Gadis cantik yang mengalami perpindahan jiwa kedalam tubuh gadis dari anak pengusaha terkenal.
Gadis yang memiliki tubuh istimewa yang di incar orang orang. banyak orang yang ingin memanfaatkan darah dari gadis itu.
Banyak misteri disetiap langkahnya yang akan menemani gadis itu. Jiwanya berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang paling di cari semua orang. lalu apa penyebab gadis itu terlahir kembali sebagai bayi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon celine biollle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Caren berjalan sendiri di gelapnya malam menyusuri jalan kecil yang di lewatinya. dia terbangun di tengah malam lalu menyelinap keluar karena merasa bosan.
Didepan Caren melihat seorang pria dengan luka di sekujur tubuhnya berjalan sempoyongan sembari memegang perutnya yang terluka. Caren mengamati dari jauh "Lambang itu....Van der reyder. keluarga paling berpengaruh di negara ini.Dixon sabara, Pemimpin keluarganya.
dia orang hebat yang berkuasa dibidang militer, politik, dan bisnis." Caren melihat lambang di baju pria itu dan mengingat latar belakangnya.
Berjalan menghampiri pria itu "Hey! Butuh bantuan? Aku bakal selamatkan kamu, tapi kamu harus bekerja sama denganku setuju? kau tidak ingin mati konyol hanya karena terluka kan?" Ucap Caren menatap wajah di depannya. Pria itu mengangguk, pun dirinya butuh pertolongan cepat.
"Ikut aku." Pria itu mengikuti langkah Caren dengan tertatih, Caren tidak peduli namun dirinya melambatkan laju jalannya.
Sampainya di belakang mansion itu
"Tunggu disini." Pria itu mengangguk lalu Caren pergi mengambil obat yang dia butuhkan tentunya dengan diam diam.
Terakhir Caren mengikat luka di perut pria itu "Jangan lupa kerja samanya" Caren menatap pria itu datar
Pria didepannya hanya diam menatap ikatan dipinggangnya dengan perasaan familiar yang menguap "Simpul ini...." Ucap Dixon dalam hati.
"Tuan Reyder, saya sudah menyelamatkanmu jangan lupa 10 miliarnya." Wanita itu mengikatkan kain dipergelangan tangan pria itu yang terluka. Simpul yang sama. Pikirnya.
"Tidak mungkin. mana mungkin gadis didepannya wanita itu." lanjutnya dalam hati
"Kenapa belum pergi?" tanya Caren. pria itu mengangguk dan pergi, sebelum pergi pria itu menatap Caren seraya berucap terimakasih.
Sudah cukup jauh pria itu melangkah, beberapa mobil mewah berjejer didepannya "Tuan, luka anda." Dixon mengangkat tangannya seraya tidak udah pedulikan
"Maaf.kami terlambat." Pria didepannya menunduk.
"Jangan di ulangi. Bantu aku selidiki seseorang." Pinta Dixon
---+
"Tuan apa perlu kita kirim penjaga bayangan untuk nona itu?"
"Tidak perlu."
"Baik."
Pria itu menatap data gadis yang mereka cari.
"Tuan apa anda menyukai nona Claren?"
"Ya, dia istimewa." Ucap Dixon
" Andy, Waktu aku ada di posisi ini, Aku kesepian. begitu orang orang mendengar Nama tuan Reyder dari keluarga Van Der Reyder, mereka bakal Langsung anggap aku berbeda."
"Tapi dia mungkin akan memanfaatkanku. Kurasa aku tidak akan kesepian lagi."
Didalam mobil Caren pergi untuk menemui pria yang ditemuinya semalam. hanya mengobrol biasa kata pria itu.
Caren duduk di ruang VIP di restoran itu. "Tuan Reyder, Sampai kapan kamu memantauku." Penjaga bayangan yang di tolak Dixon ternyata hanya diganti dengan yang lebih ahli.
"Kenapa? Itu menambah keamananmu." Ucap Dixon.
"Aku hanya ingin hidup tenang seperti orang pada umumnya. aku tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan keluargamu yang misterius itu. cukup untuk kali ini kita bekerja sama."
Dixon terdiam "Baiklah."
"Apakah ini kamu violence? aku akan tetap mencarimu sampai kapanpun."
---+
Duduk di sofa kamarnya berada "Aku harus menyelesaikan satu satu tugasku." Caren bergumam.
Caren keluar dari kediamannya dengan menyelinap seperti biasanya.
"AWAS."
Dixon menyerang orang misterius yang membawa senjata, yang akan menyerang Caren.
Dixon menendang tubuh itu, dengan cekatan pria misterius itu melawan dengan brutal jangan lupa belati yang dipegangnya.
Pukulan demi pukulan, sepertinya mereka seimbang. ketika pria itu berhasil menusukkan belati keperut dixon.
"Dixon!" Pria misterius itu pergi beralih menyerang Caren dengan brutal berusaha menusukkan belati itu. Caren berhasil menangkis tangan pria misterius itu. Caren menendang titik lemahnya membuat pria itu jatuh Terkapar.
"Tuan Reyder!"
Andy dan Caren menghampiri pria tersebut yang terduduk lemah di tanah.
"Cepat panggil penjaga!" Andy menahan pria itu sedangkan Caren membantu Dixon yang kesakitan.
"Antar aku ke Villa Montana." Setalah berucap itu Dixon pingsan dengan wajah pucatnya dan darah yang terus mengalir keluar.
Dengan segera Caren membawa Dixon dengan di bantu Andy masuk kedalam mobil dan pergi menuju Villa. Pria misterius itu sudah di amankan.
Caren membalut luka tusuk itu dengan telaten. Dixon berbaring di ranjang yang masih menutup matanya.
Ukhh "Masih berpura pura. beginipun tetap tidak bangun."
Dengan sengaja Caren menyentuh otot perut pria itu "Otot perutnya lumayan juga." terlihat senyum tipis di wajah pria itu. Caren tahu itu
"Kalau kamu masih tidak ingin bangun. aku akan tusuk pakai pisau."
Tangan lentik Caren menjalar ke dada bidang Dixon dengan cepat tangan Caren di genggamnya. membuka matanya pelan "Kejam banget. aku terluka gara gara kamu. kamu malah mau tusuk aku pakai pisau."
Caren menatap datar wajah tampan itu "Kalau tadi kamu Tidak maju duluan aku bisa cepat kalahkan dia."
shh akh
"Aduh, sakit banget." Caren memutar bola matanya malas.
Dixon terkekeh geli "Terimakasih, kamu menyelamatkanku lagi."
"Tuan Reyder apa aku semirip itu dengan perempuan itu sampai kamu menatapku terpesona seperti ini?"
"Hanya ada beberapa dari sifatmu yang mirip." Caren mengangguk.
"Gadis itu bernama Violence, Gadis yang selalu aku jaga dalam diam." Lanjutnya.
---+
Caren merebahkan dirinya berpura pura tidur ketika matahari hampir terlihat.
Jam 7 pagi pelayan disibukan dengan menyiapkan sarapan untuk tuan dan nonanya. Dikamar Caren masih memejamkan matanya. Tidur beneran dia. Beberapa saat Hattrick masuk kedalam kamar putri tersayangnya.
"Baby, Wake up. Sudah pagi sayang."
Caren mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang menerobos kedalam kamarnya.
"Morning Daddy."
"Morning sayang." Caren bersiap mandi memulai hari sibuknya, Caren sibuk beda.
Hattrick tidak pernah membedakan kasih sayang untuk semua anak anaknya. terkait Rick bocah itu Hattrick belum bisa memberitahu apapun tentang anak laki lakinya kepada Caren.
Biar waktu yang akan menjawabnya. Hattrick belum siap menyampaikan hal hal tentang Rick.