Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Makam Malam
Makan Malam
Setelah beberapa saat Herman terdiam memikirkan maksud dari pertanyaan Viky,
"Kamu jangan meremehkan aku… walau pun sudah lama aku tidak mengurus perusahaan dan bekerja sebagai sopir taksi tapi kemampuanku masihlah mampu untuk mengurus sebuah perusahaan…" Jawab Herman dengan percaya diri.
"Apa kamu yakin…?" Tanya kembali Viky.
"Hey… kamu jangan meremehkan aku, jika aku di beri modal yang cukup aku mampu untuk mengalahkan para keluarga besar di Kota Taraka ini…" Herman semakin percaya diri.
"Baiklah… baiklah aku percaya kepada kamu… jadi apa kamu bisa pergi nanti jumat malam untuk menghadiri acara pertemuan denganku…?" Viky menatap ke arah Herman dengan serius.
"Acara pertemuan apa…?" Tanya Herman bingung.
"Kamu akan mengetahuinya nanti, berpakaian lah yang rapi… jangan buat aku malu… ok… untuk tempatnya nanti akan aku beritahu…" Ucap Viky sambil mengacungkan jempolnya.
Herman yang penasaran pun hanya bisa menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Viky sebenarnya kamu itu siapa…? Kamu itu terlalu punya banyak rahasia yang bisa mengagetkan orang dan menjadikan orang penasaran dengan identitas kamu yang sebenarnya…" Gumam Herman dalam hati dan menatap serius ke arah Viky yang melihat makanan di meja.
Novi keluar dari dapur membawa hidangan utama, makanan tersebut terlihat sangat enak, Aroma masakan yang menggugah selera menyelimuti ruangan makan dalam seketika.
Novi yang melihat bahwa di meja makan hanya Viky dan Herman saja, dia melihat ke arah Herman.
"Herman kenapa kamu tidak pergi memanggil Rere…?" Raut wajah Novi berumah marah dengan mata melotot ke arah Herman.
"Sudah tadi aku panggil, katanya sebentar lagi akan kesini… kamu tanya saja kepada Viky" Jawab Herman yang sedikit ketakutan melihat sorot mata Novi.
"Heemm…" Viky menganggukkan kepala tapi Fokus matanya sedang tertuju pada makanan yang baru di letakan di atas meja oleh Novi.
Tidak lama Rere datang menghampiri meja makan.
"Apa makanannya sudah siap semua…" Tanya Rere yang baru datang dengan suara yang sangat lembut
Viky berbalik arah melihat ke arah sumber suara, Viky terdiam melihat Rere yang begitu cantik matanya langsung melotot serta mulut yang terbuka.
Viky melihat Rere yang begitu cantik, dengan rambut panjang berwarna hitam tanpa di ikat di hiasi dengan makeup yang tipis dan bibir yang merah muda alami serta kulit yang sangat putih. Rere mengenakan baju dress mini berwarna merah sepaha, di bagian atas memperlihatkan dada yang cukup menonjol dan berisi tapi tidak berlebihan, serta di bagian tengah ada sebuah celah seperti celengan, Paha yang mulus serta putih tidak tertutup apa pun, dan pinggul yang montok cukup berisi, sebuh pita di bagian perut memisahkan bagian atas serta bagian bawah.
...*Sumber dari Google...
Seperi ini lah bentuk tubuh serta baju yang Rere gunakan, Karena cari yang warna merah aga susah jadi anggap saja itu berwarna merah.
Melihat pemandangan yang begitu indah di depan mata, Pikiran Viky sudah melayang entah kemana.
Herman yang melihat Viky menatap Rere dengan mulut terbuka, dia dengan reflek memasukan sebuah anggur yang berada di meja kedalam mulut Viky.
"Sudah aku katakan tadi… kamu jangan terkesima melihat anakku…" Goda Herman kepada Viky.
Raut wajah Viky berubah merah karena malu, begitu pun Rere sendiri. suasana pun menjadi canggung.
Dengan suasana yang canggung Rere berjalan mendekat ke arah meja dan duduk berhadapan dengan Viky.
Mereka saling bertatapan satu sama lain, Rere membalas tatapan Viky dengan senyum manis. kemudian Rere menundukkan kepalanya.
"Viky ayo makan… jika makanannya sudah dingin nanti jadi kurang enak…" Ucap Novi memecah suasana yang canggung, sambil tersenyum menatap ke arah Viky.
"Heemm…" Viky menganggukkan kepalanya.
"Rere kamu sajikan makanan di piring untuk Viky…" Perintah Novi
Rere yang masih canggung mau tidak mau, harus menyajikan makanan untuk Viky.
Mereka berempat pun makan dengan susana canggung dan sunyi, yang terdengar hanyalah benturan suara antar sendok, garpu dan piring.
"Kamu terlihat sangat cantik sekali malam ini…" Puji Viky kepada Rere, memulai pembicaraan untuk memecah kecanggungan dan keheningan di antara mereka.
"Terima kasih… tapi apa biasanya aku tidak cantik…" Jawan Rere dengan sedikit menggoda.
"Untuk terakhir kali kita bertemu kamu terlihat cantik… tapi sekarang kamu menjadi lebih cantik lagi…" Jawab Viky.
"heemm…" Rere hanya tersenyum.
"Ehemm…" terdengar suara batuk yang di paksakan dari Herman, Novi secara reflek mencubit Herman dan memberi isyarat untuk diam dengan telunjuk di dekatkan ke bibir.
"Bisakah kamu jangan menggangguku… apa kamu tidak pernah muda…" Gumam Viky dalam hati dengan sorot mata yang sinis ke arah Herman.
"Ngomong-ngomong bagaimana tetang tawaranku bekerja di Octa Grup…? apa kamu sudah memikirkannya…?" Tanya Viky yang kembali menatap ke arah Rere.
"Aku bersedia bekerja di Octa Grup… tapi mobil yang kamu berikan itu… maaf aku tidak bersedia menerimanya…" Jawab Rere.
Novi kaget mendengar ucapan dari Rere, Novi sangat ingin mempunyai sebuah mobil keluarganya sendiri, ketika ada yang memberinya secara cuma-cuma malah di tolak mentah-mentah oleh Rere.
Untuk Herman dia lebih kaget lagi karena dia tahu mobil yang di berikan Viky adalah mobil sangat mewah dan mahal serta di produksi khusus hanya ada beberapa mobil yang di produksi.
Di kehidupannya dulu, baik Herman atau pun Novi mereka bukan tidak mempunyai mobil, tapi mobil tersebut adalah milik keluarga besar, bukan milik pribadi kelurga Herman.
"Kenapa…? apa kamu tidak suka dengan mobilnya atau…" Belum sempat Viky menyelesaikan kalimatnya dia melihat Rere yang menggelengkan kepalanya.
"Bukan begitu… mobil itu terlalu mewah untukku yang hanya pekerja bisa di Octa Grup…" Perjelas Rere.
Setelah mendengar penjelasan dari Rere, akhirnya Herman dan Novi pun bisa bernapas lega.
"Tapi bukan kamu tidak suka dengan mobil itu kan…? Kamu simpan saja mobil itu… nanti aku akan kirim kembali mobil yang biasa, untuk kamu gunakan saat berangkat bekerja…" Perjelas Viky.
"Tapi…" Belum sempat Rere menyelesaikan kalimatnya sudah di potong oleh Viky.
"Tidak ada kata tapi… itu salah satu syarat kamu bekerja di Octa Grup…" Potong Viky.
"Viky… Rere memang kalian berdua membuat perjanjian apa…?" Tanya Novi yang bingung karena dia tidak tahu apa-apa, dan tidak ada yang memberitahu dia.
"Benar… perjanjian apa yang kalian berdua buat…" Timpal Herman dengan penasaran.
"Itu adalah rahasia…" Jawab Viky dengan santai.
"Rahasia…? jadi kamu tidak mau memberitahu kami sebagai orang tua dari Rere…" Jawab Herman dengan kesal.
"Baiklah… baiklah… Aku tidak akan ikut campur urusan anak muda…" Lanjut Herman yang melihat tatapan mata yang menyorot dari Novi ke arahnya.
...****************...
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dtan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...