NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Ketiga Juragan

Menjadi Istri Ketiga Juragan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Henny

ini memang cerita poligami namun bukan cerita istri yang tertindas karena menjadi yang ketiga. Melainkan kisah gadis tomboy yang cerdas, pintar dan membuat dia survive dalam kehidupannya.

Naura Kiana tak pernah menduga kalau kehidupan akan membawanya pada sesuatu yang tak ia sukai. Setelah kakeknya bangkrut dan sakit-sakitan, Naura diminta untuk menikah dengan seorang pria yang sama sekali tak dikenalnya. Bukan hanya itu saja, Naura bahkan menjadi istri ketiga dari pria itu. Naura sudah membayangkan bahwa pria itu adalah seorang tua bangka mesum yang tidak pernah puas dengan dua istrinya.
Naura ingin melarikan diri, apalagi saat tahu kalau ia akan tinggal di desa setelah menikah. Bagaimana Naura menjalani pernikahannya? Apalagi dengan kedua istri suaminya yang ingin selalu menyingkirkannya? Bagaimana perasaan Naura ketika pria yang sejak dulu disukainya akhirnya menyatakan cinta padanya justru disaat ia sudah menikah?
Ini kisah poligami yang lucu dan jauh dari kesan istri tertindas yang lemah. Yuk nyimak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjuangan Juragan

Dahi Wisnu langsung berkerut melihat Naura yang keluar dari kamar mandi sambil berjalan agak tertatih.

"Kamu kenapa?" tanya Wisnu sambil menatap kaki Naura. Bukankah saat tadi masuk kamar mandi Naura kelihatan biasa-biasa saja? Ia bahkan sedikit berlari saat ke kamar mandi.

"Aku terpeleset. Kakiku sakit kembali." Kata Naura sambil meringis.

Wajah Wisnu yang awalnya nampak sangat tergoda melihat Naura yang keluar sambil menggunakan lingre, kini berubah khawatir.

"Dasar ceroboh!" Wisnu jadi kesal. Ia langsung mendekat dan tanpa terduga mengangkat tubuh Naura dalam gendongannya.

"Juragan apa yang...." Kalimat Naura langsung terhenti karena tubuhnya bagaikan melayang. Seolah-olah bobot tubuhnya sangat ringan dan dengan mudah langsung diangkat oleh Wisnu.

Perlahan Wisnu menurunkan tubuh Naura di atas tempat tidur. Ia membantu Naura untuk bersandar di kepala ranjang dengan memberikan bantal untuk menyangga punggungnya.

"Mana yang sakit?" tanya Wisnu.

"Di situ." Naura menunjuk pergelangan kakinya sementara tangannya yang lain menutupi bagian dadanya yang sangat terbuka.

"Jangan ditutupi. Toh sebentar lagi aku akan membukanya." Kata Wisnu lalu berdiri dan melangkah menuju ke meja rias.

Dia tak akan menyerah? Masa kan mau menyerang istrinya yang sedang sakit. Aku harus pura-pura akting lagi nih.

Wisnu ternyata mengambil botol minyak zaitun. Ia duduk di tepi ranjang, tepat di sisi kaki Naura. Dengan perlahan ia membuka penutup botol minyak zaitun dan menuangkan isinya di telapak tangannya. Lalu ia mengolesinya di pergelangan kaki Naura.

"Aduh, sakit......" rengek Naura sambil meringis. Wajahnya di buat nampak kesakitan bahkan matanya mulai berkaca-kaca.

Wisnu menatap istrinya sementara tangannya masih terus mengurut bagian pergelangan kaki Naura. "Makanya kami jangan ceroboh. Perempuan itu biasanya juga sangat hati-hati. Menjaga kulitnya agar tetap mulus dan cantik, eh kamu malah terlihat tak perduli sama sekali."

"Kenapa juragan harus perduli dengan masalah aku cantik atau tidak? Juragan kan sudah punya dua istri yang kulitnya mulus seperti porselin." Ketus Naura.

"Tentu saja aku harus peduli. Nanti orang berpikir kalau aku nggak adil memperlakukan ketiga istriku."

"Masa bodoh dengan pendapat orang yang aow....sakit juragan!" Naura berteriak kaget karena Wisnu menekan kakinya sangat kuat.

"Selain ceroboh, kamu juga bermulut pedas. Ucapan mu harus sering difilter sebelum keluar dari mulut mu, istriku."

"Suka-suka akulah!"

"Naura.....!" Wisnu nampak emosi dan semakin kuat memegang kaki Naura.

"Ah...juragan! Sudah! Kakiku justru jadi lebih sakit." Naura menunduk, menahan tangan Wisnu yang masih mengurut kakinya. Pandangan Wisnu justru fokus pada dadanya yang terbuka membuat Naura sadar dan segera menegakkan punggungnya lagi dan otomatis tangannya harus terlepas dari tangan Wisnu.

"Dasar mesum!" Naura memalingkan wajahnya dan melipat tangannya di depan dadanya.

Wisnu tersenyum. Tangannya kini berpindah ke bagian betis Naura. Bergerak perlahan dan semakin ke atas sampai di paha gadis itu.

"Eh...apa yang juragan lakukan?" Naura bertanya panik. Karena sentuhan Wisnu di sana kembali membuat bulu kuduknya berdiri.

"Jika kaki kita terkilir, yang diurut bukan hanya bagiannya yang sakit namun harus keseluruhan kakinya karena ini merupakan satu kesatuan." kata Wisnu sambil terus menggerakkan tangannya di sana.

"Eh....nggak usah. Nan...nanti saja besok aku akan meminta bi Aisa untuk mengurutnya." Naura terpaksa melepaskan tangannya yang menutupi dadanya dan kembali menahan tangan Wisnu.

"Besok nanti kakinya bertambah parah."

"A.....aku sudah tak merasa sakit lagi. Maksudku, sakitnya sudah agak berkurang. Terima kasih, juragan. Sekarang bolehkah aku tidur? Aku merasa sangat mengantuk hari ini karena kelelahan bermain sepeda." Mohon Naura dengan wajah yang dibuat semanis mungkin.

Wisnu tak bicara. Ia berdiri dan menyimpan kembali minyak zaitun itu, kemudian berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci tangannya.

Naura langsung membaringkan tubuhnya, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia langsung tidur sambil menatap dinding. Jantungnya berdetak sangat cepat.

Ya Allah, buatlah juragan mengerti dan tidak memaksakan kehendaknya padaku. Aku hampir kehabisan ide untuk menghindar darinya. Masa sih aku harus menyerahkan diriku pada pria yang tidak aku cintai? Duh, kak Satria, kok kamu mengabaikan aku sih? Coba dulu kita sudah pacaran. Kakek pasti tak akan menjodohkan aku dengan juragan mesum ini.

Naura langsung memejamkan matanya saat mendengar pintu kamar mandi yang dibuka dan ditutup kembali.

Langkah Wisnu tak terdengar karena lantai kamar ini ditutupi oleh karpet tebal yang sangat lembut. Namun, saat Naura merasakan kalau ranjang bergerak, tahulah ia sang juragan sudah ikut naik ke atas tempat tidur. Dalam hati Naura kembali memanjatkan doa. Berharap sang juragan akan merasa mengantuk dan tertidur.

Suasana di kamar itu terasa sunyi. Tak ada gerakan apapun dan membuat Naura menjadi senang. Namun lampu kamar belum juga dimatikan. Naura masih bertanya-tanya dalam hati, apa yang juragan itu lakukan? Apakah dia masih membaca atau memainkan ponselnya?

Ranjang kembali bergerak. Sepertinya Wisnu turun dan lampu kamar akhirnya dimatikan. Yang tersisa adalah sebuah lampu kecil yang ada di sudut kamar. Naura memahami kalau Wisnu tak mau kamar benar-benar gelap saat tidur. Di kamar Wisnu yang ada di kota pun ada lampu di sudut kamar yang tidak dimatikan ketika lampu utama kamar dimatikan. Demikian juga dengan kamar yang ada di Villa. Ada lampu di sudut ruangan.

Selimut yang dipakai Naura bergerak. Rupanya Wisnu sudah membaringkan tubuhnya dan ikut bersama dalam satu selimut dengan Naura.

Naura mencoba menenangkan hatinya. Ia ingin tenggelam dalam tidur yang nyenyak. Namun harapannya tidak terkabul. Punggungnya menjadi tegang saat ia merasakan tangan Wisnu ada di sana. Jari-jari Wisnu bergerak perlahan dengan gerakan abstrak. Hangatnya napas Wisnu menyentuh tengkuk Naura dan membuat gadis itu ingin menggeser tubuhnya sejauh mungkin dari Wisnu namun sayangnya, Naura tidur terlalu pinggir. Bergerak sedikit saja, ia akan jatuh.

Setelah memberikan gerakan-gerakan ringan di kulit punggung Naura yang terbuka, Wisnu mencium punggung Naura dengan sangat lembut.

Jantung Naura bagaikan akan melompat dari tempatnya. Gadis itu memejamkan matanya dengan kuat sementara tangannya memegang ujung selimut dengan sedikit gemetar.

Ciuman Wisnu masih terus dilakukannya sementara tangannya perlahan melingkar di pinggang Naura.

"Eh.....juragan, kamu mau apa?" tanya Naura akhirnya. Ia tak berani membalikan badannya.

"Kau lupa dengan janjimu?" tanya Wisnu sedikit berbisik di telinga Naura.

"Ya...tapi kakiku kan sakit." Naura semakin panik. Ia merasakan kalau ada keringat yang membasahi dahinya.

"Nggak masalah. Kakimu tak akan banyak bergerak malam ini. Kau cukup diam dan menikmati apa yang akan kulakukan." Kata Wisnu sambil tangannya menyentuh perlahan dada Naura dari luar gaun tidurnya yang tipis.

"Eh, tapi juragan, kakiku masih sakit." Naura menahan tangan Wisnu dan menurunkannya ke bawah.

"Bukankah tadi kamu bilang sudah tidak terlalu sakit?" tanya Wisnu masih terdengar tenang.

"Eh...tapi...." Naura terpaksa membalikan tubuhnya dan menatap Wisnu yang memang sedang berbaring ke arahnya. Pandangan mata mereka bertemu.

"Tapi apa, sayang?" tanya Wisnu lembut sambil menahan senyumnya. Sebenarnya Wisnu tahu kalau Naura hanya berpura-pura. Ia dapat merasakan tadi saat mengurut kaki istrinya. Biasanya, kalau orang terkilir, saat diurut kulitnya akan memerah. Namun tidak dengan Naura. Ekspresi sakit yang ditunjukannya tadi adalah sebuah akting. Tadi siang, saat ia membaca semua data diri tentang Naura yang pernah diberikan Gading padanya, Wisnu akhirnya tahu kalau Naura adalah salah satu anggota grup teater yang ada di kampusnya. Akting Naura selalu dipuji bahkan sudah pernah ada sutradara yang menawarinya bermain sinetron tapi ditolak oleh Naura. Dengan kemampuan akting seperti itu, Naura tentu saja dapat menipu Wisnu. Apalagi saat mengatakan kalau dia hamil. Kali ini Wisnu tak akan termakan akting istri ketiganya ini.

"Tapi, aku tak mungkin melakukan ini denganmu dengan menahan sakit di kaki." Naura memasang wajah penuh permohonan.

Tangan Wisnu membelai wajah istrinya, lalu dengan dengan gerakan yang sama lembutnya, ibu jari Wisnu membelai bibir Naura. Kau sangat pandai menggunakan kata-kata untuk menipuku, sayang. Kali ini kau tak akan bisa menolakku.

"Juragan, kita tidur saja ya? Kakiku kan sakit." Naura masih mencoba. Ia berusaha menahan dirinya agar tak terpengaruh dengan sentuhan-sentuhan Wisnu di kulit tubuhnya.

"Sebelum aku berpindah kepada istriku yang lain, aku harus memastikan satu hal bahwa apa yang kau katakan padaku waktu itu adalah benar."

"Apa?"

"Bahwa kau masih perawan."

"Eh...aku...." Naura tak bisa meneruskan kalimatnya karena Wisnu sudah menciumnya. Dengan lembut, dengan gerakan menggoda dan membuat Naura hampir kehilangan akal sehatnya.

Sekuat apapun Naura berusaha untuk melepaskan diri dari ciuman Wisnu, ia tak dapat menyangkal kalau suaminya ini seorang pencium yang hebat. Otak Naura masih berusaha mencari akal untuk menolak Wisnu walaupun ia kesal dengan respon tubuhnya yang berbanding terbalik. Seolah ia mendamba dan menginginkan Wisnu menyentuhnya lebih dalam.

"Juragan...., tunggu!" Naura menahan kepala Wisnu. Ciuman pria itu kini sudah berpindah ke lehernya.

Wisnu mendongak. Menatap istrinya dengan tatapan mata yang berkabut gairah. "Ada apa lagi, istriku?"

"A...aku bohong padamu. Sebenarnya aku su...sudah tidak perawan." ujar Naura berusaha untuk mematikan hasrat suaminya.

Wisnu tersenyum miring. "Perawan atau bukan, tak jadi persoalan bagiku. Kau akan menjadi istriku yang sebenarnya malam ini. Aku tak akan perduli, kau menangis atau tak bergairah denganku, aku akan tetap mendapatkan hak ku sebagai suamimu. Saat ini juga." Kata Wisnu lalu kembali mencium leher Naura dengan sangat keras dan Naura yakin, pasti ada tandanya di sana.

************

Naura sudah kehabisan ide untuk menghindar.

Apakah ia akan terus menolak?

Atau akhirnya pasrah saja dalam hasrat suaminya yang tak terbantahkan itu?

Duh emak....PHP lagi deh....

nggak PHP kan partnya sudah panjang. Nanti disambung lagi.

Dukung emak ya....

kalau yang like dan komen banyak, apalagi kasih hadiah banyak, emak akan kasih part extra he....he....

Happy reading guys

1
N Wage
jangan banyak2 segi cintanya thor...pusing ntar.
Sastri Dalila
👍👍👍
bunda DF 💞
bagus banget ceritanya,, alurnya ngalir kereen Thor
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼🙏🏼
N Wage
no komen...pokoke bagus /Good//Heart/
pipi gemoy
ternyata diriku duluan baca lapak anak para juragan😂👻
baru lapak emak n bapaknya
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼☕🙏🏼
pipi gemoy
congrats Satria 👏🏼🌹
pipi gemoy
satria n Yuda 🥀
pipi gemoy
yey gading akhirnya laku 👻✌🏼
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂😂😂
Hari Saktiawan
lope lope lope sekebon bunga /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt/
pipi gemoy
hobinya sama dengan Naura 🤔🤔
pipi gemoy
hadir Thor ☝🏼🙏🏼
Nur Liana
wisnu apa gak cape ya🤭🤭
Nur Liana
naur kebanyakan drama.....ingat dong pesan kakek dosa loh nanti...
Julia Juliawati
mampir
Ray Aza
kalo aq blg bkn di dunia nyata sih thor... sinetron n novel konflik sll spti ini. kl di real life cewe dgn karakter spti naura sdh dikerjain sampe 4x dan tau pelakunya ga mgkn diem aja kek dia tnp usaha apa2 buat nglindungi diri. secuek2nya dia n semandiri2nya dia ga bakal mau msk perangkap sampe 5x. ceroboh iya sok kuat juga tp dia ga akan sebodoh itu msk perangkap berulang2. tp karena ini cerita kamu, jadi bebas2 aja sih mau dibawa kemana alurnya. krn temanya mmg poligami (aq termsk yg anti) dr awal baca tdk terlalu berekspektasi tinggi jd dibawa slow aja bacanya. hehehehee... lmyn menghibur kok
Enny Olivia: terima kasih ya sudah membacanya walaupun tak suka dengan tema ceritanya
total 1 replies
Mirabel
satria kurang gercep sih jadi orang .nyesel kan jadinya
Mirabel
pusing juga sih punya istri sampe tiga .bagaimana kondisi zakarnya ya kalau tiap MLM di pake 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!