Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejujuran
Sontak Elara tersentak kaget ketika Eden menyebut nama Arash.
Jangan-jangan Eden benar-benar tahu tentang pertemuannya dengan lelaki itu.
Lalu apa yang harus dia lakukan?! Dirinya sudah terlanjur berbohong.
Melihat Elara yang begitu panik dan bingung, Eden kembali mengulang pertanyaannya.
"Siapa temanmu Elara? Nero atau ...."
Elara segera bangkit dari berbaringnya. Dengan cepat dia menarik selimut untuk menutupi bagian dadanya, lalu kemudian duduk menghadap Eden. Kepalanya tampak menunduk dalam penuh rasa bersalah.
"Maafkan aku Eden, aku..aku sudah berbohong!"
Eden menyipitkan mata lalu dia menegakkan tubuhnya dan meraih dagu Elara hingga pandangan keduanya bertemu.
"Kau berbohong? Berbohong soal apa?" tanya Eden pura-pura tak tahu.
Elara menelan saliva.
"A-aku... Aku bukan bertemu teman lamaku... Se-sebenarnya aku...aku bertemu dengan....aku bertemu dengan Arash, lelaki yang mengaku sebagai saudara tirimu."
Mendengar pengakuan Elara dada Eden semakin panas.
"Lalu? Kalian berbincang?"
Dengan terpaksa Elara mengangguk.
"Y-ya kami berbincang, tapi hanya sebentar."
"Apa saja yang kalian bicarakan?"
"Tidak ada. Dia hanya menyapaku." Elara mencoba menutupi tawaran Arash.
"Aku tidak suka pembohong dan pengkhianat Elara. Katakan dengan jujur." desis Eden sembari menekan dagu Elara. Eden yakin Elara pasti masih menyembunyikan sesuatu darinya.
Elara menggeleng lemah.
"Tidak ada Eden."
"Elara. Jujurlah atau kau akan kehilangan segalanya."
Sontak wajah Elara memucat. Dia tahu bahwa Eden tidak pernah main-main dengan ucapannya.
Tapi jika dia berkata jujur harapannya untuk bebas dari Eden jelas akan pupus.
"B-baiklah! Arash... Arash menawarkan bantuan agar aku bisa lepas darimu."
Deg.
Elara langsung menundukkan pandangan tak berani menatap Eden. Sementara eskpresi Eden sendiri tampak mengeras.
"Lepas dariku?"
Elara mengangguk.
"Memang apa yang kau katakan sampai-sampai dia ingin membantumu lepas dariku?"
"Eden."
"Katakan Elara."
Elara menggigit bibir bawahnya. Matanya mendadak terasa panas ingin menangis.
"Aku... Aku mengatakan kalau aku terpaksa menikah denganmu, dan dia.. Dia memberiku tawaran untuk lepas darimu."
"Jadi karena itu dia memberikan nomor ponselnya padamu agar kau bisa menghubunginya?"
Elara langsung mengangkat pandangannya menatap Eden dengan tatapan terkejut.
"Kau tahu itu?"
Eden melepaskan cekalan tangannya dari dagu Elara lalu membuka laci nakas disebelahnya.
Dia mengambil secarik kertas berisi nomor telepon Arash disana kemudian melemparnya kewajah Elara.
"Hubungi dia. Kalau kau ingin Ibumu tak ada lagi di negara ini." titah Eden tegas.
"Apa?!"
"Hubungi dia!"
"Tidak!"
"Hubungi dia Elara!"
"Tidak mau!"
"HUBUNGI!" sentak Eden dengan marah. Emosinya tak bisa lagi dia bendung.
Sontak Elara terperanjat lalu dengan cepat dia langsung memeluk tubuh Eden sambil menangis.
"Aku bilang tidak mau! Aku bersumpah tidak akan menghubungi Arash. Aku minta maaf padamu Eden!"
"Hubungi saja Elara."
"Tidak! Kenapa kau terus memaksaku?!"
"Kenapa kau menyimpan nomornya?"
"Karena..."
"Karena kau ingin menungguku lengah dulu baru kau akan pergi diam-diam bersama bajingan itu kan?!"
Elara menggeleng cepat.
"Tidak Eden!"
"Masih mau menyangkal? Sebenarnya apa isi otak kecilmu ini, heh?" Eden mengetuk pelipis Elara dengan marah.
"Aku membiayai pengobatan Ibumu. Memberikan segala fasilitas terbaik untuk kalian, menuruti permintaanmu yang ingin bekerja, bahkan aku ingin menjadikanmu istriku satu-satunya! Tapi kau? Diam-diam kau malah merencanakan pelarian dibelakang punggungku?! Tidakkah kau merasa kalau kau wanita tidak tahu diuntung?!"
Mendengar kalimat terakhir Eden jelas Elara merasa tersinggung. Dia melerai pelukannya dari tubuh Eden, menyeka air matanya kemudian menatap Eden dengan tatapan tak terima.
"Kau bilang aku wanita tidak tahu diuntung?"
"Ya, kau wanita tidak tahu diuntung!"
Elara tersenyum getir.
"Kau memberikan segalanya juga tidak gratis bukan? Kau menawarkanku kesepakatan dengan timbal balik dimana aku harus selalu sedia melayani hasratmu! Bagaimana bisa kau mengataiku tidak tahu diuntung?!"
"Apa kau sedang menganggap dirimu sebagai jalang? Tidak bisakah otakmu berpikir sedikit saja, bagaimana aku memperlakukanmu selama ini?" geram Eden. "Diluar kesepakatan itu, aku selalu memperlakukanmu dengan baik layaknya seorang suami kepada istrinya! Lalu bagaimana bisa kau berencana ingin melarikan diri dariku?"
Elara menundukkan pandangannya.
Kata-kata Eden memang benar. Lelaki itu memperlakukannya dengan baik. Tetapi...
"Aku tidak mau menjadi penyebab hancurnya rumah tanggamu dan Nona Alexa, Eden. Itulah mengapa aku ingin pergi darimu. Soal sisa hutangku, aku akan membayarnya dari gajiku sebagai sekretarismu. Jadi, mari kita bercerai dan kembalilah pada Nona Alexa." lirih Elara.
Eden tampak mengetatkan gerahamnya. Lalu dia kembali meraih dagu Elara agar perempuan itu menatapnya.
"Berhentilah bicara omong kosong Elara! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengabulkan permintaanmu! Dan perlu kau tahu, pernikahanku bersama Alexa memang sudah hancur sebelum kau datang! Dia berselingkuh dengan Arash!"
Deg!
🌿🌿🌿
Kediaman Tuan Wilson.
"Jadi apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku Ayah?" tanya Arash pelan sambil menatap Tuan Wilson.
Saat ini Arash, Tuan Wilson dan Nyonya Laura masih berada diruang tengah tanpa Alexa. Wanita itu sudah pulang beberapa saat lalu atas perintah Tuan Wilson.
Tuan Wilson sendiri tak bisa memberikan harapan apa-apa pada Alexa. Sebab dia telah diancam oleh Eden.
"Jika kau bisa merayu Alexa, sudah pasti kau bisa merayu jalang milik Eden bukan? Aku tidak mau jika Eden sampai memiliki keturunan dari wanita itu. Buat wanita itu berpaling dari Eden agar Eden membencinya."
Sontak ucapan Tuan Wilson membuat Arash tercengang.
"Ayah benar-benar ingin aku melakukan itu? Bagaimana jika Eden membunuhku?" tanya Arash pura-pura takut. Sejujurnya dia memang sudah merencanakan hal tersebut.
Tak disangka, ayah tirinya juga memiliki pemikiran yang sama. Walaupun tujuan mereka sedikit berbeda. Jika Tuan Wilson tak ingin putranya memiliki keturunan dari perempuan itu, disisi lain dirinya ingin Eden hancur.
Dia akan menjadikan Elara sebagai alat untuk membuat Eden tunduk padanya.
"Kau tidak perlu khawatir. Aku akan mengerahkan anak buahku untuk melindungimu. Jika kau berhasil melaksanakan tugasmu kau akan kuberikan satu perusahaan anak cabang Dwight Company yang ada dikota Z sebagai imbalannya. Cukup menggiurkan bukan?"
Dalam hati Arash berdecih.
Dia hanya diberi imbalan satu perusahaan anak cabang kecil Dwight Company? Jelas bagi Arash itu tidak ada artinya. Dia ingin semua perusahaan milik keluarga Dwight jatuh ketangannya.
"Baiklah Ayah, aku setuju." Arash menjawab cepat. Tak ingin berdebat.
Nyonya Laura yang mendengar percakapan kedua orang itu tampak mengembangkan senyumnya.
Akhirnya perlahan-lahan putranya bisa masuk kedalam perusahaan keluarga Dwight, meskipun hanya perusahaan anak cabang.
🌿🌿🌿
Royal Villas.
Elara menatap tak percaya pada foto-foto yang diberikan Eden kepadanya. Foto itu adalah foto vulgar Alexa dan Arash yang tengah memadu kasih.
Parahnya Alexa bukan hanya bermain dengan Arash, tetapi juga dengan beberapa pria paruh baya, yang kata Eden pria itu adalah para petinggi dari beberapa perusahaan.
Alexa telah menjadi wanita simpanan sebelum dia menikah dengan Eden.
Eden bilang, Alexa sengaja melakukan semua itu supaya para petinggi perusahaan tersebut mau bekerja sama dengan perusahaan Rexon, alasan lainnya adalah agar kehidupan glamor Alexa juga terpenuhi.
Tapi yang menjadi pertanyaan Elara, kenapa Alexa masih berselingkuh dengan Arash padahal setelah menikah wanita itu memiliki suami yang amat sangat kaya raya dan juga.... tampan?
Ya, Elara akui Eden memang tampan, sangat tampan dan bahkan gagah.
Apa mungkin Nona Alexa tak mendapat kepuasan dari Eden?
Tapi rasanya tidak mungkin. Lelaki itu sangat lihai membuat wanita manapun tak berdaya dibawah dominasinya seperti yang dialami dirinya.
Disaat pikiran Elara sedang mencari-cari jawaban, Eden menggerakkan tangannya menyentuh wajah Elara lalu menghadapkan pandangan perempuan itu kearahnya.
"Sekarang kau sudah tahu alasanku menceraikan Alexa bukan? Semua bukan karena dirimu, tetapi karena dia adalah seorang jalang. Bahkan dia pernah memanfaatkan saudara kembarku."
Deg.
"Saudara kembarmu? Kau memiliki saudara kembar?"
Eden menatap Elara dalam-dalam. Sepertinya Elara memang harus tahu bagaimana kehidupannya. Mungkin keluarga Dwight begitu sempurna dimata publik. Tetapi jelas semua hanya topeng semata demi menutupi segala kebobrokan didalamnya.
Eden menghela napasnya lalu mulai bercerita sembari menggenggam lengan Elara.
Elara begitu setia menyimak cerita Eden. Hingga pada satu titik Eden terlihat rapuh kala menceritakan tentang kematian sang ibu dan juga saudara kembarnya.
"Aku tahu mungkin tidak mudah bagimu untuk berada disisiku. Tapi yakinlah aku akan selalu melindungimu. Sebelumnya aku tidak pernah menginginkan wanita sampai seperti ini Elara. Asal kau tahu, selama kita bersama aku tidak meniduri wanita manapun selain dirimu. Aku tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan, yang aku tahu, aku takut kehilangan dirimu. Jadi, aku mohon jangan pergi dariku."
*
To be continued
Halo jangan lupa like, komen, hadiah, vote dan ulasannya yaa. Terimakasih ❣️
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/