18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peresmian hotel bang Gavin (part-1)
"Nad, aku berangkat ya!" mengulurkan tangannya kearah Nada.
Rutinitas baru saat mereka telah menjadi sepasang suami istri, setiap Ando akan bepergian Nada akan mencium punggung tangan suaminya tersebut.
"Yakin nggak mau ikut?" tawarnya lagi.
"Nggak ah, lagian nggak lihat apa, nih!" tunjuknya pada setumpuk buku dihadapannya, yang sedang ia pelajari untuk bahan skripsinya yang tinggal beberapa hari lagi.
"Lagian entar siang aku juga mau ketemuan sama teman-teman aku di mall."
"Iya deh iya," tangannya terulur mengusap puncak kepala istrinya. "Nanti hati-hati ya, jan deket-deket sama cowok lain." lanjutnya. membuat Nada mencibir kearahnya.
"Nad," ucapnya saat sudah diambang pintu kamar.
"Apalagi?"
"Ada yang lupa!"
"Apaan?" tanyanya dengan kening berkerut.
Ando tidak menjawab, kakinya terus melangkah menghampiri Nada. Mengec*p kening istrinya lama.
"Andooo ihs." jeritnya, Ando bergegas pergi sembari tergelak. tanpa menghiraukan gerutuan istrinya.
.......
Pukul 6:35 Ando sampai disekolah, memarkirkan motor merah kesayangannya, berjalan sembari bersiul dengan riangnya.
"Woooyy...!" teriak Pandu dan danang bersamaan, turun dari motornya masing-masing.
"Oyyy,!" Ando balas berteriak kearah mereka.
"Gimana bro, siap buat acara peresmian hotel bang Gavin nanti siang?" tanya Pandu.
"Elaaah lo masih nanya aja, semalem udah di chat juga kan?"
"Apa salahnya kita kan cuma mastiin secara langsung iye kan bro.?" Danang menimpali.
"Yo'i bener tuh!"
"Ok ok, Beres!" Ando terkekeh, ia salut terhadap kedua sahabatnya yang selalu kompak dan selalu mengingatkan satu sama lain.
"Terus si trio ubur-ubur udah dikabarin?" tanya Pandu sembari menyisir rambut dengan tangannya.
"Sialan lo trio ubur-ubur, teman gue juga itu!"
"Iya, elaaah sensitif bats sih lo Ndo, nih bocah lagi Pms kali ya?" Yang langsung mendapat jitakan pelan Dari Ando.
"Sembarangan lo."
"Pokoknya kita harus menampilkan yang terbaik buat bang Gavin, jangan sampai buat dia kecewa, bang Gavin sendiri yang minta kita sebagai pengisi Acaranya kan?"
"Wokeh!" Danang mengangkat kedua jempolnya.
Lalu ketiganya berjalan beriringan untuk memasuki kelas.
........
Setelah jam pelajaran habis, ketiganya langsung bergegas menuju Bascamp mereka, untuk istirahat sejenak dan mengganti baju.
"Kira-kira bang Gavin ngundang banyak orang nggak sih?" tanya Danang sembari mengikat tali sepatunya.
"Setahu gue sih lumayan banyak, pelanggan setia di Cafe bang Rasyid juga di undang keknya." Pandu menjawab sembari berdiri mencangklong tas, bersiap untuk menaiki motor miliknya.
"Bang Gavin nggak memberi batasan, siapapun yang mau boleh datang, Karena acaranya diadakan diluar gedung!"ucap Ando menimpali.
"Eh iya gitu, kok gue nggak tahu sih,?" Danang ikut berdiri dengan expresi bingung.
Ck!
"Isi kepala lo itu, isinya makanan enak doang sih!" Pandu yang menjawab sembari menyalakan motornya.
"Sue lo!" Danang ikut menyalakan motor miliknya.
"Siap?" ucap Ando melirik kedua sahabatnya yang sudah menyalakan motor masing-masing.
"Siap!" jawab Pandu dan Danang bersamaan.
Pukul 13:25 ketiganya sampai didepan G-HOTEl sebuah hotel mewah baru, Milik bang Gavin kakak kedua bang Rasyid.
"Gila, gue nggak nyangka! keren bener nih hotel, dulu perasaan waktu kita kesini pas lagi pasang pondasi nggak sih?" ucap pandu pada kedua sahabatnya yang sama-sama memandang takjub kearah hotel 3 lantai dihadapannya yang bernuansa kotemporer.
Keduanya hanya mengangguk menanggapi ucapan Danang.
"Eh, udah pada dateng sohib kecil-kecil gue nih!" ucap bang Gavin tiba-tiba merangkul ketiganya.
"Udah bang, baru aja!" Ucap ketiganya serempak.
"Ayo masuk dulu, belom pada makan kan?" tanyanya sembari memimpin langkahnya menuju kedalam hotel.
"Nih, makanan nya udah disiapin khusus buat lu pada, makan yang banyak ye, biar nanti penampilannya keren!" ucap bang Gavin sembari menunjuk beberapa menu yang terhidang dimeja makan.
"Si beni, Agil sama si Ramon, udah pada makan tadi, sekarang lagi pada siap-siap noh disono!" tunjuknya pada ruangan yang tidak jauh dari tempat mereka berpijak saat ini.
Ando meringis, lalu kemudian mengangguk sopan mengucapkan terimakasih.
"Makasih banyak nih bang," Ucap Ando diikuti Pandu dan Danang.
"Santai-santai, Ayo pada dimakan, acaranya masih satu jam an lagi!"
"Iya bang." ucap ketiganya.