NovelToon NovelToon
Terpaut 20 Tahun

Terpaut 20 Tahun

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia / Teen Angst / Persahabatan / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 5
Nama Author: ria aisyah

Cinta akan menemukan pemiliknya. Sebuah ketidaksengajaan, keterpaksaan, dan perjodohan, bisa menjadi jalan untuk menyatukan dua hati yang berbeda.

Seorang gadis SMA bernama Aira, terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang duda bernama Affan yang merupakan ayah sahabatnya, Faya.

Mengapa pernikahan itu bisa terjadi?

Akankah pasangan beda usia itu bisa saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ria aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Khawatir

Di tempat lain,

Faya sedang menunggu jemputan dari Pak Toni. Hari ini dia pulang lebih awal karena tubuhnya merasa tidak fit. Kulitnya terlihat kemerahan karena suhu tubuhnya yang tinggi.

"Hai, Faya. Namamu Faya, bukan?" tanya seorang pria yang juga mengikuti bimbingan belajar di tempat itu.

Dia baru saja datang dan menunggu jadwal kelas yang akan diikutinya.

"Hai, juga." Faya terlihat canggung. Dia tidak mengenal pria itu meskipun dia mengenalnya.

"Namaku Kris," pria itu mengulurkan tangannya tetapi Faya menangkupkan kedua tangannya di depan dada, menolak untuk bersentuhan.

"Oh, maaf. Aku mengerti." Kris menarik tangannya kembali.

Meskipun dirinya beragama nasrani, tetapi dia menghormati keyakinan Faya.

"Sepertinya kelas kamu belum berakhir, apa ... gurunya tidak datang?" tebak Kris penasaran.

Kris memperhatikan wajah Faya yang terlihat pucat. Bibirnya juga terlihat kering dengan kulit yang sedikit kemerahan.

"Tidak. Aku sengaja keluar lebih awal. Tidak tahu kenapa tiba-tiba aku merasa pusing. Padahal tadi pagi aku tidak apa-apa."

Kris terlihat khawatir. Dia melihat jam tangannya. Kelasnya akan dimulai lima menit lagi, seharusnya dia bersiap-siap dan masuk ke dalam gedung, tetapi dia merasa tidak tega meninggalkan Faya yang sedang sakit sendirian.

"Coba kamu hubungi lagi keluargamu, jika mereka tidak bisa aku akan mengantarmu pulang," ucap Kris tulus.

"Terimakasih, Kris. Sopirku sedang dalam perjalanan. Mungkin jalanan sedikit macet, sebentar lagi dia pasti datang." Faya tersenyum pada Kris.

'Anak ini terkenal sangat angkuh, tapi aku rasa tidak. Nyatanya dia peduli padaku.' Faya berbicara pada dirinya sendiri.

Kris terlihat tidak tenang. Beberapa kali dia menengok jam tangannya. Kelasnya sudah dimulai sejak beberapa menit yang lalu tetapi mobil jemputan Faya tidak kunjung menampakkan diri.

Faya yang menyadari akan hal itu merasa tidak enak. Dia tahu pasti Kris tidak tega meninggalkannya meskipun kelasnya sudah dimulai. Ujian sebentar lagi tiba, tentu banyak sekali materi penting yang harus dia ikuti.

"Kalau kamu mau masuk ke kelas, aku tidak apa-apa. Sopirku pasti segera datang."

Baru saja Faya menutup mulutnya, jemputan yang ditunggu pun tiba.

"Nah, itu sudah datang. Terimakasih, ya. Aku pergi dulu. Bye!" Faya tidak mengucapkan salam karena takut Kris akan tersinggung.

"Syukurlah, Faya. Assalamu'alaikum," ucap Kris.

"Wa ... Wa'alakum salam." Faya terkejut dengan jawaban Kris, tetapi dia merasa senang.

Tanpa berani menatap lawan bicaranya lama-lama, Faya segera memasuki mobilnya.

"Wanita yang cantik," gumam Kris.

Beberapa saat dia tertegun di tempatnya, hingga mobil Faya tidak terlihat lagi. Diam-diam Kris mengagumi Faya sejak lama. Namun, dia tidak berani untuk mendekatinya.

Sebentar lagi mereka akan lulus SMA dan Kris berencana untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Dia ingin Faya mengenal namanya dan berharap di kemudian hari mereka akan bertemu lagi. Jodoh adalah rahasia Tuhan, dan Kris menganggap Faya sebagai seorang wanita yang dikaguminya setelah ibunya.

"Non Faya, sakit? Wajahnya pucet sekali." Pak Toni melihat Faya yang memejamkan matanya sesaat setelah berada di dalam mobil.

"Iya, Pak. Tidak tahu kenapa aku tiba-tiba pusing. Badanku terasa dingin. Oh, iya, tolong kecilin AC-nya, Pak."

Faya memeluk tubuhnya sendiri. Tidak lama kemudian dia pun tertidur.

Hujan turun dengan derasnya. Pak Toni melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang cenderung lambat. Jarak ke rumah Faya masih jauh, sekitar setengah jam perjalanan lagi mereka baru akan sampai.

Affan dan Aira sudah sampai di rumah mereka. Setelah membuka bagasi mobilnya, Affan meninggalkannya begitu saja. Dia akan meminta Bi Sumi dan yang lainnya untuk membawanya masuk.

"Ke mana Pak Toni, Bi?" tanya Affan saat berpapasan dengan Bi Sumi yang keluar rumah saat mendengar kedatangannya.

"Sudah berangkat untuk menjemput Non Faya, Tuan. Mungkin kurang lebih setengah jam yang lalu," jelas Bi Sumi.

Affan mengernyit heran. Biasanya Faya mengikuti kelas hingga sore hari di hari Sabtu.

"Apakah Faya sakit, ya? Kulihat pagi tadi dia baik-baik saja," gumam Affan lirih, tetapi terdengar oleh Aira.

Tanpa pikir panjang, Aira segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan untuk Faya. Wajahnya terlihat sangat cemas saat memikirkan ucapan Affan.

"Nomornya tidak aktif, Om." Aira menunjukkan ponselnya pada Affan.

Mereka berdua terlihat khawatir. Keduanya memilih duduk di teras untuk menunggu Faya dan memastikan keadaannya baik-baik saja.

****

Bersambung ....

1
Sri Mulyati Sugiarsih
ceritanya bagus bikin greget❤️
Wandi Fajar Ekoprasetyo
lah enak sekali minta istirahat d ruangan boss....kan ada ruangan lain Hana yg bisa d pake buat istirahat karyawan
💗 AR Althafunisa 💗
Ini kenapa pada jadi janda semua sih... Jangan sampe nambah deretan ikut bulu 😂 buat Bimo juga, udah punya bini 😬
💗 AR Althafunisa 💗
Ya ampun, ujian datang bertubi-tubi ketika Affan memutuskan menikah. Ulat bulu bertebaran di mana-mana, ampun deh jadi orang ganteng + kaya 😩
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
Wandi Fajar Ekoprasetyo
owh.....kampung mertua ini Klaten.....jd pengen pulkam hehhehe
guntur 1609
gmna nasibnyanktia ya
guntur 1609
kalian terlalu lembek. sehingga kelembutan kalian disalah artikan sama duo monyet
guntur 1609
dasar pelakor gak tahu diri
guntur 1609
dasar wong gemblung
guntur 1609
aura tek dung kau buat. karna ku gempur terus
guntur 1609
dia mau mgajakmu bulan madu tk nyuci kerisnya
guntur 1609
umur gak masalah yg penting si joni masih tetap on
guntur 1609
hahaha zoooonkk
guntur 1609
kau pusing karena gak pernah kau keluarkan tu susu kental manismu
guntur 1609
Affan dapat calon daun muda nih
Mei Mei
Luar biasa
Rina Herfina
cerita bagus ,TPI aku orang nya suka baca TPI tak suka komentar
Mamah Alfa
lanjutan nya apa thor
nur
kapan kehidupan faya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!