Haunting

  "Bapak."

gumam Lea,lirih.nyaris suaranya tenggelam.

 Ken yang mengetahui laki-laki yang tengah berjalan menuju mereka adalah ayah dari perempuan didepannya ini,bergegas bangun dan berdiri.Meski Ken sudah lama tidak bertemu dengan bapaknya Lea tapi Ken masih ingat sosok orang yang pernah mengusirnya tanpa mau memberinya kesempatan untuk berbicara mengutarakan keinginannya datang ke rumah itu.

  Pak Beni yang tadi sampai rumahnya terkejut mendengar kalau istrinya pingsan dan dibawa kerumah sakit oleh putrinya.mengetahui kabar itu,pak Beni bergegas pergi ke rumah sakit.

  Sampai didepan pintu kamar perawatan sang istri,tak sengaja pak Beni mendengar obrolan putrinya dengan seorang laki-laki yang tak dikenalnya.apalagi laki-laki itu bilang kalau Lea adalah calon istrinya,itu menimbulkan sebuah pertanyaan besar di benak pak Beni selaku ayah dari perempuan itu.bukannya menentang atau tidak membolehkan putrinya punya kekasih tapi selama ini putrinya lah yang menutup dan membatasi diri untuk membuka hatinya dengan laki-laki lain setelah kejadian beberapa tahun yang lalu menimpanya.terakhir yang pak Beni tahu, Lea tengah di dekat oleh laki-laki berprofesi sebagai seorang PNS di kementerian pendidikan.

  "kamu siapa?."

  "kenapa kamu bilang putriku adalah calon istrimu?."

  Berondongan pertanyaan terulang dari mulut pak Beni,dengan tatapan tajam mengarah pada Ken.

  "pak.dia..."tiba-tiba saja lidah Lea keluh untuk menjelaskan mengenai sosok Ken pada sang bapak, raut wajahnya mulai gelisah.

  Ken yang mengetahui kegelisahan dari Lea,segera berdiri dan mengulurkan tangannya, menyalami tangan pak Beni.

 "saya Kenzo pak.saya...."

"mas,katanya kamu buru-buru tadi.mending kamu cepet-cepet balik."potong Lea,cepat sembari mengkode Ken untuk berhenti bicara.

Ken mengerutkan keningnya,heran dengan apa yang dibicarakan Lea.secara tidak langsung perempuan itu menyuruhnya untuk pergi dan mengusir dirinya.

"mas Ken tadi yang membantu Lea membawa mama kesini pak."lanjutnya beralih ke bapaknya.memberitahu sang bapak kalau Ken yang membantunya tadi.

Pak Beni menoleh kearah Ken,yang malah beradu pandang dengan putrinya.

"terimakasih."ucap pak Beni,datar.

Ken hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan terimakasih pak Beni.sorot matanya tak lepas dari perempuan cantik didepannya.Lea seperti mengkode Ken untuk segera pergi.

Huufftt...

Ken menghela nafas kesal.lagi,Lea membuat hatinya kecewa.Lea tak membiarkan dirinya mengungkapkan hubungan mereka pada orang tuanya.kejadian ini hampir sama seperti dulu.padahal Ken berharap Lea mau membukakan jalan untuk memperjuangkan dirinya kepada orang tua perempuan itu tapi lagi dan lagi Lea menghambatnya.

"saya pamit dulu, assalamualaikum."

Wajah Lea yang seperti memohon padanya membuat dia tak tega.Akhirnya Ken pun mengalah dan pamit undur diri.

Ken melangkah pergi keluar kamar inap Bu Laila,saat mau melewati pintu tak sengaja dia berpapasan dengan laki-laki yang kemarin datang ke acara pernikahan adik Jodi.ya,dia Arif.

Mereka saling beradu padang beberapa detik.

"nak Arif,terimakasih sudah mengantar bapak."

suara pak Beni memutus pandangan mata mereka.

Mendengar bapak Lea yang begitu hangat pada laki-laki yang bernama Arif itu,membuat hati Ken semakin panas bergemuruh.rasa kecewa dibalut marah dan kesal memenuhi hatinya saat ini.

Dengan langkah lebar Ken pergi dari sana dengan membawa luka yang nyaris sama seperti dulu.sekali lagi dia dicampakkan oleh perempuan yang dinantinya 6 tahun ini.

Lea menatap nanar kepergian Ken.dia tahu Ken pasti terluka.tapi mengungkapkan siapa laki-laki itu didepan bapaknya sekarang itu bukan pilihan yang bagus apalagi mamanya sekarang sedang sakit.Lea hanya tak ingin ada keributan sekarang.

.......

Malam harinya,Ken berdiri di balkon rumah keluarga Jodi.satu puntung rokok dia apit di bibir tipisnya.asap rokok pun mengepung ke udara, seperti angan-angan nya hilang pergi menjauh.

Tadi setelah pulang dari rumah sakit,Ken dipaksa sang mamak mengikuti acara ngunduh mantu yang diadakan pihak mempelai pria,adik ipar Jodi.

Meski tubuhnya ada di acara itu tapi pikiran tak bisa ikut menikmati acara yang ada disana.pikirannya penuh dengan Lea.Lea dan hanya Lea.

"ternyata disini."

Suara kekey dari belakang membuyarkan lamunannya sesaat.

"besok kita harus balik jam 4 bang.mas Jodi besok sudah harus berangkat kerja."ujar kekey sambil berjalan mendekati abangnya.

"hemmm."jawab Ken,alakadarnya tanpa menoleh balik kearah adiknya.

"gimana?."tanya kekey sembari tangannya mengusap perut buncitnya.

"apa?."Ken mengerutkan dahinya,gak mengerti arah pertanyaan kekey.

"calon kakak ipar gue."jawab kekey mengedip-ngedipkan matanya,kepo mengenai Lea.

Ken diam tak menjawab, mendengar nama perempuan itu saja seketika membuat moodnya semakin buruk.

"bau-bau nya gagal sih nih."sindir kekey,tersenyum kecut.

Lagi-lagi Ken tak bereaksi,dia diam dan terus menyedot dalam-dalam puntung rokok yang masih tersisa sedikit di bibirnya.asap pun mengepul ke udara.saat ini Ken benar-benar malas untuk menanggapi hubungannya dengan Lea.

"iih...Abang,mati in dulu rokoknya,gak kasihan apa sama ponakan loe?."protes kekey mengomeli Ken sambil mengibas-ngibaskan tangannya pas didepan muka Abangnya.

Sedangkan Ken masih dengan santainya merokok tak menggubris omelan kekey.

"lagian ngapain sih loe kesini?udah tau juga ada orang yang lagi ngerokok."balas Ken dengan wajah juteknya.

Kekey terdiam sesaat mengamati wajah Abangnya.Melihat dari reaksi sang Abang jelas sekali kalau pedekate yang dilakukan abangnya tadi tak berjalan mulus.kekey jadi semakin penasaran dengan hubungan mereka.banyak pertanyaan yang ingin sekali kekey tanyakan pada sang Abang.

"gue penasaran deh bang sama hubungan Abang sama Lea."tanya kekey mulai menggali informasi mengenai hubungan Ken dan Lea dulu.

"sebenarnya hubungan kalian apa sih dulu ampek gak bisa move on gitu sama Lea?."lanjutnya semakin penasaran.

"dia ibu dari anak gue."ceplos Ken sambil mematikan rokoknya.

duuuarrrrr....

"apa?."

"ibu dari anak Abang?."

Pekik kekey tak percaya.matanya melotot dan mulutnya pun terbuka sangking kagetnya.

"Mak...mamak...bang Ken punya anak."

Teriak Lea buru-buru pergi mencari sang mamak.

"anjir..ember banget sih mulut tuh orang."

Ken pun bergegas berlari menyusul sang adik masuk kedalam kalau gak cepet di hentikan si kekey bisa jadi makin runyam urusannya.kalau Lea tahu,dirinya membocorkan rahasia mengenai kehamilan Lea.bisa makin marah perempuan cantik itu padanya.sedangkan Lea saja menutupi ini rapat-rapat selama bertahun-tahun.