NovelToon NovelToon
My Beloved Presdir

My Beloved Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:70.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Poel Story27

Kesedihan Rara mencapai puncak hanya dalam waktu satu hari.

Setelah orang tuanya batal menghadiri acara wisudanya, Rara malah mendapati kekasihnya berselingkuh dengan sepupunya sendiri.

Rara mendapati kenyataan yang lebih buruk saat ia pulang ke tanah air.

Sanggupkah Rara menghadapi semua cobaan ini?

Ig : Poel_Story27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poel Story27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Sean

Pagi-pagi sekali Sean terbangun lebih cepat dari pada biasanya, ia segera bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sebenarnya bukan untuk berangkat kerja, Sean ingin terlebih dahulu ke Paradise Fashion untuk menemui Rara.

Sean keluar dari kamar untuk sarapan pagi bersama keluarganya. Sarapan pagi berlangsung hening, tanpa ada pembicaraan. Sean tidak tahu harus membicarakan apa. Sedangkan orang tuanya sengaja mendiamkan Sean.

"Ayah, Ibu! Aku berangakat ke kantor!" pamit Sean, setelah selesai dengan sarapan paginya.

"Mengapa buru-buru sekali?" tanya Lidya heran.

"Ada pekerjaan yang belum aku selesaikan, Bu! Dan juga ada pertemuan dengan klien penting pagi ini," sahut Sean. lalu meninggalkan ruang makan dengan langkah terburu-buru.

Lidya berdecak, ia tahu segala tindak-tanduk anaknya itu selama memimpin perusahaan.

"Sepertinya anakmu itu sedang merencanakan sesuatu," ujar Lidya pada Brian.

Brian mengidikkan bahunya. "Entahlah! Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran anak itu, tapi jika yang ingin dia lakukan, adalah sesuatu yang buruk pada calon menantu kita. Aku sudah mengantisipasinya."

"Benarkah!" sahut Lidya.

"Ya ... aku juga sudah menugaskan bodyguard untuk menjaganya," jawab Brian.

"Sean akan mengenali para bodyguard itu!" seru Lidya.

"Tidak, kau tenang saja! Mereka adalah bodyguard rahasia, kau saja tidak mengenal mereka, apalagi Sean. Mereka lah yang dulunya selalu mengawal ke mana pun kau pergi, Permaisuriku!" Brian menyeringai jahil.

Lidya berdecak. "Pantas saja kau selalu tahu apa yang sedang aku lakukan!" sungut Lidya. Karena setahu dirinya tidak ada pengawal yang menguntitnya, karena Lidya memang tidak suka sesuatu yang berlebihan.

Brian tersenyum lebar. "Bersiaplah, aku ingin bertemu cucuku!"

"Ke sekolahnya?"

Brian menganggukkan kepala.

Sementara itu Sean melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, di tengah-tengah padatnya lalu lintas ibukota. Dan entah sudah berapa banyak pengendara lain yang meneriakkan sumpah serapah karena ulahnya.

Sean tiba di kantor Paradise Fashion. Ia hanya mendapati Security yang sedang berjaga. Karena masih pagi sekali dan kantor belum buka.

"Di mana boss kalian?" tanya Sean.

3-orang security yang berjaga mengkerutkan dahinya. Orang ini pasti tidak waras, ini belum sampai jam 7-pagi, mana mungkin boss mereka ada di kantor sepagi ini.

"Nona belum datang Tuan! Ini masih terlalu pagi, apa Tuan ada keperluan yang mendesak," tanya salah seorang security dengan tatapan penuh telisik.

"Bossmu itu tidak profesional, aku ini klien penting, masa jam segini dia belum datang," kilah Sean, lalu kembali ke area parkir.

Sean menunggu kedatangan Rara dengan perasaan kesal, banyak umpatan kasar yang keluar dari mulutnya, karena waktu berjalan begitu lambat bagi Sean.

Para karyawan Paradise Fashion datang silih berganti, mereka memperhatikan Sean dengan tatapan aneh. Setelah hampir satu jam menunggu, barulah tampak mobil Rara memasuki area parkir.

Sean menghampiri Rara dengan langkah panjang dan tidak sabar.

"Apa yang kau lakukan pada orang tuaku," geram Sean dengan nada dingin.

Rara mengkerutkan dahinya, ia sama sekali tidak mengerti dengan perkataan pria sakit jiwa ini.

"Ada keperluan apa sehingga Tuan Sean Richard yang terhormat, datang ke kantorku pagi-pagi seperti ini?" tanya Rara dengan nada sarkastik.

"Ciiih ... jangan pura-pura bodoh! Apa yang kau katakan pada orang tuaku? Mengapa orang tuaku tiba-tiba menginginkanmu menjadi menantunya? Kau pasti sudah mencuci pikiran orang tuaku!" tuduh Sean kasar.

Rara menggeleng menahan emosi. Rara tidak bermimpi buruk tadi malam, tapi mengapa pagi-pagi buta begini ia sudah mendapatkan kejutan, yang membuat telinganya terbakar.

"Jaga bicaramu Sean Richard, harusnya anak dari keluarga terpandang sepertimu, punya tata krama dalam berbicara! Aku tidak tahu apa yang kau tuduhkan! Aku cuma pernah bertemu orang tuamu satu kali, di mansionmu pada malam itu. Jadi gunakan otakmu sebelum berbicara," kesal Rara.

"Jangan berkelit! Kau akan menyesal jika berani menantangku!" ancam Sean.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Rara dengan nada menantang.

Sean tersenyum sinis. "Kau tahu siapa aku Nona Nadira! Aku bisa menghancurkan perusahaanmu sampai ke akar-akarnya, dan yang lebih buruk, aku bisa membuatmu menyesal sudah terlahir ke dunia ini!" ancam Sean dengan nada yang sangat dingin.

Rara terhenyak, salah apa yang telah ia perbuat? Mengapa pria sakit jiwa ini terus mengganggu kehidupannya.

"Tapi aku benar-benar tidak melakukan apa yang kau tuduhkan! Mengapa kau selalu mengusik kehidupanku? Padahal kita hanyalah 2-orang asing yang tidak saling mengenal," lirih Rara.

Rara memang tidak takut Sean akan menghancurkan perusahaannya, Rara sudah biasa hidup dalam fase sulit. Tapi yang Rara pikirkan, bagaimana jika Sean mengganggu kehidupan pribadinya, mengaganggu anaknya, anak yang menjadi semangat hidup Rara. Keluarga Richard sangat berkuasa, mereka bisa saja melakukan itu, lalu menghapus kesalahan mereka di mata hukum.

'Ciih ... Memasang wajah melas! Dasar wanita sialan, wanita bermuka dua, benar apa yang dikatakan Vita, dia benar-benar wanita yang sangat culas!' batin Sean kesal.

"Jika kau tidak ingin aku berbuat kejam! Hentikan semua sandiwaramu yang meracuni pikiran orang tuaku," ancam Sean, wajahnya sudah di selimuti aura dingin, yang tampak begitu menakutkan di mata Rara.

"Aku harus menghentikan apa? Aku bahkan tidak pernah bertemu orang tuamu lagi," ucap Rara dengan suara bergetar.

Sean menggeleng kesal. "Baiklah, jika kau terus berkelit, aku benar-benar akan membuatmu menyesal!" ancam Sean.

Sean berlalu meninggalkan Rara, ia masuk ke dalam mobilnya, lalu memacu mobil tersebut meninggalkan paradise fashion.

Rara menatap kepergian Sean dengan pandangan Nanar. Rara memang wanita yang sangat kuat dan tegar. Tapi apapun itu, Rara tetaplah seorang wanita, wanita ditakdirkan untuk dilindungi. Bukan diancam, disiksa dan lain sebagainya.

Rara bukan Wonder Woman, ia hanyalah manusia biasa. Sebagai seorang wanita biasa, Rara juga mempunyai rasa takut. Apalagi jika sudah menyangkut kebahagian Rio anaknya, belahan jiwanya.

Sean melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju perusahaannya, hatinya sedang di selimuti amarah. Sean sudah tidak bisa berpikir jernih.

Sean mengambil ponsel dari saku celananya. ia menghubungi asisten pribadinya.

"Ya, Tuan!" Sandy menjawab telpon Sean.

"Paradise Fashion membuat masalah dengan perusahaan kita, hancurkan perusahaan itu sampai ke akar-akarnya, dan buat hidup pemilik perusahaan itu sengsara, karena sudah berani membuat masalah dengan perusahaan kita," perintah Sean.

"Baik, Tuan! Segera saya laksanakan!" jawab Sandy patuh.

Sean menutup panggilannya, ia tersenyum puas, itulah akibat jika ada orang berani macam-macam dengannya. Sean meneruskan laju mobil menuju perusahaannya.

Sean Tiba di parkiran Libra corp. ia memasuki gedung kantor dengan langkah cepat. Sean bahkan tidak menghiraukan para karyawan, yang menyapa dan memberi hormat kepadanya.

Sean tiba ruang kerjanya, ia melepaskan jas yang ia kenakan, lalu menaruh jas itu di sandaran kursi kebesaranya. Sean merasa gerah, sangat-sangat amat gerah. Padahal ia berada di ruangan ber-AC.

"Mampuslah kau gadis sialan! Siapa suruh kau berani menantang Sean Richard!" gumam Sean diiringi senyum licik yang menyungging dari bibirnya.

Bersambung.

1
dikmilss
Baru baca karya sebagus ini di tahun 2025/Sob/
Arida Susida
Luar biasa
himawatidewi satyawira
gaya kodok nyungsep hbs ditendang dr menara sutet bisa vit?
Latifatul Ainiyah
bukannya Rara di indo, seannya di Milan ya kalau pun urusan kerjaan kok keluarga nya jg di indo
rosalia puspita
Luar biasa
Maizuki Bintang
bgs
Queenchaca
Binggung sean kan yg awal dulu di club deketin rara dia masih sadar belum mabok masa sampe ngga inget sama sekali ke rara paling ngga wangi tubuh nya gitu ah pusing sendiri
Racan Ok
lanjut thort
Sanjaria Abubakar
jijik Thor sama sen cari cowok yang baik untuk rara
Sanjaria Abubakar
cocok Vita sama sen sama-sama setan
Deistya Nur
keren
Gina Savitri
Mungkin rara dan gerry satu sekolah sama julie juga dulunya 🤔
Ilham Risa: Hai kK, mampir yuk kak ke novel aku "Pembalasan Sang Narapidana" makasih kak🥰
total 1 replies
Gina Savitri
Mana mungkin vita menyesal hatinya udah di penuhi dendam, baru ketangkep kemarin aja mulut beracun nya maki2 anak buah papa brian
fancha
Luar biasa
minah
bagusss
mvraaa
bagu
Oktavia
cerita orang kaya bodoh ini. punya otak ga guna….. tipe kayak gini jd pemimpin….
Oktavia
aneh ya…. sdh pernah tidur bareng tpi ga kenal wajah.
Dewi Bayuningsih
bagua
Racan Ok
lanjut thort
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!