SECOND PALACE

5 Tahun kemudian.

Waktu berputar dengan begitu cepat, dan tidak terasa sudah lima tahun lamanya Haidar menjalani kehidupannya dengan penuh kehampaan dan penyesalan yang mendalam.

Ya, dia merasa hampa dan menyesal dengan kejadian lima tahun yang lalu--kejadian di mana dia telah menodai seorang gadis lugu bernama Nana. Bukan hanya itu saja, setelah dia meraba hatinya yang paling dalam, ternyata hatinya hanya ada Nana seorang. Hem ... hanya Nana saja yang menguasai hatinya. Akan tetapi gadis itu menghilang bak di telan bumi setelah gadis itu keluar dari rumahnya, padahal dia sudah berusaha mencari keberadaan gadis itu selama ini, namun hal itu tidak membuatnya menyerah. Dia terus mencari keberadaan Nana sampai saat ini.

Lima tahun cukup memberikan pelajaran kepada Haidar.

Selama itu, pemuda yang dulunya mempunyai sikap plin-plan kini menjadi pria dewasa yang bijaksana dan sangat tampan. Jabatan menjadi CEO menggantikan ayahnya membuatnya menjadi sosok pria yang di segani dari berbagai kalangan.

Tapi, ada satu hal yang membuat Haidar kesal dan marah pada dirinya sendiri. Sora ... nama itu selalu membuatnya muak dan kesalahan terbesar di dalam hidupnya, karena dia seolah terjebak pada lingkaran setan yang sudah di buat oleh wanita itu.

Haidar terpaksa menikahi Sora, karena lima tahun yang lalu—Sora mengaku hamil anaknya--setelah pernikahannya dengan Sora berjalan tiga bulan, Sora mengaku keguguran, janin yang ada di dalam perutnya itu hilang begitu saja. Hal itu membuat Haidar merasa di permainkan, dan langsung ingin menceraikan wanita itu, tapi sialnya wanita itu selalu mempunyai sebuah cara untuk menahannya.

Hubungan mereka masih ada sampai saat ini. Tapi, percayalah semenjak pernikahan mereka terjadi, Haidar tidak pernah menyentuh Sora lagi. Bahkan mereka tertidur terpisah hingga saat ini.

“Haidar, apakah malam ini kau sibuk?” tanya Sora kepada Haidar yang baru pulang bekerja pada malam hari itu.

“Aku selalu sibuk!” jawab Haidar dingin.

“Haidar! Aku sudah berusaha mempertahankan pernikahan ini selama 5 tahun, tapi kenapa sikapmu selalu seperti ini kepadaku?!” Sora melayangkan protes kepada suaminya yang beku seperti es di kutub utara.

Haidar berdecak lalu menatap wanita itu dengan tajam.

“Kau yang menginginkan pernikahan ini, tapi aku tidak! Jika kau tidak mau ya bercerai saja!” jawab Haidar dingin, datar dan enteng. Membuat hati Sora seperti di remas—sangat sakit!

“Tidak, aku tidak mau bercerai! Aku mencintaimu Haidar, sangat mencintaimu!” teriak Sora seperti orang kesurupan sembari menutupi kedua telinganya.

“Playing fictim!” Haidar mendengus seraya melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Seperti itulah Sora jika dia membicarakan masalah perceraian. Wanita itu akan berteriak histeris dan akan menangis meraung.

Salah satu asisten rumah tangga berlari mendekati Sora, dan menenangkan wanita tersebut. Ya, Sora di vonis depresi, entah apa yang sudah membuat Sora seperti itu, Haidar tidak mau tahu.

Kedua orang tua Sora pun selalu mengemis dan memohon kepada Haidar agar tidak menceraikan Sora. Bukan hanya mengemis dan memohon kepada Haidar saja, tapi juga kepada Yuki dan Fahri.

“Terserah! Aku tidak pernah menganggap pernikahan ini!” Itu yang di ucapkan Haidar kepada orang tua Sora saat mereka memohon kepadanya.

Untuk Yuki dan Fahri tidak mau ikut campur masalah rumah tangga anaknya dengan Sora, kedua orang tuanya itu sangat membenci Sora semenjak kejadian lima tahun yang lalu, di mana Sora ketahuan berada di dalam kamar Haidar.

****

Harap baca semua Narasi (Bukan hanya dialog saja), biar kalian nggak ambyar dan tahu jalan ceritanya.