Ketika sedang dihadapkan pada situasi yang sangat sulit, Farida Agustin harus rela terikat pernikahan kontrak dengan seorang pria beristri bernama Rama Arsalan.
Bagaimanakah kehidupan keduanya kelak? Akankah menumbuhkan buih-buih cinta di antara keduanya atau justru berakhir sesuai kontrak yang ada?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Awal Kehancuran part 2
Sesampainya di rumah, Farida langsung berjalan cepat menuju kamarnya. Mami Sinta pun semakin yakin jika telah terjadi sesuatu pada sang menantu. Mami Sinta lekas menuju ruang kerja Rama, lalu menghubungi seseorang untuk memeriksa rekaman CCTV di kafe tadi.
Di kantor, Rama yang baru selesai rapat dengan kolega dari luar negeri belum sempat membuka ponsel karena dalam mode senyap. Dia memejamkan mata sejenak untuk mengurangi rasa lelah. Namun, baru beberapa saat memejamkan mata, dia justru dikagetkan dengan Revaldi yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu.
"Apa kamu sudah lupa sopan santun, Al?" tegur Rama.
"Ah, maaf, tapi ini masalah penting dan darurat," jawab Revaldi.
"Masalah apa?"
Revaldi segera mengeluarkan ponsel dari saku jas, kemudian dia memberikan ponselnya pada Rama. Seketika Rama menggebrak mejanya dan tangan yang masih mengepal kuat.
"Ternyata dia menganggap ucapanku hanya bualan saja. Hari ini akan menjadi hari terakhirmu sebagai orang yang terkenal," gumam Rama.
"Al, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?"
"Iya."
"Lakukan sekarang juga dan pastikan harga diri dan karirnya hancur saat itu juga."
Usai mendapatkan perintah, Revaldi segera keluar dari ruangan Rama. Rama kembali duduk seraya mengusap kasar wajahnya, lalu dia teringat dengan ponselnya yang masih dalam mode senyap.
Setelah menyalakan ponsel, Rama pun langsung berlari meninggalkan kantor sesaat usai membaca pesan dari Mami Sinta.
***
Di rumah, Mami Sinta tampak mondar mandir di depan pintu kamar Farida. Sejak dari kafe tadi, sang menantu mengurung diri di kamar bahkan pintu kamar pun terkunci. Beberapa kali beliau memanggil, tetapi tak ada sahutan dari dalam. Hal itu semakin membuat Mami Sinta jadi kian gelisah dan khawatir.
"Fa, ini mami, Nak. Tolong buka pintunya," ucap Mami Sinta setelah mengetuk pintu.
Namun, lagi-lagi nihil. Tak ada jawaban ataupun sahutan dari Farida.
"Rama ke mana, sih? Dari tadi belum datang, padahal pesan udah dibaca," gerutu Mami Sinta.
"Farida mana, Mi?" tanya Rama dengan napas ngos-ngosan karena berlari.
"Lama banget kamu itu. Farida dari tadi di kamar pintunya dikunci, udah mami panggil berkali-kali, tapi nggak ada jawaban," jelas Mami Sinta.
"Biar Rama dobrak aja pintunya." Rama mengambil ancang-ancang, lalu mulai mendobrak pintu kamar Farida.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya pintu pun terbuka.
"Farida!" Mami Sinta langsung berteriak histeris saat mendapati sang menantu tak sadarkan diri di lantai dan juga ada bercak darah di kakinya.
"Cepat bawa ke rumah sakit, Ram. Mami takut terjadi sesuatu dengan Farida dan kandungannya."
Rama dengan sigap mengangkat tubuh Farida lalu segera membawanya ke rumah sakit.
......................
Nadia yang belum mengetahui hal yang akan membuat hidup dan karirnya hancur, masih bisa tertawa saat melihat sebuah video yang viral di media sosial. Ya, video itu tak lain ketika dia melabrak Farida di kafe dan direkam oleh salah seorang pengunjung lalu diunggah di sebuah akun pribadi dengan kalimat yang menyudutkan Farida.
"Seorang pelakor yang dilabrak istri sah," ujar Nadia sambil tertawa.
"Ini baru permulaan, dasar wanita murahan. Lihat saja apa yang akan aku lakukan selanjutnya dan jangan harap kamu bisa hidup tenang," ucap Nadia dengan nada penuh kebencian.
"Loh, itu bukannya yang ada di video tadi. Pantes aja suaminya ngelirik wanita lain, istrinya aja kelakuannya kayak begitu," bisik salah seorang wanita bersama temannya ketika tak sengaja berpapasan dengan Nadia.
Nadia yang masih bisa mendengar bisikan itu seketika menatap tajam dua wanita tadi.
"Maksud kalian apa?" tanya Nadia dengan nada tinggi.
"Bukan apa-apa, kami hanya bicara sesuai fakta," sahut salah satu dari wanita itu lalu menunjukkan ponselnya.
Wajah Nadia pun langsung pucat pasi setelah melihat isi ponsel itu.
"D-Dari mana kalian dapat video itu?"
"Nona, bukan hal sulit untuk kami mendapatkan video itu. Bahkan seluruh portal berita dan media sosial sudah mengunggahnya. Tadinya kami merasa simpati dengan Anda, tapi setelah tahu kebenarannya ... wajar saja kalau suami Anda juga memiliki wanita lain."
Setelah mengatakan itu, dua wanita tadi langsung meninggalkan Nadia yang masih mematung sendirian. Dia tak menyangka jika sang suami akan bertindak seperti ini.
Di sepanjang perjalanan, setiap kali berpapasan dengan orang, Nadia selalu mendengarkan bisikan orang yang menghina perbuatannya di video tersebut.
Dengan langkah kaki yang cepat, Nadia hendak mendatangi Rama agar menghapus video yang beredar tentang dirinya dan mantan managernya.