NovelToon NovelToon
Heart Blossom

Heart Blossom

Status: tamat
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eriza Yuu

Lima tahun telah berlalu sejak Edeline putus dengan kekasihnya. Namun wanita itu masih belum mampu melupakan mantan kekasihnya itu. Setelah sekian lama kehilangan kontak dengan mantan kekasih, waktu akhirnya mempertemukan mereka kembali. Takdir keduanya pun telah berubah. Edeline kehilangan harapannya. Namun tanpa dirinya sadari ada seseorang yang selama ini diam-diam mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eriza Yuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#22 Menjenguk Nenek Yang Sakit

...Bab. 22...

...Menjenguk Nenek Yang Sakit...

Aku tersadar karena mendengar suara berisik di dalam kamar. Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur tadi. Tidak tahu tepatnya apa hari masih pagi atau siang. Aku hanya melihat Keith di dekat pintu bersama Ariana. Suara Ariana terdengar lebih nyaring dan tegas.

"Lihat bagaimana penampilanmu!? Kamu harus mandi dan ganti pakaianmu sekarang juga! Apa? Kamu tidak menghargai kepedulianku sama sekali!?" rutuk Ariana.

"Sstt, pelankan suaramu, Ariana! Nanti Edeline bisa terbangun," tegur Keith perlahan.

"Keith?!" Aku memanggil.

Keith langsung menoleh dan datang menghampiriku. Ariana mengikuti di belakang. Ariana tersenyum padaku dan menyapa sekejap tapi aku mengabaikannya.

"Kamu sudah bangun, Edeline?! Maaf, suara kami pasti mengganggu tidurmu," kata Keith lembut.

"Tidak. Aku sudah cukup lama tidur. Apa mama belum datang?" tanyaku.

"Ini baru pukul 6.15 pagi, Edeline. Mamamu akan datang setengah jam lagi. Aku sudah meneleponnya tentang kondisimu. Jadi dia bisa lebih tenang." Keith menjelaskan dengan senyuman lembut sambil menggenggam tanganku.

Aku perhatikan ada kelelahan dibalik senyumnya yang lembut. Pakaiannya nampak kusut, rambutnya juga agak berantakan. Aku menarik tanganku mengusap rambut Keith yang berantakan.

"Sudah berapa lama kamu di sini? Kamu tidak pernah seberantakan seperti pagi ini," ujarku.

"Aku sudah menyuruhmu mandi kan tadi!? Ini aku bawakan pakaian ganti. Dulu ini punya ayahku, semoga saja muat. Aku harus pergi bekerja. Jadi, maaf tidak bisa lama-lama." Ariana menimpali sambil menyodorkan paper bag kepada Keith.

"Terima kasih!" ucap Keith.

"Aku pergi dulu. Semoga cepat sembuh ya, Kakak Edeline!" kata Ariana. Aku tersenyum. Tidak biasanya dia memanggilku kakak.

Di kamar hanya tinggal aku dan Keith. Dia duduk di sisi ranjang masih menggenggam tanganku.

"Aku boleh bertanya?" tanyaku.

"Tentu saja. Kamu ingin bertanya apa, Edeline?" ujar Keith.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dan Ariana? Kalian sangat dekat!" tanyaku. Pertanyaan yang sudah sangat mengganggu pikiran sejak beberapa hari lalu.

"Oh, aku belum sempat bercerita padamu Aku harap kamu tidak berpikir yang bukan-bukan. Ariana dan aku lahir dari ibu yang sama namun beda ayah. Bisa dibilang dia itu adik tiriku," tutur Keith. Ia mulai bercerita tentang keluarga yang baru ditemuinya kembali itu padaku.

"Oo ... Aku memang sudah salah paham sebelumnya," tambahku.

"Jadi, kamu berpikir aku dan Ariana memiliki hubungan special?" tebak Keith.

"Iya. Karena jelas sekali terlihat dia menyukaimu," jawabku.

"Aku tidak tahu kalau itu. Tapi sekarang dia tidak punya alasan menyukaiku. Pertama, karena aku kakak tirinya, dan yang kedua, hatiku sudah dirampas olehmu!" ujar Keith sambil bercanda. Lalu ia mengecup keningku. Tepat saat itu mama dan Celine masuk ke dalam kamar.

"Uuww ... Sepertinya kita datang di waktu yang kurang tepat, Celine!" goda mama yang diikuti tawa Celine.

"Mama, Kakak," sapaku. Aku menggerakkan badan untuk bangun. Keith membantuku.

"Pelan-pelan, Edeline! Kamu baru sembuh!" kata Keith.

"Aku sudah sehat. Sekarang aku ingin mengusirmu. Kamu sudah bau!" jawabku sambil mengejek.

Keith tertawa. Ia mengeluarkan ponselku dari saku celananya dan mengembalikannya padaku. Dia bilang, "Mamamu meminjamkannya kepadaku supaya aku bisa menghubunginya bila terjadi sesuatu padamu. Aku tidak melihat apapun isi yang ada di dalamnya."

Aku tersenyum saja, dia begitu jujur.

"Kamu harusnya memiliki ponsel juga supaya aku lebih mudah menghubungimu," kataku.

"Aku tidak suka harus membawa benda ini ke mana-mana. Ya ... Mungkin aku perlu satu untuk disimpan di rumah," ujar Keith sambil tertawa.

Usai berbasa-basi sebentar, akhirnya dia pamit padaku, pada mama dan Celine. Saat Keith pergi aku langsung mengutarakan keinginanku untuk pulang. Aku merasa sudah sangat sehat. Aku tidak suka rumah sakit. Apalagi tahu toko bunga ditutup, aku lebih tidak betah.

Aku sudah bersiap untuk pulang. Mama sedang mengemasi barang yang tersisa di kamar pasien. Keith belum kembali. Celine pergi menyelesaikan biaya administrasi.

...🌻🌻🌻...

Keith sudah rapi dan wajahnya jadi lebih segar sehabis mandi. Dia baru akan kembali ke rumah sakit. Saat sebuah mobil yang tak asing berhenti di depan rumah. Ciara keluar dari mobil.

"Tuan muda, maaf menganggu. Anda harus segera ikut kami! Ini ... tentang nenek," kata Ciara dengan sopan.

Dengan perasaan bimbang, akhirnya Keith masuk ke dalam mobil. Dia tidak ingin meninggalkan Edeline, tapi juga tak bisa mengabaikan neneknya yang kata Ciara sedang sakit.

"Ciara, apa kamu punya ponsel?" tanya Keith.

Ciara mengangguk lalu memberikan ponselnya kepada Keith.

...🌻🌻🌻...

Celine kembali setelah urusan pembayaran selesai.

"Edeline, Keith bilang dia tidak bisa datang. Aku sudah memberitahunya kalau kamu akan pulang jadi dia akan menemuimu nanti di rumah," kata Celine padaku.

"Apa dia bertemu Kakak?" tanyaku.

"Tidak, dia meneleponku barusan," jawab Celine.

"Dia pasti sangat lelah. Kasihan anak itu. Selama kamu tak sadarkan diri, dia terus menunggumu di sini. Dia bersikeras menunggumu terus sampai kamu bangun. Mama masih ingat betapa khawatirnya dia. Sekarang dia dapat tidur dengan nyenyak," mama menimpali.

Aku hanya diam saja mendengar ucapan mama. Namun terus memikirkannya. Sepertinya Keith sungguh-sungguh dengan perasaannya padaku.

...🌻🌻🌻...

Mobil yang membawa Keith tiba di rumah kediaman Ny. Martha. Ciara menuntun Keith menemui Ny. Martha. Mereka berhenti di depan sebuah kamar. Ciara membawa Keith masuk ke tengah ruangan kamar yang cukup besar dengan perabot kayu yang mahal. Ny. Martha berbaring di atas ranjang sedang tidur.

"Sejak kemarin nenek terus memanggil nama Tuan muda. Dia terus bertanya tentang Anda. Maaf, jika aku lancang membawa Tuan muda kemari. Aku hanya khawatir dengan kondisi kesehatan nenek," tutur Ciara.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti!" sahut Keith.

Ny. Martha yang setengah sadar mengigau memanggil nama Keith beberapa kali. Keith mendekati sisi ranjang. Ciara pamit undur diri. Meninggalkan Keith dan neneknya.

"Nenek, aku di sini!" panggil Keith.

"Keith ... Keith ... Cucu nenek ... Itu kamu?!" tanya Ny. Martha matanya mengerjap-ngerjap.

"Iya, Nenek. Ini aku. Aku di sini. Nenek, bangunlah!" ujar Keith pelan.

Ny. Martha tersadar sepenuhnya. Dengan sesekali masih mengerjapkan matanya. Dia memegang pipi Keith.

"Oh cucuku, kamu benar-benar di sini!" katanya dengan suara parau.

"Iya, Nenek!" jawab Keith dengan pelan.

Ny. Martha mengangkat tubuhnya hendak bangun. Keith membantunya duduk bersandar pada bantal. Keith juga membantu Ciara memberikan obat untuk neneknya minum. Setelah itu Ny. Martha dan Keith mengobrol. Wajah Ny. Martha yang tadinya pucat lebih ceria dengan adanya Keith di sana.

"Aku minta maaf jika karena perkataanku waktu itu membuat Nenek jadi sakit seperti ini," kata Keith menyesal.

"Tidak. Nenek sudah tua. Penyakit memang lebih mudah datang di tubuh yang sudah renta ini! Nenek masih berharap kamu menuruti keinginan nenek," ujar Ny. Martha.

"Nenek, aku tidak akan mengambil hak orang lain yang bukan milikku. Aku lebih suka mendapatkan sesuatu dari hasil jerih payahku sendiri," sahut Keith.

"Kamu tetap menolaknya meskipun ini permintaan nenek yang sedang sakit?" tanya Ny. Martha.

"Nenek harusnya lebih menghargai kesehatan, jangan hal sepele seperti ini malah membuat kesehatan Nenek menjadi buruk. Tolong, jangan terus memaksaku, Nek. Usaha itu milik Ariana!" pinta Keith.

"Ah, anak itu tidak ada harapan!" desah Ny. Martha sambil menarik nafas.

"Ada harapan bila Nenek memberikan kesempatan. Nenek tidak pernah tahu kemampuan Ariana, bagaimana Nenek yakin dia pasti gagal? Aku juga bukan orang yang pandai, pendidikanku malah berada jauh dibawah Ariana. Bagaimana Nenek yakin aku akan berhasil? Nenek, tolong jangan perlakukan aku dan Ariana dengan sangat berbeda. Ariana juga cucu Nenek. Jika bukan karena Ariana membawaku kemari, aku juga tidak akan pernah bertemu Nenek." Keith memohon.

Ny. Martha menarik nafas dengan panjang. Memasang tampang wajah cemberut. Enggan mengakui kalau dirinya menyerah pada Keith. Keith memang tak bisa dibujuk.

"Sebaiknya Nenek kembali beristirahat. Sebenarnya aku juga tidak suka melihat Nenek sakit. Nenek harus cepat sembuh," bujuk Keith.

"Nenek sudah berbaring terlalu lama. Tidur saja tidak akan membuat pikiran Nenek jernih. Maukah kamu menemani nenek jalan-jalan di taman sebentar?" pinta Ny. Martha yang memohon.

"Bukankah seharusnya Nenek istirahat?! Nenek kan baru minum obat," ujar Keith.

"Nenek juga butuh udara segar agar cepat pulih. Nenek sangat bosan dua hari ini di kamar tidur terus!" balas Ny. Martha.

"Baiklah." Keith memenuhi keinginan neneknya.

Keith mendorong neneknya yang duduk di kursi roda berjalan di taman sekitar rumah. Rumah Ny. Martha memang memiliki taman bunga yang cukup luas. Ciara juga ikut bersama mereka.

Ny. Martha meminta Keith untuk melewati waktu makan malam bersama. Ny. Martha terus menahan Keith untuk tetap berada di sisinya. Keith tak bisa menolak karena demi kesehatan neneknya. Hingga hari telah malam pun ia masih membujuk Keith untuk tinggal, namun Keith menolak. Setelah berjanji ia akan datang lagi besok Ny. Martha baru membiarkannya pulang tentu saja diantar supir. Karena sudah terlalu malam Keith pun tak bisa menemui Edeline.

...🌻🌻🌻...

Aku duduk di teras balkon. Menunggu. Tiba-tiba mama datang.

"Kenapa masih di sini, Edeline? Ini sudah malam! Kamu baru sembuh. Jangan tidur terlalu larut!" Mama menasehati.

"Sebentar lagi aku tidur, Ma!" jawabku.

"Sudah terlalu malam, dia tidak mungkin datang. Dia pasti tertidur karena kelelahan dan kurang tidur. Sekarang kamu tidur, ya! Dia pasti akan datang besok," bujuk mama dengan lembut. Aku mengangguk dan langsung ke kamar.

^^^bersambung...^^^

1
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ🍫leta⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
hilangkan kenangan masa lalu dengan berlahan .. percayalah semua pasti akan indah pada waktunya
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ🍫leta⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenangan memang tak bisa menghilang begitu saja .. tapi tetap kita harus membuka lembaran baru dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran sama seperti kita merawat bunga memotong kisah yang tak terpakai agar tumbuh kisah yang baru dan lebih indah
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ🍫leta⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenapa harus terperangkap dengan masa lalu .. sesakit apapun seindah apapun dulu jadikan semua itu pelajaran berharga karena hidup terus berjalan ke depan bukan ke belakang.
𝐀⃝🥀MAX👉ᴹᴼᶻᴬ
jalanin aja sapelan nya aja jgn asalan
karna buka kisah baru itu perlu tenaga jga hirup udara yg pas😌 utk qm edeline semangat ya buat kisah baru nya lgi😌
𝐀⃝🥀MAX👉ᴹᴼᶻᴬ
duh namanya jga wanita
ga segampang itu menjalani kisah baru dan melupakan yg lama
cari kerjaan baru mngkn akan berubah kehidupan baru dan pastinya akan bertemu dgn org yg baru
semangat
𝐀⃝🥀MAX👉ᴹᴼᶻᴬ
sepi seperti hatiku hari ini tanpa sapaan dr kekasih pujaan hati
masih nyangkut masa lalu jgn mulai buka halaman baru
bisa aja qm yg selanjutnya menyakiti perasaan nya 🙄 pahamkan itu jgn asal hdup aja🙄
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆꙳❂͜͡✯🏡s⃝ᴿ❣️⃝⃟ᷞᶠ●⑅⃝ᷟ◌
gak pernah tahu bunga Edelweis kayak apa 🙃🙃🙃
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆꙳❂͜͡✯🏡s⃝ᴿ❣️⃝⃟ᷞᶠ●⑅⃝ᷟ◌
perhatian dan pengertian banget ya wkwk 🤭🤭
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆꙳❂͜͡✯🏡s⃝ᴿ❣️⃝⃟ᷞᶠ●⑅⃝ᷟ◌
bunga Edelweis Sama Edeline hampir sama namanya hehe pasti orangnya cantik ☺
❁🅢🅐🅛❁$aly
Keith grogi juga juga ya ditatap ama Edeline, mungkin sebenarnya Keith ada rasa ama Edeline 🤔
❁🅢🅐🅛❁$aly
pola pemikiran yg bijak mama Edeline. Sekalian ttp meneruskan usaha yg telah dirintis suaminya
❁🅢🅐🅛❁$aly
sudah sperti itulah klo lagi menjual pas sepi pembeli pasti lah sangat membosankan beda klo lg rame2 nya😊
percaya lah kadang ak di pikirin juga ttp muncul di mimpi🤣
entah esok bangun apa engga🤣🙊
ah elahh orang lagi buru2 juga👩‍🦯👩‍🦯🤣
kea ada hal yang gak bisa di jelaskan deh sama mama, intinya mama gak mau toko bunga itu tutup😌
mimpiin siapa cuhhh😌😌😌
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
basa basi
maybe
wehh karna apa ya mama mempertahankan 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!