NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:832k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mabuk

"Minuman spesial untuk Tuan dan Nyonya yang sedang berbahagia," ucap pelayan sambil meletakkan minuman tersebut.

"Terimakasih," ucap Mahira yang langsung menenggak minumannya setelah pelayanan pergi.

"Eummm... minuman apa ini, kenapa rasanya sangat aneh," ucap Mahira mencium aroma botol minuman tersebut.

Amar yang dari tadi menatap layar ponselnya sampai tak menghiraukan apa yang Pelayan bawa mengalihkan pandangannya dan melihat Mahira yang kembali menenggak minuman itu.

"Mahira!" Amar langsung bangkit merebut minuman itu dari tangan Mahira.

"Kak Amar... berikan... aku masih ingin meminumnya."

"Mahira apa kamu tau minuman apa ini!?"

"Aku tidak tahu, awalnya memang aneh tapi setelah aku meminumnya lagi lumayan juga. Kak Amar juga harus mencobanya," ucap Mahira yang kemudian merebut gelas itu dan memaksa Amar meminumnya.

"M-mahira... emm... glek... glek... glek.."

"Yeyyy..." Mahira yang berhasil membuat Amar meminumnya tertawa bertepuk tangan seperti anak kecil.

"Mahira kau sudah mulai mabuk," ucap Amar meraih tubuh Mahira yang mulai sempoyongan.

"Pelayan!" pekik Amar yang kemudian melakukan pembayaran untuk makan malam mereka.

Setelah itu, Amar membopong tubuh Mahira yang mulai meracau tak jelas. Sebelum menyalakan mobilnya, Amar merasa pandangannya mulai kabur. Untuk menghilangkan itu, Amar membuka matanya lebar-lebar dan menggelengkan kepalanya. Baru setelah merasa yakin Ia bisa mengendarai mobilnya Amar menghidupkan mobil dan meninggalkan restoran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di rumah, Amar merasa kepalanya semakin berat, sementara Mahira sudah tertidur di sepanjang perjalanan pulang.

"Mahira ayo turun," ucap Amar menarik tangan Mahira, tapi Mahira menolak dan kembali menyandarkan tubuhnya.

"Mahira kita sudah sampai, cepatlah turun, ini sudah hampir pagi!"

Karena Mahira tidak lagi meresponnya, Amar menarik tangan Mahira dan membuat setengah badannya berada di pundak kirinya. Setelah itu dengan langkah yang sedikit sempoyongan, Amar membopong tubuh Mahira menaiki tangga satu persatu hingga tak jarang Amar hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

"Mahira... kenapa kamu berat sekali..." ucap Amar yang juga mulai mabuk.

Mahira yang sudah begitu ngantuk sekaligus mabuk berat, tak lagi merespon apa yang Amar katakan.

Satu demi satu anak tangga berhasil Amar lalui sampai akhirnya mereka sampai di depan kamar Amar. Amar yang juga merasa matanya mulai lengket karena kantuk mencoba membuka pintu dengan susah payah.

"Kenapa susah sekali," ucap Amar sambil menendang-nendang pintunya. Tidak berhasil dengan cara itu, Amar meraih gagang pintu kemudian mendorong dengan tubuh Mahira yang masih berada dalam gendongannya. Begitu mereka berhasil masuk, Amar yang kakinya tersangkut karpet membuat keduanya terjatuh. Tapi beruntung mereka berdua jatuh tepat di atas ranjang sehingga Mahira yang berada di bawah tidak begitu merasa kesakitan.

"Aowhhh... apa ini, kenapa berat sekaliii..." ucap Mahira dengan mata terpejam sambil mendorong tubuh Amar dari atas tubuhnya.

Tidak mempedulikan apa yang Mahira katakan, Amar justru meletakkan kepalanya di dada Mahira dan langsung tidur dengan nyamannya.

Begitupun dengan Mahira yang kembali tidur tanpa merasakan berat dengan beban tubuh Amar di atasnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Tuan... Tuan..." sayup-sayup Amar mendengar suara seseorang memanggilnya. Semakin lama suara itu terdengar semakin nyata di barengi dengan ketukan pintu sehingga perlahan Amar membuka mata.

Amar yang masih berada diposisi semalam terbelalak melihat sebuah pemandangan tak biasa tepat di hadapannya. Sebuah pemandangan yang disukai semua pria dewasa pada lawan jenisnya.

Rasa empuk yang sejak semalam tak Ia rasakan pun kini Ia merasakannya.

"Eummhhh...."

Suara Mahira disertai gerakan mengulet membuat Amar gugup dan kembali berpura-pura tidur tanpa merubah posisinya.

Bersambung....

📌 Besok sudah hari Senin lagi. jangan lupa untuk vote yah biar Author makin semangat dan konsisten Update sehari 3x 🥰🙏

1
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!