NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 Banyak Rahasia.

"Mereka sudah kurang ajar yang berani masuk ke dalam wilayahku, artinya tempat ini sudah tidak aman dan aku akan memberi pelajaran kepada mereka," ucap Kastara

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Tuan Kuncoro murka karena kamu menggagalkan rencana mereka. Kamu menantang mereka dan membuatnya sampai menyerang tempat ini. Apa kamu ingin mengorbankan beberapa anak buah kita lagi?" tanya Kastara Vanya.

"Kastara tindakan yang kamu lakukan membuat mereka marah besar karena sebelumnya sudah memberi ingat kepada kita. Jangan sampai anak-anak buah kita akan menjadi korban lagi," ucap Vanya.

"Aku tidak ingin mengorbankan siapa-siapa. Aku yang akan bergerak sendiri untuk mengurus semua ini," ucap Kastara dengan penuh penegasan.

"Apalagi yang ingin kamu lakukan?"

"Jika kamu semakin gegabah yang ada kita semua akan semakin berantakan. Kastara Kamu harus berpikir dulu sebelum bertindak!" tegas Vanya memberi saran.

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan dan kamu tidak perlu mengajari ku. Selama ini segala keputusan yang aku buat tidak pernah salah dan aku bisa mengendalikan situasi!" ucapnya dengan menyombongkan diri yang pasti benar atas ucapannya.

Tetapi tetap saja terlihat dari wajah Vanya tampak khawatir yang tidak yakin dengan Kastara yang pasti sebelumnya dia sudah melihat situasi yang ada.

"Rumah ini sudah tidak aman, kamu perintahkan semua orang yang bekerja di rumah ini untuk bersiap-siap kita akan meninggalkan tempat ini!" ucap Kastara yang mengambil keputusan begitu cepat.

"Kamu yakin akan pindah?" tanya Vanya.

"Ini hal yang harus dilakukan lebih awal. Lebih baik melakukannya sebelum terjadi sesuatu. Orang-orang di rumah ini juga sangat banyak," jawab Kastara yang membuat Vanya menganggukkan kepala.

Setelah memeriksa pasien yang akhirnya Tavisha keluar dari ruangan itu yang baru saja bisa menghela nafas dengan kedua orang itu yang sekarang melihat Tavisha.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kastara.

"Alhamdulillah kondisinya sudah baik-baik saja. Pasien sudah melewati masa kritisnya," jawab Tavisha yang pasti membuat Kastara dan Vanya lega walau Vanya masih begitu terlihat emosi dengan Tavisha yang berani menegurnya tadi.

"Syukurlah!" sahut Kastara yang ternyata tidak bertanya lagi kapan pasien akan sadar.

"Kalau begitu aku mau ke kamar dulu. Aku belum shalat magrib," ucap Tavisha yang membuat Kastara menganggukkan kepala.

Tavisha yang tidak mengatakan apa-apa lagi yang langsung berlalu.

"Tidak ada satu orang pun yang masuk ke dalam kamar kamu dan aku melihat bahwa kalian satu kamar," ucap Vanya tiba-tiba melihat penuh curiga kepada Kastara.

"Sudahlah Vanya aku tidak ingin membahas apapun. Kamu sekarang laksanakan apa yang telah aku perintahkan. Kita tidak punya waktu untuk membahas hal yang tidak penting seperti ini," ucap Kastara yang langsung pergi dari hadapan Vanya.

Kastara juga sangat heran dengan Vanya yang belakangan ini sangat suka mencampuri urusan pribadinya.

Akhirnya Tavisha yang selesai juga melaksanakan shalat magrib dan bahkan shalat isya juga dan sebelum itu dia juga sudah mandi. Tavisha yang baru selesai sholat berdiri dari sajadahnya yang bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka dan siapa lagi jika bukan Kastara yang membuka pintu itu.

"Kemasi barang-barangmu secepatnya!" titah Kastara yang membuat Tavisha bingung.

"Kamu mengusirku dari rumah ini?" tanyanya memastikan.

"Tidak! jika aku mengusirmu yang berarti keuntungan itu hanya ada padamu. Kita harus segera pindah dan aku tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya dan aku rasa juga kau tidak perlu mengetahui apa alasannya,"

"Jika sudah berada di rumah ini maka ikuti aturan yang ada di rumah ini dan cepat kau kemasi barang-barangmu. Aku tidak akan memerintahkan yang kedua kali!" tegas Kastara berbicara dengan singkat dan bahkan dia langsung berlalu dari hadapan Tavisha yang Kembali keluar dari kamar.

"Pindah!"

"Memang apalagi? Kenapa tiba-tiba saja pindah dan padahal pakaianku baru saja masuk ke dalam lemari dan sekarang sudah disuruh dikemasi,"

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan orang-orang yang ada di rumah ini. Tadi dikejar-kejar seperti seorang buronan, hampir saja nyawa melayang dan tiba sampai ke rumah ini ada kejadian yang aneh lagi dengan kediaman rumah ini yang berantakan dan orang-orang yang ada di rumah ini juga terluka. Lalu sekarang disuruh pindah. Apa coba maksud-nya!" umpatnya dengan emosi tingkat dewa yang tidak dapat memahami bagaimana cara menghadapi suaminya itu.

***

Karena Kastara merasa istrinya itu sangat lelet sekali dalam menyiapkan pakaiannya yang hanya memasukkan ke dalam dua koper saja dan Kastara memerintahkan satu pelayan untuk membantunya.

"Bibi tahu tidak kemana kira-kira saya dan orang-orang yang ada di rumah ini akan pindah?" tanya Tavisha.

"Tidak Nona, hanya mengikut saja seperti biasanya," jawab Bibi dengan tangan yang bekerja sejak tadi memasukkan pakaian Tavisha ke dalam koper.

"Seperti biasanya? Apa ini bukan yang pertama kali pindah dari rumah ini?" tanya Tavisha mengerutkan dahi yang membuat wanita sekitar berusia 50 tahunan itu menganggukkan kepala.

"Jika sudah terjadi sesuatu dan bahkan orang asing datang ke rumah ini membuat kekacauan. Maka rumah sudah sangat wajib ditinggalkan," jawab Bibi.

"Sudah berkali-kali?" tanya Tavisha yang semakin penasaran yang membuat Bibi menganggukkan kepala kembali.

"Apa yang membuat harus pindah dari rumah ini dan apa yang terjadi tadi sebenarnya?" tanya Tavisha.

Bibi tidak menjawab apapun yang sepertinya memang tidak memiliki kuasa untuk menjelaskan dan dia juga tidak ingin terlalu lancang.

"Apa Bibi sudah lama bekerja dengan orang yang memiliki kuasa atas rumah ini?" tanya Tavisha yang membuat Bibi menganggukkan kepala.

"Kalau begitu jelaskan kepada saya siapa sebenarnya dia dan kenapa ketika saya melihat hal-hal seperti terluka serangan itu terjadi seperti biasa saja. Apa semua itu sering terjadi?" tanya Tavisha yang semakin penasaran.

"Jika Nona ingin mengetahuinya maka tanyalah kepada orang yang bersangkutan. Bibi selama ini hanya bekerja saja dan tidak pernah ikut campur yang terpenting para pelayan wanita di rumah ini dan juga pekerja pria selain bodyguard yang bertugas untuk keperluan rumah sangat dilindungi anak buah dari tuan Kastara,"jawab Bibi.

"Memang dilindungi tetapi apa alasannya dan kenapa harus dilindungi?" tanya Tavisha yang semakin penasaran.

"Saya tidak punya kuasa untuk menjelaskan semua itu," jawab Bibi.

"Kenapa aku merasa orang-orang yang ada di rumah ini penuh dengan rahasia dan termasuk dia. Aku sama sekali tidak mengetahui siapa dia. Tangannya yang memegang senjata begitu sangat enteng dan bukankah senjata tidak bisa dipegang oleh orang yang tidak profesional dan justru itu adalah ilegal?"

"Rumah ini juga terlihat penuh dengan misteri yang terlihat banyaknya orang berjaga-jaga seolah akan ada musuh yang masuk. Lalu temannya yang tidak dirawat di rumah sakit seperti disembunyikan?"

"Tavisha kenapa kamu tiba-tiba saja punya pikiran menikah dengannya. Kenapa kamu mengambil keputusan ini dan seharusnya melaporkan semua ini kepada polisi dan biar mereka yang mengurusnya. Kamu tidak perlu berada dalam situasi ini,"

"Tavisha saat ini kamu benar-benar terjebak dan aku tidak tahu sampai kapan akan berada dalam situasi ini dan apakah aku memiliki kesempatan untuk lolos?" Tavisha sejak tadi tidak berhenti bergerutu di dalam hatinya yang sekarang menyadari bahwa dirinya sudah tidak aman.

Bersambung.....

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!