Kultivasi Fana

Bab 22 Wang Xitong Vs Xiao Chen

“Apa yang terjadi?” Semua guru langsung berdiri dengan pemandangannya karena Wang Xitong menendang perut Xiao Chen, seketika tiba-tiba kakinya patah tulang dan terhempas ke belakang sekitar Lima langkah.

Melihat Wang Xitong tergeletak di tanah sambil meratap ke arah Xaio Chen penuh horor.

“Apa yang kamu lakukan! Bagai mana mungkin!” Wang Xitong sama sekali tidak percaya, setelah itu mengeluarkan pil penyembuh dari cincin penyimpanannya langsung dimakan.

Seketika setelah pil itu meluncur ke perutnya patah tulang itu perlahan-lahan langsung sembuh.

Satu batang dupa berlalu akhirnya Wang Xitong, cedera patah tulangnya di bagian kaki sudah sembuh langsung menatap ke arah Xiao Chen, “Bagus, sangat bagus, kamu memiliki nyali untuk melawanku hahaha!”

“Hanya melawanmu itu sangatlah mudah bahkan aku bisa membunuhmu sekali serangan,” balas Xiao Chen dengan nada sarkas.

“Kamu sombong sekali sampah!” Wang Xitong langsung menyerang Xiao Chen sekali lagi dengan menggunakan pedang.

"Sikat!"

Pedang itu bercahaya menyilaukan seketika Xiao Chen menghindrai begitu sangat serius, sampai tubuhnya terjatuh di tanah.

"Sring!"

"Sring!"

Pedang itu hendak menusuk perut Xiao Chen, sayangnya dia berguling-guling ke kiri untuk menghilangkan tusukan pedang Wang Xitong.

Ketika Xiao Chen menggelinding lebih cepat, Wang Xitong sudah menebak sehingga dia bergegas sangat cepat.

“Hahah kamu sampah tidak bisa menghindar hahah mati kau!”

Pedang itu, diarahkan ke leher Xiao Chen, tapi Xiao Chen menggunakan jimat cakar Beruang yang telah didapat ketika berburu.

"Sring!"

Tangan Xiao Chen tiba-tiba seperti Wolferine pahlawan Marvel studios yang tangannya ada cakar tajam.

Wang Xitong melihat bahwa tangan Xiao Chen mengeluarkan cakar yang aneh, hanya mengerutkan keningnya, dia mundur dua langkah.

“Jurus yang kamu gunakan sungguh aneh? Tapi tetap saja kamu sampah dimata ku!” Wang Xitong mendengus setelah itu meloncat ke atas langung menukik untuk menyerang Xiao Chen.

Akan tetapi, Xiao Chen menggunakan jimat sayap lalat seketika melompat dan di punggung itu ada sayap yang mengepak sangat cepat.

“Anak ini aneh? Bagai mana mungkin ada jurus seperti itu?” Salah satu guru sekte mengerutkan keningnya karena baru pertama kali melihat jurus yang begitu unik.

”Benar, kita tidak tahu bagaimana bocah itu mengeluarkan sayap dibelakang punggungnya, bahkan itu sungguh jarang kita menemukan hal yang ajaib seperti itu," ucapnya salah satu guru sekte yang saling berdampingan.

“Dia adalah tuan muda keluar Xiao?”

“Benar, dia tuan muda keluarga Xiao yang sudah sangat lama di pandang sebagai sampah,"

Semuanya guru saing berbisik bukan hanya satu satu sekte, melainkan bebarapa banyak sekte yang saling terkejut dengan apa yang dilakukan Xiao Chen.

Wang Xitong sangat marah, karena serangan yang terus dilancarkan masih tidak membuahkan hasil.

“Xiao Chen bedebah jika kamu berani maju! Jangan menghindar terus menerus!”

Xiao Chen mengerutkan keningnya, kebetulan di buku penyimpanan banyak jimat peninggalan Jiang Chen yang belum dicoba tak terhitung jumlahnya.

Seperti jimat api gunung berapi yang terdapat lusinan di buku penyimpanan, jimat petir dan jimat berbagai macam yang telah diciptakan oleh Jiang Chen.

Jimat Jiang Chen menurut Xiao Chen masih memiliki kecacatan sampah tidak begitu efektif untuk melawan musuh, tetapi dia harus mencoba untuk melawan Wang Xitong.

Xiao Chen yang sedang terbang di atas langit tangan kanannya menunjukkan arah Wang Xitong, seketika ada cahaya formasi Array yang berputar-putar langsung meludahkan api menyambar langsung Wang Xitong.

"Burr!"

Semburan api itu, seperti gas elpiji yang baru meledak langsung mengenai Wang Xitong.

Baju Wang Xitong terkena sambaran api langsung terbakar sehingga hanya menyesasakan pakaian bawah.

Sembari melancarkan menggunakan Array api, tangan kiri Xiao Chen diam-diam menjatuhkan 10 semut rangrang racun dan menyebar secara diam-diam langsung mengeroyoki Wang Xitong sekolah sisi.

‘Hmmm dengan beberapa nafas, semut itu akan mengeroyokkinya, setelah itu barulah melancarkan serangan lagi.’ batin Xiao Chen sembari mengamati pergerakan semut rangrang terus-menerus.

Beberapa batang dupa, akhirnya satu semut langsung menggigit kaki Wang Xitong, sehingga seketika langsung kaget.

”Semut sialan!”

“Uhh!”

Tidak membutuhkan beberapa nafas, Wang Xitong terhuyung-huyung seperti kehilangan keseimbangan tubuhnya.

“Tidak! Apayang terjadi?”

"Bug!"

Tubuh Wang Xitong terjatuh karena kakinya mengalami kelumpuhan, disisi Xiao Chen langsung melancarkan serangannya. Dengan kesempatan yang dimanfaatkan langsung tangan kanan itu mengeluarkan cakar Beruang.

"Sikat!"

Xiao Chen sudah didepan Wang Xitong langsung meraih tangan kiri Wang Xitong, tapi seketika Wang Xitong langsung menggunakan tangan kirinya untuk menggunakan jurus.

"Sring!"

Pedang itu, mengenai tangan kiri Xiao Chen sehingga seketika pergelangan tangannya langsung terpotong menjadi dua bagian.

"Puf!"

Darah memuncrat sangat banyak di pergelangan tangan Xiao Chen yang putus, tapi Xiao Chen tidak panik sedikit sama sekali malahan sebelum tangan itu terputus dia sudah menanamkan jimat meledak di bagian tangan kiri Wang Xitong.

Xiao Chen mundur lima langkah seketika tiba-tiba ada ledakan yang teramat besar.

"Bom!"

"Ahhh!"

Tangan kiri Wang Xitong hancur sehingga semua penonton dan para guru-guru langsung berdiri sambil menatap kearah Xiao Chen.

“Ahh sampah tanganku! kamu sama berani sekali menghancurkan tanganku!” Wang Xitong meraung.

Tiba-tiba ada satu semut lagi yang menggigit tangan kanan Wang Xitong sehingga tiba-tiba langsung lumpuh.

Senyum Xiao Chen sangat cemerlang langsung menghilangkan sayap dipunggung kemudian langsung berlari untuk memenggal kepala Wang Xitong.

“Hahaha mati kau Wang Xitong bedebah!” Xiao Chen tertawa seperti orang gila, sehingga Wang Xitong ketakutan.

“Guru tolong aku! Dia memiliki cara yang aneh!” Tiba-tiba setelah teriakan sudah selesai Xiao Chen tidak peduli sama sekali langsung jeda beberapa nafas, nyawa Wang Xitong akan mati, namun seketika guru dari sekte langsung melompat dan menyerang Xiao Chen.

“Nak, hentikan!”

"Sikat!"

"Swosh!”

Akhirnya Xiao Chen meluncur sangat jauh tak terkendali.