NovelToon NovelToon
Obsesiku Tawananku

Obsesiku Tawananku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Playboy / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Fantasi Wanita
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Meira, gadis muda dari keluarga berantakan, hanya punya satu pelarian dalam hidupnya yaitu Kevin, vokalis tampan berdarah Italia yang digilai jutaan penggemar. Hidup Meira berantakan, kamarnya penuh foto Kevin, pikirannya hanya dipenuhi fantasi.

Ketika Kevin memutuskan me:ninggalkan panggung demi masa depan di Inggris, obsesi Meira berubah menjadi kegilaan. Rasa cinta yang fana menjelma menjadi rencana kelam. Kevin harus tetap miliknya, dengan cara apa pun.

Tapi obsesi selalu menuntut harga yang mahal.
Dan harga itu bisa jadi adalah... nyawa.



Ig: deemar38

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OT 23

Konser malam itu berakhir dengan sorak-sorai yang membahana. Lampu panggung perlahan meredup, penonton masih menggema dengan nyanyian sisa-sisa lirik terakhir SilverDawn. Show berjalan lancar, Kevin tetap tampil prima. Suaranya yang khas, stabil, dan penampilannya nyaris tanpa cela.

Namun, ada yang berbeda. Para penonton yang memperhatikan lebih seksama merasakan Kevin tidak lagi sehangat biasanya. Senyumnya tipis, interaksinya dengan fans terlihat hanya sebatas formalitas. Tidak ada candaan kecil, tidak ada tatapan penuh energi seperti konser-konser sebelumnya. Seakan ia sedang mengerjakan kewajiban, bukan lagi menyalurkan jiwa.

Seorang wartawan yang duduk di barisan tengah mencatat dengan cepat.

“Vokal tetap oke. Tapi gestur tubuhnya... dingin,” gumamnya sambil menutup bukunya.

Wawancara singkat dengan beberapa penonton pun dilakukan segera setelah konser bubar.

“Menurut saya Kevin luar biasa! Suaranya konsisten banget.”

“Ya, tapi kelihatan capek. Mungkin lagi sakit kali ya?”

“Bisa jadi. Tapi saya tetap puas. SilverDawn selalu keren kok.”

“Aku sih, nggak jadi masalah Kevin kelihatan kurang semangat. Yang penting kan bisa liat muka gantengnya langsung,” celetuk seorang fans sambil tertawa kecil.

“Iya bener! Ganteng bangeeett... nggak bosen-bosen liatnya,” timpal yang lain dengan mata masih berbinar-binar.

Para fans memaklumi, namun wartawan berbeda. Mereka mencium aroma lain. Keganjilan ini terlalu nyata untuk dilewatkan.

Begitu rombongan SilverDawn meninggalkan gedung konser dan menuju parkiran, puluhan wartawan sudah menunggu dengan kamera dan mikrofon teracung. Blitz kamera berkelebat, pertanyaan-pertanyaan dilemparkan bertubi-tubi.

“Kevin, apakah benar Anda sedang sakit?”

“SilverDawn terlihat tegang di atas panggung, ada apa sebenarnya?”

“Apakah ada masalah internal grup?”

Kevin menunduk, wajahnya ditutupi masker dan hoodie. Ia berjalan cepat tanpa menoleh. Anton, sang manajer, langsung maju ke depan, tubuhnya jadi tameng.

“Kevin baik-baik saja. Dia hanya lelah karena jadwal padat. Show hari ini sudah membuktikan performanya tetap maksimal,” ucap Anton dengan nada diplomatis.

“Lalu soal gosip perpecahan SilverDawn, bagaimana tanggapannya?” tanya salah satu wartawan, suaranya menusuk.

Anton tersenyum tipis, berusaha tenang. “SilverDawn solid. Tidak ada masalah besar. Semua hanya rumor.”

Rombongan hampir berhasil masuk ke dalam mobil hitam yang menunggu. Tapi tiba-tiba, suara lain memotong. Kenji, dengan wajah masih menahan emosi dari konflik sebelumnya, menoleh ke arah para wartawan.

“Kalau dibilang nggak ada masalah, itu bohong.” suaranya datar.

Semua kepala langsung menoleh. Blitz kamera menyala lebih gencar.

“Kenji, maksudnya apa?”

“Apakah ada yang benar-benar akan keluar dari SilverDawn?”

Anton berusaha menahan, “Kenji, cukup!” Tapi Kenji sudah terlanjur melangkah maju.

“Ada satu orang yang akan keluar dari grup ini.”

Kata-katanya meluncur begitu saja, menghantam udara malam. Para wartawan bersorak, berebut mendekat lebih dekat.

“Siapa? Siapa yang akan keluar?!”

“Apakah itu Kevin?”

Kenji hanya mendengus, lalu berkata dengan nada sinis, “Cari tahu sendiri. Clue-nya gampang kok huruf depannya K. Mungkin aku Kenji, atau Kevin, bisa juga Chris," sambil tersenyum sinis.

Gemuruh suara wartawan semakin heboh. Suara klik kamera bertubi-tubi. Mereka sudah mendapat amunisi besar untuk headline besok.

Anton menarik keras lengan Kenji, wajahnya tegang. “Kenji! Stop! Masuk ke mobil sekarang juga!”

Kevin yang sejak tadi diam, hanya menatap dengan sorot mata gelap dari balik masker. Ia tidak mengatakan sepatah kata pun, tapi genggaman tangannya mengepal kuat di saku celana.

Pintu mobil ditutup rapat. Dari balik kaca gelap, blitz kamera masih berkelip-kelip, sementara wartawan berteriak menanyakan nama yang hampir semua orang sudah bisa tebak.

Dan malam itu, gosip tentang retaknya SilverDawn pun resmi pecah ke publik.

Pagi itu, layar televisi, portal berita, dan media sosial dipenuhi satu nama yang sama: SilverDawn. Judul-judul besar terpampang di mana-mana.

“SilverDawn Retak? Ada Personel yang Akan Hengkang!”

“Clue dari Kenji: Inisial K. Kevin atau Siapa?”

“Fans Panik, Apa yang Terjadi dengan SilverDawn?”

Di Twitter, tagar #SaveSilverDawn dan #KevinKeluar menduduki trending teratas. Ada juga yang menulis teori panjang lebar di forum, menebak-nebak siapa sebenarnya yang akan pergi.

Sementara itu, di depan rumah Kevin, puluhan wartawan sudah berkerumun sejak pagi. Kamera televisi siap merekam setiap gerak-gerik. Ada yang duduk di trotoar, ada yang berdiri dengan mikrofon di tangan, dan ada pula yang sibuk menelpon redaksi mereka, memberi kabar terbaru.

Di balik tirai kamarnya, Kevin berdiri dengan kedua tangan disaku celana. Ia mengintip sedikit, melihat pemandangan yang membuat dadanya terasa sesak. Wartawan membawa papan nama stasiun televisi besar, lensa kamera panjang mengarah ke rumahnya, seolah siap menembak kapan saja ia keluar.

“Hhh...” Kevin hanya mendengus pelan, lalu menarik tirai menutupi jendela lagi. Ia bersandar ke dinding, menatap kosong ke arah langit-langit kamar.

“Too much... it’s too much...” gumamnya, suara parau keluar dari bibirnya.

Ponselnya berdering tak henti, notifikasi masuk dari berbagai arah Anton, manajemen, bahkan beberapa temannya. Tapi Kevin tak menggubris. Yang ia lakukan hanya memejamkan mata sebentar, mencoba menenangkan diri, meski pikirannya jauh lebih bising daripada kerumunan di luar sana.

Ponsel Kevin kembali bergetar. Sambil setengah malas ia meraihnya dari meja samping ranjang. Notifikasi dari Anton muncul di layar:

“Kevin, aku udah di depan rumah lo. Tolong bilang ke satpam buat atur keamanan. Wartawan numpuk banget. Gue harus masuk.”

Kevin mendengus, jemarinya menekan layar tanpa buru-buru membalas. Dari balik jendela, suara gaduh wartawan masih terdengar teriakan nama, kilatan kamera, desakan orang yang tak sabar ingin tahu lebih banyak.

Ia mengusap wajahnya, lalu bergumam lirih, “This is insane... mereka kayak nggak pernah puas.”

Namun Kevin tahu, Anton harus masuk. Ia menekan nomor satpam lewat interkom rumah. Suaranya datar, “Tolong Anton dibukakan pintu. Biarin dia masuk, jangan yang lain.”

“Siap, Pak Kevin,” jawab satpam singkat.

Beberapa menit kemudian, bunyi pintu depan terbuka. Langkah cepat terdengar di koridor rumah, dan tak lama Anton sudah masuk ke ruang tamu, wajahnya masam, dasi miring karena tergesa-gesa. Ia menutup pintu rapat-rapat, lalu menghela napas panjang.

“Kev... ini kacau banget,” katanya, meletakkan tas kerjanya di sofa. “Wartawan di luar makin brutal. Gara-gara clue t*lolnya Kenji kemarin, semua orang yakin lo yang bakal keluar dari SilverDawn.”

Kevin hanya menjawab dengan lirikan lelah, tubuhnya tetap bersandar di dinding. “So what, Ton? It’s not like they’re wrong.”

Anton mendesah, menatap Kevin lama, seolah ingin menelan amarah dan kekhawatiran sekaligus.

1
Aquarius97 🕊️
Meira kah vin.? jika iya, hmm...diam2 kamu memperhatikan yaa
Aquarius97 🕊️
yaiyalah mei... lu siapa emangnya wkwk
Aksara_Dee
periksa sama aku aja, rahasia aman 😅
Aksara_Dee
emang kalau udah penyakit hati susah ya
Aksara_Dee
semoga bukan kevin ya
Aksara_Dee
tapii... crush nya Kenji naksirnya kamu, Kev
Aksara_Dee: ❤️❤️❤️❤️
total 8 replies
D. A. Rara
kalo Kevin aku rasa dia mau ngk tau Kenji
Aquarius97 🕊️
wah parah juga lu Mei...
Aquarius97 🕊️
tahan Meira, jangan ngamuk yaa 🤣
Aksara_Dee
like plus mawar untuk kaka
Dee: yeeeaa... makasih Kakak🥰
total 1 replies
Aksara_Dee
yups mantap kata²nya cukup menampol bibir kenji
Aksara_Dee
owalaahh aku gemess sama Kenji
Aksara_Dee
kenji pengen bgt tampil nih kayaknya
Aksara_Dee
duuhh dia capek banget itu, pengen peluk kevin 🥺
Dee: Merasa tertekan
total 1 replies
Aksara_Dee
diam-diam dia ingin tampil sebagai tokoh di head line
Dee: Mulai ketauan aslinya
total 1 replies
Aksara_Dee
jeli bangen si wartawan
Aquarius97 🕊️
tabok dulu wajah kau mei hhh
Aquarius97 🕊️
selmattt Meiraa 💪😵
Aquarius97 🕊️
apal bgttt.. orang si kevin dunia meira
Aquarius97 🕊️
wuahhh.. kalau aku jadi Meira bakalan kayang trus jungkir balik tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!