NovelToon NovelToon
THE STRONGEST

THE STRONGEST

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ

Hidup tanpa inti kultivasi, di dunia persilatan tentu tidak mudah. Penghinaan selalu datang, tatapan merendahkan selalu terlihat.

"Kelak, kau pasti akan mengetahui semuanya,"


🍃 Jangan lupa dukung karya Ana ya kakak semua 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TS 21

Keesokan harinya, Jian Yi dan Jin Cheng sudah berada di depan gerbang perguruan Xuan. Mereka akan berangkat ke pinggiran hutan lembah untuk berlatih.

Selain mereka, Tuan Yan dan beberapa murid juga berada di sana untuk mengantar mereka.

"Kalian harus berhati-hati, dan berlatih dengan baik di sana!" ucap Tuan Yan.

Jian Yi dan Jin Cheng membungkukkan badannya, "Kami mengerti, Tetua Yan,"

Tuan Yan mengangguk, "Kalian pergilah sekarang!"

Jian Yi dan Jin Cheng saling menatap, kemudian setelah memberi hormat pada Tuan Yan, mereka berjalan ke arah hutan lembah.

Tuan Yan dan beberapa murid hanya bisa melihat kepergian dua orang itu.

"Tetua Yan, kemana anda memerintahkan mereka berlatih?" ucap salah satu murid.

"Kalian tidak perlu mengetahuinya, lebih baik kalian juga berlatih,"

Tuan Yan berbalik dan berjalan meninggalkan murid-murid yang masih penasaran itu.

Para murid saling melihat dan bertanya-tanya, sebab tidak biasanya Jin Cheng berlatih di luar perguruan, apalagi bersama dengan seorang wanita yang tingkat kultivasinya jauh lebih rendah.

Mereka sangat tahu bagaimana Jin Cheng, yang cukup sulit didekati. Bahkan banyak murid wanita yang mencoba mendekatinya, tetapi berakhir dengan tatapan tajam dan dingin.

"Sebenarnya apa yang Tetua Yan rencanakan dengan Kakak Jin Cheng dan juga wanita itu?" ucap salah satu diantara murid yang itu.

"Jika kita mengetahuinya, kita tidak akan bertanya pada Tetua Yan,"

"Sudah, lebih baik kita masuk," ucap murid lainnya, sambil berjalan masuk.

Beberapa murid itu kemudian masuk dan menutup kembali gerbang perguruan Xuan.

Di perjalanan, Jin Cheng dan Jian Yi tidak saling berbicara. Mereka bahkan berjalan agak jauh.

Jin Cheng tidak terbiasa dekat dengan orang lain, terlebih wanita. Jadi dia memilih berjalan lebih cepat, agak tidak berdampingan ketika mereka berjalan.

Sementara Jian Yi, tengah sibuk membaca dan memahami kembali buku yang sebelumnya dia baca dan juga telah dia latih. Sambil sesekali mengibaskan kipasnya dengan pelan.

"Kakak seperguruan Cai, apa kau dekat dengan Paman Guru?" ucap Jian Yi seraya menatap Jin Cheng dari belakang.

Jian Yi mengerutkan keningnya, karena tidak mendapatkan jawaban.

"Kakak seperguruan Cai, apa kau tidak mendengarku?" ucap Jian Yi lagi.

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

"Aku hanya ingin tahu, karena aku lihat sikap Paman Guru padamu berbeda,"

"Kau akan tahu nanti,"

Jian Yi merasa kesal dengan sikap Jin Cheng, yang menurutnya sangat keras kepala dan terlihat sombong.

Dengan menahan rasa marahnya, Jian Yi berjalan dengan cepat melewati Jin Cheng.

"Jika tidak mau memberitahu, ya sudah. Untuk apa berkata begitu?" gumam Jian Yi kesal.

Jian Yi kembali membaca buku latihan untuk menghilangkan rasa kesalnya.

"Tetua Yan sudah banyak mengajariku, sejak aku masih kecil dia sudah memberikan banyak pelajaran padaku juga Kakakku," ucap Jin Cheng.

Jian Yi hanya diam ketika mendengar ucapan Jin Cheng, yang seperti tengah menjawab apa yang dia tanyakan tadi.

"Peraturan di perguruan Xuan sangat ketat dan juga banyak. Kenapa kau..."

"Aku bosan mendengar pertanyaan yang sama," Jian Yi memotong ucapan Jin Cheng.

Mereka berdua kembali saling diam, entah itu Jian Yi maupun Jin Cheng hanya berjalan menuju hutan lembah tanpa sepatah kata.

Namun mereka tidak menyadari, jika seseorang tengah mengintai mereka dari balik dinding rumah.

Setelah melewati dua kota, dan melewati satu gunung kecil. Akhirnya mereka berdua tiba di depan hutan lembah.

Bagian luar hutan lembah disegel, dengan bertujuan agar hewan spiritual tidak keluar dan membunuh orang-orang yang berada di kota dekat hutan itu.

Jin Cheng dan Jian Yi saling menatap sejenak, lalu mengangguk bersamaan.

Jin Cheng menarik pedangnya, kemudian membuat sebuah pola di udara dengan pedang itu.

Dengan tenaga dalamnya, Jin Cheng mendorong pola itu ke arah hutan lembah.

Sebuah lubang seperti air terbuka.

"Kita masuk!" ucap Jin Cheng.

Jian Yi mengangguk, kemudian dua orang itu berjalan memasuki lubang itu bersama-sama.

Orang yang mengintai, melihat Jin Cheng dan Jian Yi masuk ke dalam hutan lembah.

"Mereka masuk ke dalam, apakah mereka berencana mencari teratai salju yang diinginkan Yang Mulia?" gumam orang itu.

Setelah mereka masuk, lubang itu mengecil dan akhirnya menghilang. Semuanya kembali seperti semula.

Jian Yi melihat sekeliling, "Aku tidak tahu jika di sini diletakkan segel, untuk memisahkan hutan lembah dan bagian luar,"

Jin Cheng berjalan beberapa langkah, "Kita akan ke sana, jika di sini dan bertemu dengan hewan spiritual, mereka akan merusak pembatasnya,"

"Iya,"

Jian Yi berjalan mengikuti Jin Cheng, kedua orang itu masuk sedikit lebih dalam ke hutan lembah.

Hutan lembah bagian luar masih terlihat seperti hutan biasa, hanya saja kekuatan alam di sana sudah cukup kuat. Dan bagi orang yang tidak memiliki kultivasi, tentu mereka tidak akan bisa bergerak karena tekanan kekuatan di sana.

"Kita akan berlatih di sini," Jin Cheng menghentikan langkah kakinya.

Jian Yi tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Jin Cheng, dia tengah sibuk melihat beberapa tumbuhan obat yang dia temukan.

"Nona Wen," ucap Jin Cheng seraya menatap Jian Yi.

"Aku menemukan beberapa tanaman obat di sini, dan ini akan berguna untuk kita nanti,"

Jin Cheng melihat tanaman obat yang Jian Yi temukan, "Dia juga mengerti tanaman obat yang cukup sulit ditemukan dengan dengan mata biasa?"

Jian Yi dan Jin Cheng memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Mereka duduk terpisah di bawah dua pohon yang tidak begitu besar.

Jin Cheng terlihat menutup kedua matanya, dan menyerap kekuatan alam yang ada di dalam hutan lembah itu.

Sementara Jian Yi, mencoba menyerap kembali teknik kipas yang ada di dalam buku kitab.

Wuuuuush!

Jian Yi yang tadi duduk sambil menyerap teknik dari buku latihan yang dia baca, tiba-tiba terbang dan menapakkan kakinya dengan baik.

Detik berikutnya, Jian Yi mulai melatih teknik kipas yang berhasil dia serap. Angin yang berhembus karena gerakan yang Jian Yi lakukan, membuat Jin Cheng membuka kedua matanya.

Jin Cheng memperhatikan Jian Yi berlatih, gerakan yang cepat juga kuat. Seperti seorang manusia yang sedang mengumpulkan angin, dan ingin membuat pusaran angin besar.

Daun-daun yang berada di sana satu persatu terbang, rambut Jin Cheng pun ikut merasakan angin yang dihasilkan dari gerakan Jian Yi.

Wuuush!

Kraak!

Buugh!

Sebuah dahan pohon yang cukup besar jatuh di atas tanah, setelah Jian Yi mengarahkan kekuatan dari kipasnya ke arah dahan pohon itu.

Angin yang semula cukup kuat, kini berhembus seperti biasa. Terlihat Jian Yi telah berhenti melakukan gerakannya.

Jin Cheng melihat pohon-pohon yang berada tidak jauh dari Jian Yi berdiri, pohon-pohon itu memiliki banyak goresan, seperti tergores oleh pedang yang sangat tajam.

"Apakah latihanku mengganggu Kakak seperguruan Cai?" ucap Jian Yi yang melihat Jin Cheng telah membuka kedua matanya.

"Tidak, kau berlatih dengan baik,"

Jian Yi tersenyum, "Tetapi aku belum bisa melatihnya dengan sempurna,"

Jin Cheng hanya menatap Jian Yi yang berjalan dan kembali duduk di bawah pohon sebelumnya.

"Dia memiliki tubuh yang kecil, namun kekuatannya cukup baik. Melakukan latihan dengan tubuh dan juga kekuatan yang seperti itu. Aku rasa di dalam perguruan, tidak ada murid perempuan yang memiliki kekuatan seperti dia,"

1
Libra
semangat terus kk, di tunggu kelanjutannya
Murni Dewita
👣
kaylla salsabella
lanjut Thor 🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut Thor
zylla
disamain sama landak 🤣
Libra
kak ana novelmu jadi ngingetin q ama Yizhan
Libra: iya kak
ttep semangat berkarya kak
🔵𝕮𝔦𝔫𝔱𝔞。≛⃝λɴλᵇʲʸˣ⁵²⁰❤️💚✅: tapi beda, Kk 🤣🤣 klo Yizan kan gak pake hewan spiritual. Juga Gak ada Raja 🤭🤭 real kisah mereka, saksi cinlok 🤣
total 2 replies
Libra
jian yi mirip bgt wei wuxian yg gantiin lan zhan buat mnum arak, karena peraturan yg sama juga di gusu lan tdak bleh mnum arak
zylla
waaaaaaww 😱
Libra
namanya jin cheng bacanya mlah jian cheng kepleset terus🤣
gara" hbis nnton dracin ada yg namanya jian cheng jdi ke inget trus
kaylla salsabella
dasar kaisar Qing kaisar edan bukan ngayumi rakyat malah bikin onar
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
pdhal nysek bnget tuuh jian yi
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
kya'ya cai jin cheng niih yg jdi mc cwok'ya
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
bbur biji teratai kli yaa thoor 🤭
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
enk tuh, aq prnah mkan
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
MC cwok'ya blum kluar ya thoor?
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
beeeuh, psti skit kli tuuuh
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
pinter nutupin'ya
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
bsa brkultivasi lgi gak nnti'ya? klo blas budi gak hrus gtu juga
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
nah bner tuh
。𝄟≛⃝乚ίɴλᵐʳˢ•ᵒᵗᵗᵉʳ√🐾༢࿔ྀુ
waah latihan ekstrem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!