Kebahagiaan Ayu dan Queen terenggut saat nyawa sang mama meregang nyawa di meja operasi karena melahirkan adik mereka.
Derita Ayu dan Queen di mulai saat ayah mereka Aditya menikah dengan Lisa dan tak lama dijebloskan ke penjara karena fitnah yang dilakukan oleh Rudi mantan pacar Lisa Ibu sambung mereka.
Sikap Lisa yang manis sebagai ibu sambung berubah menjadi iblis yang menakutkan buat Ayu dan Queen karena hasutan Rudi hingga membuat nyawa Queen melayang karena kekejamannya.
Kematian Queen dan siksaan yang dilakukan Lisa dan Rudi merubah sifat Ayu 180 derajat menjadi seorang pendendam, dan introver kepercayaannya terhadap orang lain luntur. Tidak ada lagi kasih sayang dalam kamus Ayu. Puncak dari semua ke kebiadaban Lisa dan Rudi adalah saat Ayu hampir di perkosa Rudi dan kepergok Lisa.
Rudi berdalih dia rayu oleh Ayu, seketika hal ini membuat Lisa kalap dan hampir membunuh Ayu.
Ayu berusaha kabur dan bertemu seseorang yang akan merubahnya untuk balas dendam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pedofil Itu Beraksi
Rudi seperti bisa membaca kebingungan Ayu, dia lalu keluar dari apartemennya.
"Untuk beberapa hari kamu akan tinggal di sini karena di rumah akan ada beberapa tukang untuk merenovasi rumah kalian. Om tidak ingin kamu kelelahan atau sakit karena sudah pasti rumah bakal berantakan dan itu menambah pekerjaan untukmu" ucap Rudi berbohong dengan begitu mengesankan.
Ayu menarik napas lega.
"Masuklah, Om ke bawah untuk mencari makanan. Anggap seperti rumah sendiri, ada kamar paling belakang kamu bisa pakai untuk istirahat dan tidur di situ. Selama Om pergi jangan bukakan pintu untuk siapapun. Mengerti." pesan Rudi sebelum pergi meninggalkan Ayu di apartemennya.
Begitu Ayu memasuki apartemen Rudi, netra Ayu menyapu seluruh ruangan apartemen yang hanya setengah luas rumahnya. Hampir seluruh ruangan terlihat dalam keadaan rapi dan bersih.
Langkah kaki Ayu terus berjalan menyusui hampir tiap jangkal lantai apartemen hingga langkah kaki itu berhenti tepat di depan sebuah kamar. Tangannya terulur lalu jari jemari telapak tangan itu menekan handle pintu kebawah.
Ceklek
Manik mata Ayu langsung jatuh pada perabot yang mendominasi kamar itu yaitu sebuah tempat tidur berukuran sedang. Saat Ayu mendudukkan bokongnya di atas tepi tempat tidur, pintu kamar tiba-tiba ada yang membuka hingga membuat Ayu terperanjat kaget bangun dari duduknya.
"Semoga kamu suka kamarnya Yu. Istirahatlah, Om cuma mau tanya, kamu mau makan apa?" tanya Rudi berdiri tepat di tengah pintu saat pintu terkuak.
"I-iya Om, apa aja Om." jawab Ayu tergagap bingung.
Rudi tidak menjawab. Dia hanya mengangguk dan memberi sedikit senyum ke arah Ayu.
Begitu Rudi menghilang Ayu langsung buru-buru mengunci pintu kamarnya, tampak jelas wajah ketakutan. Ayu membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk tak butuh waktu lama rasa lelah dan suhu AC yang sejuk membuat mata Ayu dengan mudah langsung terpejam.
Tak sampai satu jam Rudi sudah tiba di apartemen, beberapa kali Rudi mencoba mengetuk pintu kamar Ayu dan memanggil namanya tapi tak ada sahutan hal ini membuat Rudi menjadi khawatir.
"Jangan-jangan dia kabur, ah tapi nggak mungkin mana berani dia kabur dari lantai 7 apartemen ini mungkin saja dia ketiduran," pikir Rudi menepis kekhawatirannya.
Waktu sudah menjelang sore tapi Ayu belum juga keluar dari kamar sementara itu Lisa beberapa kali menghubungi Rudi supaya cepat hadir di acara setahun kematian Queen.
Sementara itu di rumah Aditya beberapa kerabat datang untuk membantu acara setahun kematian Queen. Begitu masuk rumah Salma langsung mencari keberadaan Ayu di kamarnya tapi dia bingung karena sosok yang dia cari tidak ditemukan.
"Ayu ada acara persami di sekolahan jadi dia tidak bisa hadir di acara tahlilan ini," ucap Lisa tiba-tiba muncul di kamar Ayu mengagetkan Salma
"Emang gak bisa izin apa Lis, ini kan acara penting." balas Salma tidak senang dengan informasi yang diberikan Lisa.
"Mbak, ini kan acara penting juga di sekolahan. Terlebih sekarang Ayu sudah SMP nggak bisa izin begitu saja." ucap Lisa beralasan.
Salma terlihat sangat kecewa sampai dia menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara kasar, melihat hal itu Lisa hanya menyungging senyum sinis di sudut bibir kanan yang terangkat.
Tepat pukul.9 malam acara setahun kematian gue selesai digelar
Rudi sebetulnya tidak mau meninggalkan Ayu sendiri di apartemen tapi gangguan Lisa lewat telepon membuatnya mau tak mau pergi menuju rumah Lisa.
"Sial! Gue harus pakai alasan apalagi biar Gue nggak pergi ke rumah itu." gumam Rudi kesal.
Dengan perasaan kesal dan berat hati Rudi melangkah meninggalkan apartemen menuju rumah Lisa. Begitu sampai rumah Lisa, dia langsung bergabung dengan beberapa orang tamu duduk dengan pura-pura hikmah di atas tikar di ruang tamu.
Sepanjang mengikuti acara tahlilan kematian Queen Lisa tampak sibuk mengatur banyak hal untuk para tamu hingga membuat dia tidak sempat menyapa Rudi.
Saat setengah jalan acara selamatan itu Rudi beranjak dari duduknya berjalan merunduk di antara para tamu keluar dari rumah Aditya. Begitu sampai di mobil Rudi langsung tancap gas pulang kembali menuju apartemennya.
***
Rasa kantuk yang teramat sangat membuat Ayu terlelap dalam tidur hingga dia tidak menyadari hari sudah hampir larut malam. Ruangan apartemen tanpa gelap saat Rudi tiba. Rudi melirik ke arah kamar di mana Ayu berada dengan senyum mesumnya.
"Gadis kecilku itu sepertinya sedang tertidur." gumam Rudi mulai melangkah mendekat pintu kamar Ayu.
Perlahan tangan Rudi memegang handle pintu lalu menekannya ke bawah tapi ternyata pintu dikunci dari dalam.
"Gadis yang cerdik." Kembali Rudi berteman sambil merokok aku kanan jaketnya dan mengeluarkan sebuah kunci kamar itu.
Perlahan Rudi membuka kunci pintu kamar di mana Ayu sedang berada.
Ceklek.
Begitu pintu kamar terbuka Rudi tersenyum menyeringai, dengan sangat pelan dia membuka pintu itu. Begitu pintu terbuka di netranya dimanjakan oleh tubuh kurus Ayu yang sedang tertidur di atas ranjang dengan lelap.
Sorot mata serigala langsung terpancar di manik matannya, dia seperti menemukan mangsa yang bisa memuaskan hasrat lelakinya. Rudi menelan slavina nya, langkahnya makin mendekat dan saat dia berdiri di tepi ranjang dia mendudukkan bokongnya tepat di samping tubuh Ayu yang sedang tertidur pulas.
Perlahan dengan lembut Rudi membelai setiap inci tubuh Ayu dari ujung kaki naik ke atas hingga membuat Ayu menggeliat geli. Kamu dimulai liar beraksi dengan mencium bibir Ayu buat Ayu langsung terperanjat bangun dan kaget seketika.
"EEMMM ...!" Sekuat tenaga Ayu melepaskan dirinya dari Pak butan lebih Rudi yang kasar dan juga liar.
Tenaga seorang anak kecil yang pas berapa terlalu lelah untuk melawan tubuh kekal di yang sudah mendidih tubuh kurus Ayu. Rudi memegang kuat kedua lengan Ayu diletakkan di samping kepalanya dan bibirnya terus mencium seluruh wajah Ayu.
"LEPASKAN OM!" teriak Ayu sekuat tenaga saat bibirnya terlepas dari pagutan bibir Rudi.
Rudi tak menghiraukan ratapan Ayu yang memohon, dia terus aja melampiaskan nafsunya dengan mencium ini sekujur tubuh Ayu membabi buta tanpa memberi kesempatan untuk bisa melepaskan diri dari cengkraman tubuh kekar Rudi.
Ayo berusaha meronta kakinya menendang ke atas tapi percuma tubuh kecil dan kurus itu seperti oleh tubuh kekurangan yang sudah dirasuki nafsu iblis. Hampir semua baju yang Ayu ponakan terkoya karena ditarik paksa dan disobek oleh anaknya air mata tak berhenti meleleh di kedua pelipis Ayu.
"APA YANG KAMU LAKUKAN BANGSAT!" teriak Lisa mendelik tajam dengan mata nanas menghadap ke arah ruh yang sedang mengangkangi tubuh Ayu.
Rudi terhenyak kaget dan langsung bangun melompat dari tempat tidur hanya dengan menggunakan celana panjangnya dengan bagian atas tubuhnya yang sudah tidak mengenakan baju.
"Sa-yang?" suara Rudi tergagap menyabar kemeja yang tergeletak di lantai dan segera memakainya.
duh ngeriiiii, pembully an, kekerasan, obrolan serampangan
masih ada typo
duhh anak sekarang ngerii pintar tapi gak ada norma dan atittude jadi nya gitu bisanya mbully omongan nya ngabsen Kebon binatang
dan Lisa... tunggu karmanya