Ariana seorang artis papan atas dan multitalenta, terpaksa harus mengakhiri karirnya karena skandal. Ia menghabiskan waktunya di rumah dengan membaca novel, salah satu novel kesukaannya berjudul "Love for Stella" dimana pemeran utamanya adalah Stella yang akan menikah dengan putra mahkota dan berakhir bahagia. Tapi tidak untuk Roselia si pemeran figuran yang mencuri perhatian Ariana, Roselia mendapatkan kebencian dari semua orang karena dia adalah putri seorang penjahat, dia memiliki akhir kematian mengenaskan ditangan putra mahkota.
"Oh tuhan, tolong Roselia! Jika aku jadi Roselia, aku akan menjadi kuat dan bertahan hidup! Aku tidak akan baik pada orang-orang yang menindasku!"
Malam itu Ariana mendapatkan kunjungan dari kekasihnya, mereka berdebat dan tak sengaja dia terjatuh dari balkon dan saat terbangun menjadi sosok Roselia, di dalam novel itu dan di perebutkan oleh empat orang pria tampan didalam novel itu.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Proses perbaikan PUEBI
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Kontrak pertunangan
...⛪⛪⛪...
"Aku Mikhael Ellenio Gamarcus ingin mengumumkan pada kalian semua, tentang calon Putri mahkota negeri ini. Gadis disampingku ini...dialah orangnya." Mikhael merangkul tubuh Roselia agar merapat padanya.
APA?
Semua orang tercengang dengan pengumuman yang dilakukan oleh si putra mahkota kerajaan itu pada mereka. Raja langsung beranjak dari tempat duduknya dan terlihat murka dengan pengumuman Mikhael didepan semua orang.
"Apa anda sudah gila? Siapa calon putri mahkota?!" Bisik Roselia pada telinga Mikhael yang berada didekatnya karena tubuh mereka masih saling menempel. Mikhael lah yang masih merengkuh tubuh Roselia dengan erat.
"Apa kau tuli? Kau tidak dengar apa yang aku katakan barusan?" Ketika ditanya pria itu malah balik bertanya kepada Roselia.
"Anda sudah tidak waras..." gumam Roselia dengan mata yang tajam menatap Mikhael. "Mohon anda ralat ucapan anda barusan. Saya bukan calon putri mahkota, saya ini putri penjahat dari negeri ini...kalau anda belum TAU."
"Aku tau, maka dari itu aku ingin manfaatkan posisimu." bisik Mikhael dengan senyuman menyeringai di bibirnya.
"Apa?" Kedua mata berwarna biru itu membulat, menatap Mikhael. Dia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh pria itu.
"Kau pandai berakting bukan? Aku butuh aktingmu 1 bulan saja,"
"APA?"
"Ikuti saja atau kau akan MATI." ancam pria itu dengan suara tajam dan tatapan membunuhnya. Roselia terdiam, dia diam bukan karena takut melainkan karena dia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Mikhael.
"APA-APAAN ini putra mahkota?!" Raja menghampiri Mikhael dan Roselia yang berada ditengah-tengah aula istana, dimana semua orang sedang berkumpul di sana.
"Ayahanda Raja, pesta ini diadakan untuk mencari pasangan hidup saya dan saya sudah menemukan pasangan hidup saya, dia adalah nona Roselia Mariana Edenbell, saya jatuh cinta kepadanya, pada pandangan pertama." Mulut pria itu begitu manis, tapi begitu kejam pada Roselia. Mungkin karena di hadapan semua orang maka dari itu dia bersikap manis dan lembut.
"Mikhael Ellenio Gamarcus..." lirih sang Raja yang sedang bingung, di satu sisi dia ingin marah kepada Michael namun disisi lain dia tidak mau menunjukkan kemarahan dan tabiatnya di hadapan semua orang yang hadir.
Takutnya, mereka beropini bahwa Raja Gamarcus yang terkenal baik dan rendah hati itu, adalah seorang raja yang temperamental dan keras kepala. Tentu hal tersebut akan mempengaruhi opini masyarakat kepadanya.
Tiba-tiba saja putra mahkota kerajaan Gamarcus itu melakukan hal yang tidak terduga lainnya. Dia tiba-tiba berlutut didepan Roselia, dan tangannya memegang satu tangan Roselia.
Apa yang akan si gila ini lakukan?
"Didepan kedua orang tuaku, didepan semua orang disini...aku ingin melamarmu, Roselia Mariana Edenbell, aku mencintaimu." Mikhael mengecup punggung tangan Roselia dengan lembut.
Astaga! Dia lebih pandai berakting dariku, padahal dia bukan aktor. Siapapun tidak akan percaya bahwa ini akting, dia berhak mendapatkan penghasilan. Oh sial! Apa yang aku katakan? Kenapa aku malah memujinya? Aku ingin marah dan menendang burungnya saat ini juga, tapi apakah aku bisa bertahan hidup?
Roselia menyadari bahwa dunia ini sangatlah berbeda dengan dunianya, di dunianya juga ada status sosial namun tidak begitu kentara. seperti di dunia ini. Dia bukannya takut, tapi salah-salah dia bisa dipenggal karena bersikap kurang ajar pada Mikhael dihadapan semua orang.
Semua yang hadir dipesta itu mulai kasak-kusuk, mereka pro kontra dengan keputusan Michael melamar Roselia. Jelasnya lebih ke kontra, karena walaupun Roselia memiliki gelar bangsawan dari mendiang ayahnya, namun semua itu tidak dapat memungkiri bahwa dia adalah seorang putri penjahat, putri penghianat negeri itu. Siapa yang akan melamarnya dengan posisi itu? Ternyata putra mahkota kerajaan itu yang melamarnya, sungguh mereka tidak menyangka.
"Cepat jawab!" bisik Michael seraya menoleh kepada Roselia dan menatapnya dengan tajam.
"Aku harus jawab apa?" tanya Roselia dengan suara yang pelan, netranya bertemu dengan Michael.
"Ber-aktinglah!"
Gadis itu tersenyum seolah-olah dia mengerti apa yang dikatakan oleh bibir tanpa suara itu. Akhirnya Roselia pun menjawab Michael, dia menuruti permintaan pria itu semata-mata untuk menghindari kematiannya. "Mana berani saya menolak lamaran anda yang mulia," balas Roselia atas lamaran Michael.
Michael tersenyum tipis, lalu dia kembali berdiri dan memeluk Roselia didepan semua orang. Sementara sang raja dan Ratu terlihat geram melihat anaknya melamar sembarang wanita di depan semua orang.
Sepasang mata juga menatap tajam pada mereka, dia adalah Derrick. Melihat Roselia dan Michael berdiri didepan sana dengan mesranya, membuat hatinya terbakar oleh rasa cemburu. Rasanya Derrick tidak percaya bahwa dirinya akan ada di fase dimana dia tidak bisa berbuat apa-apa dan takluk di bawah kekuasaan sang putra mahkota.
Inginnya membawa Roselia pergi dari sana, hidup bahagia berdua selamanya, membangun sebuah keluarga dan memiliki banyak anak. Impian Derrick sudah sejauh itu karena dia menyadari bahwa perasaannya kepada wanita yang berstatus sepupunya itu adalah perasaan cinta.
Tapi didepan keluarga kerajaan, Derrick tidak berkutik. Namun setelah pesta ini Derrick berkata dalam hatinya bahwa dia akan berbicara dengan Michael untuk menarik keputusannya menjadikan Roselia sebagai Putri mahkota.
*****
Pesta itu berlangsung meriah bahkan setelah pengumuman dari putra mahkota tentang Roselia. Setelah selesai pesta, Michael segera membawa Roselia pergi dari sana dan bicara berdua ditempat tertutup. Yaitu ruangan istirahat Michael.
"Yang mulia sepertinya anda harus menjelaskan sesuatu pada saya!" Seru Roselia pada Michael begitu pintu ruangan itu tertutup dan hanya mereka berdua saja yang berada disana.
"Kau sangat cerewet, duduklah dulu!" ujar Michael pada Roselia, dia sangat risih dengan suara Roselia yang cempreng menurutnya.
Mereka pun duduk di sofa mewah dilapisi emas yang ada di ruangan itu. Roselia takjub melihat dekorasi ruangan Michael.
Woah...ruangan ini sangat bagus, benar-benar seperti negeri dongeng. Ruangan di kamar Sullivan juga bagus tapi tidak sebagus ini.
"Hey monyet!"
Roselia kembali menoleh ke arah Michael ketika pria itu memanggilnya dengan suara meninggi. "Ya?"
Lihatlah pria ini, temperamennya begitu buruk. Dia sangat cocok dengan Stella yang bermuka dua.
"Kenapa dengan matamu itu? Alismu kenapa diangkat begitu? Kau marah padaku? Kau BERANI?"
Dia sangat berbeda dengan As, sifat As begitu tenang. Ucap Roselia dalam hati.
"Hey! Monyet!" bentak Michael pada gadis itu.
Roselia tidak tahan dengan Michael yang selalu menghinanya monyet. "Ada apa kepala batu?"
"Cih! Gadis ini...beraninya kau." Mata Michael menatap Roselia dengan marah.
"Kalau kau tidak mau bicara, aku akan pergi saja!" Lelah bersikap sopan, akhirnya Roselia pun kesal lalu melangkah pergi dari sana.
"Tunggu! Kalau kau pergi dari sini maka semua keluargamu akan mati, bibi dan dua sepupumu."
"Aku tidak peduli, kalau kau mau menghabisi mereka...ya silahkan." Kata Roselia cuek.
Mereka sudah jahat pada Roselia, kenapa aku harus peduli? Malah itu bagus kan? Aku bisa menguasai harta ayahku dengan cepat dan seorang diri.
"Kalau begitu aku akan menyentuh pelayan berkepang dua itu!"
Perkataan Michael tentang Doris membuat Roselia terdiam dan menoleh tajam pada pria itu. "Jangan pernah kau menyentuh Doris!"
"Kalau begitu mari lakukan kontrak pernikahan!" ajaknya sambil tersenyum tipis.
...****...