ANAK KEMBAR RATU MAFIA KEJAM

Setelah selesai pertempuran, Thea langsung pulang ke rumahnya. Disana dia melihat ke lima anak-anaknya duduk di ruang keluraga sambil makan-makan.

“Wah…, kenapa jam segini kalian belum tidur sayang ?” Tanya Thea

“Kami menunggu mommy pulang, kamu mau rayakan kemenangan mommy” Jawab Arnold

“Darimana kalian tahu kami berhasil mengalahkan mafia Wolf Black ?” Tanya Thea

“Dali sesuatu yang ada di jaket mommy” Jawab Asher

“Dari jaket mommy ? Memangnya ada apa ?” Tanya Thea lalu Asher mendekati Thea

“Ini” Jawab Asher mengambil sesuatu dari saku jaketnya

“Benda ini menempel di saku jaket mommy, makanya kami tidak pelu khawatil pasti mommy bisa mengatasinya” Lanjut Asher

“Wah…, benda ini benar-benar sangat canggih sayang” Ucap Thea

“Ayo kita potong kuenya dulu mommy, aku sudah tidak sabal” Ajak Alea

“Baiklah ayo, momy berdoa semoga kita semua diberikan Kesehatan dan kebahagiaan serta umur yang panjang” Ucap Thea

“Semoga kakek dan nenek buyut cepat ditemukan” Ujar Asher membuat Thea bingung darimana anaknya tahu tentang masalah itu

“Mommy tidak usah kaget, aku dan kak Aalash juga sedang mencari informasi tentangg kebeladaan nenek. Aku menyebal luaskan tentang sebuah kalung dan liontin bermata bilu di sosial media dan aku menemukan ada seseolang yang juga sedang mancali anaknya dengan kelualga telsebut” Lanjut Asher

“Apa itu benar nak ?” Tanya Thea terharu san sangat berharap kalau itu adalah kebenarannya

“Apa mommy tahu kalau kalung yang mommy pakai itu bisa menyala ? Aku yakin kalung itu sudah di lancang khusus buat mommy” Ucap Asher

“Tidak, mommy berharap kita bisa berkumpul bersama lagi dengan nenek dan kakek buyut kalian” Ujar Thea yang diaminkan oleh kelima anaknya

“Mommy besok aku izin ke perusahaan mommy, ada sesuatu yang harus aku lakukan disana besok dan juga menemui pak Alex” Kata Aarash

“Baiklah, besok mommy antar” Ucap Thea, mereka pun mengangguk dan mulai menikmati kuenya

*****

Di apartemen, Gibran dan Bagas masih mencari tahu siapa pemilik asli dari Five Childrens, tapi sayangnya tidak menemukan datanya. Mereka mencoba untuk menjebol data perusahaan tapi ysang ada system operasi langsung eror dan di serang virus lalu meledak.

“Astaga Gibran, mereka di lindungi system IT yang sudah wow. Kita yang seorang hacker di tambah lagi hacker yang kita bayar tidak mampu menembus pertahanan data mereka. Ini hecker suhu, bukan tandingan kita. Kira-kira siapa ya ?” Ucap Bagas.

“Aku gak tahu, sepertinya data perusahaan kita yang hilang terakhir hingga perusahaan kita bangkrut adalah ulah mereka. Aku yakin ini ada sangkut pautnya dengan Thea” Jawab Gibran

“Mana mungkin itu Gib, kita kan tahu siapa dia. Dia hanya seorang perempuan yang tamatan SMA” Ucap Bagas

“Maksudnya orang suruhannya, masa gitu aja kamu gak paham sih” Jawab Gibran geram

“Memangnya Thea mampu membayarnya ?” Tanya Bagas

“Astaga, lama-lama aku getok juga kepala kamu pakai palu. Maksudnya orang di balik layar, apa kamu lupa dengan uang bayaran yang bisa di bayar dua kali lipat itu ?” Ucap Gibran

“Iya juga ya, bagaimana kalau besok kita mengunjungi perusahaan tersebut dan kita bisa menawarkan kerjasama” Jawab Bagas

“Dan sekarang kamu bikin surat permohonan kerjasama dengan mereka” Titah Gibran

“Oke, laksanakan” Jawab Bagas

*****

Di pagi harinya, Aarash pergi ke perusahaan Aarash dan Asher yang ada di pusat kota. Gedung pencakar langit itu menjulang tinggi, hingga siapa saja yang melihatnya akan kedecak kagum dengan desain perusahaan tersebut. Aarash langsung menuju ke ruangan kuhusus di perusahaan dan semua pekerjaan agen khusus sedang bekerja disana.

Sedangkan Thea langsung menuju ke sekolah anak-anaknya, anak-anaknya sekolah TK seperti anak-anak pada umumnya, agar tidak diketahui oleh orang kalau anak-anaknya diusia yang terbilang kecil sudah bergelar doctor dan mahasiswa lulusan terbaik.

Di ruangan khusuu, Aarash sedang mengotak-atik perangkat kerja hingga tidak lama kemudian dia tersenyum puas.

“Akhirnya aku menemukan keberadaan nenek, ini kado terindah buat mommy” Ucap Aaraash

“Tuan muda, semalam ada orang yang sengaja ingin mencoba menjebol system pertahanan kita tapi mereka tidak mampu menembusnya” Ucap Agen khusus

“Aku sudah tahu pak dan aku juga sudah tahu siapa orangnya, biarkan saja” Jawab Aarash

“Baiklah aku akan keluar dna bonus akan aku transfer nanti” Lanjut Aarash

“Terima kasih tuan muda” Ucap Agen khusus, Aarash hanya mengangguk

Setelah itu Aarash langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut, Aarash masuk ke ruangan Alex yang merupakan asistennya di perusahaan.

“Selamat pagi pak Alex” Ucap Aarash lalu mneyalaminya

“Pagi tuan muda, silahkan masuk” Jawab Alex

“Pak apa ada orang yang mengajukan tawaran kerja sama pada kita hari ini ?” Tanya Aarash

“Ada tuan muda, perusahaan tersebut berasal dari Indonesia dan perusahaan terbesar kedua setelah Wilson” Jawab Alex

“Terima kasih pak, aku juga penasaran seperti apa sosoknya” Ucap Aarash

“Baik tuan muda” Jawab Alex

“Oh iya pak, apa daddy Roy sudah datang ?” Tanya Aarash

“Sudah tuan muda, sekarang dia ada di ruangan tua muda” Jawab Alex

“Baiklah, aku ke sana dulu pak. Selamat bekerja” Ucap Aarash yang diangguki oleh Alex

Setiba di ruangannya, Aarash langsung masuk.

“Hallo papi” Ucap Aarash

“Aarsah dari mana kamu ? daddy sudah menunggu kamu dari tadi ?” Tanya Roy

“Sorry papi, aku menemui pak Alex dulu tadi. Oh dad, hari ini ada orag yang ingin berkenalan sekaligus ingin bekerja sama dengan kita. Aku sudah menyuruh pak Alex menerimanya” Jawab Aarash

“Siapa nak ?” Tanya Roy

“Gibran Alverik” Jawab Aarash membuat Roy terkejut

“Apa kamu bilang ? Gibran Alverik ? Maksudmu papi kandung kamu ?” Tanya Roy

“Iya, dia ada di negara kita sekarang. Sebenarnya dia sedang mencari kebedaan mommy, dan mereka ingin bekerja sama dengan perusahaan milik kita karena mereka penasaran dengan sosok pemilik Five Childrens. Sebenarnya mereka sudah tahu kalau perusahaan yang ada di Indonesia adalah milik mommy” Jawab Aarash

“Apa rencana kamu sebenarnya Aarash ?” Tanya Roy

“Aku ingin melihat sosok dady kandung ku papi, aku tahu dia sudah menghancurkan hidup mommy, mneyiksa mommy sama seperti keluarga mommy di Indonesia. Aku mau lihat bagaimana usahanya dalam memohon pengampunan kepada mommy” Jawab Aarash

“Itu tidak akan mudah baginya, kamu tahu sendiri sifat mommy kamu” Ucap Roy

“Heem, aku ingin dia mengemis maaf pada mommy” Ujar Aarash

Tak lama kemudian, sekertaris Aarash datang mengabarkan kalau Gibran dan Bagas datang ke perusahaan.

“Suruh dia masuh uncle Stev” Ucap Aarash

“Baik tuan muda” Jawab Stav

5 menit kemudian, Gibran dan Bagas masuk ke ruangan Aarash.

“Selamat siang tuan, maaf kalau kedatangan kami tidak sopan dan terlihat dadakan. Perkenalkan nama saya Gibran Alverik dan ini asisten saya Bagas Alvaro, tadi asisten anda sudah mengabarkan tentang kerja sama kita dan asisten anda meminta kami datang” Ucap Gibran

“Selamat datang tuan Gibran dan tuan Bagas, saya sudah membaca email anda dan saya setuju untuk bekerja sama dengan perusahaan anda di Indonesia. Kebetulan saya juga bekerja sama dengan perusahaan QA yang berada di Indonesia, jadi saya menyetujui Kerjasama kita” Ujar Roy

“Perusahaan QA itu buka milik anda tuan ?” Tanya Gibran

“Bukan, itu bukan milik saya” Jawab Roy

“Apa anda pengusahan dari Indonesia ?” Tanya Aarash

Mendengar suara Aarash, membuat Gibran dan Bagas menoleh ke arah kerja di belakang mereka. Gibran sangat terkejut saat melihat ada seorang anak yang sangat mirip dengan wajah masa kecilnya. Aarash lalu turun dari tempat duduknya dan mendekat ke sofa dan duduk di pangkuan Roy.

“Siapa dia tuan ?” Tanya Gibran

“Dia anak saya tuan Gibran, sayng sapa dulu tamu papi” Jawab Roy lalu Aarash mengangguk dan turun dari pangkuan Roy

“Hallo uncle, selamat datang di perusahaan kami” Ucap Aarash kembali menjabat tangan Gibran dan Bagas

Gibran sampai berkeringat dingin saat berjabat tangan dengan Aarash, apalagi saat melihat mata tajam Aarash.

“Astaga, tatapan matanya sangat mengerikan” Ucap Bagas dalam hati

“Apa ini ? Kenapa aku tidak mampu untuk berbicara saat melihat wajahnya ? Kenapa dia sangat mirip denganku ?” Tanya Gibran dalam hati

“Apa anda baik-baik saja tuan Gibran ?” Tanya Roy

“I-iya, saya baik” Jawab Gibran

“Siapa nama kamu nak ?” Tanya Gibran

“Nama saya Aarash tuan” Jawab Aarash tersenyum puas dengan pertemuan itu

Setelah merasa puas akan pertemuan itu, Aarash meminta izin pulang kepada Roy.

“Papi, aku mau pulang dulu” Ucap Aarash

“Biar papi panggil uncle Stev untuk mengantarkan kamu pulang” Ujar Roy

“No papi, aku bisa pulang sendiri. Aku akan menaiki lion, bye papi bye uncle” Ucap Aarash

“Apa anda yakin dia bisa pulang sendiri tuan ?” Tanya Gibran

“Iya, dia sudah terbiasa sendiri” Jawab Roy

“Menaiki lion maksudnya menunggangi singa tuan ?” Tanya Bagas membuat Roy tertawa mendebgar ucapn Bagas

“Bukan tuan, tapi itu mobil kesayangannya yang sudah di desain khusus untuknya dan dia menamai mobilnya lion” Jawab Roy membuat Bagas mengangguk mengerti

“Baiklah tuan, kalau begitu kami permisi dulu. Senang bekerja sama dengan perusahaan anda” Ucap Gibran

“Sama-sama tuan” Jawab Roy

*****

Di perjalanan pulang, Gibran dan Bagas membahas soal Aarash.

“Gas, kenapa Aarash sangat mirip denganku waktu kecil ?” Ucap Gibran

“Aku juga berpikir begitu Gib, Cuma bola matanya yang tidak sama” Jawab Bagas

“Semoga kerja sama ini bisa mempertemukan kita dengan istriku Gas, apalagi kamu tahu kalau tuan Roy kenal dengan Thea” Ucap Gibran

“Semoga saja, oh ya apa kamu lihat tatapan mata tajam Aarash. Tatapannya sangat mengerikan seakan dia ingin menghabisi muduh saja” Ujar Bagas

“Sudah, sekarang kita makan dulu kita mampir ke restoran” Titah Gibran

“Sama perutku juga sudah keroncongan” Jawab Bagas

*****

Sesampai di sana dan saat menunggi makan, Gibran tidak sengaja melihat anak kecil yang sedang berjalan kearah meja makan.

“Gas, bukannya itu Aarash ? Anaknya tuan Roy ?” Tanya Gibran

“Iya, bagaimana kalau kita ajak dia bergabung ?” Ucap Bagas

“Boleh” Jawab Gibran

Lalu Bagas menghampiri Aarash dan mengajaknya gabung.

“Kita bertemu lagi tuan Gibran” Ucap Aarash sednagkan Gibran hanya mengangguk

“Selamat datang tuan muda, apa anda memesan seperti biasa ?” Tanya Manajer restoran

Melihat itu memuat Gibran dan Bagas kagum serta kaget karena untuk ukuran anak kecil, Aarash dilayani oleh manajernya langsung.

“Yes uncle, ingat tidak ada saus kacang” Ucap Aarash

“Baik tuan muda” Jawab Manajer

“Apa tuan-tuan juga ingin memesan makanan ?” Tanya Aarash

“Iya, kami juga sudah memesannya tadi paling sebentar lagi datang” Jawab Gibran

Tak lama kemudian pesanan Gibran dan Aarash datang.

“Wah ternyata tuan menyukai makanan yang sama dengan saya tuan muda ?” Ucap Bagas yang melihat apa yang di pesan Aarash dan Gibran sama

“Mungkin itu sebuah kebetulan saja tuan, silahkan selamat menikmati” Ujar Aarash

“Selamat menikmati” Jawab Gibran dan Bagas

Bagas memperhatikan cara makan Gibran dan Aarash yang sama.

“Bukan hanya wajah yang sama, selera sama dan cara makan pun juga sama seperti ayah dan anak” Gumam Bagas

Setelah 15 menit mereka makan, Aarash berpamitan kepada Gibran dan Bagas.

“Baiklah saya sudah selesai, saya pamit duluan tuan-tuan. permisi” Ucap Aarash langsung meninggalkan restoran tersebut

“Astaga Gib, dia seperti mafia saja. suara kecil tapi sangat dingin seperti kamu sedang serius” Ujar Bagas

“Tapi aku bukan mafia” Jawab Gibran

Setalah itu Bagas memanggil waiter

“Permisi” Ucap Bagas

“Iya tuan, apa anda ingin menambah sesuatu ?” Tanya Waiter

“Tidak, berapa yang barus kami bayar ?” Ujar Gibran

“Tagihan anda tidak ada tuan, makanan tad itu gratis untuk anda atas permintaan tuan Aarash” Jawab Waiter

“Apa ? Gratis ?” Tanya Gibran

“Iya gratis tuan, itu adalah permintaan dan perintan tuan muda Aarash” Jawab Waiter

“Apa anda mengenalnya ?” Tanya Bagas

“Iya tuan, semua waiter di sini pasti mengenalnya karena dia adalah pemilik restoran ini” Jawab Waiter membuat Gibran dan Bagas terkejut

“Baiklah terima kasih” Ucap Gibran

Lalu waiter itu pergi meninggalkan Gibran dan Bagas.

*****

Setelah pulang dari pertempuran antara kelompoknya dengan Lion White Wilson, Romeo Felix ketua Wolf Black sangat murka karena dia bisa di kalahkan oleh seorang wanita.

“AH… SIAL… SIAL… SEORANG ROMEO FELIX KALAH DENGAN SEORANG WANITA” sarkas Romeo sambil membanting semua barang yang ada di dekatnya

“Wanita itu benar-benar Tangguh dan dia sangat cantik apalagi saat dia berkeringat, ah aku harus mendapatkannya apa pun dan bagaimana pun caranya”

“Tapi jalan ku tidak akan mudah, karena ada keluarga Wilson di belakangnya. Astaga apa jangan-jangan dia istrinya atau calonnya Roy, tidak… tidak… aku tidka akan membiarkan itu terjadi. Andai dia wanitanya Roy, akan aku rebut dia”

“Tapi aku harus apa ? aku yakin dia tidak mau padaku, aku harus mencari informasi tentang wanita itu dan mencari kelemahannya”

“Degan…” Teriak Romeo memanggil tangan kanannya

“Ada apa tuan muda ?” Tanya Degan

“Cari informasi tentang wanita itu secepatnya, aku ingin tahu dimana keberadaannya” Jawab Romeo

“Baik tuan, saya permisi” Ucap Degan

“Sebaiknya aku harus mengurus diri dulu, aku harus terlihat tampan sehingga dia terpesona padaku” Ucap Romeo lalu pergi ke kamarnya

*****

Di kediaman Wilson, Aarash baru tiba di rumahnya. Dia langsung masuk ke kamarnya, tidak lama kemudian datang sudaranya yang lain.

“kalian baru pulang ?” Tanya Aarash

“Iya kak, tadi kami main ke mansion grandpa dulu. Mommy ada urusan sebentar sama grandpa. Mommy ada urusan sebentar sama grandpa” Jawab Arnold

“Apa kakak baru pulang ?” Tanya Arend

“Iya” Jawab Aarash

“Apa yang terjadi di perusahaan ? Apa ada masalah ?” Tanya Asher

“Tidak ada, semuanya aman terkendali. Memang ada orang yang semalam yang mencoba untuk menjebol pertahanan perusahaan, tapi mereka tidak berhasil yang ada laptop mereka kena virus” Jawab Aarash

“Apa kakak tahu siapa orang itu ?” Tanya Asher

“Iya, dia Gibran Alverik dan tadi aku sudah bertemu dengannya. Dia sekarang bekerja sama dengan perusahaan kita” Jawab Aarash

“Kenapa kakak menerima kerjasama itu, apa tidak akan ada yang masalah ?” Tanya Arend

“Aku sengaja melakukan itu agar tahu seberapa besar pencariannya terhadap mommy, aku ingin mempermainkan emosinya saat ada pertemuan dan ada sosok mommy disana” Jawab Aarash

“Apa dia baik padamu ?” Tanya Arnold

“Iya, tepatnya dia penasaran denganku. Apalagi wajahnya sangat mirip denganku hanya berbeda bola mata saja. Dia sampai keringat dingin saat dia berjabat tangan denganku tadi” Jawab Aarash

“Apa dia juga bertemu dengan papi Roy ?” Tanya Asher

“Iya, papi juga setuju dengan rencanaku. Kita akan membalasnya secara perlahan” Jawab Aarash dengan senyuman yang mengerikan

*****

Sementara Thea dan Alea sedang berbelanja kebutuhan dapur, setelah selesai berbelanja sayun dan lauk mereka berdua lanjut mencari buah dan cemilan.

“Mommy apa aku boleh beli yang ini ?” Tanya Alea

“Itu namanya gula kapas, boleh asal jangan sering-sering. Tapi ingat setelah makan harus langsung gosok gigi biar giginya tidak sakit” Jawab Thea

“Siap mommy, mommy memang yang terbaik” Ucap Alea sambil tersenyum manis

“Apa ada lagi yang ingin kamu beli ?” Tanya Thea

“Tidak ada mom, aku sudah cape dan mengantuk” Jawab Alea

“Baiklah, ayo kita bayar dulu ke kasir” Ajak Thea

“Ayo mom” Jawab Alea

Setelah selesai, mereka melihat ada yang berkerumun.

“Maaf nona ini kenapa ?” Tanya Thea

“Ini nona, nona ini mau melahirkan”

“Kita harus di bawa kerumah sakit” Ucap Thea

“Tenang nona, saya dokter kandungan. Saya akan melakukan tindakan sekarang juga karena jalan lahirnya sudah terbuka” Jawab Dokter tersebut

“Baiklah” Ucap Thea

Dan para warga khususnya perempuan membantu dokter tersebut untuk membantu menyediakan air hangat dan kain. Dan setelah semuanya siap, proses melahirkan pun dimulai.

30 menit wanita itu berjuang untuk melahirkan anaknya, dan pada akhirnya wanita itu melahirkan dengan selamat. Setelah itu, salah satu warga menelpon ambula untuk membawanya ke rumah sakit. Thea dan Alea ikut membantu mengantarkan ke rumah sakit dan wanita itu langsung di tempatkan di rungan bersalin.

“Selamat nyonya, anak anda perempuan. Dia sangat cantik” Ucap Thea membuat wanita itu menangis haru

“Wah adik bayinya sangat lucu sekali, momy” Ucap Alea

“Iya sayang” Jawab Thea

“Terima kasih nyonya telah membantu saya, saya berhutang budi dan nyawa pada anda” Ucap Wanita tersebut

“Sama-sama nyonya, kita sesame manusia harus saling membantu” Jawab Thea

“Perkenalkan nama saya Basmallah, kalau nama nyonya dan nona kecil siapa ?” Ujar Basmallah

“Nama saya Althea nyonya dan ini anak saya namanya Alea” Jawab Thea

“Jangan panggil nyonya, panggil nama saja sepertinya kita seumuran” Ucap Basmallah yang diangguki oleh Thea

“Kamu tinggal dimana ?” Tanya Thea

“Aku tinggal di kita A, sebenarnya aku bukan warga sini. Aku berasal dari Turki, aku ke sini untuk menjenguk saudara yang sakit. Sudah sering berobat sampai kemana-mana tapi belum sembuh juga” Jawab Basmallah

“Turki ?” Tanya Thea

“Iya, aku berasal dari Turki dan suamiku orang Rusia. Makanya akua da disini ikut suami” Jawab Basmallah

“Aku juga keturunan Turki, tepatnya aku blasteran Indo-Turki. Ibuku berasal dari Turki, tapi aku belum pernah ke sana karena kami terpisah belasan tahun lamanya” Ucap Thea

“Semoga kamu dna ibumu cepat di pertemukan ya” Jawab Basmallah

“Amin” ucap Thea

“aunty, saudalanya sakit apa ?” Tanya Alea mengalihkan pembicaraan karena melihat sang mommy sedih

“Beliau lumpuh, sudah hampir 5 tahun lamanya” Jawab Basmallah

“Apa boleh kami lihat aunty ?” Tanya Alea

“Tentu saja boleh, tapi setelah aunty keluar dari sini dan kita akan ke rumah saudara aunty” Jawab Basmallah

“Baiklah, kita setuja kan mommy ?” Ucap Alea yang diangguki oleh Thea

“Sekarang aunty minta no ponselnya ya” Ujar Basmallah lalu Thea menyebutkan nomor ponselnya

“Kalau begitu aku permisi dulu, tidak apa-apa kan kalau aku tinggal sendiri ?” Kata Thea

“Tidak apa-apa, sekali lagi terima kasih” Ucap Basmallah

“Sama-sama, kalau mau minta bantuan lagi jangan sungkan ya. Ayo sayang kita pulang” Jawab Thea

“Bye aunty, sampai jumpa lagi” Ucap Alea lalu menyalami Basmallah dengan santun

*****

Setiba di rumah, Thea melihat keempat anak laki-lakinya sedang bermain dengan anak tetangga. Dia pun pergi ke dapur lalu menyajikan cemilan ayng dia beli, mereka langsung menyerbu makanan tersebut.

Sedangkan di rumah sakit, suami Basmallah dan keluarganya baru tiba di rumah sakit.

“Maafkan aku sayang, tadi aku sedang bertemu dengan teman dan ponselnya aku silent” Ucap Yunus suami Basmallah

“Tidak apa-apa, aku baik-baiks aja dan untungnya ada orang baik yang mmebantu aku. Kalau tidak entah apa yang akan terjadi padaku dan anakku” Jawab Basmallah

“Kamu tidak usah di lebih-lebihkan Basmallah, saya tidak suka. Lagian siapa suruh kamu pergi ke mall sendirian” Ucap Yunus

“Aku pergi ke sana karena stok makanan di ruma habis, sedangkan kak Yunus masih bekerja” Jawab Basmallah

“Itu alasan saja kamu, agar bisa menghabisakan uang anakku kan ?” Tanya Mertuanya

“Mom, aku tidak seperti itu. Lagian selama ini aku membiayai diriku sendiri dengn bekerja” Jawab Basmallah

“Sudah berani ya kamu sama mommy ? dasar menantu tidak tahu di untung, Yunus kamu lebih baik ceraikan saja dia. Apalagi dia punya akan perempuan, dari awal momy memang tidak menyukai istrimu karena dia memang wanita yang tidak pantas untuk kamu” Ucap Mertuanya

“Mala, aku tidak akan menanggung persalinanmu. Lagian dari awal aku tidak menyukai anakmu, setelah aku tahu kalau kamu itu mengandung anak perempuan” Jawab Yunus

“Cukup ! Dia adalah darah daging kamu sendiri, apa salahnya jika dia perempuan. Kamu terlahir dari seorang perempuan, jika kamu lupa. Oh ya mom, bukankah anda juga seorang perempuan ?” Ucap Basmallah

“Cukup Mala, kamu semakin lancang. Maommy bena, kamu memang tak pantas untukku. Mulai hari ini kamu aku ceraikan, akan aku urus surat perceraian kita dan aku juga akan keluar dari agamamu” Jawab Yunus

“Astagfirulloh, baik saya terima talak darimu. Aku salah terlah memilih pasangan hidup sepertimu, kamu tidak lebih dari seorang pecundang” Ucap Basmallah

“Aku juga menyesal telah menikahi wanita seperti kamu, ayo mom kita tinggalkan wanita tak berguna ini” Ujar Yunus lalu pergi meninggalkan ruangan Basmallah

“Akan aku buktikan bisa lebih baik darimu Yunus, aku akan buktikan juga anak ini akan menjadi wanita Tangguh dan sukses di masa depan hingga kemu menyesal telah menghinanya bahkan dia belum genap sehari di dunia ini” Ucap Basmallah

*****

3 hari sudah, Basmallah di rumah sakit. Hari ini dia sudah di perbolehkan pulang, Basmallah di jemput oleh kakak iparnya. Dia juga sudah menceritakan pada kakak iparnya, sehingga kakak iparnya sangat marah dan geram. Basmallah sangat di sayangi oleh kakak dan kakak iparnya, apalagi keluarga kakak iparnya sangat menyangi Basmallah seperti anak mereka sendiri.

Sesampai di rumahnya, Basmallah langsung menghubungi Thea lalu Thea dan Alea pun langsung menuju alamat yang dikirimkan oleh Basmallah. Setelah 1 jam perjalanan, mereka tiba dan sudah di sambut oleh Basmallah dan kakak iparnya Basmallah. Setelah berkenalan, Thea dan Alea langsung menuju ke kamar kakaknya Basmallah.

“Kak Ayana, ini Althea dan anaknya Alea. Mereka yang aku ceritakan kemarin” Ucap Basmallah

“Terima kasih nona, karena telah membantu dan menyelamatkan adik saya” Ucap Ayana

“Sama-sama kak” Jawab Thea sambil memegang tangan Ayana

“Aunty apa boleh saya lihat kaki aunty ?” Tanya Alea

“Tentu saja, kamu mau memijatnya cantik. Percuma saja nak, kaki aunty sudah mati rasa” Jawab Ayyana

“Tidak papa aunty, nanti juga mudah-mudahan bisa sembuh. Aunty berdoa saja” Ucap Alea membuat Ayyana tersenyum

“Baiklah, silahkan nak” Jawab Ayyana

Alea mulai memijat kaki Ayyana yang terasa dingin, dengan teliti Alea mencari titik-titik penyebab melemahnya syaraf-syaraf kaki Ayana. Ayana dan Basmallah melihat cara Alea seperti seorang ahli dengan tangan kecilnya, dia lalu mengeluarkan jarum dan menusukkan ke area titik-titik syaraf.

“Sudah aunty, apa boleh tanya sesuatu ?” Tanya Alea yang diangguki oleh Ayyana

“Apa penyebab stluk ? Maksudnya ada kejadian apa sebelumnya ?” Tanya Alea

“Aunty sebelum struk pernah hamil dan saat itu terpeleset di dapur karena tidak snegaja menginjak bekas minyak, aunty keguguran dan hal itu membuat aunty depresi karena merasa gagal menjaganya lalu suamiku membawa perawat untuk membantu merawatku. Aku juga sering meminum obat yang di berikan dokter untuk memulihkanku, aku semakin membaik mentalku. Tapi tidak dengan tubuhku, aku semakin hari samakin lemah hingga akhirnya aku tidak bisa berjalan” Jawab Ayana

“Bagaimana menurut dokter ?” Tanya Thea

“Dokter mengatakan aku telah meminum obat pelemah syaraf, dan itulah yang membuat aku bisa seperti ini” Jawab Ayana

“Apa aunty setelah itu seling meminum obatnya ?” Tanya Alea

“Tidak, aku sudah membuangnya. Tapi entah sampai saat ini aku masih lumpuh, padahal aku dulu aku rutin meminumnya” Jawab Ayana

“Siapa olang yang membelikan obat itu ke aunty ?” Tanya Alea

“Perawatku” Jawab Ayana

“Apa boleh aku lihat obatnya ?” Tanya Thea yang diangguki oleh Ayana

Lalu Ayyana menyuruh Basmallah mengambilnya dan memberikan kepada Thea.

“Aku akan periksa obat ini di lumah, untuk sementala waktu aunty menimun obat ini dulu” Ucap Alea lalu menyerahkan sebungkus obat

“Tolong ini di rahasiakan, termasuk kepada perawat kakak. Bisa jadi ada orang yang sengaja menginginkan kakak lumpuh untuk selamanya” Ucap Thea

“Tapi siapa ? Apa motifnya ?” Tanya Ayana

“Mungkin ada seseorang yang tidak menyukai kakak, oh ya. Saya meminta identitas anak saya di smebunyikan” Jawab Thea

“Baik” Jawab Ayana

“Thea, anak kamu ahli obat-obatan. Anak kamu sangat jenius sepertinya ?” Tanya Basmallah

“Iya, sejak kecil dia sudah suka pada obat-obatan dan herbal. Dia juga menguasai ilmu totok” Jawab Thea

“Aunty, sekarang pelawatnya dimana ?” Tanya Alea

“Dia sekarang pergi ke apotek, katanya obat saya tinggal itu saja” Jawab Ayyana

“Aunty jalum ini aku ambil kembali, setelah ini aunty langsung minum obat dali aku dan jangan minum obat dali pelawat. Aunty pula-pula sama meminumnya” Ucap Alea

“Oke cantik, semoga saja aunty cepat sembuh ya di tangan kamu” Jawab Ayyana

“Kalau begitu kamu pulang dulu, kalau kalian tidak keberatan sebaiknya kakak kami bawa berobat di tempat kami dna itu pun harus di rahasiakan dari siapa pun termasuk keluarga kalian. Sebaiknya kalian berunding dulu” Ucap Thea

“Baiklah, kalau begitu nanti aku kabari” Jawab Basmallah

“Aunty adik bayinya cantiknya mana ?” Tanya Alea

“Ada di kamar cantik, sebentar aunty bawa ke sini” Jawab Basmallah

Lalu pergi ke kamarnya, tak lama membawa bayinya.

“Wah adik bayi, sednag tidul ya. Siapa nama kamu adik bayi ?” Ucap Alea

“Namanya Mukhta Zenqin” Jawab Basmallah membuat Thea terdiam

“Apa kalian adalah keturunan Zanqin ?” Tanya Thea

“Iya, kakekku adalah keturunan keluarga Zenqin. Kenapa Thea ?” Ucap Basmallah

“Ibuku juga bermarga Zanqin, kakekku bernama Abdullah Kabir Zanqin, keturunan Turqi dan Belanda” jawba Thea

“Thea, itu adalah kakak dari kakek kami. Apa jangan-jangan kita bersaudara ?” Ucap Basmallah

“Untuk jelasnya nanti kita ke Turki berkunjung kalau aku sudah sembuh” Jawab Ayyana

“Aku sejutu” Timpal Thea

“Semoga kita benar-benar bersaura ya The” Ucap Basmallah memeluk Thea

“Semoga, bailah kami pulang dulu nanti kita sambung lagi” Jawab Thea llau pergi meningglkan tenpat tersebut dengan hai denagn dan penasaran

# Apakah ini sebuah tanda bahwa pencarian Thea terhadap ibu kandungnya akan membuahkan hasil ?#