NovelToon NovelToon
Melanggar Janji

Melanggar Janji

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Perjodohan / Tamat
Popularitas:9.9M
Nilai: 5
Nama Author: Elis Kurniasih

🌈 Warning!!! Cerita ini banyak adegan dewasa, harap bijak membaca. Di bawah umur di harapkan untuk tidak membukanya🌈

Angel Agnita Puteri, sekretaris dari David (Istriku Canduku 2) menjalin asmara dengan Malik yang merupakan asisten pribadi dari bos yang sama.

Angel dan Malik berpacaran, hingga kehilangan mahkota berharganya. Namun, Malik tak kunjung menikahi Angel. Bukan karena tak mencintai gadis cantik itu, tapi Malik trauma akan pernikahan mengingat dia adalah anak korban perceraian.

Kemudian, Angel di jodohkan oleh sang ayah dengan duda beranak dua bernama Adrian yang ternyata adalah kakak sepupu Malik.

Setelah 2 tahun, Malik dan Angel bertemu kembali.

Akankah Malik mengambil kembali wanita yang dulu menjadi miliknya? Dan, bagaimana sikap Adrian setelah mengetahui bahwa adik sepupunyalah orang pertama yang telah menyentuh istrinya?


Simak yuk guys..
Budayakan membaca sampai habis ya, jadi pesan yang akan author sampaikan di sini pun sampai ke kalian.

Terima kasih ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangat senang

“Daa.. Hati-hati ya, Bee! Kalau sudah sampai rumah ayah, kabari aku.” Kata Malik, setelah mengantar Angel menaiki bus travel.

Malik yang posesive tak mengizinkan Angel untuk menaiki taksi, ia tidak rela kekasihnya hanya berdua di dalam mobil oleh supir taksi dengan jarak perjalanan yang cukup lama.

Angel mengangguk. “Iya, nanti aku kabari.”

Malik tersenyum melihat kekasihnya mencium punggung tangannya. Ia pun membalas dengan mengecup kening Angel.

“Oh, iya. Kalau jemput jangan malem-malem ya! Kalau bisa siang-siang kamu sudah sampai rumah ayah.” Kata Angel lagi, sesaat sebelum pergi.

“Iya, Bee. Sayang aku yang cantik.” Jawab Malik dengan wajah yang sangat mesum.

“Dasar.” Angel menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum. Lalu, ia keluar dari mobil itu dan masih berdiri hingga Malik kembali menjalankan mobilnya.

“Bye.” Malik tersenyum sambil melambaikan tangannya dengan kecupan jarak jauh di bibirnya.

Setelah tiga jam empat puluh menit, Angel sampai di rumah Hendra. Bibirnya tak henti mengulas senyum. Ia sangat senang.

“Angel..” Enin menyambut sang cucu yang baru saja datang.

“Ayah belum pulang, Nin?” Tanya Angel sambil mencium punggung tangan sang nenek.

“Belum, masih ada di restoran,”

“Oh.”

“Ayo, masuk! Enin buatkan teh manis hangat.”

“Terima kasih, Enin. Angel ke kamar dulu ya.” Angel berlalu ke dalam kamarnya untuk menaruh semua tas dan sedikit baju ganti.

Beberapa jam kemudian, Hendra datang. Ia melihat putrinya sedang duduk di meja makan menikmati teh manis hangat buatan sang nenek.

“Pisang goreng.” Kata Enin, sambil menaruh makanan camilan itu di hadapan Angel.

“Wah, kangen nih sama pisang goreng buatan Enin.” Ucap Angel.

“Ayo makan!”

“Sudah sampai dari tadi, Ngel?” Tanya Hendra.

“Baru dua jam yang lalu, Yah.”

“Oh, iya. Alika dan Fariz dua minggu lalu datang ke sini. mereka menanyakanmu.” Kata Enin lagi.

“Oh, Ya? Angel juga kangen sama dua anak itu.” Jawab Angel tersenyum.

“Sepertinya kamu bahagia sekali hari ini, Ngel?” Hendra bertanya lagi. Ia melihat wajah putrinya yang berseri dan selalu tersenyum.

“Masa’ sih, Yah?” Angel balik bertanya, menyembunyikan rasa malunya.

“Iya, dari tadi wajahmu sumringah.” Sahut Enin.

“Ya, karena Angel senang bisa ketemu Enin dan Ayah.” Jawab Angel jujur, walau kebahagiaannya yang utama adalah karena sang kekasih yang bersedia menemui ayahnya nanti.

****

Dua hari Angel berada di Bandung dan selama itu pula, hampir setiap malam Malik menelepon kekasihnya.

“Kangen, Bee.” Kata Malik di telepon.

“Aku juga.”

“Aku jemput besok malam ya, Bee? Kelamaan kalau nunggu minggu.” Rengek Malik.

“Terus?” Tanya Angel.

“Terus kita malam mingguan.”

Angel tertawa. “Ayah ngga akan bolehin anak perempuannya keluar malam-malam.”

“Ya udah malam mingguan di rumah calon mertua.” Jawab Malik.

“Kak, Ayah aku tuh galak. Semoga kamu bisa meluluhkan hatinya ya.”

“Ayah suka apa?” Tanya Malik.

“Emang kenapa? Mau nyogok ya?”

“Hmm.. Sepertinya. Lagi pula ga mungkin kan aku datang tidak membawa apapun.”

“Oke.” Jawab Angel tertawa, sambil menyebutkan benda yang dari kemarin ayahnya butuhkan.

Kebetulan, Hendra sering mengeluh pegal-pegal. Angel menyarankan Malik untuk membeli alat pijat eletronik untuk pinggang dan punggungnya.

Setelah satu jam mereka berbincang melalui telepon, Akhirnya Angel memutuskan komunikasi itu.

“Ya udah kamu istirahat, Kak.”

“Hmm.. Aku masih mau dengar suaramu. Bener kata Dylan, ternyata rindu itu berat.”

Angel tertawa lagi. “Bener ya kamu, makin lama makin gombal. Udah ga ada tuh asisten galak dan sombong yang pertama kali aku kenal.”

“Iya, nih. Gara-gara kamu.”

“Ih, kok aku di salahin.” Ucap Angel tak terima.

“Iyalah, salah kamu. Kenapa juga nyuri hati aku dan buat aku seperti ini.”

“Haissh... udah ah. Bye.” Angel hendak menutup sepihak telepon itu.

“Bee.. jahat kamu.”

Mereka pun tertawa dan Angel tetap menutup telepon itu, walau Malik masih memanggil namanya.

Angel tersenyum menatap ponselnya, setelah komunikasi mereka berakhir. Di sana, Malik pun melakukan hal yang sama. Mereka sungguh bahagia.

****

“Apa? Mengapa Mama dan Ayah mengambil keputusan sebesar ini, tanpa meminta persetujuan Adrian dulu?” Tanya Adrian yang terkejut mengetahui bahwa Radit dan Dila telah meminta Angel untuk menjadi istri putranya.

Sabtu pagi, Adrian baru saja sampai ke rumah orang tuanya dengan membawa Alika dan Fariz.

“Apalagi yang harus mama dan papa tanyakan lagi, Iyan? Toh Alika dan Fariz menyukai Angel.” Jawab Dila.

“Ck.” Adrian frustrasi dengan mengusap wajahnya kasar.

Ia langsung menarik kursi dan dusuk di dekat kedua orang taunya.

“Ma, Pa. Adrian tidak membutuhkan istri.”

“Tapi, kedua anakmu membutuhkan, Yan.” Jawab Dila lagi.

“Benar kata mamamu, Yan. Kamu bukanlah perjaka yang mencari wanita dengan seleramu sekarang, tapi kamu seorang duda beranak dua, yang membutuhkan wanita yang menyayangi anak-anakmu. Dan, Angel menyayangi anak-anakmu. Jadi tunggu apa lagi?” Ucap Radit.

Adrian terdiam. Ia mencerna kata-kata sang ayah.

“Tapi Angel belum tentu menerimaku, Yah. Dia gadis dan aku duda. Dia pasti tidak mau dengan pria tua sepertiku. Bahkan Iyan ingat betul saat dia masih SD, Iyan sudah masuk kuliah.”

“Iya, tapi Angel sudah menjadi wanita dewasa sekarang.” Sahut Radit.

“Iya, cantik lagi.” Sambung Dila.

“Sudahlah, Yan. Kalau kamu setuju, Angel pasti setuju, karena Hendra pun sudah setuju.”

“Oma, kapan kita ke rumah Bunda?” Tiba-tiba Alika mendekati para orang tua yang sedang berbincang di ruang makan.

“Iya, Oma kami sudah kangen sama Bunda.” Kata Fariz menambahi perkataan sang kakak.

“Tuh, lihat anak-anakmu sudah menanyakan Angel.” Kata Dila pada Adrian.

“Sayang, kalian mau kalau Bunda tinggal bersama kalian?” Tanya Dila untuk memancing putranya.

“Mau.” Sontak alika dan Fariz mengangguk.

“Mau banget, Oma. Kapan bunda tinggal sama kami?” Tanya Alika.

“Nanti, setelah Bunda Angel nikah sama Papa.” Arah mata Dila tertuju pada putranya yang sedang menekuk wajahnya.

“Benar Papa akan menikah dengan Bunda?’ Tanya Fariz dan Alika bersamaan.

Mereka tersenyum sumringah, sambil menggoyangkan tubuh sang ayah.

“Memang kalian ingin Bunda Angel tinggal di rumah kita?”

Alika dan Fariz mengangguk bersamaan. Adrian pun menarik nafasnya kasar.

“Kalau begitu, Papa akan menikahi Bunda.” Ucap Adrian.

“Yeaay..” Alika dan Fariz bersorak dan berjingkrakan.

Radit dan Dila tersenyum bahagia melihat kedua cucunya begitu senang. Adrian pun tersenyum, benar kata ayahnya tadi, kebahagian dia saat ini bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk kedua anaknya ini.

“Terima kasih ya, Pa.” Alika dan Fariz memeluk sang ayah dan mengecup pipinya.

Dila sampai meneteskan air mata haru, sementara Radit mengelus puggung sang istri dari samping.

“Sekalian kamu ada di sini. Nanti malam kita langsung ke rumah Hendra untuk melamar.” Kata Radit.

“Secepat itukah, Pa?”

Radit mengangguk.

“Tunggu apa lagi?” Radit mengangkat bahunya.

“Sekalian kamu ajak Angel jalan-jalan, nanti malam kan malam minggu. Supaya kalian lebih dekat.”

“Tidak perlu.” Jawab Adrian ketus dan meluyur ke kamarnya yang dulu.

1
lanjuuuuutttt
Atip Suryana
mampir thorr
Sweety Chi
aplikasi Shopee nya begitu menganggu 🤪🤪
teh rebahan
👍👍
Tiwik Wiyono
Terrealisasi gak tu rencananya
Tiwik Wiyono
Malik tu masih labil orangnya,jadi Angel yg bingung
Tiwik Wiyono
Gimana tu sama Malik,kalau tau pacarnya udah di lamar orang
Tiwik Wiyono
Ama Adrian aja,biar tau rasa tu Malik
Tiwik Wiyono
Udah lama juga ya mereka pacaran
Tiwik Wiyono
Kayaknya alam mendukung
Tiwik Wiyono
Alasan aja Malik nih
Tiwik Wiyono
Ya Allah kasian Angel
Tiwik Wiyono
Kenapa harus pake cctv sih?,diam2 lagi
Tiwik Wiyono
Alhamdulillah kali ini Malik tepat janji
Tiwik Wiyono
Sampai kapan traumanya hheemm
Tiwik Wiyono
Ya Ya aja tapi gak cepat2 di nikahi.... percuma
Tiwik Wiyono
Bobol jebol dah
Tiwik Wiyono
Malik Malik mancing2 terus
Tiwik Wiyono
Udah fix pacaran ya
Tiwik Wiyono
Emang Malik tu udah gak pekaan,bodoh,gengsian hhhaaddeehhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!