NovelToon NovelToon
Reveal The Facts

Reveal The Facts

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

Elara Andini Dirgantara.
Tidak ada yang tidak mengenal dirinya dikalangan geng motor, karena ia merupakan ketua geng motor Ladybugs. Salah satu geng motor yang paling disegani di Bandung. Namun dalam misi untuk mencari siapa orang yang telah menodai saudara kembarnya—Elana, ia merubah tampilannya menjadi sosok Elana. Gadis manis, feminim dan bertutur kata lembut.
Lalu, akankah penyelidikannya tentang kasus yang menimpa kembarannya ini berjalan mulus atau penuh rintangan? Dan siapakah dalang sebenarnya dibalik kehancuran hidup seorang Elana Andini Dirgantara ini? Ikuti kisah selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Ruang les tengah dalam mode tegang saat ini. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari penentuan untuk memilih tiga peserta terbaik dari enam peserta yang kemarin terpilih mengikuti tahap seleksi.

Elara, Kenzie dan Bunga duduk di barisan depan. Sedangkan Langit, Citra dan Doni duduk di barisan belakang. Mereka berenam mengeluarkan buku panduan masing-masing dan memperhatikan Ibu Siska yang menuliskan soal di papan tulis.

"Baik, Elana silahkan tulis di buku catatan kamu soal yang akan Ibu berikan," ucap Ibu Siska. Setelah melihat Elana siap menulis soal darinya, Ibu Siska lekas menyebutkan soal yang telah ia persiapkan. "Dominan fungsi f(x)\=x2-4x-12 adalah... Silahkan tulisan jawaban kamu di buku tulis dan kumpulkan nanti."

Debaran dada Elara sudah tidak menentu sekarang. Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tahap seleksi kali ini, tapi saat melewati masa ini ternyata cukup mendebarkan juga. Apalagi soal yang Ibu Siska berikan kali ini sedikit sulit untuk Elara pahami meskipun sudah ia pelajari berkali-kali. Tanpa Elara sadari, Langit ikut menulis soal dari Ibu Siska untuk Elana dan ikut mengerjakannya.

"Oke, selanjutnya Kenzie, silahkan tulis soal buat kamu. Bila f(x)\=x2+4x-3 dan (f-g)(x)\=2x+5 maka nilai g(-2) adalah..."

Kenzie terlihat lebih siap menerima soal dari Ibu Siska. Terbukti, ia terlihat sangat santai setelah Ibu Siska memberikan soal yang cukup sulit sebenarnya.

"Selanjutnya soal untuk Langit, silahkan ditulis. Jika f(x)\=5x-4 maka, invers dari f(x) sama dengan f-1(x) adalah..."

Langit mengangkat tangannya ke udara. "Maaf Buk, bisa tolong ulangi soalnya sekali lagi tidak, Buk? Saya ketinggalan menulis."

"Fokus Langit."

"Iya Buk, maaf."

"Ya sudah, dengarkan baik-baik." Ibu Siska kembali membacakan soal untuk Langit, dilanjut dengan Soal untuk Doni, Bunga dan Citra. "Silahkan kerjakan soal kalian masing-masing, Ibu hanya memberi kalian waktu satu menit untuk menjawab. Setelah satu menit, selesai tidak selesai, kalian harus mengumpulkan buku catatan kalian ke depan. Mengerti?"

Hawa persaingan begitu kuat terasa, seiring dengan Keenam siswa itu yang fokus mengerjakan soal masing-masing. Elara mungkin menjadi peserta yang paling terbebani saat ini, sebab pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling ia hindari. Meski begitu, ia terus memaksa fokus dan memaksa otaknya untuk berpikir keras untuk mengerjakan soal kali ini.

Sementara itu, Langit juga terlihat cukup fokus, bahkan terlihat paling serius untuk hal ini. Bagaimana tidak, saat ini ia tidak hanya mengerjakan soal miliknya saja, tetapi juga soal yang diperuntukkan untuk Elara. Memerlukan waktu yang cukup lama bagi Langit untuk menyelesaikan soal milik Elara. Setelah selesai, ia merobek bagian kertas yang berisi jawaban untuk Elara, lalu melipatnya dengan lipatan kecil.

"Waktu kalian tinggal tiga puluh detik lagi," seru Ibu Siska dari depan.

Langit melihat sekitar, lalu dengan perlahan melemparkan lipatan kertas tadi kepada Elara. Namun sayang sekali, lipatan kertas yang tadi ia lemparkan terlempar sedikit jauh dari tempat duduk Elara.

"Dua puluh menit terakhir." Kembali Ibu Siska memberi peringatan waktu yang tersisa.

"Shut! El," Langit berusaha memberi kode pada Elara, tetapi tampaknya Elara tidak mendengar kode darinya. "El, Elara!" Lagi lagi Elara tidak menengok, pertanda gadis itu tidak mendengar panggilannya.

"Langit, kenapa kamu?" Ibu Siska yang duduk di depan tentu bisa melihat pergerakan semua siswa yang ada di hadapannya dengan jelas, dan ia melihat sesuatu yang tidak beres dari Langit. "Ada kesulitan?" tanya Ibu Siska memastikan.

"Tidak Buk, aman." jawab Langit.

"Ya sudah, fokus kerjakan soalmu."

"Iya, Buk." Langit berpura-pura menatap buku tulisnya. Setelah melihat Ibu Siska mengawasi siswa lain, Langit kembali memberi kode kepada Elara. Beruntungnya kali ini Elara langsung menengok.

"Ada apa?" tanya Elara berbisik.

Langit mengarahkan tatapan matanya ke kertas kecil yang terlempar di samping Elara. Beruntung Elara juga cepat tanggap dan mengerti dengan kode yang Langit berikan. Dengan perlahan Elara meraih kertas tersebut, lalu membukanya. Bagai angin sejuk ditengah hawa panas, Elara merasa cukup lega setelah melihat isi kertas tersebut. Ia 'pun langsung memindahkan jawaban yang diberikan Langit.

Sementara itu, setelah memastikan Elara mengambil kertas yang ia berikan, Langit kembali fokus untuk mengerjakan soal miliknya.

"Waktu tersisa sepuluh detik lagi. Mari hitung mundur mulai dari sepuluh, sembilan, delapan..."

Perasaan Langit sudah tidak menentu seiring dengan suara Ibu Siska yang mengalun menghitung sepuluh detik terakhir. Angka demi angka Langit rangkai dengan pikiran yang sejujurnya tidak begitu fokus lagi. Bagaimana tidak, lima detik terakhir ini terdengar sangat menegangkan bagi Langit.

"Tiga, dua, satu. Stop! Angkat tangan semuanya." Ibu Siska menatap semua siswa di depannya untuk memastikan tidak ada lagi yang memegang pulpen. "Langit, angkat tangan!" peringat Ibu Siska saat melihat Langit masih mengerjakan soalnya. "Sekarang, silahkan kumpulkan buku kalian ke depan."

Satu persatu keenam siswa itu maju mengumpulkan buku masing-masing. Setelah buku dikumpulkan, waktu terasa begitu lambat berlalu, seiring dengan ketegangan dari masing-masing siswa menanti hasil dari tugas yang mereka kerjakan.

Namun, diantara para siswa itu, tentu Langit menjadi yang paling tegang. Bagaimana tidak, soal yang tadi Ibu Siska berikan padanya cukup sulit dan ia harus mengerjakan itu dalam waktu singkat.

"Ehem! Baiklah, berdasarkan hasil dari uji soal yang tadi kalian kerjakan, maka Ibu akan pilih tiga orang dengan nilai tertinggi sesuai dengan nilai yang kalian dapatkan dari soal yang tadi Ibu berikan. Dan, peraih nilai tertinggi dari uji soal ini adalah..."

Debaran dada Elara benar-benar tidak terkendali saat ini. Berkali-kali ia menarik napas, lalu mengeluarkannya perlahan demi mengurangi kegugupannya. Ia melirik ke pintu ruangan dan melihat teman-temannya dan para siswa yang lain ikut menanti pengumuman saat ini. Hal itu membuat Elara kian merasa berdebar.

Pasalnya, kalau Elara gagal mendapatkan posisi pertama sebagai peserta olimpiade, maka mungkin akan muncul kecurigaan dan tanda tanya besar dalam benak para siswa. Sebab, seperti apa yang tersebar selama ini bahwa Elana adalah siswa terpintar di sekolah. Jadi, semua orang pasti akan menaruh tanda tanya besar andai Elana tidak mendapatkan posisi pertama dalam seleksi ini.

"Dan peraih nilai tertinggi dari seleksi ini adalah... Elana!"

Huft Helaan napas lega keluar begitu saja setelah nama Elana disebutkan. Elara lantas melirik Langit dan tersenyum dengan tulus, seolah mewakili rasa terima kasihnya atas bantuan Langit padanya. Langit 'pun tak kalah leganya setelah mendengar nama Elana disebutkan. Tidak sia-sia ia mengorbankan waktunya untuk membantu Elara.

"Selanjutnya, peraih nilai tertinggi urutan kedua, dia adalah... Kenzie."

Kenzie tak kalah antusiasnya. Ia melirik Elara dan tersenyum, dibalas senyum pula oleh Elara.

"Selanjutnya, satu nama terakhir yang akan menemani Elana dan Kenzie mewakili sekolah kita dalam olimpiade ini, dia adalah..."

Langit, Bunga, Doni dan Citra menanti pengumuman nama terakhir dengan harap-harap cemas, terutama bagi Langit. Pasalnya, Langit sudah belajar dengan sangat giat demi olimpiade ini. Selain demi membantu Elara mendapatkan posisi penting untuk Elana, Langit juga belajar dengan giat demi dirinya sendiri. Ya, sesuai kesepakatannya dan Papanya, ia akan meminta sesuatu yang berharga sebagai imbalan jika ia berhasil mengikuti olimpiade. Dan ia benar-benar akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk kepentingannya sendiri.

"Nama terakhir yang akan menemani Elana dan Kenzie, dia adalah... Mutiara Langit."

"Yes!" Langit mengepalkan tangannya dengan bangga setelah namanya disebutkan.

"Untuk Bunga, Citra dan Doni. Ibu tahu kalian sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik, tapi sayang sekali masih ada kesalahan dari jawaban kalian. Jadi, pilihan Ibu sudah ketentuan finish dan tidak bisa diganggu gugat." Ibu Siska kemudian menatap tiga peserta terpilih. "Untuk kalian bertiga, Elana, Kenzie dan Langit. Sekali lagi Ibu ucapkan terima kasih atas kegigihan kalian belajar, dan selamat berjuang untuk mengharumkan nama sekolah kita di tingkat nasional nanti."

...----------------...

Selamat Elana, Kenzie and Langit.

1
hasatsk
ragu terhadap chelsea,...jujur atau mencari alibi karena ketahuan.....
Elara: Nahlo/CoolGuy/
total 1 replies
Abu Yub
mampir dek/Pray/tetap semangat/Rose/
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
keren dek/Ok/
Abu Yub: masama dek/Pray/
Elara: Terima kasih/Kiss/
total 2 replies
hasatsk
pintar bermain teka teki Authornya...👍
Elara: Ihhh jadi malu/Chuckle/
total 1 replies
R 💤
haloo kak aku mampir nihh
Elara: Terima kasih, betah betah ya/Kiss/
total 1 replies
hasatsk
mungkinkah ada dendam keluarga Chelsea ke keluarga elana?
semakin di bikin penasaran sama authornya .,...🤣🤣
Elara: Tungguin terus makanya
total 1 replies
Azizah Hazli
Luar biasa
Elara: Terima kasih banyakkk/Heart//Plusone/
total 1 replies
Azizah Hazli
Lumayan
hasatsk
mungkin motivasi chelsea iri melihat elana pintar dan di sukai oleh Kenzie... chelsea menyukai Kenzie..... wkwkwk ngarang bebas Thor.. 🤣🤣
Elara: Waktu dan tempat dipersilahkan.
total 1 replies
Adit monmon
lnjut semngat thor💪
Elara: Siap Makk
total 1 replies
hasatsk
apa motivasi chelsea menyingkirkan elana.....
hasatsk
fix..bener clue author ..orang yang dekat mungkin itu pelakunya...
hasatsk
typo Thor..D bukan B kalau Bandung 🙏
Elara: Iya ya, terima kasihh/Rose//Plusone/
total 1 replies
LISA
Halo Kak author..aku mampir nih 😊
LISA: Sipp dech Kak pasti betah 😊👍👍
Elara: Gercep ihhh/Applaud/
Betah-betah ya Kak di lapak akohh
total 2 replies
hasatsk
ya ada yang mengadu domba gank Atlantis dan ganstar..dan mungkin pemerkosa elana juga pihak yang mengadu domba kedua gank tersebut...
pinisirin kelanjutannya.....💪
hasatsk
masih menemukan benang merah.benarkah perempuan yang di markas gankstar pemuas nafsu anak" gankstar.,...
Elara: wkwkw
hasatsk: ralat maksudnya masih belum menemukan benang merah.typo Thor..😂
total 2 replies
hasatsk
langit cemburu melihat' kedekatan elara dan Kenzie tanpa tahu itu ketidak sengajaan karena terjatuh..dan langit marah karena elara membela Kenzie ....
masih belum ada titik terang siapa yg memperkosa elana...
Elara: Sabar ya Kak, masih dalam tahap pwnyelidikan.
total 1 replies
Aulia Safitri
aku masih curiga sama chealse, dia tuh jarang bgt kebagian ngomen kalo elana lagi di deketin kenziee. ingat cluenya org yg paling tak terduga 🤣
Elara: Kakkk/Facepalm/
total 1 replies
hasatsk
langit cemburu terhadap Kenzie....😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!