NovelToon NovelToon
Dekapan Hangat Mantan Mafia

Dekapan Hangat Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Daripada ukhti dijadikan istri kedua, lebih baik ukhti menjadi istriku saja. Aku akan memberimu kebebasan."

"Tapi aku cacat. Aku tidak bisa mendengar tanpa alat bantu."

"Tenang saja, aku juga akan membuamu mendengar seluruh isi dunia ini lagi, tanpa bantuan alat itu."

Syifa tak menyangka dia bertemu dengan Sadewa saat berusaha kabur dari pernikahannya dengan Ustaz Rayyan, yang menjadikannya istri kedua. Hatinya tergerak menerima lamaran Sadewa yang tiba-tiba itu. Tanpa tahu bagaimana hidup Sadewa dan siapa dia. Apakah dia akan bahagia setelah menikah dengan Sadewa atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

"Pak Dewa kenapa tidak ke kantor?" tanya Lina yang sedang mengantar dokumen pada Hendri.

"Masih ada urusan," jawab Hendri singkat. Hendri adalah orang kepercayaan Sadewa. Semua rahasia aman di tangannya.

Lina duduk di depan Hendri. Dia sangat penasaran dengan Sadewa karena dia merasa tatapannya sangat hangat pada Syifa. "Aku dengar, Syifa juga tidak masuk. Sebenarnya apa hubungan Syifa dan Pak Dewa?"

"Tidak ada. Kebetulan Syifa sedang tidak enak badan," kata Hendri. Dia masih fokus dengan dokumen yang ada di tangannya.

Lina membuang napas kasar lalu melipat tangannya. "Aku sudah lama menjadi sekretaris Pak Dewa, mengapa kamu tidak mau cerita sedikitpun tentang rahasia Pak Dewa. Keinginanku tidak banyak, aku hanya ingin tahu siapa wanita Pak Dewa, itu saja."

"Aku tidak tahu. Kalau tidak ada pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan, kamu keluar saja."

Lina akhirnya berdiri. Dia menghentakkan kakinya lalu berjalan keluar dari ruangan Hendri. "Dasar! Aku bisa mencarinya sendiri."

Lina berjalan menuju meja kerjanya, kemudian dia masuk ke dalam ruangan Sadewa dan menutup pintu itu. Dia mendekati meja Sadewa, dan membuka laci paling bawah yang terkunci dengan sandi.

Lina tersenyum karena dia sempat melihat sandi yang digunakan Sadewa saat menekannya hingga membuatnya dengan mudah membukanya. Di dalamnya terdapat beberapa dokumen. Dia membukanya satu per satu. Seluruh dokumen itu berhubungan dengan Syifa, mulai dari kasus kecelakaan, sampai masalah warisan di keluarga Syifa.

Dia juga menemukan bukti surat dari kantor urusan agama. "Pak Dewa sudah menikah dengan Syifa? Bagaimana bisa?" Lina kembali membolak-balik dokumen itu. "Kecelakaan 12 tahun yang lalu, orang tua Syifa meninggal dan dia menjadi tuli. Sepertinya Pak Dewa menikahinya karena merasa bersalah."

Lina tersenyum miring, kemudian dia mengembalikan dokumen itu ke tempatnya dan mengunci laci itu. Buru-buru dia keluar dari ruangan Sadewa sebelum Hendri mengetahuinya.

...***...

Sadewa terus menatap Syifa yang berada dalam dekapannya. Hingga hari menjelang siang, mereka masih berada di dalam kamar.

"Ayo kita makan dulu," kata Sadewa sambil mengusap lembut rambut Syifa.

Syifa hanya tersenyum malu. Pipinya masih saja bersemu merah. Apa yang dilakukan Sadewa barusan masih terasa di dirinya.

"Kenapa? Kita mandi dulu, lalu makan. Kalau kamu malas keluar, aku ambilkan saja."

"Aku malu." Syifa sedikit menutup wajahnya. Dia masih tidak menyangka akan melakukan secepat itu dengan Sadewa.

Sadewa semakin gemas melihat ekspresi Syifa. Dia mencubit kecil hidung Syifa kemudian dia bangkit dari ranjang, lalu mengangkat tubuh Syifa.

"Mas Dewa!" Syifa terkejut karena tiba-tiba Sadewa mengangkatnya.

"Kamu mandi dulu, biar aku yang menyiapkan perlengkapan kamu." Sadewa melangkahkan kakinya menuju kamar mandi lalu menurunkan Syifa perlahan di dekat bathub. Sebelum keluar di mengecup singkat pipi Syifa.

Syifa hanya tersenyum. Dia merasa benar-benar diperlakukan dengan baik oleh Sadewa. Dia berharap Sadewa akan terus seperti itu.

Sedangkan Sadewa kini merapikan tempat tidur. Dia tersenyum kecil melihat jejak kemerahan yang memudar. Setelah menatapnya beberapa detik, dia menggantinya sebelum Syifa merasa malu dan memutuskan untuk mencuci sendiri.

Dia membawanya keluar dari kamar dan berjalan menuju tempat laundry yang berada di belakang.

Salah satu pelayannya terkejut karena tidak biasanya Sadewa mengurusi cucian.

"Kamu pasang sprei di kamarku. Cepat! Sebelum Syifa keluar dari kamar mandi."

"Baik, Tuan."

Kemudian Sadewa beralih menuju dapur dan menyuruh pelayannya yang yang bertanggung jawab di sana. "Kamu siapkan makanan, lalu bawa ke kamar."

"Baik, Tuan."

Setelah Sadewa pergi, para pelayan Sadewa saling pandang dan tersenyum. "Akhirnya Tuan berhasil," bisik salah satu dari mereka. Mereka segera mengerjakan apa yang disuruh sebelum bergosip.

Sadewa ke kamar Syifa untuk mengambil baju ganti Syifa dan semua perlengkapan yang dibutuhkan. Dia masuk ke dalam kamarnya dan melihat kamarnya sudah rapi dan harum.

Makanan untuknya dan Syifa juga sudah siap di meja dekat sofa.

"Terima kasih sudah bekerja cepat." Setelah para pelayan keluar, Sadewa menutup pintu kamarnya. Dia menunggu Syifa keluar sambil duduk di sofa.

Beberapa saat kemudian, Syifa keluar dari kamar mandi dan hanya memakai bathrob. Dia melangkah pelan dan malu-malu.

"Baju ganti kamu sudah aku siapkan. Aku mandi dulu, lalu kita makan, di sini saja."

Syifa mengambil baju gantinya dan akan memakainya tapi dia masih melirik Sadewa yang berdiri sambil menatap ponselnya dengan wajah yang serius.

Sadewa segera menghubungi Hendri dan membawa ponsel itu ke kamar mandi.

Syifa hanya menatap pintu kamar mandi lalu segera memakai pakaiannya. Samar-samar masih terdengar suara keras Sadewa. Sepertinya ada masalah yang serius di perusahaannya.

Setelah memakai pakaiannya, dia mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Sadewa keluar dari kamar mandi dan membantu Syifa memegang hair dryernya. "Sini aku bantu."

Syifa hanya menganggukkan kepalanya. "Ada apa?"

"Ada sedikit masalah dengan sample produk baru. Katanya ada alergen yang tidak tertulis. Setelah makan, aku akan mengurus masalah itu, kamu istirahat di rumah saja."

Syifa menganggukkan kepalanya. Dia menahan tangan Sadewa dan mengambil alih pengering rambut itu. "Kalau Mas Dewa buru-buru, berangkat saja."

Sadewa justru memeluk Syifa dari samping dan menempelkan pipinya di pipi Syifa. "Aku pergi dulu ya. Aku akan segera kembali. Maaf, seharusnya hari ini menjadi momen bersama kita."

"Tidak apa-apa. Masih ada hari esok. Mas Dewa tidak makan dulu?" tanya Syifa yang melihat Sadewa memakai kemeja dan setelan jasnya tanpa menyentuh makanan lebih dulu.

"Nanti saja," jawab Sadewa.

Syifa segera mengambil piring yang telah berisi makanan lalu menyuapinya. "Makan dulu."

Sadewa tersenyum lalu menerima suapan itu. Akhirnya dia duduk di sofa sambil melihat beberapa dokumen di tasnya dan sesekali menerima suapan dari Syifa.

Apapun akan aku lalui, asal bersamamu ....

1
Suren
Lina mau cari mati ni. istri mantan mafia direcokin. habis lh kau Lina🤭😂😄
Maulana ya_Rohman
wah... wah... wah....
harus di ajak ngopi² cantik dulu si Lina nih😳😳😳
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
waduh 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Good job Dewa 👍
Maulana ya_Rohman
jebakan lagi...🤦🏻‍♀️...
musuh nya blm selesai semua..
tambah runyam...🧐
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Bukan apa" hanya akal"an saingan bisnis yg iri 🤫
Suren
tenang Syifa dgr kan dulu penjelasan Sadewa. biar tdk slah paham. Lina biarkan dia menerima akibat nya dr Sadewa. mau cari mati lho ya🤭😄
Shee
nah kan, entah akal akalan si lina atau memang orang yang pengin menghancurkan dewa sama syifa.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Bagus 👍
Suren
licik kamu Lina. blm tau siapa Sadewa mantan Mapia. gimana LBH licik nya ya. jgn harap kamu Lina. lihat aja nanti.
Maulana ya_Rohman
ada celah untuk menghancurkan Dewa...
mungkin kah korban itu sebuah jebakan🤔🤔🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Sadewa keren gercep menangani masalah 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
waduh gawat 😣
Suren
siapakah itu yg pakai topi. apa kah pihak keluarga Fira ata......masih penasaran
Suren
gitu dong. aku suka laki2 yg selalu memandang istri itu penting di hidupnya jadi perioritas. mantap👍👌
Yenova Kudus
selalu dtggu up nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Semoga kalian selalu berbahagia 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Asyik 💃🏻💃🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Itu jawaban do'a mu Syifa🤗
Shee
semoga cepet up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!