Bijaklah dalam membaca dan berkomentar ya gaes.
Karena kelalaiannya sudah menabrak dan merusak mobil sang CEO muda yang Arisha sebut sebagai Mr.Arrogant itu,membuat dirinya harus terjebak pada kesepakatan konyol Alvaro.
Dirinya terpaksa mengikuti itu,karena Alvaro sudah memberikan penawaran yang bisa membuat hidupnya aman,meski harus menghadapi sikap Arrogant nya Alvaro.
Hidup Arisha semakin terjebak pada Alvaro,karena mereka harus menikah karena kejadian yang diluar dugaan,terpaksa mereka akan semakin terikat.
Dan seiring berjalan waktu justru Alvaro yang jatuh cinta lebih dulu.
penasaran kisah selanjutnya mereka ?ikuti yuk !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Selalu dipertemukan
Diperjalanan Arisha dan Fian terus bercanda,mereka juga sangat kompak memakai baju dengan warna yang sama,disana mereka merasa seperti dunia milik bersama.
Waktu mereka masih ada banyak,maka Fian menjalankan motornya dengan kecepatan sedang,dia ingin menikmati masa berduanya bersama Arisha.
Ďi sisi lain Sam juga sedang menjalankan mobilnya,dan tepat Alvaro dijok belakang,Alvaro terlihat sedang menatap ponselnya dan sedang dalam keadaan bingung.
"Kenapa ada panggilan keluar pada wanita itu ya ?ahhh..pasti aku menginggau" Batinnya.
Dia akui entah kenapa Arisha jadi ada dalam pikirannya,dia ingat akan senyumnya Arisha,namun karena ego yang tinggi,lagi lagi dia hanya menepisnya begitu saja.
Sudah terpatri dalam benaknya tidak akan jatuh cinta lagi pada wanita,karena dia pikir hanya akan menyimpan sebuah luka.
Picik memang,tapi luka itu hanya dia yang merasakannya,Namun dia tidak akan tau apa yang akan terjadi di depannya nanti,karena kadang Cinta datang tanpa diminta,Cinta itu suci dan tulus yang kita tak akan pernah kita sadari sudah ada didalam hati kita begitu saja.
*
*
*
*
*
Dilampu merah,Fian menghentikan motornya di samping sebuah mobil mewah,.mereka berdua masih saling berbagi cerita disana.
Dan berbeda disamping mereka ada sosok mata yang menatap tajam pada mereka berdua,kedua mata itu milik Alvaro,ya sebelahnya adalah mobil milik Alvaro.
Entah sebuah kebetulan atau apa,mereka selalu dipertemukan seperti itu.
"Si alan kenapa hatiku panas melihat mereka seperti itu" Rutuknya dalam hati dan dia mengepalkan kedua tangannya.
Seperti semalam rasa tak nyaman dan tak suka bersarang di dalam hatinya saat melihat interaksi keduanya.Apa mungkin cemburu ?
Sam pun sama melirik Arisha yang sedang bersama Fian ,lalu melirik ke Alvaro,tanpa sadar dia tersenyum simpul.
Karena jalan yang mereka lalui hampir sama,mereka sama sama belok dan tepat di depan belokan,Fian mengerem mendadak karena tiba tiba ada motor yang salah arah,Dan.
Brukk
Fian dan Arisha terjatuh disana,Kaki Arisha kembali tertindih badan motor,sedangkan Fian tergelincir ke depan dengan badan tertelungkup.
"Sam berhenti.." Pekik Alvaro ,dan matanya membelalak kaget dan khawtir melihat jatuhnya motor yang Arisha tumpangi,tanpa dia sadari hatinya peduli pada Arisha.
Sam pun sama dia mengerem dan memberhentikan mobilnya ,lalu dengan gerakan cepat Alvaro membuka pintu mobilnya dan turun dari sana,disana sudah banyak orang yang akan membantu Arisha.
Namun langkahnya terhenti,Arisha melirik ke Alvaro.
"Tuan..tuan tolong Saya" Desisnya saat melihat adanya Alvaro disana,namun Alvaro terdiam tatkala melihat Fian yang lebih dulu membantu Arisha bangun.
Arisha pun sudah dibantu ke pinggir trotoar "Hei,Tuan.." Pekik Arisha lagi,karena melihat Alvaro masih bergeming ditempatnya.Alvaro masih terdiam.
"Tuan Alvaro kenapa anda diam saja,kenapa tak bantu Saya tadi" Arisha menggerutu kesal ,Fian sedang mendorong motornya kepinggir juga dibantu warga.
"Kamu gak apa apakan Sha ?maafkan aku ya" Lirih Fian merasa bersalah. Dia kembali dan berjongkok di depan Arisha,menatap luka pada kaki Arisha
"Aku gak apa apa kok Fi.." Arisha mencoba mencairkan suasana,dia tidak mau membuat Fian merasa bersalah.
Alvaro berdecak kesal lagi lagi melihat adegan yang membuat dirinya memanas.
"Hei,Tuan anda mau kemana ?" Arisha berteriak lagi memanggil Alvaro. Tapi Alvaro sudah berbalik dan pergi dari sana.
Niat ingin membantu Arisha karena dia khawatir harus terurung,karena keduluan oleh Fian.
"Untuk apa Saya disini,toh ada kekasih mu itu" Ketusnya sambil terus melangkah pergi dari sana. Hatinya kesal bukan main,entah mungkin rasa cemburu lagi .
"Aisshhh..dasar Tuan Arrogant,bukannya membantu,tapi malah pergi begitu saja" Rutuknya lagi,tapi terus memandang Alvaro. Hingga terlihat dia sudah menaiki mobilnya.
"Kenapa dia ada disini ?" Pertanyaan Fian membuyarkan rutukannya Arisha.
"Entahlah aku juga gak tau" sambil mengidikan
bahunya.
"Benar juga ya,kenapa dia ada disini ?dan juga kenapa selalu kebetulan bertemu ?" Pikirannya berkecamuk akan kehadirannya Alvaro.
"Kita ke klinik terdekat dulu Sha,sini aku bantu" Ujar Fian selanjutnya sambil membawa Arisha berjalan dan menaiki sebuah mobil seorang warga yang menolong,untuk dibawa ke klinik terdekat.
***
"Kenapa kita tidak membantunya Pak ?" Sergah Sam ,saat Alvaro baru masuk ke dalam mobil.
"Untuk apa,dia punya kekasih " Sunggut Alvaro,sambil mendesah berat. Dan tanpa sadar dia kembali mengepalkan kedua tangannya.
Sam tau ada yang aneh pada Alvaro,pasalnya saat tadi Alvaro sangat terlihat khawatir,dengan turun secara tiba tiba,dan berlari lecil untuk menemui Arisha itu sudah membuktikannya.
"Jalam Sam..kenapa malah diam.." Sunggut Alvaro lagi.
"Baik Pak.."
Sam melajukan mobilnya ketujuan utama mereka yaitu kantor nya.30 menit berlalu Sam menepikan mobilnya di parkiran kantor Sanjaya Corp.
Alvaro keluar dengan elegan dan menawannya,raut wajahnya yang tampan mampu menghipnotis setiap wanita,tak terkecuali para pegawai disana.
Sam pun tak luput dari sorotan para pegawai wanita,namun sikap dingin keduanya,melemahkan tekad mereka.
Karena setiap mereka bertutur sapa pada Bos dan Asistennya itu,tak pernah ada tanggapan sama sekali,mereka selalu mengabaikan sapaan mereka.
"Selamat pagi Pak.." Sapa Neli,yang seorang sekretarispun tidak pernah dijawab sapaannya.
Alvaro menghempaskan tubuhnya disofa kebesarannya,sofa yang selalu menemaninya selama dikantor.
"Sudah kamu siapkan segala hal untuk kita pergi ke Negara B Sam ?" Tanyanya disela sela berkas di depannya.
"Sudah Pak,besok lusa kita akan segera kesana,"
"Baguslah..kamu harus ikut,karena hanya kamu yang bisa aku andalkan,selama lima bulan kita akan disana"
Ya Negara B adalah tujuan lusa mereka, karena salah satu perusahaan yang ada disana sedang dalam keadaan kolap,dan butuh Alvaro disana,karena sang Dady sedang mengurus yang di Negara A.
Kurang lebih waktu yang akan Alvaro tentukan ,selama lima bulan disana..mungkin hanya sebuah perkiraan saja,namun tetap dia harus menyelesaikannya.
"Siap Pak,dengan senang hati.." Seru Sam.
"Good Sam.." Sahut Alvaro.
Dan dia kembali berkutat pada berkas berkas yang ada,sebentar lagi akan ada meeting rutinnya.
Sam sebagai sang asisten pun dengan sigap mempersiapkan segala persiapan untuk meeting mereka nanti,dan dia juga harus mempersiapkan segala keperluan selama di Negara B yang terkenal dengan kincir anginnya.
Cabang ke tiganya yang ada diluar Negeri,biasanya sanh Daddy yang akan mengatasinya,namun yang berada di Negara A juga sedang membutuhkan perhatian sang Daddy,maka dia menyuruh Alvaro untuk menangani yang disana.
Alvaro memijit keningnya,perasaannya akhir akhir ini sungguh aneh,dua kali bertemu dengan Arisha saat sedang bersama Fian,selalu membuat hatinya panas.
"Shit !! ada apa dengan aku ini ?" Sambil menghempaskan pen yang sedang dia pegang,lalu menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya itu.
***
...Bersambung...
