[Dibuat 17-03-2022] (Karya Pertama)
Satu tahun lalu Zif melamar Shara, mereka bertunangan secara diam-diam dan baru melangsungkan pernikahan tanpa adanya dukungan sang ayah.
Alasan kasta yang berbeda membuat Ayah Zif tidak mau merestui hubungan mereka, Shara hanyalah gadis yang lahir dari keluarga biasa saja sehingga Zif terpaksa menggelar acara pernikahan mandirinya di hotel elit daerah Bali dan kejadian naas pun terjadi.
Tepatnya di malam pertama pernikahan mereka Shara harus merasakan nyeri yang sangat hebat di sebelah wajahnya.
Di detik-detik terjadinya akad nikah.
Seseorang dengan masker hitam telah menyiramkan cairan yang langsung meleburkan kulit mulusnya.
Shara bergeming saat Zif mengatakan bahwa "Aku tidak mengenamu!" setelah wajahnya hancur.
Di tengah frustasi nya Shara berteriak mengumpat suaminya nyaring kemudian menaiki besi pembatas geladak kapal yang entah milik siapa? Di tengah lautan lepas dia mencoba terjun. Lantas dalam sekejap Shara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Shara menoleh, di lihatnya, Zif masih meluruskan pandangan ke arah depan "Zif." Celetuknya. Rindu hatinya mulai menyeruak.
Shara menurunkan pandangan, di mana Zif semakin mengeratkan genggaman tangannya "Lepas Zif." Dia menariknya paksa lalu mengalihkan pandangan kembali ke depan.
Kebetulan pintu lift terbuka, Shara dengan cepat melangkah masuk, di ikuti suaminya dan beberapa pasangan lain.
Tak ada percakapan setelah itu, Zif sengaja membiarkan Cantik menjauhinya, tapi setelah keluar dari lift, Zif kembali mengejar gadis itu.
"Cantik, tunggu, ada yang perlu aku bicarakan padamu." Kata Zif sambil mengiringi langkah Shara. Lama sudah Zif menginginkan pertemuan ini.
"Aku tahu kamu marah padaku, kemarin- kemarin aku memang sering memikirkan sesuatu, aku masih sering memikirkan seseorang di masa lalu ku. Bukankah semua orang punya masa lalu? Begitu juga dengan ku! Shara yang sering aku sebut, dia cinta pertama ku." Tambahnya.
Shara tersentuh mendengar penjelasan Zif, berarti selama ini, Zif masih sangat menyayangi dirinya. Bahkan mengakuinya sebagai cinta pertamanya.
Zif meraih sekali lagi tangan mulus Shara lalu kemudian keduanya saling bertemu pandang "Aku minta maaf, maafkan aku, Cantik." Ucapnya.
"Lihatlah, wanita yang kamu koar-koar sebagai istri mu, dia membuat drama kematian istri syah mu!" Shara membatin merutuki Zif yang terlihat polos di matanya.
"Kamu mau kan memaafkan ku?" Imbuh Zif berharap banyak.
Shara pada akhirnya menganggukkan kepalanya "Aku sudah tidak marah lagi." Katanya.
Zif tersenyum "Terimakasih, setelah ini, tolong angkat telepon dari ku, jangan ngambek lagi." Pintanya.
"Iya." Shara mengangguk "Sekarang aku harus masuk." Shara melepas genggaman tangan Zif lalu berjalan menuju pintu unit apartemen miliknya, Zif pun masuk ke dalam pintu unit apartemen miliknya sendiri setelah memastikan Shara aman.
Shara lekas mengganti pakaian setelah membersihkan diri, dia lantas memasuki dapur untuk kemudian membuat makan malam, saking asyiknya bekerja di rumah utama dokter Garry, Shara belum sempat mengisi perut.
Shara membuat sup ayam yang di campur brokoli, wortel dan sayur lainnya, dia juga membuat udang goreng tepung karena hanya tersisa bahan itu di lemari beku nya.
Kriiiiiing!!
Setelah menghidangkan masakan mengebul di atas meja makan Shara meraih ponsel miliknya, ia menerima panggilan telepon dari tetangga sekaligus suaminya "Yah, Zif." Sapa nya setelah itu.
📞 "Terimakasih sudah mau mengangkat telepon ku, aku merindukan mu."
Tak ada jawaban dari Shara, sebab Shara tak tahu harus berkata apa.
📞 "Boleh aku ke rumah mu? Lama sekali kita tidak mengobrol, terakhir kali kita bertemu saat kamu membatalkan kerjasama kita."
Shara menggeleng "Biar aku saja yang ke rumah mu, aku bawakan kamu sesuatu, tapi aku tidak bisa lama." Kata Shara.
📞 "Baiklah, aku tunggu." Shara membayangkan betapa manisnya senyuman Zif kala mengucapkan itu.
Shara menutup panggilan, mengambil tiga kotak makan dari dapurnya, kemudian meletakkan beberapa udang goreng tepung berukuran besar pada salah satu kotaknya sedang dua tempatnya lagi ia isi dengan sup ayam kuah bening dan nasi putih.
Shara menyatukan kotaknya menjadi satu wadah, lalu membawanya ke apartemen milik Zif. Hanya satu kali menekan bel Zif sudah membuka pintunya.
"Masuk lah Cantik." Pinta Zif tersenyum sangat manis. Shara mengangguk setuju, dia memasuki ruangan elit milik suaminya untuk yang pertama kalinya.
"Bawa apa?" Zif melirik ke arah tangan Shara "Itu untuk ku?" Tanyanya lagi.
"Iya, masak sedikit, cuma ini yang ada." Shara meletakkan kotak-kotak makannya pada meja dapur yang langsung dia temui setelah memasuki ruang tamu.
Rupanya disain interior apartemen Zif berbeda sekali dengan apartemen miliknya, sepertinya Zif sudah 70 persen merenovasi.
"Aku langsung pulang yah." Entah kenapa, sekarang sudah tidak ada alasan bagi Shara tetap merayu laki-laki itu.
Shara yang Zif cintai sudah tiada, maka tidak ada kesempatan bagi Shara kembali sebagai Shara lagi.
Desas desus resepsi pernikahan besar Zif dan Indar juga sudah terdengar di telinganya.
Shara membalikkan badannya namun Zif mencegah jalannya "Jangan dulu pulang, aku masih merindukan mu." Ungkapnya nanar.
"Tidak ada yang perlu di bicarakan Zif, sebentar lagi, pesta besar pernikahan mu dengan Indar di langsungkan bukan? Aku merasa menjadi orang ke tiga jika terus mendekati mu." Sanggah Shara.
"Pernikahanku dan Indar, hanya status saja Cantik, aku masih berharap kita bisa dekat lagi seperti dulu, kau tahu Cantik, seumur hidupku, aku hanya pernah menyukai dua wanita, kamu dan cinta pertama ku." Sambung Zif lirih.
...🖋️••••••••••••🖋️...
Di tempat lain, Gerald dan Jho tengah dalam perjalanan menuju apartemen milik Shara. Mobil sport berwarna merah itu melaju sangat cepat.
Sebuah kenyataan mengejutkan telah Gerald kantongi, setelah Jho meretas data pribadi salah satu pasien biro konsultasi milik Karina.
Zif Prabaswara, di nyatakan mengidap gangguan bipolar, yaitu, suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif/tertekan ke tertinggi/manik. Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan.
"Lebih cepat Bang Jho! Aku takut Cantik kembali lagi padanya!" Gerald terus memerintahkan Jho untuk menambah kecepatan. Dia ingin menjauhkan adik angkatnya dari Zif.
"Ini jalanan ibukota, padat penduduk, tidak bisa secepat di sirkuit balapan, sabar lah." Jho menyahut sedikit kesal.
Kaki Gerald bergerak- gerak, mengamati CCTV di lorong apartemen milik Shara, terlihat jelas Shara sendiri yang memasuki apartemen milik Zif "Bodoh! Sudah ku bilang, ada yang tidak beres dengan suaminya. Dia tidak mau mendengar ku!" Gerutu Gerald.
"Tenang Tuan muda, lagian, bipolar tidak se_berbahaya di pikiran mu! Mungkin saja ada sebagian manusia yang memiliki dua kepribadian. Tapi bukan lantas mereka jahat seperti yang di film-film psikopat! Tuan muda terlalu banyak menonton film thriller!" Tampik Jho menepis pikiran buruk Gerald.
"Bang Jho tidak tahu saja, kemarin dengan ibu tirinya, Zif si gila itu melakukan hal aneh!" Sambung Gerald.
Jho mencibir "Aku rasa sih, kecemasan Tuan muda, hanya karena Tuan muda mulai menyukai Nona Cantik!" Ujarnya.
"Jangan terlalu banyak berasumsi. Cepat tambah lagi laju mobilnya, aku takut Cantik, ..."
"Kembali, CLBK dengan suaminya? Tuan muda takut Nona Shara balikan lagi sama Zif, akui saja Tuan muda jealous." Sela Jho mengolok-olok, di lihat dari sudut manapun, sepertinya Gerald hanya sedang merasa cemburu dan takut kehilangan saja.
"Ahh sudahlah!" Gerald pada akhirnya diam, apapun yang dia katakan selalu saja di sanggah oleh Jho.
...🖋️••••••••••••🖋️...
...Bersambung... Doakan aku bisa Up tiga bab setiap hari yaa... Dan Tolong bantu like komen nya Kaka 🤗...
transfer kuman nya begitu