Santiago Moreno pria keturunan Amerika dan Brazil, ia seorang pengusaha yang sangat sukses dalam bidang Entertainment dan Perhotelan, yang memiliki sikap dingin dan emosional tapi di gilai banyak wanita.
Luma Santos wanita asli keturunan Brazil yang sangat mendambakan cinta sejati dalam hidupnya. Ia sering bergonta-ganti kekasih hanya untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya sampai ia di cap sebagai wanita petualang cinta oleh teman-temannya.
Meskipun sering bergonta-ganti kekasih tapi Luma tidak pernah melakukan S•X dengan para kekasihnya karena ada seorang pria yang pernah berbicara padanya (jangan pernah menyerahkan dirimu kepada siapa pun kalau pria itu bukan cinta sejati mu, sungguh kau akan menyesal)
Luma sangat membenci pria arogan, emosional dan semena-mena dengan kaum wanita.
Akan kah Santiago dan Luma bertemu ?
Bisa kah Luma menaklukkan Santiago ?
Atau Santiago lah yang justru menyakinkan Luma dengan cintanya?
Penasaran ? Yuk baca cerita lengkapnya …
Mendapatkan Kabar Baik
Satu hari kemudian …
New York 22:00 Malam.
Santiago tiba di New York setelah perjalanan sebelas jam mengunakan jet pribadinya dari Palermo, Sisilia. Dari bandara Jhon F. kennedy ia langsung menujuh apartemennya mengunakan mobil bugati putih yang di bawahnya selama ia berada di Itali dan tanpa mengecek ponselnya selama perjalanan pulang.
Setelah sampai Panhouse Santiago masuk ke kamar dan membuka semua pakiananya yang melekat di tubuhnya kecuali celana dalam boxer dan segera tidur.
Tujuh jam kemudian Santiago bangun dari tidurnya. Pria itu merenggangkan otot kedua tangannya dan bangkit dari King Bad menujuh kamar mandi untuk membasuh wajah dan zuzu (pipis) setelahnya ia menujuh dapur untuk membuat black cofe kesukaannya.
Setelah selesai membuat black cofe Santiago membuka kulkas dan mencari makanan ringan setelah dapat pria itu menujuh teras balkon membawa cofe serta makanan ringan itu.
Ia duduk di balkon sambil menikmati angin subuh dan pemandangan kota New York di saat langit masih gelap karena saat ini pukul lima pagi, waktu New York.
sambil memakan cemilan yang berada di tangannya. Ia merasa ada yang kurang setelah di ingat-ingat teryata ia melupakan ponselnya yang selalu di bawahnya.
Santiago pun mengambil ponselnya yang berada di kamar, dan kembali ke balkon. Pria itu meminum sedikit black cofe ya sambil membuka ponsel dan melihat layar itu.
Santiago membuka email karena banyak sekali pesan-pesan yang masuk. Satu persatu Santiago membuka pesan dari para staf yang bertugas mengirim laporan padanya.
Sampai akhirnya jari jempolnya menscorl ke bawah dan ada pesan masuk dari Mark.
Klik …
Santiago membuka pesan dari Mark ternyata banyak sekali laporan dari Mark untuk Santiago tentang Luma.
Mark mengirimkan foto-foto Luma yang sedang berkumpul dengan kedua teman-temannya di dalam sebuah cafe.
Mark juga melaporkan kalau Luma sudah putus dengan kekasihnya yang berfrofesi sebagai Model dari Portugal.
Santiago menyemburkan cofe dari mulutnya membaca pesan itu betapa terkejutnya sekaligus senang mendapatkan informasi ini.
‘Apakah ini nyata’ Santiago membatin termangu.
Langsung saja Santiago menghubungi Mark untuk informasi lebih lanjut tentang kabar baik ini.
“Hallo Mark apa informasi ini akurat?” ujar Santiago berbicara setelah sambungan telepon di jawab oleh Mark.
“Hallo Bos, ya betul semua informasi yang aku kirim akurat” jawab Mark.
“Termasuk Luma putus dengan kekasihnya?tanya Santiago kembali dengan suara pelan jujur ia sangat malu menyukai kekasih orang.
Awalnya Santiago tidak tahu kalau Luma saat itu memiliki kekasih setelah ia menyuruh Mark mencari informasi lebih lanjut tentang Luma ia pun baru tahu.
“Iya Bos” jawab Mark.
“Bagus” wajah Santiago tersenyum cerah mendengar jawaban Mark. “Aku lihat di foto itu ada seorang pria berbicara pada Luma di depan gedung kantor Vacobane, siapa dia dan kapan foto itu di ambil?” tanya Santiago kembali penasaran.
“Itu Marco Bos, yang sedang berbicara dengan wanita mu, dia seorang fotografer dan foto itu aku ambil kemarin” Mark menjelaskan.
Santiago tersenyum kecil mendengar Mark berbicara kalau Luma adalah wanitanya “sekarang kau ikuti lagi wanita ku dan ingat laporkan semua kegiatannya tidak usah kau kirim ke email tapi kirim kan saja di pesan online saja biar aku tahu cepat tentang informasinya” sambung Santiago memberi perintah.
“Apa.. serius Bos” ucap Mark terkejut.
“Kenapa kau terkejut bukan kah aku sudah sering menyuruhmu mengikuti wanita ku” balas Santiago sedikit kesal.
“Baik lah Bos” jawab Mark pelan “aku akan memesan tiket pesawat ke Paris” sambung Mark.
“Maksud mu” Santiago binggung mendengar Mark ingin memesan tiket pesawat tujuan Paris.
“Kan wanita mu saat ini menujuh Paris, mungkin dia sudah sampai disana” balas Mark menjelaskan.
“APA….” terkejut Santiago mengetahui saat ini kalau Luma berada Paris “Paris… kenapa bisa” sambungnya.
“Astaga Boss ya bisa lah kan wanita mu itu Model jadi wajarlah kalau ia berpergian keluar negeri untuk berkerja” Mark tidak habis pikir dengan Santiago padahal ia sudah mengirim semua informasi dari foto-foto berserta keterangannya jadi baginya untuk apa bertanya lagi.
“Kenapa kau tidak memberitahu ku Mark” ucap Santiago kesal.
“Bos aku sudah mengirimkan semua informasi tentang wanita mu di email termasuk foto-foto nya semalam di bandara untuk pergi ke Paris” Mark sudah habis kesal dengan Santiago kenapa baru kali pria itu tidak peka. Tapi Mark tetap menjelaskannya dengan suara pelan.
“Baiklah sekarang juga kau ke Paris. Cari wanita ku dan ikuti selama dia berada di sana dan laporkan setiap kegiatannya. Ingat jangan dari email tapi dari pesan online saja” perintah Santiago kembali.
Dan setelah itu sambungan telepon di matikan oleh Santiago.
“Selalu saja mematikan sambungan sebelum aku jawab” Mark menggerutu.
Santiago kembali dengan pesan email yang dikirim Mark untuknya. Ia melihat ternyata benar disana ada foto Luma semalam di bandara beserta keterangannya dan ada satu foto yang menarik perhatian Santiago.
Di foto itu terlihat Luma sedang duduk berdekatan dengan seorang pria dan masih banyak lagi foto-foto Luma berdekatan dengan pria itu yang Santiago ketahui pria itu adalah seorang fotografer info Mark tadi.
Santiago berfikir sejenak. Tiba-tiba raut wajahnya berubah mengeras karena marah.
“Mungkin kan dia kekasih Luma yang baru” ucapnya dengan mata menyalang.
“Kurang ajar” ucap Santiago marah sambil menggenggam ponselnya dengan kuat.
Santiago menghubungi Mark kembali.
“Mark jawab pertanyaan ku dengan jujur. Apa fotografer itu kekasih baru Luma?” tanya Santiago dengan suara tinggi karena marah.
Mark terserak mendengar Santiago berbicara dengan suara lantang refleks Mark menjauhkan ponselnya dari telinga “bukan.. bukan bos dia bukan kekasih Luma. Dia hanya fotografer yang berkerja untuk memotret wanita mu saja” ujar Mark menjelaskan pada Santiago dengan suara pelan.
“Apa kau yakin” ujar Santiago kembali.
“Yakin Bos sembab semalam di bandara aku melihat sendiri kalau pria itu selalu mendekati wanita mu terus dan wanita mu selalu menghindar karena risih” Mark menjelaskan pada Santiago dengan seksama.
Wajah Santiago agak sedikit tenang mendengar penjelasan Mark.
“Mark ingat pesan ku baik-baik kalau pria itu mendekati wanita ku sebisa mungkin kau harus menjauhkan pria itu darinya” Santiago berbicara tegas dan mantap kepada Mark.
Mark yang mendengar perintah dari Santiago binggung sendiri, bagaimana mungkin menjauhkan mereka, sedangkan mereka terikat kerja sama satu fotogarafer dan satunya Model untuk di foto.
“Ba… baik Bos” ucap Mark ragu.
“Bayaran mu akan aku tambah dua kali lipat” ucap Santiago.
“Apa… ditambah dua kali lipat. Yang benar Bos” ucap terkejut Mark.
“Emm… dan satu lagi sekarang juga kau harus ke Paris cari penerbangan pagi ini juga” ujar Santiago tidak sabar.
“Baik Bos siap-siap” ujar Mark semangat dan senang mendengar bayarannya di tambah dua kali lipat.
Setelah itu Santiago mematikan sambungan teleponnya.
“SIAL” hardik Santiago yang tahu ada seorang pria yang mendekati Luma.
Bersambung …
.
.
Tidak henti-henti ya saya mengingatkan untuk memberi Like dan Komen yang bagus di setiap bab supaya saya semangat untuk update.
❤️❤️❤️❤️❤️
“
Klo bisa kasih vote biar novel ini naik terima kasih