Aisyah harus kembali ke desa tempat ia di lahirkan...karena kematian Kakak dan Kakak iparnya.
Dia juga harus menjadi ibu bagi kedua keponakannya, Aira dan Airen .
Demi menjaga kedua keponakannya, akhirnya Aisyah bekerja di balai desa sebagai sekdes.
Hingga , kepala desa meninggal dan di gantikan oleh orang dari kota kiriman dari pemerintah. Kepala Desa baru cukup arogan dan terkesan galak.
Salah sedikit saja , pasti akan jadi masalah besar. Namun begitu ..banyak gadis desa maupun ibu - ibu mengidolakannya , karena ketampanan sang lurah dan statusnya sebagai Hot Duda.
Entah karena hal apa , Pak lurah itu selalu saja berseteru dengan Aisyah....Akankah permusuhan antara Aisyah dan Pak lurah berubah jadi cinta....
Ikuti kisahnya.....Pak Lurah Galak Mencari Cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Kabar tentang Sapto yang menjadi buronan Polisi sudah tersebar ke seluruh desa, entah siapa yang menyebarkan berita itu.
Marni menyesali apa yang telah ia lakukan...kini dia hanya sendirian, ia pikir dengan menyingkirkan Ayu , ia akan menjadi wanita satu - satunya yang memiliki Sapto....ternyata harapannya tidak sesuai dengan kenyataan.
" Aku menyesal Mas , seharusnya aku tidak melakukan ini , meski kamu di tangkap setidaknya aku masih ada teman untuk menemani aku ".
Marni mengakui , kalau Ayu itu sangatlah rajin , karena berasal dari keluarga yang kekurangan makanya Ayu tidak pernah mengeluh jika mengerjakan semua pekerjaan rumah tanggaĺl...karena baginya itu adalah hal yang biasa.
Berbeda dengan dirinya , karena sedari kecil hidup tidak pernah kekurangan, Marni sama sekali tidak pernah mengerjakan pekerjaan itu apalagi memasak.... Mungkin kalau di tanya tentang bumbu dapur, Marni tidak akan tau.
Makanya kadang Marni merasa Sapto lebih sayang pada Ayu , dari menyiapkan pakaian sampai memanjakan lidahnya pun Ayu semua yang melakukannya.
Dia sendiri hanya bisa berdandan... Shopping dan tentunya melayani Sapto di tempat tidur , hanya itu yang ia tau. Tidak salah jika ia iri pada Ayu , karena Ayu lah yang lebih sering berinteraksi dengan Sapto .
Kita tinggalkan Marni yang tengah merenung sendirian di rumah yang besar itu...
Sementara di rumah Pak Lurah , Aisyah terus saja mengikuti suaminya ke sana ke mari , bahkan sampai Mahesa ke kamar mandi pun Aisyah rela menungguinya di depan pintu.
Ada yang aneh dengan istrinya , tapi ia tidak ambil pusing. Berbeda dengan Gema , laki - laki itu mulai jengah melihat tingkah keduanya.
" Kak Aisyah yang cantik , berhenti apa mengikuti Bos Bian , dan kamu Bos , berhenti mondar mandir di depanku , kalian berdua mengalahkan setrikaan...aku mulai mual dan pusing ". Cibir Gema.
" Jangan - jangan kamu hamil Gem ".
" Ck ".
" Bercanda Gem , sensi amat sih kayak mau datang bulan....eh tunggu bukankah kamu belum datang.bulan sayang , bukannya siklusnya satu bulan sekali ya...kita menikah sudah mau dua bulan, dan setiap malam aku enggak pernah absen buat memasuki kamu , bahkan pagi kadang siang juga sore kita melakukannya....apa - jangan - jangan Bian junior sudah mulai launching ya ".
" Uhukkk...uhukkk ". Gema sampai terbatuk ,
Aisyah mukanya tertunduk menahan malu...suaminya ini sekarang mulutnya lemesnya melebihi Gema sang asisten
" Kenapa sampai batuk segala?".
" Mulut anda Bos...los dol bsnget , aku masih perjaka ting - ting Bos belum ngerti soal gituan ".
" Enggak percaya aku Gem , paling juga kamu biasa bermain solo ". Mungkin mulut Mahesa tertukar dengan mulut Gema.
" Bermain solo , apa itu Mas ?" tanya Aisyah.
Gema menyeringai " Apa perlu aku praktekan di depan istrimu Bos ". godanya.
" Silahkan saja kalau berani , akan aku sunat lagi burung perkutut kamu ".melihat Aisyah yang akan membuka mulutnya , Mahesa langsung memotongnya " Jangan nanya lagi sayang....milik Mas besar jadi mirip ular anaconda kalau punya Gema masih anak- anak....jadi Mas bilang itu burung perkutut ". nah kan ...makin aneh aja pembicaraan mereka.
Aisyah baru ngeh apa yang sedang di bahas kedua pria itu...sedang Gema mendengus kesal.
Enak saja ngatain punya orang....
" Sayang bagaimana apa kamu sudah menstruasi, Mas harap sih telat ".
" Emmm sebenarnya aku merasa tidak enak badan sudah dari kemaren , tapi mens aku belum keluar juga , cuma ada flek itu juga sedikit ". Jawab Aisyah.
" Bebarkah....coba Mas lihat , eh jangan di sini sayang , kita ke kamar saja ya , kalau di sini takut nya si Gema terkena sawan ". Ledek Mahesa sambil mengajak istrinya ke kamar.
" Huekkk....dasar Bos laknat....awas aja akan aku balas nanti ". Umpat Gema yang di balas Mahesa dengan gelakan tawanya.
Di rumah Pak Umar...
" Kamu sudah sehat Yu ?".
" Alhamdulillah Pak Ustadz, sudah agak enakan ".
" Ini ada obat buat luka kamu agar cepat kering ".
" Terima kasih banyak ya Pak Ustadz sudah mau menampung saya, memberi ku makan dan juga obat, bahkan juga memberi ku pakaian ".
" Kita sesama manusia kan memang harus tolong menolong , oh ya Yu , Bapak sudah lapor oada Pak Rt dan Pak Rw ".
" Apa yang mereka katakan Pak , apa saya di larang tinggal di sini ?".Ayu was - was...kalau benar - benar di larang, ia harus kemana lagi.
" Pada dasarnya mereka tidak mempermasalahkannya, karena mereka berdua sudah tau kejadian yang sudah menimpa kamu , bahkan istri - istri mereka pun mendukung keputusan mereka...tapi...".
" Tolong Pak Ustadz jangan usir saya, aku tidak punya tempat berteduh lagi , rumah ibu sudah di tempati adik saya bersama suami dan anaknya , anggap saja saya bekerja di sini untuk mengurus si kembar , saya juga tidak akan meminta bayaran sepeser pun, saya hanya minta makan dan tempat berteduh itu sudah cukup buat saya ". Ayu sudah menangis sesenggukan.
Ayu tau Pak Umar bingung, bagaimanapun mereka berdua bukan mahram takut terjadi fitnah.
" Saya mengerti perasaan kamu Yu , tapi kamu kan tau saya kan Duda , kamu janda ...apa kata orang nanti ".
" Maaf Pak Ustadz kalau saya lancang , apa Pak Ustadz mau menikahi saya , saya tau saya bukan wanita baik , tapi setidaknya saya sedang proses menuju kesana ". Setelah mengatakan itu Ayu tertunduk.....ia sendiri heran , mengapa mulutnya begitu lancar meminta itu.
Pak Umar terhenyak dengan permintaan Ayu. " Kamu sadar apa yang kamu ucapkan kan Yu , saya ini sudah tidak muda lagi , kamu kan masih muda masih bisa mendapat lelaki yang masih muda juga Yu ".
" Yang saya cari bukan hanya sekedar untuk kebahagian dunia Pak ustadz...saya ingin mencari ketenangan , dengan menikah dengan Pak Ustadz , saya yakin Pak Ustadz bisa memimpin saya munuju diri yang lebih baik lagi dan yang penting saya tidak menikah dengan suami orang lagi ". Ayu belajar dari pengalamannya dan ia tidak akan mengulanginya lagi.
Pak Umar nampak berfikir , apa pantas ia bersanding dengan Ayu yang masih muda itu...tapi niatnya kan baik .
" Baiklah Yu , Bapak harap kamu tidak akan menyesal nanti , kamu tau kan saya bukan orang kaya seperti mantan suami kamu , saya hanya seorang petani ".
" Terima kasih Pak Ustadz sudah mau menerima saya yang hina ini , untuk apa banyak harta jika kita tidak bahagia Pak , lagi pula harta tidak di bawa mati ".
Jawaban Ayu membuat Pak Umar tersenyum, ia makin mantap untuk menikahi Ayu.
" Bapak akan menunggu setelah masa iddah kamu selesai Yu , sekalian saya juga akan meminta ijin dari Aisyah ".
Ayu mengangguk , hatinya bahagia...Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk mengabdikan seluruh hidupnya pada Pak Umar ...ia tidak ingin apa - apa lagi.
Bersambung.....
Tinggalkan jejaknya ya...👍🏻😘
jadi iparmu sekarang