Adira tak menyangka bahwa suami dan sahabatnya berselingkuh di belakangnya.
Dia melihat mereka duduk makan berdua di sebuah restoran dengan begitu mesranya. Sakit dan hancur itulah yang di rasakan Adira.
📢📢 Jangan lupa Beri Nilai, Like, Komen, Vote, Hadia dan Favoritkan ya kakak-kakak semuanya.
maaf jika Masi banyak kekurangan
mohon dukungannya ya. Terimakasih 😊😊🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pujangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Nadia merasa sangat Marah atas kejadian yang di buat Adira padanya.Ia menuju rumah kediaman orangtuanya.Sesampainya di sana kemarahannya langsung lenyap karena melihat Radit yang duduk berhadapan dengan orangtuanya.
"Sayang"Nadia berlari ingin memeluk Radit Tapi Radit segera menghindar.
"Duduk Nadia.Apa benar yang dikatakan oleh Radit Bahwa kau berselingkuh dengan suami Adira"Ucap papa Nadia dengan penuh kemarahan dan malu atas perbuatan putrinya.
Deg..."Dari mana Radit mengetahui tentang hubungannya dengan Aditia"Batin Nadia
Wajah Nadia pucat seketika mendengarkan ucapan ayahnya
"Kenapa kau diam saja,Jawab papa Nadia"Bentak papa Nadia karena tak mendapatkan Jawaban dari putrinya itu.
"Sungguh kau membuatku menjadi malu sekaligus gagal menjadi seorang ayah"Dengan suara yang marah dan wajah sedih seorang ayah yang gagal mendidik putrinya.
"Nadia kami datang kemari untuk membatalkan acara pernikahanmu dan Radit. Karena kami malu atas kelakuanmu itu, bisa-bisanya kau berhubungan dengan suami sahabatmu, beruntung keluarga kami belum terlambat untuk menikahkan Jelang sepertimu dengan putra kami dan menjadikan menantu keluarga kami" Papa Rijal membuka suara dan wajah yang marah
Nadia dan papanya tak dapat berucap dan tertunduk malu atas apa yang dikatakan orang tua Radit mau melawan pun percuma.Nadia yakin video itu sudah tersebar padahal Radit sudah mengetahuinya terlebih dahulu.
Setelah mengucapkan kalimat itu Papa Rijal dan juga Radit segera berdiri dan pergi dari rumah Nadia.
"Nadia kau sungguh memalukan,mau taruh dimana muka papa atas perbuatanmu itu. Sungguh papa sangat kecewa dengan mu, nak." Marah papa Nino Pada Nadia dan melangkah pergi meninggalkan Nadia.
"Adira kau sungguh keterlaluan karena perbuatanmu aku tak jadi menikah dengan Radit akan aku balas perbuatan mu terhadapku kita lihat saja nanti"Batin Nadia dengan tangan terkepal dan senyum menyeramkan
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Adira menemui orangtuanya yang sedang duduk di ruang keluarga.Dia ikut duduk dan ia memberikan diri untuk berbicara.
"Ma,pa aku ingin bicara.Tapi mama sama papa janji nggak bakalan marah dan terkejut ataupun kecewa sama keputusanku"Ucap Adira pada orangtuanya
"Emangnya mau bicara apa? apa hal serius? mama dan papa janji nggak bakalan marah sama kamu"Ucap mama Anita
Adira menghela nafas dan mengeluarkan secara perlahan. Adira mulai menceritakan masalahnya dengan Aditi. Menjabarkan satu persatu kelakuan yang Aditia lakukan di belakangnya. Dia bercerita secara detail tanpa ada yang dilewati.
Papanya begitu murka, wajahnya memerah, tangannya terkepal kuat menandakan bahwa ia sangat marah.Atas ucapan dari putrinya barusan.
Adira terdiam sehabis menceritakan masalahnya. Ia melihat kemarahan orangtuanya terutama sang papa yang begitu murka"Kurang ajar, beraninya dia menyakiti putriku,ini tak bisa dibiarkan aku akan menceritakan pada papanya agar dia mengetahui kelakuan brengsek putranya itu"
"Pa,sabar dulu,papa harus tenang jangan terlalu terbawa emosi itu tidak baik untuk kesehatan jantungmu"Mama Anita berusaha meredakan emosi suaminya, Padahal ia sendiri juga marah dan kecewa atas perbuatan menantunya. Apalagi wanita yang menjadi selingkuhannya adalah sahabat baik putrinya.
"Sayang,mama nggak akan kecewa sama keputusan Kamu, malahan mama mendukung mu, jika kau ingin berpisah dengan Aditia.karena kebahagiaanmu yang paling penting untuk mama dan papa" Ucap sang mama mendukung keputusan putranya, dan menatap sedih putri semata wayangnya.
Papa Bobi membenarkan perkataan istrinya"Papa juga akan mendukungmu untuk meninggalkan lelaki brengsek dan pengecut seperti Aditia dan jangan pernah kau berpikir untuk kembali padanya sekalipun dia bersujud dan mencium kakimu" Ucap pak Bobi marah dan kecewa.
Walau bagaimanapun orangtua ingin melihat anaknya bahagia tak ada satu orangtua pun yang mau anaknya tersakiti.Apa lagi dari orang yang sudah dipercaya untuk menjaga dan mencintai putrinya.Ia salah mempercayakan putri satu-satunya untuk dijaga dan dilindungi oleh Aditia padahal ia berharap menantunya itu bisa menyayangi putrinya, putri yang di cintainya.
"Iya ma,pa. Aku mau bercerai dengannya,aku akan segera mengurus dan memasukkan gugatan perceraian ke pengadilan."Ucap Adira dengan yakin dan di dukung oleh mama dan papanya.
Mereka hanya bisa mendukung keputusan putrinya karena kebahagiaan Adira yang terpenting untuk mereka melebihi apapun.