NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:707.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

Niat Savana memberikan kejutan untuk tunangannya, malah membuat dirinya yang dikejutkan saat mendapatkan fakta kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain. Kecewa, patah hati, Savana melampiaskannya dengan pergi ke club malam.

Entah apa yang terjadi, keesokan harinya ia mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan seorang pria tampan. Pria yang mampu memikatnya dengan sejuta pesona, meski berusia jauh lebih tua darinya. Lambat laun Savana jatuh cinta padanya.

Javier Sanderix namanya dan ternyata ia adalah ayah dari sahabat karibnya Elena Sanderix. Tak peduli hubungan diantara mereka, Savana bertekad akan mendapatkan Xavier dan kekonyolannya pun dimulai, perbedaan usia tak jadi masalah!

Akankah Savana berhasil menjerat si om yang sudah membuatnya terpesona? Ataukah hanya patah hati yang akan ia rasakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Kecewanya Savana

...🍁🍁🍁...

Elisa adalah ibu dari Elena yang tak lain adalah mantan istri Javier. Wanita yang sangat Javier benci, sebab wanita itu pernah menjebaknya dulu sampai Javier terpaksa menikahinya karena Elisa hamil anaknya, yaitu Elena.

Saat itu Javier mencoba untuk menerima Elisa sebagai istrinya dan ibu dari anaknya. Tapi kelakuan Elisa yang selalu berfoya-foya, bermain dengan berondong dan mengabaikan Elena, membuat Javier tidak tahan lagi dan menceraikan Elisa. Dan untuk merebut hak asuh Elena, Javier menyerahkan seluruh harta gono gini kepada Elisa dalam jumlah yang besar.

Setelah 17 tahun pergi dan kini Elisa kembali menemui Javier, mau apa dia?

"Javier, aku perlu bicara denganmu." bujuk Elisa dengan wajah memelas. Penampilan Elisa sangatlah seksi dan menggoda, dia selalu tampil glamor. Itulah yang membuat Javier tidak bisa mencintainya walau mereka suka melakukan one night stand.

"Security! Bawa dia pergi dari sini dan jangan pernah membiarkan dia masuk kemari lagi!" titah Javier pada security yang ada di depan ruangannya itu.

"Baik pak Presdir!" sahut kedua pria bertubuh besar dan memakai seragam security itu dengan patuh. Mereka berdua memegangi tangan Elisa dan membuat Elisa marah.

"Javier! Aku ingin bicara dulu!" teriak Elisa heboh. Namun kedua Security itu menyeret Elisa keluar dari ruangan Javier.

Pria itu juga pergi dan bersiap bersiap untuk rapat bersama dengan Leo. Javier mengabaikan mantan istrinya itu.

"Javier, aku sakit... hidupku tidak lama lagi Javier." ucap Elisa yang akhirnya membuat Javier terdiam. Lalu menoleh ke arahnya. Leo juga ikut mendengarnya. "Aku ingin bicara tentang Elena, anak kita!"

"Aku mohon, aku ingin bicara denganmu sebentar saja." pinta Elisa memelas.

"Leo undur rapat jadi nanti siang," ujar Javier pada Leo, akhirnya.

"Ba-baik pak, tapi nona Savana bagaimana?" bisik Leo pada Javier.

"Itu biar jadi urusanku." ucap Javier pada Leo dengan suara dingin.

Leo segera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Javier. Sementara CEO dari Sanderix grup itu pergi ke dalam ruangan CEO bersama dengan Elisa. Tak hanya itu saja, Javier juga memerintahkan kepada Leo untuk membawakan dua cangkir minuman ke dalam ruangan tersebut. Sepertinya, obrolan mereka akan, cukup panjang.

*****

Acara pameran seni Savana sudah di mulai, banyak seniman dari dalam negeri sampai luar negeri berdatangan ke acara tersebut. Mereka sangat menyukai karya seni yang Savana pamerkan disana.

Mereka memuji, bahkan menawari Savana untuk menjadi pelukis pribadi. Namun Savana menolak dan dia lebih senang dengan profesinya yang sekarang ini. Semua teman Savana di kota itu hadir untuk memberikannya selamat. Begitu banyak karangan bunga selamat untuk Savana dan galeri seni pertamanya.

"Nona Savana, kau sangat berbakat. Masih muda dan cantik pula. Apa kau sudah punya kekasih?" tanya seorang wanita paruh baya yang dikenal sebagai seniman terkenal di dunia. Dia adalah idola Savana, yaitu Amie Sarlalea Zan.

"Hehe...kebetulan saya masih belum punya." kata Savana jujur.

Aku kan dan om Javier belum pacaran, kami baru pendekatan saja. Jadi aku masih jomblo. Tapi sebenarnya kemana si old man? Bukankah dia sudah janji akan datang? Ini sudah jam 12 siang sebentar lagi pamerannya akan berakhir. Batin Savana memikirkan Javier yang belum datang juga.

"Apa kau serius? Bagaimana jika kau ku perkenalkan dengan putraku? Dia tampan, dia disukai banyak orang, aku yakin kau akan menyukainya." bisik Amie menawarkan putranya itu pada Savana. Dia tertarik pada Savana yang cantik, mandiri, berbakat, sederhana dan tidak glamour. Pasti Savana akan cocok dengan putranya.

"Haha...nyonya Amie sebenarnya saya belum kepikiran untuk--"

"Savana! Untukmu."

Tiba-tiba saja seorang pria muncul disana sambil membawakan buket bunga Lily besar pada Savana. Dia tidak sendiri tapi membawa beberapa wartawan di belakangnya. Ah salah, bukan membawa beberapa wartawan tapi mereka mengikutinya.

Para wartawan itu memotret Savana dan pria yang memberikannya buket bunga. "Justin?"

"Maaf aku agak terlambat." kata Justin dengan senyuman manisnya, yang kata para kaum hawa di negeri itu. Bahwa senyumnya bisa mengguncang dunia.

"Justin? Kenapa kau ada disini? Kau kenal dengan nona Savana?" tanya Amie pada Justin seraya menepuk bahunya.

"Mommy?"

Savana pun melirik kepada Amie dan Justin dengan bingung.

Setelah pameran seninya berakhir, Savana terlihat sedih karena Javier tidak datang sampai akhir acara. Padahal Javier adalah orang yang dia tunggu-tunggu.

Kenapa kau berjanji bila tak kau tepati, om? Kau bahkan tidak membalas pesanku lagi. Kecewa, itulah hati Savana saat ini.

"Van, aku pulang duluan ya!"

"Kenapa kau buru-buru El? Mari kita makan siang bersama, aku akan mentraktirmu." kata Savana pada sahabatnya itu.

"Aku...aku ingin melihat ibuku, Van." Elena terisak sambil memegang tangan Savana. Matanya berkaca-kaca.

"Ibumu? Bukankah ibumu tidak pernah datang menemuimu?"

"Hari ini dia datang, aku datang kabar dari omaku bahwa dia bersama Daddy sekarang." jelas Elena sambil menangis. Selama ini dia tidak pernah kenal dengan sosok ibunya, hanya pernah melihat dalam foto. Elena hanya diasuh ibunya selama 2 tahun dan dia tidak punya memory tentang mommynya itu.

Deg!

Hati Savana sakit saat mendengar Elena menyebutkan bahwa Javier bersama dengan mantan istrinya itu. Tangan gadis itu mengepal dengan kuat. Dan berbagai spekulasi miring pun bermunculan didalam pikirannya.

Apakah pria itu sedang reuni dengan mantan istrinya? Makanya dia tidak jadi datang? Tapi kenapa pria itu tak mengabarinya sama sekali. Sungguh Savana sangat kecewa pada Javier.

"Ya-ya sudah El, kau pulanglah dan temui ibumu. Maaf karena aku masih harus disini untuk membereskan semuanya."

"Tidak Savana sayang! Justru aku yang harus meminta maaf karena aku tidak bisa menemanimu sampai akhir. Bahkan Alexa, anak itu...dia juga pergi." ucap Elena merasa bersalah karena meninggalkan Savana.

Savana berusaha tersenyum meski dipaksakan. "Tidak apa El, kau tidak perlu memikirkanku. Sampaikan saja salamku pada mommymu."

"Nanti...kau harus menemuinya bersamaku. Setelah acara, kau harus ke rumahku ya! Mari kita rayakan di rumahku." kata Elena sambil tersenyum.

"Iya." Savana tak tahu harus menjawab apa lagi. Keberadaan mommy Elena seakan menjadi ancaman untukny.Padahal ia belum pernah bertemu dengan wanita yang melahirkan Elena itu.

Savana melihat Elena pergi dengan hati yang sedih. Tak lama setelah itu Amie dan Justin yang masih ada disana, mengajaknya makan siang bersama. Savana pun setuju karena ia juga lapat belum makan siang.

"Ini sudah sore, apa tidak apa makan siang jam segini?" kekeh Savana.

"Mau kapanpun, yang penting kau harus makan. Aku tidak mau kau sakit, Savana." canda Justin yang berbentuk perhatian pada gadis itu.

Amie senyum-senyum melihat kedekatan anaknya dan Savana. Tampaknya lampu hijau sudah diberikan Amie untuk hubungan mereka.

****

Di kantor Sanderix grup, Javier baru saja selesai rapat dan selesai bicara dengan mantan istrinya. Ia langsung melihat ponselnya dan banyak notifikasi pesan dari Savana.

"Astaga... bagaimana bisa aku lupa menghubunginya!"

...***...

1
Nivia Olive
Alur di luar negeri tapi makan nasi, hehehehe
Tita Avrillian Wulandari
Buruk
Tita Avrillian Wulandari
Kecewa
Erlina Ibrik
Javier menyebalkan !😤
Erlina Ibrik
Savanah terlalu polos ,mudah luluh😶
Erlina Ibrik
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
nuraeinieni
ceritanya bagus
Siti Nur Janah
apa itu ayahnya
Siti Nur Janah
Alhamdulillah. apa yg mendonorkan mata itu neneknya sendiri Karena udah sakit sakitan
Siti Nur Janah
Savana buta
Siti Nur Janah
tuh kan bener cuma bohong
Siti Nur Janah
ya maklum karena reunian dgn mantan jd lupa janji
Siti Nur Janah
wah mantan kembali
Siti Nur Janah
ooh apa itu elena? oo kamu ketahuan , ciuman lagi
Siti Nur Janah
bilang bos kalo memang ada rasa sebelum terlambat
Siti Nur Janah
kapok. kalau anakmu tau pasti akan marah padamu javier
Siti Nur Janah
kau mau bunuh bpkmu?
Tinik Kristi
Buruk
RossyNara
hey ada yang terbakar tapi bukan wajan eh ternyata hati om duda yang terbakar,,,,, sookor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!