan menggertak!" teriak kedua sahabat Shelly.
"Kalian mau mencoba? Sekali lagi kau melemparku dengan telur itu maka aku tidak akan ragu melempar kalian!" ancam Ainsley.
Shelly menatap Ainsley dengan tajam, sepertinya bukan gertakan biasa, sedangkan kedua sahabatnya menyembunyikan telur yang masih ada di tangan mereka.
"Pergilah, jangan membuat drama! Sebaiknya kau menjaga Harry baik-baik dan peringati dia agar dia tidak mendekati aku lagi karena aku juga muak!" ucap Ainsley kesal.
Ainsley memutar langkahnya, hendak pergi tapi seseorang memanggilnya dan pria itu adalah Harry. Dia terkejut melihat keadaan Ainsley dan dia juga terkejut melihat Shelly ada di sana bersama kedua sahabatnya yang suka membuat onar.
"Shelly, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Harry dengan nada tidak senang.
"Aku memperingatinya agar tidak mengganggumu lagi, Harry!" jawab Shelly.
"Apa kau sudah gila? Aku yang mengejarnya dan kau tahu itu, lalu kenapa kau melakukan hal seperti ini?" Harry tampak marah, dia tidak menyangka jika Shelly akan mencari Ainsley dan mempermalukannya. Ainsley pasti akan membencinya setelah kejadian ini.
"Aku hanya ingin memberinya pelajaran!" teriak Shelly pula.
Ainsley melihat mereka dengan perasaan muak, dia tidak ada hubungan dengan masalah mereka berdua tapi dia jadi terlibat. Dia bahkan malu karena mereka menjadi pusat perhatian apalagi saat ini mereka berada di restoran. Sebaiknya dia pergi dan membatalkan makan siangnya dengan Damian karena dia mau pulang.
Tanpa berkata apa-apa dan tidak mau terlibat lebih jauh, Ainsley melangkah pergi tapi Harry mengejarnya dan memegangi tangannya karena dia mau meminta maaf pada Ainsley sehingga membuat Shelly kesal dan marah.
"Ainsley, jangan pergi dan maafkan perbuatan Shelly," pintanya.
"Lepaskan aku Harry, aku tidak mau terlibat dalam masalah kalian!" Ainsley berusaha menarik tangannya.
"Maafkan aku Ainsley, gara-gara aku, kau jadi terlibat."
"Kau tahu Harry, aku muak denganmu! Aku sudah memintamu untuk berhenti tapi kau selalu mengejar aku dan mengganggu aku, aku sungguh muak padamu! Aku juga benci denganmu jadi berhenti mengejarku jika tidak jangan salahkan aku karena aku tidak akan sungkan lagi!" teriak Ainsley marah.
Shelly tersenyum, dia menang. Inilah yang dia inginkan, dia ingin Harry mendengar Ainsley berkata demikian agar Harry benar-benar menyerah tapi sayangnya, Harry tidak pernah mau menyerah.
"Tidak Ainsley, sekalipun kau muak, aku tidak akan menyerah," ucapnya.
"Harry!" teriak Shelly tidak terima.
"Aku muak dengan drama ini!" ucap Ainsley. Kenapa dia harus terlibat dengan mereka, dan kenapa dia harus mengenal Harry?!
"Ainsley, dengarkan aku!" pinta Harry, dia ingin meraih tangan Ainsley untuk menghentikannya karena saat itu, Ainsley sudah melangkah pergi tapi tanpa dia duga, seseorang berjalan mendekat, meraih pinggang Ainsley dan menggendongnya.
Ainsley berteriak, dia sangka Harry yang melakukan hal itu tapi ketika melihat orang yang sudah dia tunggu datang, Ainsley memeluk lehernya.
"Jangan sentuh pacarku!" ucap Damian seraya menatap Harry dengan tatapan tajam begitu juga dengan Harry.
"Siapa kau?" tanya Harry.
Mereka berdua saling pandang, tanpa menyadari sesuatu. Harry benar-benar kesal, apa pria itu adalah pacar Ainsley? Diam-Diam Ainsley tersenyum dan semakin mengencangkan pelukannya, pacar? Apa dia tidak salah dengar?