mengisahkan penderitaan seorang gadis bernama tiara zaskia (ara) karna perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya dengan seorang CEO dingin nan kejam bernama rifqi yulandres.. ara harus menahan rasa sakit hatinya akibat ulah suaminya juga harus menahan rasa sakit ditubuhnya akibat penyakit mematikan yang dideritanya.. mampukah ara berjuang melawan mautnya dan mendapat cinta rifqi?
"jika matiku membuatmu bahagia aku siap mas.. bunuh aku sekarang dengan tanganmu sendiri.. jikalau aku mati ragaku mungkin akan hilang dari bumi tapi cintaku akan terus mengikuti langkahmu" _ara
"aku tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah.. akan kubuat hidupmu menderuta hingga kau sendiri yg menghabisi nyawamu"_rifqi
mampukah ara meluluhkan hati rifqi? apakah akhirnya rifqi mencintai ara?.. ikuti kisahnya CINTA TUAN AROGAN
kisah ini hanya karangan penulis bukan kisah pribadi.. maaf apabila ada kesalahan kata ataupun kesamaan nama tokoh maupun kisah.. semata mata bukan sebuah kesengajaan..
no plagiat..
#klu ga suka ga usah dibaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
check up
ia segera menyambar tas nya dan bergegas mengambil handphone nya untuk memesan taksi online.
beberapa saat kemudian taksi online datang dan ara segera naik.
taksi pun melaju ke rumah sakit tempat dokter nita praktek yang tak lain adalah milik keluarga yulandres
...
beberapa menit kemudian ara telah sampai di rumah sakit milik keluarga yulandres.
ia menapakkan kakinya masuk. kakinya mengarahkan ke ruangan dokter nita.
"permisi.."
ara langsung masuk keruangan sang dokter
"bagaimana keadaanmu sekarang ara?"
" yha seperti yang kau lihat dok. aku baik baik saja"
"aku tau semuanya. aku tau perlakuan Rifqi kepadamu. tak apa ceritakan lah semuanya kepadaku.. anggaplah aku sahabatmu disini"
"huhh.. kadang aku merasa lelah hidup.. suamiku sendiri tidak menghargaiku. ia justru malah terang terangan selingkuh dengan sekretarisnya didepan mataku sendiri. ia bahkan selalu berlaku kasar terhadapku. ia tak segan memukul ataupun mendorongku ketika aku berbuat sedikit kesalahan. tapi aku yakin. mas rifqi adalah orang baik. hanya saja ia masih belum bisa menerima pernikahan kami"
"kau yang sabar ara. wahhh Btw kamu semakin cantik saja dandan seperti ini.."
"benarkah?"
"iyha.. apa rifqi tak memuji kecantikanmu ini?
"jangankan memuji, melihat wajahku saja dia malas"
"oke ar kalau begitu kita mulai pemeriksaannya"
ara pun menjalani beberapa pemeriksaan
"wahhh progres kesehatanmu sekarang lumayan.. walau tak menunjukan peningkatan tapi setidaknya tidak bertambah buruk.. aku harap kau jangan terlalu banyak fikiran.. itu akan mempengaruhi penyakitmu" ucap dokter nita..
"baiklah.. kalau begitu aku pulang dulu. terima kasih dok"
"oke sama sama. jangan lupa minum obatnya. dan jika kau ada masalah curhat lah kepadaku. kau tau kan nomor teleponku"
ara menganggukkan kepalanya dan ia melenggang meninggalkan ruangan dokter nita
...
saat ini ara telah berada didalam sebuah cafe. ia sedang menunggu sahabatnya della untuk bertemu.
sudah lama sekali ara dan della belum ketemu. terakhir ketemu saat ara pingsan dan dinyatakan memiliki penyakit leukimia.
della telah sampai dicafe yang dituju
ia terlihat celingak celinguk mencari keberadaan ara.. ia pun melihat ara melambaikan tangan kepadanya..
della pun segera mendekat dan disambut ara dengan cipika cipiki seperti biasanya
"bagaimana kabarmu ar?"
" yhaa seperti yang kau lihat"
" bagaimana hubunganmu dengan manusia brensek itu (rifqi)sekarang?"
"seperti biasa. bahkan lebih buruk"
"benarkah?. beri dia pelajaran ar. aku pasti akan mendukungmu"
" tidak usah dill, aku tidak papa. lagi pula kau tau sendiri kan kalau umurku tak akan lama lagi. aku tak ingin membawa dendam dalam kematianku nanti"
"husss gaboleh ngomong gitu ar. aku yakin aku akan sembuh, oke?"
merekapun berbincang bincang panjang lebar. ara menceritakan tentang kekejaman rifqi dan dia sempat beberapa kali pingsan karna ulah rifqi. ia bahkan tidur ditempat yang tidak layak.
ara juga menceritakan tentang kemiripan asisten aldy dengan dirinya. tapi ara tidak menunjukan foto mereka berdua.
tak terasa 1 jam berlalu. ara ingin pulang.
saat keluar dari cafe, ia dipanggil seseorang.
" ara!" yang dipanggil pun menoleh.
" eh alex.. kita bertemu lagi"
"bagaimana kabarmu?"
"baik, seperti yang kau lihat"
"tapi kelihatannya kau lebih kurus dari saat terakhir kita bertemu?"
"hah? benarkah? kurasa sama saja. mungkin hanya perasaanmu"
" mungkin, eh iyha. temenin aku makan dong. sebentar ajha. kan kita udah lama ga ketemu. sekalian aku traktir"
"wahh kebetulan banget nih. aku juga laper, tadi aku ketemu della tapi dia buru buru pulang.. jadi ga sempet makan deh"
"oh yha? aku sudah lama sekali tidak bertemu della.. bagaimana kabarnya?"
" dia baik juga"
ara dan alex pun makan siang di restoran yang ternama dikota tersebut. yhaaa restoran siapa lagi kalau bukan milik keluarga yulandres.
sungguh ara heran, berapa kekayaan milik suaminya itu. sampai hampir semua tempat mewah pasti ada logo yulandres grup.
ara dan alex makan siang disana sambil diselipi candaan. ara tak sadar kalau ada dua pasang mata yang memperhatikannya.
satu mata memperhatikan dengan biasa dan satunya dengan tajam seperti ingin mencabik cabik mereka berdua.