NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Tidur Bareng

Sesampainya di kediaman Nugraha, Deril turun lebih dulu kemudian membukakan pintu bunda Rere. Saat dirinya akan menggendong Almira suara Budi menghentikan nya.

"Eh, kamu mau ngapain?" Tanya Budi pada Deril.

"Saya mau gendong Almira om, bawa dia ke kamarnya. Kalo bukan sama aku terus sama siapa?" Tanya Deril polos.

"Ya sama satpam atau supir kan ada, kenapa harus kamu?" Suara Budi meninggi seakan dirinya benar-benar marah. Padahal di dalam hati dirinya bahagia, karena Deril ternyata seperhatian itu pada Almira.

"Ayah! Apa-apaan sih. Biarin dong nak Kenzi gendong Almira, lagian ini udah malem masa teriak-teriak manggil mereka buat gendong Almira sih." Ucap Rere.

"Baiklah, tapi. Kamu jangan lama-lama di dalam." Ancam Budi pada Deril.

Deril pun mengangguk meskipun dia tak yakin akan cepat keluar dari kamar Almira. Deril langsung menggendong Almira menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya. Kedua orang tua Almira jalan di depan, Deril yang menggendong Almira mengikutinya di belakang.

Sesampainya mereka di kamar Almira. Deril meletakan tubuh Almira di kasur empuknya itu dengan hati-hati. Kemudian Deril membuka sepatu Almira dan menutup tubuh Almira dengan selimut sampai dadanya.

"Baiklah, kamu sekarang pergi saja sudah malam. Nanti orang tua kamu nyariin lagi." Ucap Budi ketus.

Sebenarnya Deril merasa berat meninggalkan Almira, tapi bagaimana lagi masa dia menginap di rumah Almira dengan cara memaksa orang tua Almira. Dia pun mengangguk setuju.

"Baik om. Terimakasih karena sudah mengizinkan saya sejauh ini. Saya pamit, dan titip salam buat Almira." Ucapnya pada mereka berdua.

Kemudian Kenzi melirik ke arah Almira dengan berat hati. Saat dirinya akan melangkah pergi tiba-tiba tangannya di tahan oleh Almira. Saat Deril melirik Almira ternyata Almira masih menutup matanya namun dia berkata.

"Ahhh kak Deril jangan pergi, tolong temani aku disini." Almira terus menggumamkan hal itu membuat kedua orang tua Launa ingin tertawa melihat nya namun mereka tahan.

Deril pun merasa was-was karena tangan nya tidak di lepas oleh Almira. Dirinya mencoba untuk melepaskannya tapi tetap susah karena Almira memeluk sambil menindih tangan Almira.

"Udah nak Deril gapapa kamu nginep aja di sini. Keliatannya Almira gak mau lepas dari kamu."

Budi sebenarnya juga setuju, tapi untuk menambah keseriusan actingnya dirinya menolak usulan istrinya itu.

"Apa-apaan bunda ini? Masa dia harus tidur satu kamar bahkan satu kasur sama putri semata wayang kita? Papa gak setuju." Muka Budi diketus-ketuskan supaya terlihat tapi tidak setuju.

"Tapi yah, lihat nak Kenzi kesusahan untuk melepaskan tangan dari pelukan anak kita."

"Hupphhh anak ini benar-benar. Baiklah kamu boleh tidur disini tapi ingat. Jangan macam-macam atau kekhhh" Budi memperagakan seperti memotong lehernya.

Deril merasa ngeri melihat hal itu dirinya juga takut. Namun, dirinya mencoba menghilangkan rasa itu.

"Baik om aman. Aku mana berani ngapa-ngapain anak om kalo omnya serem kaya gini hahaha." Seketika tawanya terhenti kala melihat wajah Budi yang menatapnya tajam.

"Hehehehe becanda om." Tangannya terangkat membentuk huruf V.

Budi hanya menatap Deril tajam kemudian dia mengajak istrinya untuk istirahat. Merekapun keluar dari kamar Almira meninggalkan Deril bersama dengan Almira di kamarnya.

Setelah kepergian ayah dan bunda Almira. Deril segera memposisikan dirinya terbaring di samping Almira. Deril tatap wajah Almira yang tertidur tenang dengan memeluk lengannya. Wajah Almira terlihat sangat menggemaskan, mata bulat yang menonjol, alis lentik yang menempel pada mata Almira, hidung mancung yang bergerak lucu, serta bibir mungil yang terkatup namun tetap manis terlihatnya.

"Oh sayang kamu sangat menggoda sekali padahal hanya terbaring diam."

Dengan penuh kesadaran Deril mengecup seluruh wajah Almira dan yang terakhir bibir Almira yang sedikit di emut olehnya. Setelah merasa cukup, Deril ikut menutupkan matanya menuju alam mimpi

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!