Cinta Karena Janji

🌹🌹🌹

Beberapa minggu berlalu baik Kirana maupun Adrian sama- sama berharap seseorang di masa lalu mereka datang agar mereka mempunyai alasan untuk membatalkan semua yang sudah di rencanakan namun sayang mereka berdua harus menelan pil pahit, karena yang mereka nantikan tak kunjung datang. Akhirnya baik Kirana maupun Adrian harus menerima perjodohan yang di inginkan Kakek Wijaya.

Hari pernikahan tinggal menghitung hari, gaun pengantin dekorasi semuanya sudah hampir seratus persen. Kirana hanya bisa pasrah kemana takdir membawanya.

Hingga hari yang tidak di inginkan itu pun tiba, Kirana sudah menggunakan gaun pengantin yang sangat indah dengan harga yang fantantis dan semakin menambah kecantikan nya.

Para tamu serta saksi sudah hadir di aula tempat akan berlangsung nya akad nikah.

" Kirana..... ayo dong senyum dikit apa, jangan muram begitu. Aku jadi ikutan sedih melihatnya " Ucap sahabat Kirana yang bela- belain pulang dari LN hanya untuk menyaksikan hari bahagia sahabat nya.

" Ngganis, bukankah sudah kukatakan padamu sejak dulu aku mencintai orang lain dan bukan pernikahan ini yang ku inginkan. "

" Sudahlah Kirana, sebenarnya aku turut prihatin padamu, tapi kamu tidak bisa mundur untuk saat ini. Lihat di luar sebentar lagi akad nikah akan segera di mulai, apa kamu akan menyuruh mereka bubar. "

Cahaya Rengganis, gadis jogja sahabat Nayla waktu menuntut ilmu di dunia kedokteran.

Di ruang aula akad nikah, Kakek Wijaya meberikan sebuah kertas untuk Adrian agar dapat di baca.

" Saya Terima nikah dan kawin nya KIRANA LARASATI binti ABDULLAH dengan mas kawin 100 gram emas dan juga seperangkat alat sholat dibayar TUNAI. "

Adrian membaca apa yang tertera di kertas yang sebelum nya di serahkan Kakek Wijaya padanya.

Hingga terdengar seisi ruangan menyebutkan kata SAH, entah mengapa ada rasa lega di hati Adrian setelah berhasil melapalkan ijab qobul hanya dengan sekali tarikan nafas.

Terdengar lapalan Doa- Doa terbaik dan di amin kan oleh semua yang hadir disana.

" Kiran....... selamat ya, sekarang kamu sudah sah menjadi seorang Istri. Aku mohon padamu lupakan dia dan cobalah buka hati, karena biar bagaimana pun sekarang Pria itu sudah menjadi suamimu. Suami yang harus kamu hormati, sayangi baik suka maupun suka, semoga aku cepat menyusul. "

Nasihat Rengganis diakhiri dengan harapan indah untuk nya.

Terdengar pintu ruang ganti di ketuk dari luar, Rengganis yang berlari membukakan pintu.

" Tunggu sebentar biar aku yang buka "

" Maaf Bu, Bu Dokter sudah di tunggu di bawah " Ucap dia orang wanita

" Iya mbak tunggu sebentar disini, biar aku yang membawanya keluar " Jawab Rengganis seraya melangkah masuk.

" Ayo Kiran, kita keluar karena semua sudah menunggu di bawah "

Kirana mengangguk seraya menarik nafas panjang, Ia harus menerima semuanya dengan lapang dada. Tidak ada lagi waktu untuk memikirkan yang lain.

Dengan di apit sahabat serta seorang wanita, Kirana menuruni tangga tanpa melihat siapa pun yang berada di bawah.

Kedua wanita itu menggiring nya sampai di depan para tetuah dan meninggalkan nya disana.

" Aku pergi dulu, lihatlah dia disampingmu. Lakukan yang harus dilakukan, senyumlah dan buatlah semua orang bahagia. " Bisik Rengganis di telinga sahabatnya.

Penghulu meminta masing-masing pihak untuk menandatangani beberapa kertas untuk melengkapi berkas- berkas penting.

Tiba saat nya tukar cincin, Adrian mengambil salah satu cincin dan meraih tangan Kirana. Ada debaran di hatinya yang sulit Ia ungkapkan, ketika kulit nya bersentuhan dengan kulit lembut Kirana, belum lagi melihat senyum Kirana yang begitu sangat menawan.

Kirana pun melakukan hal yang sama, memasangkan cincin di jari manis Adrian.

" Cium " Bisik Rengganis.

Dengan malu- malu Kirana mencium punggung tangan Pria yang sudah resmi menjadi suaminya beberapa menit yang lalu.

*

*

*

Acara di lanjutkan dengan resepsi, banyak relasi- relasi bisnis Kakek Wijaya yang hadir mengucapkan selamat. Begitu juga Para undangan di bidang kesehatan juga banyak yang hadir disana.

Di antara banyak nya yang hadir, salah satunya adalah kehadiran Dokter Arif. Dokter yang begitu sangat menyayangi Kirana setulus hati.

Arif ikutan berbaris di antara semua tamu yang ikut mengucapkan selamat pada pengantin baru.

Satu persatu turun dari panggung dan Masing-masing menikmati hidangan yang sudah di sajikan disana.

" Selamat Kirana, semoga kamu bahagia. Aku mendoakan yang terbaik untukmu "

Arif menggenggam tangan Kirana lumayan lama, dan itu membuat rasa tidak nyaman di hati Adrian.

" Tentu saja dia akan bahagia, karena aku Adrian suami nya akan membahagiakan nya. Sebaiknya kamu cepat turun, tidak enak dilihat banyak orang " Ucap Adrian penuh penekanan, menahan amarah di hatinya.

" Aku pegang kata-kata mu, kamu sudah berjanji akan membahagiakan wanita yang aku sayangi. Ingat, kalau sampai kamu menyakiti nya dan membuat nya menangis, maka aku tidak akan segan- segan mengahajarmu atau aku akan merebutnya darimu dan membawanya pergi jauh hingga kau tidak akan pernah menemukan nya lagi. " Ucap Arif berbisik

Adrian mengeratkan genggaman tangan nya, sementara salah satu tangan nya mengepal dengan sempurna mendengar ucapan Arif yang serasa bagai ancaman bagi nya, entah mengapa Ia tidak menyukai nya.

" Mas.... sakit " Ucap Kirana, karena tangan nya di genggam Adrian begitu keras.

" Maaf sayang.... aku tidak sengaja " Ucap Adrian sambil tersenyum, seakan membuktikan pada Arif kalau Ia menyayangi Kirana dan akan memperlakukan nya dengan baik.

" Kiran, aku turun kebawah ya. Kamu kalau lelah minta suamimu ini untuk istrahat. Atau kalau tidak biar aku yang meminta Tuan Wijaya agar kamu bisa istrahat "

Arif sengaja membuat Adrian merasa tidak nyaman, dengan sengaja menunjukan kasih sayang nya pada Kirana.

" Sayang, apa kamu lelah. Kalau kamu lelah biar kita istrahat dulu di kamar "

Adrian tidak mau kalah dalam menunjukan perhatian nya pada Kirana, Arif merasa senang akhir nya rencana nya berhasil. Ia pun memilih turun ke bawah dan bergantian dengan yang lain.

Di bawah sana Arif tetap memantau ke atas pelaminan dan itu membuat Adrian semakin tidak suka.

" Assalamu'alaikum, maaf semua nya. Kami harus istrahat dulu karena Istri saya sudah kelelahan. Kami permisi dulu "

Kakek Wijaya begitu bahagia melihat cara Adrian memperlakukan Istri nya, beliau pun mempersilahkan Adrian agar membawa Kirana untuk beristirahat di kamar mereka.

Beberapa wanita yang bertugas merias tadi pun mendekat ingin membantu Kirana, namun Adrian menolak. Ia menggendong Kirana dan membawanya melewati para tamu undangan.

Banyak yang bersorak bahagia, namun tidak banyak juga yang iri melihat keberuntungan Kirana. Menikah dengan seorang Adrian adalah mimpi begitu banyak wanita, namun mereka hanya bisa gigit jari karena tak satu pun yang berhasil merebut hati Pria itu.

🌷🌷🌷

Bersambung..........