Tahap revisi ...
Marsya yang kecewa dengan ucapan kakeknya berlari sambil menangis. Tanpa melihat kiri kanan dia terus berlari ke tengah jalan raya. Dia tidak menyadari ada mobil yang melaju dengan kecepatan maksimal. Akhirnya tabrakan tidak bisa di hindari.
Saat bangun dia harus menerima bahwa dia telah hidup kembali di dalam tubuh seorang permaisuri terbuang yang terlempar ke dasar tebing yang curam. Dia juga harus menerima bahwa didalam tubuhnya ada dua sosok janin yang sedang tumbuh. Entah kekuatan apa yang membuat dua janin itu tumbuh menjadi sosok tampan dan imut . Padahal ibunya telah jatuh ke dasar tebing yang curam. sungguh tak masuk akal.
Marsha yang dalam kehidupan sebelumnya masih duduk di bangku SMA harus menerima takdirnya membesarkan kedua anak yang terlahir dari tubuh yang ia tempati.
" Sayang akhirnya aku menemukanmu"
" Siapa kamu?"
Apakah pertemuannya dengan sang suami bisa merubah kehidupannya?
Apakah anak-anaknya menerima kehadiran ayahnya?
Bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keterkejutan menteri Lu
Malam ini bulan bersinar terang dengan bintang yang bertaburan. Yuan Si menunggu sang kakak dengan perasaan gelisah.
Yuan Si sudah mendengar peristiwa tadi siang. Dia sangat greget dengan perilaku menteri Lu Han dan bawahannya. Andai saja dia ada di sana !
Sang kakak pasti sangat marah, karena itu dia menunggu kedatangannya. Beberapa hari yang lalu ratusan prajurit yang diutus oleh pangeran Yuan Ye telah datang. Sebenarnya mereka berangkat setelah rombongan dari menteri Lu Han berangkat dahulu.
Para prajurit melakukan perjalanan hanya dengan berisitirahat seperlunya. Untuk itulah mereka tiba dahulu di desa Tesla. Mereka tidak langsung ke desa Tesla, agar tidak membuat geger warga.
Mereka selama beberapa hari ini tinggal di dalam hutan. Mereka menunggu perintah selanjutnya dari sang kaisar.
Yuan Si yang sedang melamun di depan api unggun tak menyadari kehadiran sang kakak di depannya. Yuan Lee telah kembali dari istana dan langsung menuju ke tempat ini.
Dalam semalam dia telah menggunakan tenaga dalam yang tidak sedikit. Tubuhnya sudah lelah, bahkan wajahnya terlihat pucat.
" Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Yuan Lee dengan mengerutkan keningnya.
" Kenapa kakak baru datang?" tanya Yuan Si tanpa menjawab pertanyaan Yuan Lee.
" Aku baru kembali dari istana."
" Jadi karena itu kakak terlihat pucat?" tanya Yuan Si yang tidak ditanggapi oleh kakaknya.
" Bagaimana persiapannya?"
" Sudah beres semua, kita tinggal berangkat saja."
" Apa ada pergerakan dari lu Han?"
" Tentu saja ... tapi tenang orang-orang mereka telah kita tangkap semua."
" Bagus... sekarang istirahatlah agar besok lebih semangat."
Mereka istirahat di dalam tenda. Yuan Lee sudah tidak mampu lagi menggunakan sihir teleportasi yang ia miliki , karena telah kehabisan energi.
Matahari menampakkan sinarnya. para pekerja sudah mulai berangkat ke tempat kerja. Rombongan yang dipimpin oleh Yuan Lee juga sudah mulai bersiap. Mereka masih menunggu instruksi untuk bergerak.
Menteri Lu Han dan putrinya juga bersiap untuk melihat hasil kekacauan yang disebakan oleh anak buahnya. Mereka berangkat dengan memakai pakaian yang mewah.
Saat tiba di waduk nampak Marsha yang memakai baju senada dengan putra putrinya. Mereka juga masih menggunakan topi pantai dan masker.
Lu Ting berjalan secara angkuh mendekati Marsha yang sedang memberikan instruksi kepada warga. Lu Ting dan Lu Han berjalan berdampingan. Wajah sombong mereka nampak jelas.
" Wah.... inikah wanita yang ayah sebut kemarin?"
" Kamu jangan begitu putriku... sebagai calon seorang ratu kamu harus lebih sabar menghadapi calon rakyatmu."
Menteri Lu Han masih melakukan drama yang telah disepakati bersama putrinya. Dia belum tahu saja bahwa semua bawahan yang ia perintahkan untuk merusak waduk telah tertangkap. Dia berfikir Marsha dan para pekerja sedang memperbaiki waduk yang telah di rusak.
" Selamat pagi tuan Menteri... Apakah putri ini adalah calon permaisuri yang anda katakan kemarin?"
" Tentu saja... akulah calon permaisuri di kerajaan ini," ucap Li Tien dengan angkuhnya.
" Selamat datang yang mulia calon permaisuri."
" Kamu _"
" Tunggu..... rombongan siapakah itu?"
Lu Han yang melihat kereta kuda yang biasa dipakai oleh kaisar langsung gugup. Dia mengingat ucapan Yuan Lee kemarin. Apalagi dia belum sampai mendapatkan simpati dari warga.
Kereta kuda itu semakin mendekat ke arah mereka. Semua orang menatap kereta kuda itu dan menghentikan pekerjaan mereka.
" Yang mulia kaisar telah tiba!" teriak seorang kasim yang ikut .
Semua warga langsung berkumpul mendekat dan berlutut. Bahkan menteri Lu Han dan putrinya ikut serta. Lain dengan Marsha dan si kembar.
" Memangnya yang datang siapa, Ma?" tanya Xiao de dengan nyaring.
Hampir semua orang menoleh kearah gadis itu. Suasana yang hening membuat suara gadis kecil itu terdengar oleh semua orang.
Orang yang sedang duduk di dalam kereta tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Putrinya itu memang sesuatu.
Yuan Lee duduk dengan elegan di dalam keretanya. Yuan Si menunggangi kuda dengan gagahnya.
" Kaisar sayang... sekarang kita harus hormat pada yang mulia kaisar."
" Hormat kepada yang mulia kaisar. Semoga segala kemuliaan menyertai mu."
Yuan Lee turun dari kereta kudanya. Semua masih menundukkan pandangan mereka.
" Bangunlah!"
Semua menatap ke arah Yuan Lee. Para warga merasa kaget. Tidak pernah mereka sangka bahwa orang yang selama ini bekerja menggali tanah bersama mereka adalah yang mulia kaisar.
" Ada apa ini ... kenapa semua berkumpul di tempat ini?"
" Yang mulia kaisar mereka sedang membuat waduk," kata menteri Lu Han dengan percaya diri.
" Waduk... apa itu itu waduk?"
"...."
Menteri Lu Han langsung diam saat Yuan Lee mengajukan pertanyaan itu. Para warga juga berdiam diri. Mereka sudah mengerti bahwa Yuan Lee sedang memulai hukumannya ke menteri itu.
Suasana menjadi hening. Menteri Lu Han menundukkan mukanya, karena tidak bisa menjelaskan .
" Yang mulia_"
" Apakah kamu tahu artinya?"
Lu Ting yang ingin membantu ayahnya malah mati kutu.
" Pembangunan waduk ini bisa digunakan sebagai penampung air saat hujan tiba, jadi banjir bisa dihindari. Selain itu saat musim kemarau tiba rakyat bisa mengambil air dengan mudah, tanpa khawatir kekurangan air lagi. Selain itu kita bisa mengalirkan air dari sumber yang ada di hutan ke waduk ini."
Suara Marsha terdengar sangat jelas. Menteri Lu Han dan putrinya sangat malu melihat Marsha bisa menjelaskan dengan panjang lebar.
" Siapakah yang mengusulkan pembangunan waduk ini?"
" Yang mulia _"
" Apakah ini atas usulan mu tuan menteri?"
" Bukan yang mulia."
" Jadi..."
" Sebenarnya usulan pembuatan waduk ini memang dari wanita ini yang mulia. Beliau adalah nyonya Marsha. Selain itu suaminya yang telah mendanai progam ini ." Kepala desa yang sedari tadi diam akhirnya membuka mulutnya.
" Apakah itu benar perdana menteri?"
" Betul yang mulia, tapi_"
" Tapi apa?"
Yuan Lee memandang menteri Lu Han dengan tajam. Pandangannya sama persis dengan seseorang yang mengaku bernama tuan Yuan. Saat ini pandangannya kosong. Ucapan yang ia sampaikan dengan sombong kemarin berputar di kepalanya.
Bruk!!!
Apakah yang akan terjadi dengan menteri Lu Han?
Terimakasih pada teman-teman semua yang mendukung karya ini 🙏🙏🙏
Jangan lupa like, vote, favorit dan komentar yah!!!
😘😘😘
