eliza menyesal dengan apa yang di lakukanya selama ini, dulu dia melakukan semua hal dengan mengatasnamakan cinta, cinta nya yang sangat besar untuk alexio, membuat eliza menyingkirkan siapa pun yang berani mendekati cintanya.
namun saat eliza mulai menyesali kesalahannya dia mengalami kecelakaan yang membuat nya terlempar kembali ke masalalu dimasa SMA.
eliza bertekad untuk lebih baik lagi, kalau kebahagian alexio tidak bersama dengannya eliza akan belajar menerima itu, dan perlahan menjauh dari kehidupan alexio, tapi akan kah semudah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aneh
hari ini adalah semifinal sekaligus final basket, terlihat banyak sekali siswa dan siwi dari berbagai sekolah bersiap mendukung tim masing masing.
eliza dkk melangkah mendekati tribun untuk mendukung tribun, pertandingan memang sudah dimulai dari tadi dimana SMA nusa bangsa lolos masuk final bersama SMA tirta persada, tribun pun riuh sorak ramai siswa dan siswi, tak luput alexio dengan ketampanan dan keterampilan nya menjadi banyak pendukung dari sekolah lain banyak siswi yang mendukungnya.
ini persis sekali dulu, eliza jadi malu mengingatnya, dimana dia berteriak keras dan melabrak siswi yang menurutnya berlebihan, dan dia menjadi bahan tertawaan sekolah lain, alexio yang melihat itu pun hanya diam dan pergi dengan tangan mengepal mungkin malu.
eliza menggelengkan kepala, kali ini harus berbeda! pertandingan yang dimulai eliza menontonnya dalam diam, siapa yang menang eliza sudah tau, apakah masih sama atau berbeda, karena banyak yang sudah berbeda.
"alexio aaaaaaaaa"
"alexiooo"
"briann"
"kevin"
"alexiooo".
. kennn".
begitulah teriak teriakan mereka, dan Yap ternyata kemenangan berpihak pada SMA nusa bangsa, ternyata masih sama pikir eliza. sedangkan dilapangan terlihat dua musuh yang sedang bertatapan tajam.
" kali ini mungkin lo beruntung aja, tapi gue pastiin akhir semester ini, tim gue yang menang".
ucap kevin dari SMA tirta persada yang ternyata musuh alexio dkk, dengan tatapan tajam khas nya dan senyum licik.
"silahkan berusaha".kekeh alexio
alexio menepuk pundak kevin dua kali seraya berlalu pergi dengan santai, meninggalkan kevin yang mengepalkan tangannya.
banyak siswi yang menghampiri tim terutama alexio untuk memberikan handuk dan air botol, banyak juga dari sekolah lain yang menghampiri alexio, namun teman teman alexio membantu dengan menolak secara halus, sedangkan eliza melihat semua itu dari tribun.
dulu dia menjadi garda terdepan yang mengusir para gadis itu, bahkan sampai mendorong dan menambah siapapun yang berada dalam jangkauan nya, ya separah itu, eliza ingin sekali menyingkirkan bayangan bayangan masalalu itu namun tak bisa, selalu muncul ketika adegan yang sama terjadi namun bedanya eliza tak ikut didalam nya.
dulu ingat sekali botol minum ara yang dipilih alexio didepan eliza. membuat eliza mengamuk kepada ara dengan berakhir alexio yang membelanya mengingatnya hati eliza ikut terasa sakit. namun hari ini eliza tak melihat dimana ara, banyak yang berbeda dimasa ini, tatapan eliza seketika membeku ketika tatapannya bertemu dengan alexio.
tubuh eliza seolah membeku tatapan nya kenapa sulit sekali di alihkan, alexio menatapnya dalam seperti menyimpan banyak sekali pertanyaan menurut eliza tapi benarkah? eliza terlalu banyak berpikir, teman nya menyadarkan eliza.
"el,, el, ayo itu brian udah nunggu".ucap nadia
" ehh i_ya ayo".
tatapan eliza akhirnya terlepas menghela nafas sejenak dan pergi keluar dari lapangan basket karena katanya brian sudah menunggu, nadia dan teman temannya mendahului nya sampai saat akan keluar tiba tiba seseorang menahan tangannya.
"apa_".
eliza merasa tubuhnya seperti tersengat listrik karena alexio memegang tanganya tepat didepan pintu keluar, botol minum eliza yang tinggal setengah di ambil alexio, membuat eliza mengernyit heran namun ketika melihat yang terjadi setelahnya eliza tak habis pikir.
alexio meminum minumannya yang tinggal setengah dengan tatapan yang terus tertuju kepada eliza.
"apa apaan".
seru eliza kaget, tatapan semua yang ada dilapangan termasuk yang masih ada di tribun memperhatikan mereka tak lupa bisik bisik yang membuat eliza geram, selama ini eliza sudah tak ada interaksi apapun dengan alexio, banyak yang berpikir bahwa eliza sudah menyerah.
itu cukup membantu bagi eliza, karena banyak yang tidak mengaitkan nya tentang alexio dan ara, tapi melihat kejadian alexio ini pasti akan banyak rumor tersebar, meminum minumannya heyyy apakah ini mimpi, mustahil bagi eliza ini terjadi. dan mengapa alexio meminum minuman nya yang jelas jelas bekas eliza.
eliza juga tau pasti alexio pun tau minuman eliza itu sudah di minumnya tapi mengapa alexio tetap meminumnya, why, daris ekian banyak orang yang ada di ruangan ini, mengapa dirinya?
alexio meraih tangan eliza yang masih terdiam, alexio membungkuk membuat tinggi badan mereka sejajar, eliza masih diam sibuk dengan pikirannya, alexio mendekatkan tangan eliza ke pipinya membuat banyak orang yang melihat berpikir eliza sedang menangkup pipi alexio, sorak ramai terdengar, membuat eliza sadar tatapan mereka kembali bertemu.
alexio menatap eliza sendu sarat penuh arti, eliza yang sadar segera menghempaskan tangan nya dan berlalu pergi, alexio hanya memandangnya dari kejauhan.
didalam perjalanan menuju kantin eliza terus menggerutu dalam hati (apa apa an alexio itu, tak sadar kah tingkah laku nya itu membuat banyak orang berpikir yang tidak tidak)
tapi kenapa dia bertingkah seperti itu, eliza tak pernah membayangkan sikap alexio akan seperti itu, itu mustahil oke, apakah alexio kerasukan atau kesambet yah, bisa bisanya eliza masih tak habis pikir.
membelokan langkah nya menuju taman, eliza tak mood ke kantin hanya mengirim pesan ke nadia untuk menyuruh seseorang mengantarkan makanannya ke taman saja.
taman belakang, ya itu pilihan eliza taman belakang ini jarang sekali ditempati dan Yap sepi. eliza melangkah ke bangku besi itu menyandarkan kepala nya dan memejamkan matanya.
berpikir banyak sekali yang berbeda, saat dirinya tidur menemani eliza itu sudah sangat keterlaluan berulangkali marah pada dirinya sendiri, lalu kejadian tadi itu alexio yang memulai nya masih jadi tanda tanya apa maksudnya.
eliza membuka matanya mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya, mungkin itu suruhan nadia membawa makanannya, namun saat membuka mata eliza tersentak kaget karena didepannya adalah orang yang tak di sangka sangka.... alexio?
"alexio"
eliza kaget apalagi alexio yang ikut duduk disebelahnya.
"ngapain disini, gue pertama ya di sini, lo bisa cari tempat lain".
" ga bisa,, aku mau nya di sini ".
" alexio ".geram eliza
" iya el".alexio menatap eliza santai
"lo,,, nyebelin banget yah,, huhh".
eliza pun bangkit dari tempat duduknya, lebih baik mengalah saja malas berbicara dengan alexio lebih banyak, itu bahaya oke.
namun alexio menahan tangan eliza segera saat hendak bangkit menariknya membuat tubuh mereka berdempetan alexio segera merangkulnya, eliza melotot, segera mengerjap dan memberontak untuk lepas namun tak bisa karena tenaga alexio yang jauh lebih besar.
"le_lepasin alexio, apa apan ini ".
" ga boleh".
"apa lepasin, lo kenapa sih".
"kenapa terus menghindar".
" siapa yang menghindar".
"kamu".
" itu perasaan lo aja".
"jangan bicara lo gue lagi,aku ga suka"
eliza kembali tak habis pikir ada dengan alexio ini, apa dia bener bener ke sambet yah, eliza pun berhenti memberontak menatap alexio horor, alexio mengernyitkan alisnya sebelah.
eliza pun berdiri perlahan didepan alexio dengan tangan alexio yang masih memegang tangan kirinya seolah tak membiarkan eliza pergi, tangan eliza pun bergerak menyentuh rahang alexio lembut membuat alexio yang membeku sekarang. tatapan mereka bertemu.
"al,,lo ga ke sembet kan".ucap eliza dengan alexio yang masih menatap mata eliza lekat. ,
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...