Cintaku Dikamu

Soraya dengan sengaja memakai lingerie merah terang, kain tipis bermotif bunga bunga itu tak bisa menutupi kemolekan tubuhnya, ia lalu memesan

makanan dan minuman dari hotel 2 jus jeruk dan 1 spagetty dan 1 steak medium rare kesukaan Bastian setelah itu ia segera mengeluarkan dan menuangkan serbuk putih itu ke salah satu minuman.

Ceklek.

Bastian yang baru saja pulang dari pertemuannya dengan asisten Toni merasa capek dan letih ditambah dengan ia yang masih mencari sang istri.

"Bas, kamu baru pulang ?" tanya Soraya.

"Ini aku sudah memesan makanan untuk kita berdua" kata Soraya seraya menata makanan itu ke meja.

"Aku sudah makan dan ganti bajumu aku tak suka kau memakai baju itu seperti j*Lang .." ejek Bastian.

"Tapi bas, aku ingin menyenangkan kamu bas, minumlah walau sedikit, hargai aku sebagai istrimu" kata manis Soraya.

Bastian tidak pernah tertarik pada Soraya, tanpa diduga Bastian mengambil gelas milik Soraya, Soraya yang melihat itu tiba tiba menjadi salah tingkah.

"Sial, dia mengambil gelasku" kata Soraya dalam hati

"Kau ..tidak minum?" tanya Bastian.

Mendapat tatapan tajam sang suami, Soraya menelan ludahnya dengan kasar.

"A aku tidak haus Bastian.." kilah Soraya.

"Bukankah kau yang menyiapkannya,.kenapa kau malah cuma diam saja?" kata Bastian dengan senyum terkembang.

"Aku tahu Soraya apa yang ada dikepalamu" kata Bastian dalam hati.

"Bba..baikkk..aku akan minum.." kata Soraya terbata.

Glek glek...Soraya terpaksa meminum jus jeruk yang sudah ia beri obat perangsang ."ohhh sial sial".

Dering ponsel Bastian berbunyi.

"Halo iya ton aku akan segera kesana .." jawabnya.

Bastian yang mendapat telepon dari Toni pun segera pergi meninggalkan Soraya, melihat sang suami yang hendak pergi, Soraya segera mengejarnya.

"Bastian..Bastian Bastian..tunggu.." kejar Soraya.

Bastian tak menggubris Soraya, ia segera memasuki lift dan Soraya tak dapat mengejar kepergian sang suami lalu tiba tiba merasakan tubuhnya yang terasa panas.".ahhh sial sial panaaaaass...panassss .." dan disaat lift terbuka tampak sosok pria berjas putih yang tak lain Dokter Andi

, mantan kekasih Soraya terdahulu.

"Soraya ..." kata Dokter Andi, melihat Soraya yang hanya mengenakan lingerie, naluri kelaki lakian nya pun memuncak ditambah aksi Soraya yang meraba raba tubuhnya sendiri , "ahhhh panas panassss, Bastian kau kah itu..?" tanya Soraya.

Dokter Andi membawa Soraya ke kamarnya , dilihatnya Soraya yang menggeliat tak karuan. Aksi Soraya itu membuat jakun Dokter Andi naik turun.

"Bas ..bas..panasss" dengan segera ia melepas lingerie dan me'ium Dokter Andi yang ia kira Bastian.

"Oh my God soraaaayaaaaaa".,dokter Andi yang tak kuasa menahan gejolak dalam tubuhnya, dengan segera ia mengungkung dan menindih mantan kekasihnya itu.

"Kau yang menginginkan ini Soraya" lirihnya tepat ditelinga Soraya.

Dic*umnya dan dil*matnya bibir Soraya, kedua tangan nya pun tak tinggal meraba dan meremas setiap lekuk tubuh mantan kekasihnya itu.

"ah..ah..Bastian bastiaaaannn..", Dokter Andi memompa tubuh Soraya tanpa henti. Dikecup kening dan bibir Soraya.

"Ah Soraya, aku mencintaimu Ah".

Dokter Andi memang mencintai Soraya., dulu saat mereka bersama, Dokter Andi tidak direstui oleh paman dan bibi Soraya dikarenakan pekerjaan dokter Andi yang hanya menjadi dokter spesialis terapis. Paman dan bibi Soraya menginginkan keponakannya itu mendapatkan pasangan yang kaya raya seperti Sebastian, hubungan yang selama 4 tahun pun akhirnya kandas ditengah jalan.

"Ahh .." Dokter Andi pun menyemburkan lahar panas ke dalam milik Soraya,"maafkan aku Soraya,," tubuhnya pun ambruk disamping mantan kekasihnya itu,"maafkan aku ..maafkan aku.." ucapnya lirih.

Soraya yang terkapar karena kelelahan, tak menghiraukan apa yang diucapkan Dokter Andi dan perlahan rasa kantuk pun melanda..Mereka pun tertidur saling memeluk..