Masa kecilnya yang penuh dengan hinaan dan penindasan, membuat Zhu Yuan Zeng, atau yang biasa dipanggil Zhu Yuan, bertekad untuk menjadi kuat, demi untuk membalas dendam, serta membungkam mulut orang orang yang selalu menghina juga menindasnya.
Berbekal keberanian juga tekad yang kuat, Dia memutuskan untuk masuk ke dalam Hutan Larangan, dan mencari kehidupan baru disana, sambil mencari keberuntungan, dan berguru pada orang tua yang selalu menemuinya.
Tapi Dia tidak tahu, bahwa keputusannya itu adalah langkah yang paling tepat, karena masa depan yang penuh dengan kemulian sedang menanti untuk dia gapai.
Dengan kekuatannya, Dia membasmi kejahatan dan menebar kebaikan. Penguasa yang zalim akan Ia tumpas. Kesombongan bakal Dia ratakan. dan Dinasti baru telah menantinya disana.
Lalu, apakah Dia akan berhasil dan membuktikan kata katanya? Ikuti kisah petualangan dan perjuangannya dalam kisah" Penakluk Dewa Naga "dan ikuti keseruannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Mendapat satu milyar
Satu jam kemudian, Zhu Yuan sudah berada di kota Zhang Yan Dua. Letaknya disebelah timur Hutan Larangan, berlawanan arah dengan kota Zhang Yan satu, yang pernah Zhu Yuan kunjungi dulu.
Di kota itu, hal pertama yang Ia lakukan adalah mendatangi tempat penukaran uang, dimiliki oleh Paviliun Obat yang sangat terkenal di benua timur, cabangnya berada di mana mana, termasuk di kota Zhang Yan Dua.
Begitu masuk, Zhu Yuan langsung disambut oleh pelayan Paviliun tersebut. Sikap mereka sangat ramah, karena itu adalah tugas pokok mereka, tidak membedakan apakah yang datang itu orang kaya atau orang miskin, kuat ataupun lemah, semua dilayani dengan cara yang sama.
"Selamat pagi tuan muda, ada yang bisa kami bantu?" ucap salah seorang penyambut tamu di bagian depan dengan ramahnya.
"Apakah aku bisa bertemu dengan manajer di paviliun ini, karena ada bisnis besar yang akan aku lakukan dengannya" jawab Zhu Yuan merendah.
"Oh, tentu saja bisa. Tapi kalau boleh kami tahu, bisnis apa yang akan tuan muda bicarakan? jika levelnya tingkat rendah atau menengah, maka cukup kami saja yang menangani, tapi kalau bisnisnya level tinggi, maka kami akan membawa tuan muda untuk menemui manajer kami" jawab penyambut tamu tadi.
"Ini bisnis tingkat tinggi, dan sangat menguntungkan untuk Paviliun kalian. jadi tolong bawa aku untuk menemuinya" balas Zhu Yuan.
"Kalau begitu tunggu sebentar disini. Salah seorang diantara kami akan menghubungi manajer Yang. Kalau beliau berkenan, maka tuan muda bisa bertemu dengannya" respon penerima tamu tersebut cukup bijaksana.
Lima menit kemudian. "Silakan tuan muda. Manajer Yang telah menunggu anda di ruangannya. Mari kami antar anda ke sana" ucap seorang gadis cantik kepada Zhu Yuan.
"Kalau begitu terima kasih, dan maaf telah merepotkan kalian" sambut Zhu Yuan basa basi saja. Tak lama kemudian...
Tok! tok! tok!
"Masuk!" terdengar sebuah suara lembut dari dalam ruangan, sepertinya suara itu berasal dari seorang perempuan muda. Mungkin seusia penyambut tamu yang ada di depan Paviliun tersebut.
Begitu masuk, hal pertama yang dilihat oleh Zhu Yuan adalah ruangan yang dimasukinya sangat luas. Dindingnya terbuat dari kayu mahoni, yang dipadukan dengan kayu cendana, sehingga ruangan tersebut terkesan harum juga sejuk.
Di tiap sudut ruangan terdapat formasi. Ada 4 orang kultivator yang berilmu tinggi. Terlihat jelas sedang mengawasi kedatangannya.
Kekuatan mereka lebih rendah dari kekuatan Zhu Yuan. Untuk mengalahkan mereka, hanya tinggal menjentikkan jarinya saja, dan mereka akan langsung mati.
Walaupun mereka telah menyembunyikan aura spiritual juga keberadaannya, tapi Zhu Yuan tetap bisa melihat di mana posisi mereka, dan tingkat berapa kultivasinya.
'Jiwa baru lahir tingkat 1. dan satu jiwa baru lahir tingkat 5. Lumayan tinggi untuk ukuran sebuah kota kecil seperti ini' batinnya dalam hati.
"Perkenalkan, saya manager Lin Yang, orang yang ditugaskan untuk memimpin Paviliun cabang di kota ini. Ada yang bisa kami bantu untuk anda tuan muda?" ucapnya memperkenalkan diri.
"Saya mau menukarkan ini dengan koin emas, apakah nona bisa membantu?" jawab Zhu Yuan polos, sambil mengeluarkan 100.000 batu roh tingkat tinggi dari kantong jubah bagian dalamnya, tanpa sempat memperkenalkan diri. Namun yang sebenarnya Dia mengeluarkan batu roh itu dari cincin penyimpanannya.
"Batu roh, ya?" reaksinya biasa saja. "Eh tunggu dulu! I i itu batu roh tingkat tinggi. Dari mana tuan muda mendapatkannya?"
"Mengenai dari mana saya mendapatkannya, itu bukan ranah anda untuk menanyakan hal tersebut. Sekarang yang penting, apakah saya bisa menukarkan 100.000 batu roh tingkat tinggi ini dengan emas atau perak di Paviliun anda?" jawab Zhu Yuan cukup berwibawa.
"Tentu saja bisa tuan muda. Maaf telah berani menyinggung anda. Saya sadar bahwa itu bukan ranah saya untuk menanyakan itu. Sekali lagi maafkan saya" reaksi manajer Yang tidak enak hati.
"Tidak masalah. Ayo kita berbisnis. Jika harganya memuaskan, maka bukan hanya 100.000 batu roh tingkat tinggi itu saja yang akan saya jual, tapi lebih banyak lagi akan saya siapkan untuk Pavilun anda" respon Zhu Yuan.
"Baik! Satu batu roh tingkat tinggi sebesar ini. Kami hargai dengan 10 ribu koin emas, atau 100 ribu koin perak"
"Seratus ribu batu roh, berarti 1 milyar koin emas. Bagaimana, apakah harga tersebut sudah sesuai dengan perkiraan anda?" jawab manajer Yang berharap tinggi pada pelanggannya, sambil mengambil dua kantong penyimpanan dari dalam laci meja, kemudian diletakkan di atas meja.
"Ya, itu sudah sesuai dengan yang saya harapkan. Jadi 100.000 batu roh ini akan saya jual kepada anda. Jika anda membutuhkan lebih banyak lagi, anda bisa menghubungi saya di kemudian hari" sambut Zhu Yuan lega hatinya.
"Baik! Mari kita lakukan transaksi. dan ini adalah token emas dari kami. khusus diberikan kepada pelanggan besar seperti anda, karena anda adalah pelanggan istimewa kami"
"Jika anda ingin membeli sesuatu di paviliun cabang manapun, bahkan di Paviliun pusat, maka anda akan mendapatkan diskon sebesar 30%. Sebaliknya jika anda menjual barang barang langka, maka diskon tidak berlaku lagi. Harga akan tetap disamakan dengan penjual penjual lainnya"
"Kalau begitu terima kasih. Saya terima koin emas juga token ini. Permisi, saya sedang terburu buru" jawab Zhu Yuan senang, sambil mengambil kantong penyimpanan dan token emas di atas meja, lalu dimasukkannya ke dalam jubahnya.
Begitu Ia pergi. "Cepat cari informasi tentang pemuda itu? Temukan di mana rumahnya, dan dari klan mana Dia berasal?"
"Jika sudah didapatkan. segera kirim informasi kepadaku" perintah manajer Yang pada empat orang pengawalnya.
"Siap laksanakan Nona muda!" jawab keempat orang itu serempak, lalu menghilang begitu saja.
Sepeninggal mereka. "Pemuda yang sangat misterius. Seusianya belum membangkitkan Qi atau menerobos kultivasi. Siapa sebenarnya dia, dan dari mana asalnya?"
"Apakah mungkin dia menyembunyikan tingkat kultivasinya. Tapi kenapa aku juga mereka tidak bisa melihat fluktuasi energi di dalam tubuhnya. Apakah benar dia belum membangkitkan kultivasi?"
"Lalu dari mana dia mendapatkan batu roh tingkat tinggi itu? Di dunia ini tidak ada batu seperti itu"
"Jika aku mendapatkan lebih banyak darinya, maka posisiku akan semakin tinggi, mengalahkan kakak kedua, bahkan kakak tertuaku di Paviliun pusat sana"
"Jika begitu caranya, maka aku harus menemukan pemuda itu, dan mengikatnya untuk menjadi anak buahku"
"Jika aku berhasil, maka aku adalah satu satunya keturunan dari leluhur Lin Ziang, yang mampu mendapatkan batu roh tingkat tinggi itu"
"Jika memungkinkan, aku akan mendapatkan lebih banyak batu darinya, dan akan segera pindah ke ibukota untuk memimpin Paviliun pusat yang penuh dengan kemulian" gumamnya penuh ambisi, dan menganggap Zhu Yuan sebagai sapi perahnya.
Namun yang tidak ia ketahui, Zhu Yuan bukanlah orang seperti itu. Kekuatannya sudah tiga tahap lebih tinggi dari kekuatan manajer Yang. Jadi untuk menundukkannya, perlu usaha yang sangat besar. Lagi pula Zhu Yuan tidak membutuhkan itu.
Dia lebih kaya dari manajer Yang, bahkan lebih kaya dari pemilik Paviliun tersebut. Orang seperti itu yang ingin menjadikannya anak buah? "Mimpi saja kau Lin Yang!" ujarnya.