Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tanda tangan atau tanda tanya
Walaupun jiwa masih meriang dengan hidung meler aku berniat pergi bersama dengan Angel,mencoba menaiki kereta untuk pertama kali dalam hidup.Aku membawa Angel, sebagai teman perjalanan namun sayangnya angel tidak tau jalan terpaksa deh aku buka maps sepanjang jalan."Onty kita mau kemana?" Sudah dua kali ia tanya sepanjang dari stasiun Cakung menujup Manggarai.Sampai di titik temu Sagam amat terkejut aku berani memilih jalan yang berbeda.
Adriana:" pelayanan pihak PT KAI paten banget,aku enggak tau nih rute ini-itu kan
ditunjukin sama satpam nya,malah di setiap peron di jaga security lagi."
Sagam tersenyum dengan cerita ku,ia terkejut aku masih membawa Angel bersama dengan ku,gak masalah sih Angel bisa di titipkan sementara kami masuk mengurus berkas sejam lamanya.
Sampai aku terkejut dengan ke bimbingan yang amat dalam, satu sisi Sagam jadi lebih dekat dengan tempat kerja ku namun jam pulang nya susah ditebak dan ya satu sisi lagi ini kenaikan pangkat serta gaji Sagam tentu kebaikan buat kami juga. But apa ini tidak terlalu cepat
Surat Persetujuan Pasangan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Adriana Sarasmita
Pekerjaan: Kepala Cabang Bank XYZ
Menyatakan bahwa saya adalah istri dari:
Nama: Sagam Anditio
Pekerjaan: Masinis – PT KAI
Dengan ini menyatakan tidak keberatan dan memberikan persetujuan atas mutasi/pindah tugas suami saya ke [nama lokasi atau jabatan baru], terhitung mulai [tanggal].
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Selembar surat lain dari beberapa surat yang membutuhkan tanda tangan ku.
Detik jam seakan menunjukkan pentingnya moment ini, berdebar rasanya untuk menghadapi surat lembaran terakhir,satu sisi Sagam pasti ingin ini dan satu sisi lagi bagaimana jika suatu hari aku membutuhkan Sagam disisi ku.Dan ya di detik berikutnya aku memilih kebaikan untuk Sagam.Kalau soal aku dan bayiku nanti mah gampang tidak perlu aku khawatir selama ada uang dan orang disekitar ku.
"Pulang bareng? Aku juga sudah selesai tugas."
Sagam mengajak kami untuk pulang bersama,namun sebelum kepulangan dari stasiun Sagam mengajak Angel untuk kuliner daerah stasiun.Sagam amat senang dengan adanya angel yang terkesan ceriwis namun bijak untuk anak-anak,satu kali putaran menghasilkan 2 gandengan plastik di tangan Sagam, Angel juga bawa cuman gak tau apa isi plastiknya.
Sagam terlampau senang dengan adanya Angel,dia bisa tertawa lepas sampai melupakan aku.Disini lah aku tersadar akan betapa tersingkir nya aku dihadapan sagam,tapi yang terpenting saat ini adalah bayi ku mendapatkan pertanggung jawaban dari dia. Bahkan saat di mobil, Angel duduk di depan bersama Sagam—tertawa dan bercerita sepanjang jalan. Sementara aku di bangku belakang, seperti penumpang yang terlupa.
Tetiba diantara Langkah ku terpikir akan enggak enak sebenarnya menandatangi kontrak tadi,ada alasan tertentu jikalau Sagam kerja dengan jarak jauh pasti waktu untuk dirumah jadi semakin singkat namun depo perhentian jadi lebih dekat dengan rumah.
Bersandar pada kaca mobil, menempati waktu humanis menikmati waktu tersendiri
membayangkan keluarga kecil ini bertahan lama gimana rasanya ya, merasakan tumbuh kecil bayi bersama Sagam adalah mimpi tersebar ku.Aku memang tidak memiliki kesempatan bertemu Papa tapi anak ini enggak harus merasakan hal yang sama kan? Dia juga memiliki kesempatan untuk merasakan hadirnya Papa sebagai pelindung.
Memang benar adanya bersandar pada pengetahuan sendiri tidak lah benar,aku juga membutuhkan seseorang untuk menjadi teman dan bayangan hidup ku.
"Aku lagi enggak bisa ambil libur," Sagam memakai earphone kala seseorang menelpon nya tanpa ada nada dering."Maaf ya, nanti kalau aku dapat cuti pasti bakal pulang kampung." Oh mungkin saudara atau siapa lah aku juga enggak mau ambil pusing.
Sagam punya dunianya sendiri begitu juga aku,jadi...Jangan terlalu usik kehidupan Sagam ya Adri.
Angel:"Om,bisa buat beginian gak?"
Tunjuk nya pada tusuk telur gulung.
Sagam:" Bisa."
Sagam mencubit pipi gemoy Angel,ia gemar sekali dengan anak-anak.Sagam tertawa kecil mendengar celotehan Angel, ia mengelus rambut angel dengan penuh kasih.
Sagam:"Nanti kalau bahan dan waktu nya masih ada kita buat dirumah ya."
Sedikit melirik ku,cuman wajah bosan ku terkadung membuang arah dari Sagam.
Angel:"Mau...aku suka masak-masak,kalau om?"
Sagam menganggukan kepalanya entah sampai kapan aku merasakan bingung tentang status Sagam.
Kala pikiran ku melihat Sagam terbayang akan ucapan temannya beberapa waktu lalu tentang seorang wanita,sebenarnya siapa wanita yang dimaksud? Kenapa teman-teman nya saja tau tentang dia sedangkan aku? Bahkan orang tua Sagam tidak ingin menceritakan wanita itu kepada ku.
Adriana:" hemm...Gam boleh enggak aku minta kontak kakak kamu?."
Sagam dengan sebelah tangan nya membagikan kedua nomor kakaknya melalui pesan terkirim. Pertama yang ku hubungi melalui chat terkirim ialah kakaknya yang tinggal di Malaysia,aku juga gak tau siapa namanya.
'Halo kak aku Adriana, mungkin Sagam belum cerita tentang aku.Tapi nanti kakak bisa datang kan ke pesta kita? "
'Enggak janji.' please deh untuk menunggu 30 menit hanya untuk jawaban ini, dasar! Aku gak bisa cerita banyak sama manusia beginian, coba kakaknya yang satunya.
'Halo kak,aku Adriana,salam kenal ya.' Malas kalau harus menulis pesan panjang kali lebar ujung-gak berbalas seperti tadi.
'Hai Adriana, senang kamu hubungi saya.Ada perlu apa ya?"
Kan gini enak jadi ipar,Jadi buat masuk ke keluarga ini aku ada selah.
'Maaf kak sebelum cerita,aku mau nanya.Sagam sudah cerita belum tentang aku dan tentang kilas balik pesta yang adakan mendadak?"
'Oh kesana ya pembahasan kita.I know ,kamu mau nanya apa sayang."
Adriana:"Gam, Kakak mu yang tinggal di Malaysia memang jutek ya?"
Sagam:"yess,like you "
Kurang asem si Sagam. Suka banget bully aku, lihat aja entar ku bikin mingkem tuh kakak mu.'kak, sebelum aku kisa percintaan Sagam gimana sih? Aku boleh tau kan sebelum tanggal pernikahan kami dilaksanakan.'
'Secara singkat nya kamu memilih Sagam dalam status lajang honey nah tentang Sagam dekat dengan wanita lain ya saya harap kamu lebih paham dari saya,tapi kalau kamu mau cari tahu lebih detail tanya ke teman-teman nya mungkin.Aku bukan menutup jalan mu untuk mengetahui adik ku lebih dalam lagi ya.'
'Ok kak, aku takut aja di saat pemberkatan nanti ada penghalang yang buat aku malu.'
'Ku pasti kan itu tidak ada sayang, fokus lah pada kebahagiaan kalian ya.'
"Terimakasih kak, aku harap kamu turut hadir."
"I hope baby."
Bisa jadi teman baru nih kakaknya Sagam, yang satunya amat Wellcome terhadap kedatangan ku.Aku suka dengan sambutan dia terkesan manis untuk ku.
Senyuman ku mengundang lirikan Sagam,aku menaikkan alis membuyarkan lamunannya terhadap ku, Angel terus bercerita mengalahkan aku ketika deep talk pada Dina.
Angel:"...Om,baik banget."
Sagam:" Onty kamu galak kan?"
Angel melihat ku kebelakang, bahkan badannya berputar 90° ,ia memainkan matanya lalu tertawa kecil.
Angel:" Iya, ngomong nya ketus,kalau mama bilang ya 'Angel kamu jangan jadi seperti onty ya! [telunjuk tangan nya meniru gaya kak Tere bicara]
kalau bicara itu gak bisa suka-suka hati kamu."
Muka ku mulai tidak suka dengan suasana ini,ia juga pasti paham kenapa aku berubah ekspresi karena dari tadi memang seperti ada yang mengganjal di hati di tambah suasana tidak mengasikan seperti ini.
Adriana:" Kita antar dia,di rumah juga bikin ribut aja."
Angel:" Maaf onty"[menarik telinga nya melihat ku penuh dengan penyesalan]
Angel:" Mami bilang nya aku bakal di jemput, enggak dipulangi sama onty."
Aku diam jadinya, Sagam juga tidak membalas ucapan ku.Terpaksa bawa dia kembali kerumah sampai kapan sih ! Kenapa dia gak pulang ke rumah nya atau sampai aku menghubungi ibu nya dulu?