NovelToon NovelToon
Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:52.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Mereka sama-sama pendosa, namun Tuhan tampaknya ingin mereka dipertemukan untuk menjalani cinta yang tulus.

Raka dan Kara dipertemukan dalam suatu transaksi intim yang ganjil. Sampai akhirnya keduanya menyadari kalau keduanya bekerja di tempat yang sama.
Kara yang supel, ceria, dan pekerja keras. Berwatak blak-blakan, menghadapi teror dari mantan suaminya yang posesif. Sementara Raka sang Presdir sebenarnya menaruh hati pada Kara namun rintangan yang akan dihadapinya adalah kehilangan orang terpenting di hidupnya. Ia harus memilih antara cintanya, atau keluarganya. Semua keluarganya trauma dengan mantan-mantan istri Raka, sehingga mereka tidak mau lagi ada calon istri yang lain.
Raka dan Kara sama-sama menjalani hidupnya dengan dinamika yang genting. Sampai akhirnya mereka berdua kebingungan. Mengutamakan diri sendiri atau orang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Twenty Three

Kara keluar dari toilet sambil menghela nafas panjang. Ternyata ia sedang haid.

Pantas saja dari kemarin badmood.

Darahnya baru keluar hari ini. Untung saja ini toilet Kantor Pusat, jadi disediakan pembalut gratis.

Ia pun kembali ke cafe tempatnya dan Alan tadi memesan kopi.

“Wah, tiba-tiba ada red velvet.” Kara langsung berbinar.

“Biar kamu nggak bete. Tampang kamu kayak habis diomelin emak-emak tantrum.”

Kara pun memakan cakenya dengan hati riang.

Sesekali ia menggoyang-goyangkan kepalanya tanda ke-enakan.

Ia dan Alan mengobrol mengenai perceraian Kara, juga masa lalu Kara bagaimana ia bisa jadi di posisi saat ini.

Yang semuanya sudah pernah ia ceritakan juga ke Raka.

Sampai pada topik pembicaraan : “Dari tadi ngomongin saya, Mas Alan kenapa belum menikah? Seumuran Pak Raka kan?”

Alan pun memutar-mutar cangkir espreso-nya. “Dua pacar saya direbut Raka. Jadi malas pacaran. Nyatanya saya lebih cinta Raka dibanding mereka, jadi ya saya tetap di sini.”

“Hah?!” seru Kara kebingungan.

Alan tersenyum padanya dengan masam.

“Lydia dan Nuna itu... tadinya pacar saya.” Desis Alan. “Lydia bahkan pacaran sama saya sejak kuliah. Saya sempat beda kampus dengan Raka karena dia kuliah di Amerika. Saya juga yang memasukkan Lydia ke perusahaan ini, saat itu Bu Annisa masih menjabat sebagai Presdir. Tapi tiba-tiba Raka datang untuk liburan. Kami reunian, dan Bu Annisa mengenalkan Lydia ke Raka, tanpa tahu kalau saya dan Lydia berpacaran karena kami memang merahasiakan hal itu, sekantor kan tidak boleh pacaran.”

“Dan Lydia...”

“memutuskan saya. Dia lebih memilih Raka.”

Kara sampai melongo mendengarnya.

“Yah, namanya juga takdir, iya nggak?” kekeh Alan.

“Mas Alan... nggak bilang ke Raka kalau...”

“Nggak, waktu itu saya diam saja. Karena kalau Lydia benar-benar mencintai saya, dia pasti akan menolak Raka. Walau pun pada akhirnya Raka tahu karena dia begitu posesif ke Lydia, sampai semuanya ia cari tahu. Tapi yah... saat itu saya sudah berpacaran dengan Nuna. Jadi tak masalah bagi kami.”

“Lalu masalah Nuna bagaimana?!”

“Hm...” Alan berusaha mengingat kembali ke waktu itu. “Kalau tak salah, Raka dan Lydia bercerai saat anak-anak masih 2 tahun. Saya kurang ingat karena mereka berdua menikah di Amerika dan menjalani kehidupan di sana. Akhirnya Lydia menyerahkan hak asuh kepada Raka, tapi sampai sekarang ia masih berhubungan baik dengan anak-anak. Dan waktu itu, status Raka duda, tiba-tiba saya diputusin Nuna setelah 3 tahun berpacaran.”

“Tanpa sebab?!”

“Katanya bosan.”

“Bosaaaan?!” seru Kara. “Wanita macam apa itu?!”

“Ya wanita macam Nuna.” Kekeh Alan, bagai tak ada beban. “Sekitar sebulan kemudian, Raka mendatangi saya, katanya Nuna ada di dalam daftar wanita yang akan dijodohkan dengannya.”

“Dan Mas Alan tidak bicara apa pun ke dia?”

“Yah, kami kan sudah putus, terserah Nuna saja. Saya hanya bilang kalau Nuna jenis wanita yang berambisi. Pria se-membosankan saya tak mungkin menarik perhatiannya. Mungkin Raka yang hidupnya penuh kejutan, lebih cocok.”

“Jadi Nuna memutuskan Mas Alan karena ia akan mendaftarkan diri ke perjodohan dan...”

“Mendekati Bu Annisa agar bisa dinikahkan dengan Raka. Waktu itu Raka pulang ke Indonesia untuk menjalani tes sebagai ahli waris.” Sambung Alan.

“Gila beneeer...” Kara terbahak. “Kalau saya jadi Mas Alan udah saya tonjok Pak Raka.”

“Buat apa? Saya anggap wanita-wanita itu tidak cukup baik untuk saya, dan terbukti memang tidak baik bahkan bagi Raka. Nuna sampai nekat membalik nama properti orang tua Raka dan kini menjualnya. Waaah, heboh banget waktu itu kondisinya.”

“Untung saja Mas Alan tidak jadian lebih lama.”

“Katakan saja saya malah terselamatkan berkat Raka.”

Dan mereka terkekeh sambil menggelengkan kepala.

“Sejak itu saya belum bertemu wanita yang cocok lagi.” Kata Alan. “Saya tidak dendam dengan Raka. Kami sahabat baik. Dia selalu mendukung saya. Saya minta jabatan saya tidak terlalu tinggi, namun bisa selalu di dekatnya. Agar saya memiliki waktu luang. Saya juga ingin punya hobi. Nggak terlalu gila kerja juga, buat apa? Saya bukan pewaris dan masih ingin travelling ke berbagai tempat.”

Kara pun mengangguk.

Itu sebabnya kondisi hierarki di jajaran Direksi sangat aneh. Di bawah Presdir ada staf ahli dan lain-lain, bahkan tugas mereka bisa setara dengan manajer.

Itu mungkin karena Raka tidak ingin membebani teman-temannya. Dan jabatan Staff ahli hanya mengurusi hal-hal yang tidak berhubungan dengan strategi.

Karena kalau manajer, biasanya kalau tidak sesuai target, Jajaran manajemen akan dengan mudah menggantikan mereka dengan kandidat lain. Risiko dikeluarkan lebih tinggi walau gaji juga tak main-main. Raka tidak ingin sesuatu terjadi ke Alan dan teman-temannya yang lain. Padahal kalau diukur, hal-hal yang di kerjakan Alan, Elang dan Guntur bisa lebih krusial daripada Manajer. Tapi untungnya, mereka tidak ditarget apa pun.

Para ’Manajer Bayangan’ ini bahkan lebih dekat dengan Raka dibanding Manajer dan Direksi yang lain.

“Itu sebabnya, namanya doang Staff Ahli, tapi kalian masing-masing masih punya anak buah lagi.” Tembak Kara.

Alan hanya terkekeh.

“Seru kan?” sahut Alan.

“Sepanjang Pak Raka mengerjakan semuanya dengan baik dan menyenangkan hati investor, dia bisa berbuat sesukanya.” Kata Kara

“Ya makanya kami selalu mendukungnya agar dia bisa berbuat sesukanya. Dia berprestasi, kami aman.” Angguk Alan.

Kara dan Alan saling mendentingkan cangkir kopi mereka. Toast.

“Biarkan saja dia. Kita amati saja.” Kata Alan akhirnya.

Saat mereka sedang berbincang akrab, seseorang datang dan menarik kursi dari meja lain, lalu meletakkannya di samping Kara.

Kara dan Alan sampai menoleh dengan kaget saat melihat sosok yang datang.

“Apa kabar Kara? Baik?”

Kara langsung berdiri sambil spontan menyiramkan kopinya ke sosok itu.

“Ngapain kamu di sini?!” wanita itu langsung berubah.

Alan sampai kaget.

Juga semua yang ada di cafe itu langsung memusatkan perhatian kepada Kara dan sosok itu.

Pria yang sedang menyeka wajahnya yang basah oleh kopi dengan serbet.

Tapi tampak memandang Kara dengan tajam.

“Kasar banget sih kamu...” keluhnya sambil menggelengkan kepala. “Aku datang baik-baik loh. Nggak cari musuh.”

“Justru karena kamu datang, kamu itu nantangin!”

“Ya aku harus datang lah! Hape kamu nggak aktif, WA ku nggak direspon!” sosok pria itu berdiri juga dan mencengkeram lengan Kara. “Aku datang untuk minta tanggung jawab!”

“Tanggung jawab buat apa? Buat kebangkrutan kamu?! Kalau kamu putus asa ya sana terjun ke Kawah Ijen, sering ke sana kan? Sama si Putri-putri itu?! Minta tolong aja sama tuh pelakor!” seru Kara sambil menyikut pinggang pria itu dengan kencang, sehingga pria itu bisa melepaskan cengkeramannya di lengan Kara.

“Putri udah nggak ada lagi di hidupku. Sekarang hanya ada kamu. Dari dulu juga hanya ada kamu di hidupku.”

“Brengsek kamu Aldo...” Kara menatap pria itu tajam.

Yah, inilah Aldo, si mantan suami yang tukang selingkuh.

1
dian😺
lah? jadi? kok isoh???😂
Nurlela Nurlela
komplikasi atau kontraksi?
dian😺
tuman! 🤣
Murdiyanti Soemarno
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Hesti Ariani
istilah anyar iki
Memyr 67
𝖽𝗂𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺
mboke nio
mas raka ....mas raka bucin kan jadinya....😁
Hesti Ariani
baru nyadae kau kawan😄
fitri sasmita
karya ini banyak .emberikan saya pelajaran ,bagaimana seharusnya bersikap kepada orang lain saat bekerja. profesional dalam bersikap di kantor duhhh kebayang hidup saya dulu sebelum baca2 novel kak septira
jutek, g senyum, ngomong asal2an. dari novel ini saya belajar cara bersikap, belajar bahasa2 gaul, singkatan gaul yg saya juga g paham bahasa anak muda sekarang.
keren bagus novelnya
buaaagusssss
Angspoer: Alhamdulillah kalau bermanfaat ya jeeeeng
total 1 replies
Hesty Mamiena Hg
lhaa? Kenapa security ini selalu datangnya telat dibandingin lakonnya ya? 🤔
Hesty Mamiena Hg
eehh.. Dasar Banci!
Beraninya sm perempuan? di depan umum lagi? Waahhh kasus inih! 😠🤨🧐
Hesty Mamiena Hg
novel karyanya Madam emang gk main2..👍🤩
mamaqe
mamaq manggut2
Ama Lorina Raju
double update yg gini nih bikin happy 😍😍😍😍😍👍👍👍 sehat2 ya tor
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
entahlah apa maksud kmrn" Raka & cathlyn slalu bareng ...
Wiwit Duank
tuuhh kan Raka gitu loh 😂
Daisy🇵🇸HilVi
hadeeeww mas alaaaann baik bangeeett huhuhuhu
Daisy🇵🇸HilVi
idiih mau ngapain sih, bikin emosi reader aja wkwk
Indah
Caitlyn jodohnya Alan kan dah bonding banget ma anaknya caitlyn
mamaqe
omegaattt..kaann makanya komunikasiiii jgn diem diem baaeeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!