Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa
- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.
- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.
- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yura dan Daniel - Kembali Ke Hongkong
Dojo Milik Keluarga Pratomo
DOR ! DOR ! DOR ! DOR !
Suara adu tembak terdengar di arena tembak membuat semua orang tampak antusias dengan hasilnya. AKP Victor, Dokter Lucky, Sora, Daniel Hensey, iptu Steven dan Kombes Jarot menunggu hasil kertas target datang.
Sora melirik ke arah kertas milik Daniel Hensey yang ternyata hasilnya tidak terlalu jelek.
"Hampir di tengah semua, ya Daniel Hyung," senyum Sora.
Daniel melihat kertas milik Sora. "Sangat khas anak Triad bukan? Bullseye," senyum pria blasteran Amerika dan Korea itu.
Dokter Lucky manyun karena satu tembakannya malah nyasar ke luar kertas target. AKP Victor yang melihat hasil sahabatnya, hanya tertawa kecil.
"Elu itu mendingan mainan scapel deh daripada tembak-tembakan."
Dokter Lucky melirik sebal ke AKP Victor. "At least aku hanya nyasar satu doang !"
"Yaaaa sudah ada perbaikan. Bagus-bagus," senyum AKP Victor seperti seorang guru yang menilai muridnya. Dokter Lucky hanya memicingkan matanya judes.
"Eh, kalian katanya mau ke Turin ?" tanya Raynard ke AKP Victor dan Dokter Lucky.
"Iya besok Juli. Kenapa Ray?" AKP Victor menatap Raynard.
"Mungkin bisa ketemu Daisy," senyum Aleksei.
"Siapa Daisy?" tanya Dokter Lucky.
"Daisy Mancini, sepupu kami. Dia dokter forensik di kepolisian Turin dan dia anak Mafioso. Papanya, Oom Vicenzo adalah pemimpin Mafia Mancini di Turin."
Dokter Lucky bergidik. "Semoga aku tidak terlibat dengan keluarga Mafioso kamu, Leksi."
Aleksei tersenyum. "Mafioso di keluarga kami baik-baik kok."
Dokter Lucky tetap berharap tidak berurusan dengan Mafioso Italia. Wong di divisi kasus dingin saja sudah ada mafia camilan dan kerusuhan.
Tanpa Dokter Lucky tahu, disana dia menemukan jodohnya dan mereka akan menikah ekspres karena suatu dan lain hal. ( Baca Lucky Daisy ).
***
"Aku tidak menyangka Oppa jago menembak," puji Yura sambil melihat hasil tembakan Daniel Hensey.
"Biasa saja Yura." Daniel melepaskan magazine dari casing Glocknya dan meletakkan kembali dalam keadaan kosong setelah menarik kokangnya berulang karena takut ada peluru yang masih menyangkut.
Yura memperhatikan bagaimana pria itu sangat profesional dan terbiasa melakukan final check Glocknya seperti dirinya sehabis latihan menembak. Rasa kagum Yura semakin tinggi dan dia tidak perduli bahwa Daniel lebih tua darinya dan rekan bisnis ayahnya.
Shea melihat bagaimana Yura tampak akrab dengan Daniel, hanya berharap sepupunya itu tidak patah hati kalau misalkan Daniel tidak menerima perasaannya.
"Aku rasa mereka berjodoh kok mbak Shea," bisik Mbak Lilis.
"Bagaimana mbak Lilis tahu?" balas Shea.
"Tahu lah aku mbak. Aku kan arwah. Punya orang dalam lah untuk tahu masa depan," jawab Mbak Lilis dengan wajah jumawa membuat Shea melirik sebal ke pengawalnya yang sering amburadul ucapannya.
"Jalur dalam ya?" senyum Shea.
"Jalur dalam. Memangnya cuma manusia doang yang bisa pakai jalur dalam buat cari pekerjaan. Arwah juga bisa mbak Shea !"
Shea menggelengkan kepalanya. Dasar!
***
Hongkong
Yura dan Daniel pulang ke Hongkong terlebih dahulu karena Daniel harus berdiskusi dengan Noah sebagai wakil Jonathan Chen. Yura pun harus mendampingi pria yang sudah diklaim sebagai calon suami meskipun keluarganya tidak yakin karena Daniel pun masih setengah hati. Daniel memang sudah bilang ke Jonathan langsung kalau dia masih berusaha memahami karakter Yura. Dia juga tidak mau terburu-buru tapi juga tidak menolak bersama Yura.
Flashback di Jakarta
"Jadi putriku datang ke kamar hotel kamu dan minta dimasakin?" tanya Jonathan ke Daniel usai acara tembak-tembakan di Dojo. Jonathan memang meminta pada Sora untuk berbicara empat mata dengan rekan bisnisnya.
"Iya, Paman Jonathan. Sumpah, kami hanya memasak dan makan bersama! Tidak ada sentuhan atau apapun," jawab Daniel.
"Tidak juga ... kena modus Yura?" Jonathan sangat hapal kelakuan dua putrinya yang dominan gen Raihanun.
Daniel terbahak. "Jika Yura bilang saya suami idaman dia dan membuat saya tersedak, oh yeah ... Saya kena modus Yura."
"Aigooo ... Anak itu sangat ibunya!" Jonathan memegang pelipisnya.
"Appa ... ini aspirin."
Kedua pria itu menoleh saat melihat Yura datang dengan gelas berisikan air putih dan satu kaplet aspirin.
"Gara-gara siapa appa seperti ini?" pendelik Jonathan galak ke Yura.
"Lho? Yura salah apa Appa? Wong Yura lapar terus baru kali ini lho Yura shopping sangat berguna demi kewarasan perut dan otak. Ditambah, calon suami idaman Yura bisa masak. Nikmat mana yang aku dustakan tho Appa?" eyel Yura membuat Jonathan seperti flashback melihat Raihanun dulu. Tukan ngeyel to the max.
"Kamu tidak ngapa-ngapain sama Daniel?" tanya Jonathan dengan menatap tajam ke putri bungsunya.
"Masak dan makan itu ngapa-ngapain kan Appa?" balas Yura polos membuat Daniel tertawa geli.
"Haddeeehhh! Daniel, tadi appa kamu sudah berdiskusi dengan aku. Katanya dia lebih suka kamu dengan Yura. Entah apa maksudnya tapi kalau Yura sudah ngeyel begini ... Paman tidak bisa bilang apa-apa. Yang penting Daniel, kalau pekerjaan tetap profesional, oke?" ucap Jonathan pada akhirnya.
"Appa kasih ijin pacaran?" seru Yura bahagia.
"Baru ijin belum restu!" jawab Jonathan judes.
Daniel hanya bisa mengangguk. "Baik paman Jonathan."
Yura langsung memeluk ayahnya. "Domo arigato, Xie Xie Appa!"
Jonathan menatap ke Daniel. "Kamu tahu aturannya kan Daniel?"
"Ya paman Jonathan. Aku sangat tahu aturan Triad."
***
Present Day, Ruang Kerja Jonathan Chen
"Jadi sekarang mereka diurus sama polisinya polisi? Tidak ada main mata kan?" tanya Noah.
"Dih paman Noah tidak tahu. Kata Bang Steven, arwah yang dibunuh sama bapaknya si Crispy sampai lempar kursi dan hajar dia!" jawab Yura.
"Kok bisa arwah nyentuh manusia?" tanya Daniel.
"Karena dia sangat marah Oppa. Macam arwah yang ikut aku, si Dong Dong, pernah seperti itu waktu ketemu dengan orang yang dulu membunuhnya."
Daniel Hensey terkejut. "Kamu juga ada arwah yang ikut? Kemarin ke Jakarta juga ikut?"
"Tidak bisa ikut Oppa. Soalnya si Dingdong tidak punya paspor arwah."
Daniel makin pusing dengan ucapan kacau Yura.
"Jangan pusing-pusing Daniel, itu belum seberapa kalau kamu kumpul dengan nyonya Raihanun dan Amura. Kamu akan minum dua aspirin saking pusingnya!" kekeh Noah yang sudah biasa dengan kekacauan keluarga Bossnya dari jaman masih kuliah, pacaran, menikah dan punya trio kwek-kwek.
"Eh Oppa. Besok masih di Hongkong kan?" tanya Yura.
"Masih. Kenapa?"
"Adu Kendo yuk!" ajak Yura.
"Seriously?"
Yura mengangguk. "Very very very serious!"
"Kalau kena pukul, jangan nangis ya."
Yura menggelengkan kepalanya. "Nggak bakalan nangis!" senyumnya tapi Noah tahu bahwa ada udang dalam dimsum Hakau.
Ini anak punya rencana apalagi sih? - batin Noah.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
Daniel oppa udah tau bakalan sering pusing ngadepin anaknya pak Jo, udah lgs mikir persiapan stok aspirin ya 😅😅
Smnggtt.....
sekalian bisa modus juga, kan Mura juga keturunan nyunyun 😂😂😂